Sejarah Buddhisme di India

Agama Buddha adalah sebuah agama dunia, yang lahir di dan sekitar Kerajaan Magadha kuno (sekarang di Bihar, India), dan berdasarkan pada ajaran-ajaran Siddhartha Gautama[note 1] yang dianggap seorang "Buddha" ("Yang Tercerahkan"[4]). Agama Buddha menyebar ke luar dari Magadha sejak masa kehidupan Buddha.

Umat Buddha India
Stupa Agung di Sanchi, terletak di Sanchi, Madhya Pradesh adalah sebuah kuil Buddhis di India
Jumlah populasi
8.442.972 (0,70%) pada tahun 2011[1]
Daerah dengan populasi signifikan
Maharashtra · Benggala Barat · Madhya Pradesh · Uttar Pradesh · Sikkim · Arunachal Pradesh · Jammu dan Kashmir · Tripura · Karnataka
Bahasa
Marathi • Hindi • Bengali • Sikkim • Tibet • Kannada


Wihara Mahabodhi, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO, adalah salah satu dari empat tempat suci yang berkaitan dengan kehidupan Buddha, dan terutama untuk pencapaian Pencerahan. Kuil yang pertama dibangun oleh Kaisar India, Asoka pada abad ke-3 SM, dan kuil yang ada saat ini berasal dari abad ke-5 atau ke-6 M. Kuil ini merupakan salah satu kuil Buddhis terawal yang dibangun seluruhnya dari batu bata, yang masih berdiri di India, dari akhir periode Gupta.[2]
Patung Buddha pahatan batu di Bojjanakonda dekat Anakapalle di distrik Visakhapatnam, AP
Biara-biara Buddhis kuno dekat Situs Monumen Stupa Dhamek, Sarnath
Umat melakukan puja di salah satu gua-gua Buddhis di Ellora.

Pada masa pemerintahan Kaisar Asoka dari Maurya Buddhis, komunitas Buddhis terbagi menjadi dua cabang: Mahāsāṃghika dan Sthaviravāda, masing-masing tersebar di seluruh India dan terbagi lagi menjadi berbagai subsekte.[5] Pada zaman modern, terdapat dua cabang utama agama Buddha: Theravada di Sri Lanka dan Asia Tenggara, dan Mahayana di seluruh Himalaya dan Asia Timur.

Praktik agama Buddha sebagai agama yang tersendiri dan terorganisasi kehilangan pengaruhnya setelah pemerintahan Gupta (sekitar abad ke-7 M), dan merosot dari negeri kelahirannya pada sekitar abad ke-13, tetapi tidak tanpa meninggalkan dampak yang signifikan. Kecuali untuk wilayah Himalaya dan India selatan, agama Buddha hampir punah di India setelah kedatangan Islam pada akhir abad ke-12. Kehadiran agama Buddha masih ditemukan di daerah-daerah Himalaya seperti Sikkim, Ladakh, Arunachal Pradesh, bukit Darjeeling di Benggala Barat, dan daerah Lahaul dan Spiti di Himachal Pradesh atas. Menurut Sensus 2011, penganut agama Buddha membentuk 0,7% dari populasi India, atau 8,4 juta orang. Umat Buddha tradisional mencapai 13% dan Buddhis Navayana (yang beralih keyakinan atau Neo-Buddhis) meliputi lebih dari 87% dari komunitas umat Buddha India menurut Sensus India 2011.[6][6][7][8][9]

Catatan

sunting
  1. ^ Terlahir sebagai seorang pangeran di Kerajaan Kapilavastu kuno di India kuno, kini di Lumbini, Nepal.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ http://www.census2011.co.in/data/religion/5-buddhism.html
  2. ^ UNESCO World Heritage Centre. "Mahabodhi Temple Complex at Bodh Gaya". Diakses tanggal 27 February 2015. 
  3. ^ Smith, Vincent A. (1914). The Early History of India from 600 B.C. to the Muhammadan Conquest Including the Invasion of Alexander the Great (edisi ke-3rd). London: Oxford University Press. hlm. 168–169. 
  4. ^ Monier-Williams, Monier. Dictionary of Sanskrit. OUP. 
  5. ^ Akira Hirakawa, Paul Groner, A history of Indian Buddhism: from Śākyamuni to early Mahāyāna. Reprint published by Motilal Banarsidass Publ., 1993, page 2.
  6. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-29. Diakses tanggal 2018-12-21. 
  7. ^ "Dalits who converted to Buddhism better off in literacy and well-being: Survey". 
  8. ^ Peter Harvey, An Introduction to Buddhism: Teachings, History and Practices, p. 400. Cambridge University Press, 2012, ISBN 978-052185-942-4
  9. ^ The New York Times guide to essential knowledge: a desk reference for the curious mind. Macmillan 2004, page 513.

Bacaan lebih lanjut

sunting

Pranala luar

sunting
pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy