Anggrek
Anggrek
Diterbitkan oleh
ISBN. 978-979-8943-10-2
ABSTRAK HASIL PENELITIAN PERTANIAN
KOMODITAS ANGGREK
Kepala Pusat,
i
DAFTAR ISI
ii
1986
AMIARSI, D.
Effect of transportation of potted orchid on flower shelf-life during expose at several rooms
conditions. Pengaruh transportasi, kultivar anggrek pot terhadap kesegaran bunga selama
peragaan pada berbagai kondisi ruangan/Widiastoety, D.; Yulianingsih (Balai Penelitian
Tanaman Hias, Cianjur); Sabari, S.D. Jurnal Penelitian Hortikultura = Journal of Horticulture
ISSN 0853-7097 (1986) v. 16(1) p. 50-56 3 tables; 13 ref. Appendix
Penelitian bertujuan mendapatkan ketahanan segar tanaman anggrek pot berbunga pada
beberapa kondisi ruangan dengan atau tanpa pengangkutan. Penelitian dilaksanakan di Balai
Penelitian Tanaman Hias dari bulan Juli 1998 sampai bulan April 1999. Tiga jenis tanaman
pot anggrek Dendrobium berbunga (Candy Strip, Bunjet Pink dan Kyomeisabin) diperoleh
dari petani bunga di daerah Cibubur, Bogor, Jawa Barat. Tanaman pot anggrek Dendrobium
berbunga yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tanaman yang berbunga pertama
atau kedua. Pada sebagian tanaman pot dilakukan pengangkutan Jakarta-Bandung pulang
pergi selama 10 jam (308,3 Km). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap, pola
faktorial dengan 3 ulangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa anggrek Dendrobium
Candy Strip pot berbunga yang ditempatkan di rumah sere penyinaran 55 percent tanpa dan
dengan transportasi, mempunyai masa peragaan masing-masing 48,3 hari dan 43,9 hari,
dengan bunga pertama layu mencapai 28,0 hari dan 24,2 hari, dan bunga mekar mencapai 100
persen setelah peragaan selama 24,7 hari dan 17,9 hari. Hasil penelitian ini dapat digunakan
untuk mempertahankan mutu dan masa peragaan anggrek pot Dendrobium sp. berbunga
selama pengangkutan, sehingga distribusi pemasarannya dapat lebih luas.Untuk menentukan
medium yang paling cocok bagi biak jaringan anggrek untuk berbagai jenis jaringan mata
tunas, telah dilakukan serangkaian percobaan dengan membiakkan secara aseptik jaringan
mata tunas ujung dan jaringan mata tunas samping (tunas ketiak) dari anggrek Aranthera
James Storie, pada 6 jenis media modifikasi Vacin dan Went (VW), yakni yang ditambah
dengan 150 ml air kelapa, dengan atau tidak dengan penambahan berbagai kombinasi
konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA dan BA (berdasarkan rancangan acak lengkap
faktorial (2 x 6) dengan 4 ulangan). Hasilnya menunjukkan bahwa viabiliti (persentase yang
hidup) dari jaringan mata tunas ujung lebih tinggi daripada viabiliti jaringan mata tunas
samping, yakni 87,5 persen vs 47,9 persen. Viabiliti jaringan mata tunas ujung yang tidak
terkontaminasi juga lebih tinggi daripada viabiliti yang terkontaminasi, yakni 79,1 persen vs
47,9 persen. Rata-rata waktu yang diperlukan oleh jaringan mata tunas ujung dan mata tunas
ketiak daun untuk membentuk "protocorm-like bodies" (plbs) pada media VW yang ditambah
dengan 150 ml air kelapa tanpa penambahan zat pengatur tumbuh adalah, berturut-turut, 61
dan 80 hari, dan ini lebih cepat dibandingkan dengan apabila dibiakkan pada media yang
sama, akan tetapi yang mendapat tambahan zat-zat pengatur tumbuh. Prosentase dari jaringan
WIDIASTOETY, D.
Modified media on shoot-tip culture of Aranda Christine 130. Perlakuan modifikasi medium
terhadap kultur daun anggrek (Aranda Christine 130)/Widiastoety, D. (Balai Penelitian
Hortikultura Lembang); Suseno, H.; Harran, S.; Suseno, R. Buletin Penelitian Hortikultura
ISSN 0126-1436 (1986) v. 14(2) p. 33-37
Telah dilakukan penelitian mengenai perlakuan modifikasi medium terhadap kultur daun
anggrek. Bahan yang digunakan adalah stek pucuk Aranda Christine 130 yang berukuran 15
cm. Semua helaian daun dibuka, kecuali primordia daun terakhir. Sterilisasi dilakukan di
dalam kotak aseptik yaitu sterilisasi pertama dalam larutan clorox 10 persen selama 10 menit,
sterilisasi kedua dalam larutan clorox 5 persen selama 5 menit, dan sterilisasi terakhir dalam
larutan clorox 1 persen selama 1 menit. Bagian jaringan yang diambil potongan mata tunas
ujung berukuran 5 mm masing-masing ditumbuhkan dalam tabung yang berisi medium
modifikasi Vacin dan Went (VW) cair, 5 macam kultur diletakkan di atas alat pengocok yang
diputar terus menerus dengan kecepatan putar 80 rpm di dalam ruang bersuhu 20-26C, diberi
penerangan cahaya lampu. Ternyata semua jaringan mata tunas ujung membentuk daun.
Waktu pembentukan daun dari mata tunas ujung rata-rata 28 hari. Daun yang terbentuk dari
jaringan mata tunas ujung dapat membentuk protocorm like bodies (plbs) pada tepi
helaiannya kurang lebih mencapai 44 persen. Perlakuan penambahan zat pengatur tumbuh
dan sukrosa menghambat bahkan menghalangi pembentukan plbs pada helaian daun.
WIDIASTOETY, D.
The experiment of several media and buds in tissue culture of orchid, Aranthera James Storie.
Percobaan berbagai macam medium dan kedudukan mata tunas pada kultur jaringan anggrek
(Aranthera James Storie)/Widiastoety, D. (Balai Penelitian Hortikultura Lembang). Buletin
Penelitian Hortikultura ISSN 0126-1436 (1986) v. 13(3) p. 1-8 5 ref.
Untuk menentukan medium yang paling cocok bagi biak jaringan anggrek untuk berbagai
jenis jaringan mata tunas, telah dilakukan serangkaian percobaan dengan membiakkan secara
aseptik jaringan mata tunas ujung dan jaringan mata tunas samping (tunas ketiak) dari
IMAMUDDIN, H.
[Adaptation of some virgin species of orchids from Phalaenopsis in Bogor Botanical Garden].
Adaptasi beberapa jenis anggrek alam Marga Phalaenopsis di Kebun Raya
Bogor/Imamuddin, H.; Roemantyo (Balai Penelitian Tanaman Hias, Pacet, Cianjur). Seminar
Hortikultura Pengembangan Potensi Tanaman Hortikultura Guna Meningkatkan Pendapatan
Petani Cipanas 13 Feb 1988 p. 121-125 [Proceedings of the seminar on horticulture].
Prosiding seminar hortikultura/Muhamram, A.; Djatnika, I. (eds.) Perhimpunan Hortikultura
Indonesia, Bogor. Bogor: Perhimpunan Hortikultura Indonesia, 1988. 3 ref
Tiga jenis anggrek alam asli Indonesia dari Marga Phalaenopsis yang ditumbuhkan di Kebun
Raya Bogor diamati perilaku pembungaannya. Hasilnya menunjukkan ada variasi baik lama
mekar, jumlah kuntum per tandon, lama buah masak maupun intensitas berbunga dalam
satuan waktu.
KACHMIR, H.R.
Benefit and cost analysis in vitro culture of Dendrobium ekapol no. 1 in liquid medium.
Analisis biaya dan pendapatan kultur jaringan anggrek Dendrobium ekapol no.1 dalam
medium cair/Kachmir, H.R. (Sub Balai Penelitian Hortikultura, Pasar Minggu, Jakarta);
Widiastoety, D.; Syafril. Seminar Tanaman Hias Cipanas, Cianjur 29 Aug 1991 [Proceedings
of the seminar on ornamental plants]. Prosiding seminar tanaman hias/Sutater, T.;
Soenaryono, H.H.; Asandhi, A.A.; Wuryaningsih, S. (eds.) Sub Balai Penelitian Hortikultura
Cipanas, Cianjur. Cianjur: Sub Balithort, 1991 p. 89-96 3 ref. Appendices
Objectives of this research was to know cost of production, income and cost of price in vitro
culture of Dendrobium ekapol no.1 in liqud medium. A case study was conducted from April
1990 to Januari 1991 in laboratorium of Research Coordinating Center for Horticulture,
Jakarta. Material using medium vacin and went modified with the addition of 20 gr sucrose/lt
+ 150 ml coconut water/lt + 1,5 mg BAP/lt + 0,5 mg NAA/lt. This data consist of quantity
and price of each input and output. Budget analysis was used to calculate the cost of
production, income, and the cost of price of in vitro culture. The results showed that the cost
of production was Rp. 38.719.433,72 per 100 bottles. The cost of price per bottle is Rp.
387.194,34. The cost of production consisted of about Rp. 753.669,40 (1,95 percent) cost of
materials, about Rp. 31.500.000,00 (81,35 percent) cost of labor, about Rp. 6.465.784,32
(16,70 percent) cost of others. With the addition 100 percent for benefit and 10 percent for
tax, the total cost of production was achieved Rp. 85.182.754,18 and selling price of in vitro
culture per bottle is Rp. 851.827,54
SATSIJATI.
Effects of growth media and hydrostore gels on the growth of Dendrobium youppha Deewan
orchid. Pengaruh media tumbuh dan hydrostore terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium
youppha Deewan/Satsijati (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Pasarminggu,
Jakarta). Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 1991 v.1 (2) p.13-17 4 tables; 5 ref.
There are various growth media used by Orchid farmers, particularly for Dendrobium. To
promote better growth for Dendrobium orchid an experiment of growth media and hydrostore
gels was conducted at Pasarminggu (50 m above sea level) from April 1988 to January
1989. Randomized Block Design was used in this experiment with 5 replications. The three
SATSIJATI.
Experiment was conducted at Pasarminggu ( 50 m above sea level) from November 1987 to
September 1988. Coconut husk, moss, cut fern and combinations of two materials as growth
media were tested in this experiment. Randomized block design was used with 4 replications.
The result of this experiment indicated that the raw material of media affected the root system
of Dendrobium Youpphadeewan. Moss was the best among the three materials as growth
media. The combination of two materials as growth media gave better growth than each
individual material. The highest weight or fresh plants was obtained by mixtured growth
media of coconut husk + moss, followed by cut fern + moss and moss respectively. Coconut
husk may be used as a mixtured growth media with fern or with moss.
SOEDJONO, S.
Investigations were carried out to evaluate the effect of concentrations and deeping time of
colchicine on the growing shoot, root, leaf and total weight of orchid meryclone Dendrobium
hybridum. Concentration of colchicine 100 ppm increased the width and number of leaves,
WIDIASTOETY, D.
Effect of thiamine on the growth of orchid Dendrobium youpa Deewan. Pengaruh thiamine
terhadap pertumbuhan tanaman anggrek Dendrobium youpa Deewan/Widiastoety, D. (Sub
Balai Penelitian Hortikultura, Cipanas, Cianjur); Syafril. Seminar Tanaman Hias Cipanas,
Cianjur 29 Aug 1991 [Proceedings of the seminar on ornamental plants]. Prosiding seminar
tanaman hias/Sutater, T.; Soenaryono, H.H.; Asandhi, A.A.; Wuryaningsih, S. (eds.) Sub
Balai Penelitian Hortikultura Cipanas, Cianjur. Cianjur: Sub Balithort, 1991 p. 69-75 4 tables;
4 ref.
The objective of this research was to evalute the effect of Thiamine on vegetative growth of
Dendrobium youpa Deewan. The experiment was carried out at the experimental field of
Pasar Minggu Horticultural Research Station Jakarta. The study was done using the
randomized block design with 9 treatments and 4 replications. Concentrations of Thiamine
tested were used 0 ppm, 30 ppm, 50 ppm, 70 ppm, 90 ppm, 110 ppm, 130 ppm, 150 ppm, and
170 ppm. The results indicated that the best concentration of Thiamine was 70 ppm which
could produce the heighest additional height at 2,09 cm. leaf area of 1,18 cm square, number
of leaf of 1,21 and the fresh weight of 5,130 g.
WIDIASTOETY, D.
Effect of spraying of hydrasil, dharmasri 5EC, dan cytozyme crop+ on the growth of orchid
Dendrobium ekapol. Pengaruh hydrasil, dharmasri 5EC, dan cytozyme crop+ terhadap
pertumbuhan tanaman anggrek Dendrobium ekapol/Widiastoety, D. (Sub Balai Penelitian
Hortikultura, Cipanas, Cianjur); Syafril; Haryono, B. Seminar Tanaman Hias Cipanas,
Cianjur 29 Aug 1991 [Proceeding of the seminar on ornamental plants]. Prosiding seminar
tanaman hias/Sutater, T.; Soenaryono, H.H.; Asandhi, A.A.; Wuryaningsih, S. (eds.) Sub
Balai Penelitian Hortikultura Cipanas, Cianjur. Cianjur : Sub Balithort, 1991 p. 83-88 4
tables; 7 ref.
The growth rate of orchid can be stimulated by using plant growth regulator such as
Cytozyme crop+, Dharmasri 5EC, and Hydrasil. The best concentration of the Cytozyme
crop+ which stimulate the vegetative growth of orchid was 0,200 cc/l. The use of Cytozyme
crop+ at 0,200 cc/l increased the plants height, and plant fresh weight. Hydrasil and
WIDIASTOETY, D.
In vitro culture of dendrobium orchid in liquid medium. Kultur in vitro anggrek dendrobium
dalam medium cair /Widiastoety, D. (Sub Balai Penelitian Hortikultura, Cipanas, Bogor);
Syafril; Haryanto, B. Jurnal Hortikultura = Journal of Horticulture ISSN 0853-7097 (1991) v.
1(3) p. 6-10 4 tables; 5 ref
This experiment tested seven different modifications of vacin and went liquid medium on the
fonnation of protocorm like bodies (plbs.) from shoot apical and axillary bud of Dendrobium
orchid. The use of aseptic technique produced a hight percentage of 77 percent for apical and
81 percent for axillary of uncontaminated culture. Shoot apical produced more Plbs. (30
percent) than axillary bud (19 percent).
SANTI, A.
Use of foliar fertilizer medium and coconut water for the growth of protocorm like bodies of
Dendrobium ekapol panda. Pengaruh beberapa pupuk daun terhadap pertumbuhan anggrek
aranda lilac /Santi, A. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Jakarta). Jurnal
Hortikultura = Journal of Horticulture ISSN 0853-7097 (1992) v. 3(2) p. 28-30 1 table; 5 ref
This experiment was conducted at Pasarminggu from July 1991 to March 1992 using a
randomized block design with three replications of each treatment. The treatments consist of
four kinds of fertilizer; Gandasil-B (6-20-30), Blossom Booster (16-30-15), Hyponex (10-40-
15), and Vitabloom (5-50-17) and applied at once, twice and thrice for every week. The
reSults of this experiments showed that generative growth has not yet promoted by foliar
fertilizers with high level of phosphor (P). Vegetative growth performed better with Hyponex
(10-40-15) fertilizer. This research need to continue in order to get the fertilizer effect for
flowering.
SOEDJONO, S.
Use of foliar fertilizer medium and coconut water for the growth of protocorm like bodies of
Dendrobium ekapol Panda. Penggunaan medium pupuk daun dan konsentrasi air kelapa bagi
pertumbuhan protocorm anggrek Dendrobium ekapol Panda in vitro /Soedjono, S.;
Kamidjono (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Jakarta). Jurnal Hortikultura =
Journal of Horticulture ISSN 0853-7097 (1992) v. 2(1) p. 27-30 1 ill., 2 tables; 5 ref
Foliar fertilizer Pokon with the addition of 250 cc of coconut water/l+ 20 g of sucrose/l, 2 g
charcoal/l in agar medium showed the best stimulation in number of shoots, vigour, and
weight of Dendrobium ekapol Panda plantlets followed by Peters Special, Hyponex, Gaviota,
Greenzit Super and Vacin and Went as a control medium. The result showed that all foliar
fertilizers used better than Vacin and Went.
Effect of indole acetic acid (IAA) on the growth of orchid Aranda Christine no. 130. Efek
penyemprotan asam indol asetat pada pertumbuhan tanaman anggrek (Aranda Christine no.
130) /Widiastoety, D. (Sub Balai Penelitian Hortikultura Cipanas, Bogor); Subijanto. Jurnal
Hortikultura = Journal of Horticulture ISSN 0853-7097 (1992) v. 2(2) p. 5-8 3 tables; 5 ref
The objective of this experiment is to investigate the most effective and efficient
concentration of lAA for the growth of Aranda Christine no. 130. The experiment was
conducted from May 1990 to February 1991 at Horticulture Research Station. Pasar Minggu
Jakarta Selatan, which is located 50 meter above the sea level. A randomized block design
was applied with seven treatments and four replications. The treatments were the IAA
concentrations of 0 ppm as control, 50 ppm, 60 ppm, 70 ppm, 80 ppm, 90 ppm, and 100 ppm.
The result showed that IAA did not stimulate the growth of Aranda Christine no. 130. But the
use of IAA at a concentration of 100 ppm tended to increase the leaf length. leaf width, and
plant height.
WIDIASTOETY, D.
The objective of this study was to evaluate the effect of Dharmasri 5 EC on the growth rate of
Aranthera James Storie. The research was carried out at the experimental field of Sub Station
Horticultural Research, Pasar Minggu Jakarta. The study was done by using randomized
block design with 10 treatments and four replications. The plants were treated with various
concentrations of Dharmasri 5EC: 0 cc/1; 0, 100 cc/1; 0, 125 cc/1; 0,150 cc/1; 0,175 cc/1;
0,200 cc/1; 0,225 cc/1; 0,250 cc/1; 0,275 cc/1; and 0,300 cc/1. The results indicated that the
best concentration of Dharmasri 5 EC 0, 22 cc/1, at which the height of plants, the number of
shoots, the fresh weight of plants and the width of the leves were higher than those of the
other teratments.
SIMATUPANG, S.
The effect of naphthalene acetic acid (NAA), Pyridoxine and green banana extract on growth
of protocorm like bodies of Dendrobium sp. in vitro. Pengaruh NAA, Pyridoxine dan ekstrak
pisang terhadap pertumbuhan protocorm like bodies anggrek Dendrobium secara in
vitro/Simatupang, S. (Sub Balai Penelitian Hortikultura Berastagi, Medan). Buletin Penelitian
Hortikultura. ISSN 0216-1436 1993 v. 26(1) p. 15-18 1 tables; 7 ref.
The experiment was conducted in Tissue Culture Laboratory of Berastagi Sub Research
Institute for Horticulture from December 1989 until April 1990. Experiment was used
completely randomized design. The basal medium was liquid of Vacint and Went. The
treatment consisted of Naphthalene Acetic acid (0; 1; and 2 ppm), pyridoxine (0; 0,5; and 1
ppm) and extract of green banana (0,100,200 g/l). The result showed that there was no
interaction among NAA, pyridoxin and extract of green banana on numbers of leaves and wet
matter. The growth component increased linearly with increased NAA concentration,
therefore 2 ppm NAA was the best treatment. Adding 0,5 ppm pyridoxine increased numbers
of plantlets, height, and number of leaves. Extract of green banana decreased of growth
components.
WIDIASTOETY, D.
The effect of coconut water on the growth of protocorm like bodies of dendrobium orchid in
solid media. Pengaruh air kelapa terhadap pertumbuhan protocorm like bodies anggrek
dendrobium dalam medium padat/Widiastoety, D.; Syafril. Buletin Penelitian Tanaman Hias
ISSN 0854-7289 1993 v. 1(1), p. 7-12
Protocorm like bodies were planted in solid media contained of VW + kinetin 1.5 ppm +
NAA 0.5 ppm. Coconut water was added to the basic culture media. There were 6
concentrations of coconut water tested in this experiment i.e : 0,50,150,200,250 and 300 ml/l.
The results showed that the additional coconut water 150 cc/l to the basic culture media was
the best among the other treatments.
The effect of foliar fertilizers on vegetative growth of orchid plant (Vanda diana). Pengaruh
pupuk daun terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman anggrek (Vanda diana)/Widiastoety, D.;
Subijanto; Bahar, F.A. Buletin Penelitian Tanaman Hias ISSN 0854-7289 1993 v. 1(1), p. 13-
18
An Experiment on foliar fertilizer was conducted in Pasar Minggu from April 1992 through
March 1992 to find out the efect of foliar fertilizers on the fegetative growth of Vanda Diana
Orchid. Fertilizer treatments included : Urea, Hyponex 20:20:20 and 10:40:15, Grow More
20:20:20 and 16:30:15, as well as Vitabloom 20:20:20: and 5:50:17, were tested replicated
three times. Result did not show any significant effect on the growth of orchid plants.
Nevertheless, the urea treatments tended to accelerate vegetative growth, in terms of plant
height, leaf length, leaf width, and number of leaves.
BAHAR, F.A.
The effect of hydrasil on the vegetative growth of orchid cv. Aranda Berthabraga. Pengaruh
hidrasil terhadap pertumbuhan vegetatif pada tanaman anggrek cv. Aranda
Berthabraga/Bahar, F.A (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Jakarta);
Widiastoety, D. Jurnal Hortikultura (Journal of Horticulture) ISSN 0853-7097 1994 v. 4(1)
p. 19-23 2 tables; 14 ref.
This experiment was conducted to observe the effect of various concentrations of hydrasil
ranging from 0 t0 2.5 ppm on the vegetative growth of Aranda Berthabraga orchid in a pot-
experiment at Pasar Minggu (50 m a.s.l). Hydrasil was sprayed to the plants six times at two
weeks interval. The result showed that concentrations of hydrasil of 1.5 ppm or more
stimulate vegetative growth of leaf length, leaf width, and plant height. However, it did not
show any significant effect on the number of leaves.
BAHAR, F.A.
The effect of Cytozyme crop+ on the vegetative growth of orchid cv. Vanda Imelda Marcos.
Pengaruh penyemprotan cytozyme crop+ terhadap pertumbuhan vegetatif pada tanaman
anggrek cv. Vanda Imelda Marcos/Bahar, F.A (Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura, Jakarta); Widiastoety. Jurnal Hortikultura (Journal of Horticulture) ISSN 0853-
7097 1994 v. 4(1) p. 42-45 2 tables; 7 ref.
Four concentrations of Cytozyme Crop+ (0.175 percent, 0.200 percent, 0.225 percent, and
0.250 percent) were sprayed at three weeks interval during the experiment. The result showed
that Cytozyme crop + did not show any significant effect on the vegetative growth of orchid
compared to the control treatment. However, Cytozyme crop + at 0.200 percent tended to
show a better effect on the vegetative growth in term of plant height compared to the other
treatments.
The effects of the coconut fibre maturity as growth medium on the vegetative growth of
orchid cv. Aranda Berthabraga. Pengaruh kematangan sabut kelapa sebagai medium terhadap
pertumbuhan vegetatif tanaman anggrek cv. Aranda Berthabraga/Bahar, F.A. (Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Jakarta); Widiastoety. Jurnal Hortikultura
(Journal of Horticulture) ISSN 0853-7097 1994 v. 4(1) p. 77-80 2 tables; 9 ref.
The treatment using charcoal medium as check-control showed better effects on the
vegetative growth of archid plants compared to treatments using coconut fibre media. There
was no significant difference of different maturity stage of coconut fiber on the growth of the
plant
OMOY, T.R.
Host preferences of the orchid weevil Orchidophilus aterrimus Wat. on some Dendrobium
orchid cultivar. Preferensi inang kumbang gajah (Orchidophilus aterrimus Wat.) pada
beberapa kultivar anggrek Dendrobium/Omoy, T.R.; Sihombing, D.; Purbadi (Sub Balai
Penelitian Hortikultura, Segunung) Widiastoety, D. Buletin Penelitian Tanaman Hias
ISSN:0854-7289 1994 v. 2(2) p. 71-79
RIDWAN, H.K.
A field survey was conducted in the city of Jakarta to study the problems related to orchid
farming and to identify the area suitable for orchid development. The study showed that small
scale orchid farmers did not practice appropriate technologies due to lack of capital and
knowhow. The farmers are already aware the type of orchid demanded by consumers, and
growing orchid as an economic commodity. The orchid farmers need more improvement on
institutional supports, both for technical information as well as for marketing and banking. It
seemed the farmer need to be classified based on their business scale in order to provide
suitable management advices. The Jakarta city has a great potential to absorb orchid cut-
flower or as pot plants.
SANTI, A.
Effect of foliage fertilizer and gibberelic acid on the growth of Renanthanda Christina Martha
Thiahohu Orchid. Pengaruh pupuk daun dan asam giberelat terhadap pertumbuhan anggrek
Renanthanda Christina Martha Thiahohu/Santi, A. (Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura, Jakarta); Kusumo, S.; Prasetyo, J. Buletin Penelitian Tanaman Hias =
Ornamental Plant Research Bulletin. ISSN 0854-7289 (1994) v. 2(1) p. 27-34 5 tables; 6 ref
This experiment was conducted at Pasar Minggu experimental garden from June 1993 to
March 1994 using a randomized block design with four replications. The treatments consisted
of two levels foliage fertilizer doses (0.2 percent and 0.3 percent) and four level of gibberelic
acid doses (0: 50: 100: and 150 ppm) as combinations. The result showed that the application
of 0.3 percent foliage fertilizer and 50 ppm, Gibberelic acid gave the best effect on the growth
of Renanthanda Christina Martha Thiahohu Orchid.
SUTATER, T.
WIDIASTOETY, D.
Effect of active growth regulator 2,4-D on vegetative growth and flowering of Cattleya Sp.
orchid plant. Pengaruh zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan vegetatif dan pembungaan
anggrek Cattleya sp./Widiastoety, D. (Sub Balai Penelitian Hortikultura, Cipanas). Buletin
Penelitian Tanaman Hias ISSN:0854-7289 1994 v. 2(2) p. 99-107
Hydrasil treatments applied at concentration levels of 0.00 ;0.75; 1.0; 1.25; 1.50; 1.75; 2.00;
2.25 and 2.50 ppm. The result of indicated that Hydrasil at 1.50 ppm concentration stimulate
Cattleya growth, in term of increased leaf width by 0.3 cm and number of shoot by 3.
Although hydrasil treatments did not show any signification on the growth, in term of plant
height leaf length, leaf area and stimulate flowering.
WIDIASTOETY, D.
Effect of coconut water on the formation of protocorm like bodies (plbs) of vanda orchid in
liquid medium. Pengaruh air kelapa terhadap pembentukan protocorm like bodies (plbs) dari
anggrek vanda dalam medium cair/Widiastoety, D. (Sub Balai Penelitian Hortikultura,
Cipanas Indonesia); Santi, A. Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 1994 v. 4(2) p. 71-73 2
tables; 5 ref.
WIDYASTOETY, D.
Three fertilizers were compared for their effect on plant height, leaf dimension and growth.
Fertilizer treatments included: Hyponex (20:20:20 and 10:40:15). Grow More (20:20:20 and
10:55:10). and Shell Foliar (18:18:18 and 15:30:15). The treatments were replicated four
times. The results did not show significant effect on the growth of orchid plants.
Nevertheless, the Shell foliar treatments tended to accelerate vegetative growth.
WIDYASTOETY, D.
An experiment of in vitro of culture orchid plantlets was conducted to find out the effect of
botanical subtances on the growth of Dendrobium plantlets. In the experiment plantlets were
propagated in a basic Vacin. Went medium with coconut water 150 cc/l + Sucrose 20 g/l.
Several different botanical substances were added to each of the separate medium. A control
consisted of the basic medium with no substance added was also included. The botanical
substances used were banana, potato, tomato, sweet corn, and bean sprouts. The results of the
experiment indicated that addition of banana to medium Vacin Went + coconut water 150
cc/l + sucrose 20 g/l was the best in promoting plant height and producing shoot compared to
the others.
Effect of GA3 on the vegetative growth of Vanda orchid. Pengaruh GA3 terhadap
pertumbuhan vegetatif tanaman anggrek Vanda/Widyastoety, D. (Sub Balai Penelitian
Hortikultura, Cipanas) Buletin Penelitian Tanaman Hias ISSN:0854-7289 1994 v. 2(1)
p. 103-108
An experiment on Vanda orchid was carried out in Pasar Minggu from April 1992 to March
1993. The aim of the experiment was to find out the concentration of GA3 in stimulating the
growth of Vanda orchid. GA3 treatments were applied at concentration levels 0 (control), 20,
40, 60, and 80 pm, using four replications. GA3 was sprayed to all parts of plants once a
month during six months. The results showed that GA3 at 60 ppm tended to stimulate the
growth, in terms of increasing plant height by 10.53 cm, leaf length by 4.05 cm. Leaf width
by 0.11 cm and number of leaves by 6 blades, compared to the other treatments.
WIDIASTOETY, D.
The research acitivities on orchid were conducted in the laboratory and in the field, consist of
meristem culture, plant improvement fertilization, growing medium, growth and regulator.
Research on "in vitro culture" found that specific growth media is required to promote the
development of plbs, which consist of: Vacin and Went + 20 g Sucrose/l + 150 - 250 cc
Coconut water/l + 1 - 2.5 ppm BA + 0.5 - 1 NAA ppm. To stimulate the development of
plantlet in bottles the following media can be used, which consist of media Vacin and Went +
20 g Sucrose/l + 150 - 250 cc Coconut water/l + 50 g Banana/l + 1 g Charcoal/l. Plbs can be
further developed to produce mutants by applying Gamma Ray Irradiation with a dosis of 35
GY. Research on the use of proper growth media showed, that growth media consisting of
fern cuttings and pinus skin is recommended for promoting the growth of Dendrobium Tay
Swee Keng compared to the conventional media used by the growers. As an other alternative
it is found that media consisting of composition process, is suitable to replace materials like:
ferns and moss which become more scarce recently. For Aranthera James Stories. shredded
teak wood is recommended for growth media. To stimulate vegetative growth of several
orchid cultivars. several growth stimulants proved to be effective like: gibberellic acid (GA3),
WIDIASTOETY, D.
[Research results of orchids during 1993/1994 and 1994/1995]. Hasil Penelitian Anggrek
Tahun Anggaran 1993/1994 dan 1994/1995/Widiastoety, D.; Sutater, T.; Santi, A. Evaluasi
Hasil Penelitian Hortikultura Tahun Anggaran 1993/1994 dan 1994/1995 Segunung 9-11 Aug
1995 [Proceedings of a meeting on evaluation of research results in horticulture, 1993/1994
and 1994/1995]. Prosiding Evaluasi Hasil Penelitian Hortikultura Tahun Anggaran 1993/1994
dan 1994/1995/Sulihanti, S.; Krisnawati, Y.; Riati R.W., R.; Primawati, N.; Adiyogo, W.;
Effendi, K.; Arif-M, K. (eds) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Jakarta.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, 1995. p. 179-187 25 ref.
Penelitian anggrek Tahun Anggaran 1993/1994 dan 1994/1995 meliputi plasma nutfah,
pemuliaan, kultur jaringan, budidaya, pengendalian hama dan penyakit serta sosial ekonomi.
Koleksi plasma nutfah telah mendapatkan 19 jenis anggrek dari berbagai habitat aslinya.
Hasil silangan anggrek Dendrobium baru sampai tahap pertumbuhan bibit (seedling). Secara
teknik kultur jaringan, pembentukan protocorm like bodies (plbs) lebih cepat pada media
Vacin Went dengan penambahan 0,5 ppm Benzyl Adenine atau 1,0 ppm Kinetin. Penaungan
dengan paranet 55 - 65 persen dan pemupukan sore hari yang dikombinasikan dengan 50
ppm asam humik dan ditanam dalam pot dengan media sabut kelapa, cenderung
memberikan respon pertumbuhan vegetatif yang terbaik. Dari 182 contoh (sampel) tanaman
anggrok yang diteliti ternyata 11,54 persen terinfeksi oleh virus sedangkan dari 50 botol
kultur jaringan yang diteliti ditemukan 4 persen terinfeksi oleh virus. Preferensi konsumen
terhadap bunga anggrek potong ditentukan oleh berturut-turut : jenis, warna, ketahanan,
jumlah kuntum/tangkai dan harga
WIDIASTOETY, D.
WIDIASTOETY, D.
The influence of light intensity on the growth of young Dendrobium orchid. Pengaruh
intensitas cahaya terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium/Widiastoety, D.; Bahar, F.A.
(Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta). Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 1995 v. 5(4)
p. 72-75 3 tables; 8 ref.
Anggrek Dendrobium adalah tanaman epifit, tumbuh normal pada intensitas cahaya tertentu.
Di daerah tropik, intensitas cahaya pada umumnya tinggi, bervariasi menurut daerah dan
tinggi tempat dari permukaan laut. Untuk mempelajari intensitas cahaya dan tanggapan dari
anggrek Dendrobium (sonia deep pink, boom 29, dan bali queen), penelitian disusun dalam
rancangan petak terpisah dengan tiga ulangan dari masing-masing perlakuan. Intensitas
cahaya matahari sebagai petak utama dan varietas Dendrobium sebagai anak petak. Semua
tanaman diberi pupuk yang sama melalui daun, yaitu Gandasil B, Gaviota, dan Greenzit,
masing-masing pada konsentrasi 0,2 persen, setiap 2 kali seminggu yang diberikan secara
bergantian setiap selang dua minggu. Untuk mencegah gangguan hama dan penyakit,
tanaman diberikan pestisida Benlate, Dithane M-45, dan Bayrusil 250 EC masing-masing
pada konsentrasi 0,1 persen. Pestisida tersebut diberikan secara bergantian setiap satu minggu
sekali. Semua tanaman disiram setiap hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang nyata dari perlakuan-perlakuan, tetapi intensitas cahaya sebesar 55
persen mendorong pertumbuhan daun dan pembentukan tunas. Kultivar bali queen
memberikan pertumbuhan yang terbaik dalam hal tinggi tanaman, jumlah dan lebar daun, dan
pembentukan tunas baru.
WURYANINGSIH, S.
The effect of kinds and frequency application of anorganic fertilizer on the growth of
Phalaenopsis orchids. Pengaruh macam dan frekuensi pupuk anorganik terhadap
pertumbuhan anggrek bulan/Wuryaningsih, S.; Badriah, D.S. (Balai Penelitian Tanaman
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam dan frekuensi pupuk anorganik
terhadap pertumbuhan anggrek bulan. Percobaan dilakukan di Sub Balai Penelitian
Hortikultura Cipanas dari bulan Maret 1993 sampai April 1994. Rancangan percobaan
menggunakan Split-plot design. Petak utama macam pupuk terdiri atas pupuk Hyponex,
Vitabloom, Bayfolan dan Wuxal. Anak petak frekuensi pemupukan terdiri atas : 3 hari/sekali;
6 hari/sekali; 9 hari/sekali dan 12 hari/sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam
pupuk anorganik berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, daun terlebar dan daun terpanjang
maupun berat tanaman. Frekuensi pemupukan tidak berpengaruh nyata terhadap semua
parameter pengamatan. Tidak terdapat pengaruh interaksi yang nyata antara macam dan
frekuensi pemupukan terhadap semua parameter yang diamati.
SANTI, A.
Effect of fertilization time and concentration of humic acids on the growth of dendrobium
white candy orchid. Pengaruh waktu pemupukan dan konsentrasi asam humik terhadap
pertumbuhan anggrek dendrobium white candy/Santi, A.; Suciantini (Balai Penelitian
Tanaman Hias, Jakarta); Goenadi, D.H. Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 1996 v. 6(1)
p. 29-34 4 ill., 2 tables; 9 ref.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan waktu dan kadar pemupukan yang tepat.
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Pasarminggu mulai bulan Juli 1994 sampai
dengan Maret 1995 dengan menggunakan rancangan acak kelompok pola Faktorial. Waktu
pemupukan (pagi dan sore hari) sebagai faktor pertama dan konsentrasi asam humik sebagai
faktor kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan sore hari yang
dikombinasikan dengan pemberian 50 ppm asam humik menghasilkan pertumbuhan terbaik
dari anggrek asal kultur jaringan umur tujuh bulan. Aplikasi dari hasil penelitian ini
memberikan jaminan akan pertumbuhan tanaman anggrek yang baik
SOEDJONO, S.
Effect of submersion period and concentration of colchicine on the growth of protocorm like
bodies of Dendrobium Jayakarta. Pengaruh waktu perendaman dan konsentrasi colchicine
terhadap pertumbuhan protokorm anggrek Dendrobium Jayakarta./Soedjono, S.; Sukandari,
K. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta). Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 1996
v. 6(3) p. 242-248
Tujuan penelitian pada tahun pertama ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
colchicine terhadap ketegaran bibit anggrek. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April 1995
sampai dengan Mei 1996. Eksplan yang digunakan berupa protokorm anggrek hasil biak
jaringan. Rancangan acak lengkap dengan pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor, faktor
pertama adalah waktu perendaman (1,3,6 dan 9) hari dan faktor kedua konsentrasi larutan
colchicine (0, 100, 200, 300 dan 400) ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi
300 ppm dengan perendaman selama 9 hari menghasilkan protokorm yang paling tegar.
Makin lama perendeman makin meningkat jumlah daun dan akar. Konsentrasi larutan
colchicine semakin tinggi, jumlah dan panjang daun serta jumlah dan panjang akar semakin
IRIANI, E.S.
Marketing system analysis and postharvest handling of Vanda cut flower at Jabotabek.
Analisa sistem tataniaga dan penanganan pascapanen bunga anggrek Vanda di
Jabotabek/Iriani, E.S. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta ); Broto, W.; Ruswandi, A.
Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 1997 v. 7(2) p. 722-732 3 tables; 23 ref.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis sistem tataniaga bunga anggrek Vanda
Jabotabek ditinjau dari efisiensi teknis dan ekonomi, (2) mengetahui sistem penanganan pasca
panen anggrek pada masing-masing lembaga tataniaga. Penelitian ini dilakukan di daerah
Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi) pada bulan Juni-Desember 1995. Metoda
survei digunakan dalam pelaksanaan penelitian untuk mengumpulkan berbagai data baik data
primer maupun sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara terhadap 25 petani
dan 10 orang pedagang. Data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait dan studi
kepustakaan. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan ada empat macam saluran tataniaga bunga anggrek di Jabotabek yaitu (A)
petani-pedagang pengumpul-toko bunga (florist)-konsumen, (B) petani-toko bunga (florist)-
konsumen, (C) petani-pedagang pengumpul-pengecer-konsumen, dan (D) petani-pengecer-
konsumen. Berdasarkan hasil analisa saluran (B) lebih efisien dibandingkan ketiga saluran
tataniaga lainnya. Untuk kegiatan pascapanen, penanganan yang dilakukan masih sangat
sederhana yaitu hanya dengan perendaman pangkal batang menggunakan air biasa untuk
memperpanjang kesegaran bunga. Dengan mengetahui sistem tataniaga yang paling efisien
dan ekonomis, petani dapat memilih saluran tataniaga yang dapat meningkatkan
pendapatannya.
NURMALINDA.
Marketing system and postharvest handling of Dendrobium orchid cut flower at Jabotabek .
Tataniaga dan penanganan pascapanen bunga anggrek Dendrobium potong di
Jabotabek/Nurmalinda; Murtiningsih; Santika, A. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta).
Jurnal Hortikultura = Journal of Horticulture ISSN 0853-7097 (1997) v. 7(1) p. 604-613
2 ill., 3 tables; 19 ref. Appendices
Penelitian bertujuan untuk mengkaji sistem tataniaga ditinjau dari segi teknis dan ekonomis
dan untuk mengetahui penanganan pasca panen bunga anggrek Dendrobium potong pada
WIDIASTOETY, D.
Productivity and quality improvement of orchids. Peningkatan produktivitas dan mutu bunga
anggrek/Widiastoety, D. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta) Jakarta: Balithi, 1997
59 p.
The improvement of productivity and quality of orchid flower. The orchid research activities
were consisted of multidiscipline studies including germplasm, breeding, plant propagation,
culture technique, pest and diseases control, post harvest, agroclimate and social economic.
Researches were done for three fiscal years of 1994/1995, 1995/1996 and 1996/1997. There
were 23 orchid species had been collected on germplasm collection from various places up to
now. Dendrobium crossing results were successfully in seedling stage and its should be
continued to the next stage. The formation of protocorm like bodies (plbs) through tissue
culture technique indicated that Vanda grew faster than Dendrobium in Vacin and Went
(VW) media + 0.5 ppm BA or 1 ppm Kinetin + 150 ml coconut water. Both kinds of coconut
fruits can be used, green or yellow skin, either at young or youngish maturity was very
considerable as media constituent. There was a tendency to give good response on both of
vegetative and generative growth of the Dendrobium species, when they were planted in pot
with charcoal or coconut skin media for forming canopy condition under 55-65 percent sun
WIDIASTOETY, D.
The influence of water coconut maturity and coconut variety on the growth of Dendrobium
orchid plantlets. Pengaruh tingkat ketuaan air kelapa dan jenis kelapa terhadap pertumbuhan
plantlet anggrek Dendrobium/Widiastoety, D. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta );
Kusumo, S.; Syafni. Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 1997 v. 7(3) p. 768-772 3 tables;
15 ref.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui air kelapa dan tingkat ketuaan dan jenis kelapa
yang baik untuk mendorong pertumbuhan plantlet anggrek Dendrobium. Untuk
menumbuhkan plantlet anggrek Dendrobium secara in vitro digunakan media Vacin dan West
+ 20 g sukrosa/l + 50 g pisang ambon/l. Perlakuan terdiri atas kombinasi tingkat ketuaan air
kelapa (muda, sedang dan tua) dan jenis kelapa (Cocos nucifera var. Genjah Hijau dan var.
Genjah Kuning). Sebagai pembanding, media dasar tidak diberi air kelapa. Ketujuh perlakuan
tersebut diulang empat kali, disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan ulangan 4
buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian air kelapa pada tingkat
ketuaan kelapa muda dan sedang dapat mendorong pertumbuhan plantlet anggrek
Dendrobium terhadap tinggi plantlet, panjang dan lebar daun, serta panjang dan jumlah akar.
Implikasi dari teknologi hasil penelitian ini adalah bahwa penggunaan air kelapa dalam
NURMALINDA.
Analysis on quality needed of orchid flower and plant. Analisis kebutuhan mutu bunga dan
tanaman anggrek/Nurmalinda; Broto, W.; Iriani, E.S.; Haryati, T. (Balai Penelitian Tanaman
Hias, Jakarta) p. 16-37 [Compilation of research result report of ornamental plant:
productivity and quality improvement of orchid]. Kumpulan laporan hasil penelitian tanaman
hias: peningkatan produktivitas dan mutu bunga anggrek/Balai Penelitian Tanaman Hias,
Jakarta. Jakarta: Balithi, 1998 121 p. 5 tables; 15 ref. Appendices
OMOY, T.R.
SANTI, A.
Effect of physiological age of orchid fruit and media composition on germination of Vanda
orchid seeds in vitro. Pengaruh umur fisiologi buah dan komposisi media terhadap
perkecambahan biji anggrek Vanda secara in vitro/Santi, A.; Soedjono, S.; Rianawati, S.;
Utami, P.K. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta) p. 26-31 [Compilation of research
result report of ornamental plant: improvement of ornamental plant seedling]. Kumpulan
laporan hasil penelitian tanaman hias: Perbaikan teknologi perbenihan tanaman hias/Balai
Penelitian Tanaman Hias, Jakarta. Jakarta: Balithi, 1998 143 p. 2 tables; 11 ref.
Vanda mempunyai prospek yang cukup baik sebagai bunga potong maupun bunga pot. Untuk
menciptakan variasi warna bunga, perlu dilakukan penyilangan antar spesies atau antar genus.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan umur panen buah anggrek yang tepat agar
menghasilkan biji yang baik mutu pertumbuhannya serta media sebar yang sesuai untuk
perkecambahan biji anggrek. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca dan Laboratorium
Kultur Jaringan Balai Penelitian Tanaman Hias Jakarta mulai bulan Mei 1997 sampai dengan
April 1998. Rancangan percobaan yang, digunakan adalah rancangan acak kelompok pola
faktorial dengan umur fisiologi; buah (150; 180; dan 240 hari) sebagai faktor I dan komposisi
media sebar (Vacin Went + tomat; Vacin Went + pisang; dan Knudson's C) sebagai faktor II.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur panen buah 240 hari memberikan respon waktu
perkecambahan yang lebih lambat, namun mempunyai daya tahan untuk hidup lebih besar
dibandingkan umur 150 dan 180 hari.
SANTI, A.
Role of plant growth substances and nutrition on Dendrobium and Vanda seedlings. Peran
bahan stimulan dan unsur hara pada bibit anggrek Dendrobium Vanda/Santi, A.; Kusumo, S.;
Utami, P.K.; Prasetya, J. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta) p. 102-110 [Compilation
of research result report of ornamental plant: productivity and quality improvement of
orchid]. Kumpulan laporan hasil penelitian tanaman hias: peningkatan produktivitas dan mutu
bunga anggrek/Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta. Jakarta: Balithi, 1998 121 p. 3 tables;
10 ref.
SJAIFULLAH.
