Content-Length: 315215 | pFad | https://lifestyle.kompas.com/read/2011/02/10/18504197/okonomiyaki.merambah.kaki.lima

Okonomiyaki Merambah Kaki Lima
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Okonomiyaki Merambah Kaki Lima

Kompas.com - 10/02/2011, 18:50 WIB

KOMPAS.com - Jajanan khas Jepang, takoyaki dan okonomiyaki, sebenarnya sudah agak lama masuk ke Indonesia. Memang "reputasinya" masih kalah dibandingkan dengan sushi, ramen, atau berbagai jenis hidangan Jepang lain.

Namun coba lihat sekarang, hampir semua restoran Jepang, dari yang kelas food court hingga fine dining, menawarkan penganan ini. Bahkan, takoyaki dan okonomiyaki juga dijajakan dengan cara yang makin merakyat: dengan gerobak sepeda yang berkeliling di sekitar kompleks perumahan.

Kedua makanan ini pertama kali diciptakan di Osaka, Jepang. Jangan heran bila Anda menemukan okonomiyaki dijajakan di sepeda keliling perumahan di Jakarta. Sebab Osaka sendiri memang merupakan kota yang terkenal karena jajanan kaki limanya yang enak dan murah.

Bagi yang belum pernah menikmati kedua penganan ini, takoyaki sepintas mirip bakso goreng, terbuat dari tepung terigu dengan isi tentakel gurita (tako dalam bahasa Jepang). Bola-bola terigu ini dibakar atau digoreng di atas loyang dengan cekungan-cekungan setengah bola (mirip loyang poffertjes). Untuk menikmatinya, Anda bisa mencelupkannya ke saus steak yang dicampur dengan sedikit mayones, saus tiram, saus barbeque, saus sambal manis, atau olive oil yang dicampur garam.

Sedangkan okonomiyaki sering disebut sebagai pizza atau pancake Jepang yang dimasak di atas hot plate atau wajan ceper (teppan). Namun tak seperti pancake pada umumnya yang rasanya manis, okonomiyaki terasa gurih. Selain tepung terigu, telur, dan air sebagai adonannya, makanan ini bisa diisi dengan bahan makanan lain sesuka Anda. Umumnya sih, irisan kol, daging sapi, daging babi, makanan laut seperti gurita dan udang, tenkasu (remahan tempura), ebi, acar jahe (beni shoga), hingga kimchi dan keju.

Keanekaragaman ini terlihat pada nama makanannya sendiri, dimana okonomi artinya kurang lebih "sesuka Anda". Di Jepang pun, orang biasa mengonsumsi okonomiyaki di restoran yang menyediakan meja-meja yang masing-masing dilengkapi dengan wajan besi. Pelayan restoran akan membasahi permukaan wajan dengan minyak, setelah itu pengunjung diberi pilihan topping untuk dimasak sendiri.

Mula-mula, Anda mencampur semua bahannya. Kemudian, ketika wajan sudah cukup panas, campuran adonan tersebut dituangkan. Anda bisa menggunakan spatula kecil untuk meratakan dan menekan-nekan adonan pancake. Selain itu, diberikan juga spatula yang lebih lebar untuk membalik adonan agar matangnya merata. Sebelum dan sesudah membalik adonan, bagian atas adonan dilapisi lagi dengan saus manis (amakuchi) atau saus pedas (karakuchi), lalu ditaburi dengan aonori (bubuk rumput laut) dan katsuo (serpihan ikan bonito kering) sebelum menikmatinya.

Butuh pengalaman untuk bisa membalik adonan dalam keadaan tetap utuh. Selain itu, memasak makanan ini juga butuh waktu lama. Namun bila Anda tak mau repot memasak, tentu saja restoran pun menawarkan okonomiyaki yang dimasak oleh chef dan siap disajikan.

Selain yang bergaya Osaka, atau dikenal juga sebagai Kansai Style (dan paling populer di Jepang), ada juga okonomiyaki dengan Hiroshima Style. Jika memasak okonomiyaki dalam Hiroshima Style, bahan-bahannya tidak dicampurkan bersamaan. Adonannya dimasak lebih dulu seperti kulit crepe yang tipis, lalu bahan isiannya dimasak terpisah. Ketika semuanya sudah siap, baru bahan isiannya ditaburkan di atas crepe. Okonomiyaki lalu disajikan di atas mi yakisoba, bahan istimewa untuk okonomiyaki gaya Hiroshima. Kebayang enggak, kenyangnya?

Masih ada variasi lain dari okonomiyaki, yang disebut monjayaki. Versi yang ini lebih tipis dan lebih encer. Monjayaki lebih dulu ditemukan di Tokyo, khususnya di wilayah Tokyo Bay di Tsukishima. Di sana banyak ditemukan restoran monjayaki.

Ingin menikmati takoyaki dan okonomiyaki? Coba kunjungi beberapa restoran di bawah ini:
* En Okonomiyaki Dining, Kamome Building, Melawai, Jakarta Selatan
* Okirobox, Senayan City/Central Park
* Dindi Fusion, Senayan City
* Takoichi, Mal Kelapa Gading/Mal Puri Indah/Mal Pondok Indah
* Sakana, MidPlaza 1, Jl Jendral Sudirman, Jakarta Pusat
* Sushi Groove, Senayan City/Mal Taman Anggrek/Mal Pondok Indah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 Etika Memberi Hadiah ke Calon Mertua Saat Lebaran

6 Etika Memberi Hadiah ke Calon Mertua Saat Lebaran

Relationship
Beri Hadiah ke Calon Mertua Bisa Bikin Mereka Senang, Benarkah?

Beri Hadiah ke Calon Mertua Bisa Bikin Mereka Senang, Benarkah?

Relationship
Ray Sahetapy Menderita Diabetes Sebelum Meninggal, Ini 10 Cara Mencegah Komplikasi

Ray Sahetapy Menderita Diabetes Sebelum Meninggal, Ini 10 Cara Mencegah Komplikasi

Wellness
8 Cara Mencegah Oksidasi Makeup, Pilih Shade Lebih Terang

8 Cara Mencegah Oksidasi Makeup, Pilih Shade Lebih Terang

Beauty & Grooming
Pakai Cincin Antik Rp 165 Juta, Intip Gaya Jennie BLACKPINK di Billboard Women in Music 2025

Pakai Cincin Antik Rp 165 Juta, Intip Gaya Jennie BLACKPINK di Billboard Women in Music 2025

Fashion
Tutorial Hijab Pashmina yang Simpel, Cocok untuk Halalbihalal

Tutorial Hijab Pashmina yang Simpel, Cocok untuk Halalbihalal

Fashion
Hati-Hati, Menanyakan Hal Sensitif Saat Lebaran Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental

Hati-Hati, Menanyakan Hal Sensitif Saat Lebaran Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental

Wellness
Seperti Maxime Bouttier dan Luna Maya, Kapan Waktu yang Tepat untuk Melamar?

Seperti Maxime Bouttier dan Luna Maya, Kapan Waktu yang Tepat untuk Melamar?

Relationship
Ketahui 11 Cara Mencegah Stroke, Penyakit yang Diderita Ray Sahetapy Sebelum Meninggal

Ketahui 11 Cara Mencegah Stroke, Penyakit yang Diderita Ray Sahetapy Sebelum Meninggal

Wellness
Ray Sahetapy Alami Stroke Sebelum Meninggal, Waspadai 5 Gejalanya

Ray Sahetapy Alami Stroke Sebelum Meninggal, Waspadai 5 Gejalanya

Wellness
Maxime Bouttier Lamar Luna Maya, Mengapa Laki-laki Berlutut Saat Melamar?

Maxime Bouttier Lamar Luna Maya, Mengapa Laki-laki Berlutut Saat Melamar?

Relationship
6 Urutan Skincare Anti Aging untuk Mencegah Kerutan

6 Urutan Skincare Anti Aging untuk Mencegah Kerutan

Beauty & Grooming
Hati-hati, Ini 5 Kue Lebaran dengan Kalori Tinggi

Hati-hati, Ini 5 Kue Lebaran dengan Kalori Tinggi

Wellness
6 Tips Kembalikan Pola Makan Sehat Setelah Lebaran

6 Tips Kembalikan Pola Makan Sehat Setelah Lebaran

Wellness
Masker Alami dari Lidah Buaya untuk Tampilan Korean Glass Skin

Masker Alami dari Lidah Buaya untuk Tampilan Korean Glass Skin

Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Puan: Prabowo dan Megawati Hampir Lakukan Panggilan Video, tapi...
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau








ApplySandwichStrip

pFad - (p)hone/(F)rame/(a)nonymizer/(d)eclutterfier!      Saves Data!


--- a PPN by Garber Painting Akron. With Image Size Reduction included!

Fetched URL: https://lifestyle.kompas.com/read/2011/02/10/18504197/okonomiyaki.merambah.kaki.lima

Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy

Masih banyak video menarik lainnya di KGNow!
Kunjungi KGNow