Effect of quality characterization and vaselife potted plant flowers Dendrobium Sonia Deep
Pink. Hubungan karakteristik mutu dan umur peragaan tanaman pot Dendrobium
berbunga/Sjaifullah; Yulianingsih; Amiarsi, D. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta)
p. 1-9 [Compilation of research result report of ornamental plant: productivity and quality
improvement of orchid]. Kumpulan laporan hasil penelitian tanaman hias: peningkatan
produktivitas dan mutu bunga anggrek/Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta. Jakarta:
Balithi, 1998 121 p. 3 tables; 8 ref. Appendix
SOEDJONO S.
Untuk mendapatkan hibrida baru anggrek Vanda yang memiliki warna dan bentuk bunga
yang memenuhi selera konsumen dan rajin berbunga serta tahan hama penyakit dapat
ditempuh melalui kegiatan hibridisasi secara konvensional dengan cara menyilangkan tetua-
tetua yang terpilih. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan hibrida Vanda dan
kerabatnya yang berwarna merah, kuning, putih, yang lebih baik dari induknya, rajin
berbunga dan disenangi konsumen dilakukan pada bulan April 1997 sampai dengan bulan
Maret 1998 di rumah kaca dan kebun di BALITHI, Pasar Minggu. Hibridisasi dilakukan
dengan cara menyilangkan 13 tetua terpilih sebagai tetua jantan atau betina, secara acak
maupun resiprok dan persilangan interspesific. Kegiatan hibridisasi tahun ini meliputi koleksi
tetua, persilangan, panen, penyebaran biji dan transfer. Penyebaran biji dan transfer dilakukan
secara aseptik di dalam laboratorium. Pengamatan dilakukan terhadap karakter induk yang
digunakan, waktu persilangan sampai dengan panen buah, perkecambahan biji dan
pertumbuhan planlet di dalam botol. Hasil penelitian adalah dari 138 seri persilangan yang
dilakukan hanya 23 seri (20 persen) yang berhasil membentuk buah. Tidak semua buah yang
terbentuk dapat menghasilkan biji, buah hampa tidak mengandung biji hanya berisi serabut
halus yang merupakan placenta. Terdapat 10 seri persilangan (7,2 persen) yang berhasil
disebar. Rendahnya jumlah seri persilangan yang berhasil menghasilkan biji dalam setahun
disebabkan anggrek Vanda beserta keluarganya memerlukan waktu yang lama untuk
mencapai masaknya biji yaitu antara 5-11 bulan, adanya tetua jantan steril dan induk betina
yang sulit disilangkan.
SOEDJONO S.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh larutan colchicine terhadap pertumbuhan
vegetatif dan sifat genetik anggrek Dendrobium. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni
1996 sampai dengan Februari 1998, sebagai lanjutan penelitian tahun sebelumnya pada
penelitian tahun pertama, bahan yang digunakan berupa protokorm anggrek Dendrobium
Jayakarta yang diberi perlakuan colchicine menghasilkan bibit paling tegar dalam larutan
konsentrasi 300 ppm. Selanjutnya pada waktu pertumbuhan vegetatif, tanaman yang
berkarakter baik diseleksi dan diamati sifat tumbuh dan genetiknya. Rancangan yang
digunakan adalah acak lengkap dengan pola faktorial, faktor pertama adalah waktu
perendaman (1, 3, 6 dan 9) hari dan faktor kedua konsentrasi larutan (0, 100, 200, 300 dan
400) ppm colchicine dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu
perendaman yang lebih lama, pertumbuhan tanaman cenderung lebih tinggi dan ukuran
daunnya makin besar. Waktu perendaman selama 3 hari menghasilkan jumlah tanaman (umbi
semu) Dendrobium yang terbanyak. Dalam konsentrasi larutan colchicine yang makin tinggi,
ukuran tanamannya makin pendek, jumlah dan ukuran daunnya menurun. Namun demikian
jumlah umbi semu yang terbanyak diperoleh dari konsentrasi larutan 300 ppm. Perendaman
dan konsentrasi yang terbaik adalah 3 hari dan 300 ppm menghasilkan umbi semu yang
paling banyak. Hasil pengamatan sifat genetik pada semua perlakuan menunjukkan bahwa
lama perendaman dan konsentrasi colchicine tidak berpengaruh terhadap jumlah kromosom.
SOEDJONO S.
Role of gamma ray on Vanda orchid cutting. Peran dosis sinar gamma terhadap tanaman
anggrek Vanda/Soedjono, S.; Suskandari K.; Rianawati, S. (Balai Penelitian Tanaman Hias,
Jakarta) p. 70-76 [Compilation of research result report of ornamental plant: productivity and
quality improvement of orchid]. Kumpulan laporan hasil penelitian tanaman hias:
peningkatan produktivitas dan mutu bunga anggrek/Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta.
Jakarta: Balithi, 1998 121 p. 2 tables; 10 ref.
Tujuan penelitian untuk memperoleh dosis sinar gamma terhadap stek anggrek Vanda dan
mendapatkan mutan Vanda. Penelitian dilakukan mulai bulan April 1997 sampai dengan
Maret 1998 di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias, Pasarminggu Jakarta,
dengan perlakuan iradiasi sinar gamma mulai dosis 0 sampai 100 Gy, dengan selang dosis 20
Gy terhadap anggrek Vanda Douglas yang dilaksanakan di Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi,
Pasar Jumat. Rancangan yang digunakan adalah acak kelompok yang terdiri atas empat
ulangan. Setelah 6 bulan tanam pada dosis 20 Gy dapat mempercepat terbentuknya bunga
dibandingkan tanpa penyinaran jumlah kuntum dan panjang tangkai kuntum lebih rendah
SOLVIA, N.
SUHARDI.
Efficacy trial of fungicide and resistance study of Dendrobium varieties againsts disease of
orchids. Pengujian daya guna fungisida dan uji resistensi varietas Dendrobium terhadap
penyakit/Suhardi; Kardin, K.; Hanudin (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta) p. 77-83
[Compilation of research result report of ornamental plant: productivity and quality
improvement of orchid]. Kumpulan laporan hasil penelitian tanaman hias: peningkatan
produktivitas dan mutu bunga anggrek/Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta. Jakarta:
Balithi, 1998 121 p. 2 tables; 4 ref.
Pengujian dilakukan di Cimanggu, Bogor dari bulan Juni 1997 sampai Maret 1998,
menggunakan rancangan petak terpisah dengan 3 ulangan. Petak utama berupa varietas
Dendrobium, sedangkan anak petak berupa perlakuan fungisida. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa var. Bali Moon, Sentani Blue, King Dragon, dan White Candy, resisten
terhadap penyakit antraknose yang disebabkan oleh Glomerella cingulata (anamorf
Colletotrichum gloeosporioides). Perlakuan fungisida Benlate 50WP dan Dithane M-45
80WP pada konsentrasi 2,0 g/l dengan interval 7 hari sekali efektif terhadap penyakit
tersebut.
Relation between the quality of characterization and vaselife cutting flowers of Dendrobium
orchid. Hubungan karakteristik mutu dan umur peragaan bunga potong anggrek
Dendrobium/Sunarmani; Sabari; Sjaifullah; Murtingsih; Sitorus, E. (Balai Penelitian
Tanaman Hias, Jakarta) p. 10-15 [Compilation of research result report of ornamental plant:
productivity and quality improvement of orchid]. Kumpulan laporan hasil penelitian tanaman
hias: peningkatan produktivitas dan mutu bunga anggrek/Balai Penelitian Tanaman Hias,
Jakarta. Jakarta: Balithi, 1998 121 p. 1 table; 6 ref.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara karakteristik mutu terhadap
umur peragaan bunga potong anggrek Dendrobium. Penelitian dilakukan pada bulan Mei
1997 sampai dengan Maret 1998 di Balai Penelitian Tanaman Hias Jakarta. Data yang
diperoleh mewakili nilai rata-rata dari 10 tangkai bunga anggrek potong dengan 3 ulangan
dari 3 jenis bunga anggrek Dendrobium yaitu Anna, White Angel dan Sakura Pink dengan
dua ukuran yaitu S dan M. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bunga anggrek Dendrobium
jenis White Angel mempunyai umur peragaan (vaselife) yang paling lama dibanding Sakura
Pink dan Anna.
SUTATER, T.
Research on growing media for new cultivars of Dendrobium. Penelitian media tumbuh untuk
varietas baru anggrek Dendrobium/Sutater, T.; Ginting, B.; Prasetio, W. (Balai Penelitian
Tanaman Hias, Jakarta) p. 93-101 [Compilation of research result report of ornamental plant:
productivity and quality improvement of orchid]. Kumpulan laporan hasil penelitian tanaman
hias: peningkatan produktivitas dan mutu bunga anggrek/Balai Penelitian Tanaman Hias,
Jakarta. Jakarta: Balithi, 1998 121 p. 2 tables; 8 ref.
Panelitian dilaksanakan di rumah sere Balai Penelitian Tanaman Hias Jakarta dari bulan Mei
1997 sampai dengan Maret 1998. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah dengan 2
faktor perlakuan dan 2 ulangan. Sebagai petak utama adalah kultivar (V) terdiri dari:
Dendrobium Bloemen white (V1) dan Dendrobium Jayakarta (V2). Anak Petak adalah media
tanam (M) terdiri dari: M1: Arang (kontrol); M2: Rockwool; M3: Batu apung; M4: Batu
marus; M5: stereofoam; H6:Sabut kelapa; M7: Batu split; M8: M1 + M2 (arang + rockwool);
M9: M1 + M3 (arang+batu apung); M10: M1 + M4 (arang + batu marus); M11 : M1 + M5
(arang + stereofoam); Ml2 : M1 + M6 (arang + sabut kelapa); M13 : M1 + M7 (arang + batu
split). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan M1, M6 dan M10 memberikan basil
yang lebih baik pada pertumbuhan anggrek kultivar Dendrobium Jayakarta dibanding median
lainnya. Jenis media: rockwool, batu apung, batu marus dan batu split dapat digunakan
WIDIASTOETY, D.
[Propagation technique of free viroses Dendrobium seed]. Teknik perbanyakan benih anggrek
Dendrobium bebas virus/Widiastoety, D.; Muharam, A. (Balai Penelitian Tanaman Hias,
Jakarta) p. 1-12 [Compilation of research result report of ornamental plant: improvement of
ornamental plant seedling technology]. Kumpulan laporan hasil penelitian tanaman hias:
perbaikan teknologi perbenihan tanaman hias/Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta.
Jakarta: Balithi, 1998 143 p. 2 tables; 4 ref.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh senyawa antiviral ribavirin dan 2,4-D
dalam media kultur jaringan anggrek Dendrobium untuk eliminasi virus. Pada penelitian ini
bahan penelitian yang digunakan adalah plbs anggrek Dendrobium yang terinfeksi virus.
Perlakuan yang diberikan adalah dosis ribavirin yang terdiri dari 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 ppm,
serta dosis 2,4-D terdiri dari 1, 2, 3, dan 4 ppm, yang ditambahkan dalam media kultur Vacin
dan Went cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ribavirin pada konsentrasi 5-
25 ppm dan 2,4-D pada konsentrasi.1-4 ppm belum mampu mengeliminasi CyMV dan ORSV
pada plb.
WIDIASTOETY, D.
[In vitro culture of Phalaenopsis scion]. Kultur in vitro mata tunas anggrek bulan
(Phalaenopsis)/Widiastoety, D.; Safni (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta) p. 32-43
[Compilation of research result report of ornamental plant: improvement of ornamental plant
seedling technology]. Kumpulan laporan hasil penelitian tanaman hias: perbaikan teknologi
perbenihan tanaman hias/Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta. Jakarta: Balithi, 1998 143
p. 2 tables; 7 ref.
Anggrek Dendrobium adalah tanaman epifit yang tumbuh normal pada intensitas cahaya
tertentu. Kelembaban berkisar antara 70-80 persen cocok untuk pertumbuhan anggrek yang
sedang tumbuh di bawah naungan. Penelitian disusun dalam rancangan petak terpisah (split
plot design) dengan 3 ulangan. Petak utama adalah naungan dan frekwensi penyiraman
sebagai anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan naungan dengan paranet
55 persen diberi penutup plastik bagian atasnya dengan frekwensi penyiraman 4 x sehari
memberikan hasil yang baik terhadap pertumbuhan tanaman anggrek Dendrobium Sonia.
AMIARSI, D.
Best composition for pulsing solution of cut flowers of Dendrobium Sonia deep pink.
Komposisi terbaik untuk larutan perendam bunga anggrek potong Dendrobium Sonia deep
pink /Amiarsi, D.; Sjaifullah; Yulianingsih (Balai Penelitian Tanaman Hias, Pacet, Cianjur)
Jurnal Hortikultura = Journal of Horticulture ISSN 0853-7097 (1999) v. 9(1) p. 45-50 2 ill.,
2 tables; 15 ref
Percobaan dilaksanakan untuk memperoleh komposisi larutan perendam (pulsing) yang tepat
guna memperpanjang masa kesegaran bunga potong Dendrobium Sonia Deep Pink. Dalam
penelitian ini digunakan tiga jenis larutan pulsing (500 ppm AgN03 + 10 persen sukrosa +
150 ppm asam sitrat; 500 ppm AgN03 + 10 persen sukrosa; dan air suling sebagai kontrol)
dan empat tarap waktu perendaman(30, 60, 90, dan 120 menit), dan dilaksanakan dalam
percobaan faktorial dengan rancangan acak kelompok dengan ulangan empatbuah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pulsing dengan larutan perendam 500 ppm AgN03 + 10
persen sukrosa + ISO ppm asam sitrat selama 90 menit memberikan hasil terbaik, yaitu umur
peragaan (vaselife) bunga potong mencapai 16,4 hari (5 hari lebih lama dibanding kontrol)
dengan persentase pemekaran kuncup bunga 81,89 persen dan jumlah larutan penyerapan
terbesar 7,67 ml/tangkai selama masa peragaan. Penggunaan larutan perendam dapat
memperpanjang masa kesegaran bunga dan juga dapat meningkatkan pemekaran kuncup
bunga.
KARDIN, M.K.
Kekerabatan genetik pada lima spesies Vanda dan dua genera lain dalam sub tribe
Sarcanthinae telah dianalisis dengan menggunakan teknik RAPD. Dengan menggunakan
tujuh primer, secara garis besar genus/spesies tanaman yang diteliti dapat dibagi dalam dua
NURMALINDA.
Consumer preferences on orchid cut flower in Jakarta. Preferensi konsumen terhadap bunga
anggrek potong di Jakarta/Nurmalinda; Widyastoeti, D. (Balai Penelitian Tanaman Hias,
Pacet, Cianjur); Marpaung, L.; Musadad, D. Jurnal Hortikultura = Journal of Horticulture
ISSN 0853-7097 (1999) v. 9(2) p. 146-152 4 tables; 23 ref.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi preferensi konsumen terhadap bunga
anggrek potong di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Penelitian dilakukan dengan metode
survai pada Desember 1994 di DKl Jakarta. Responden yang dipilih adalah toko bunga
(florist) sebanyak 18 responden dan hotel (bintang 3,4 dan 5) sebanyak 9 responden.
Pemilihan responden penelitian dilakukan secara sengaja, berdasarkan pertimbangan, bahwa
konsumen tersebut adalah yang banyak mengkonsumsi anggrek dalam bentuk bunga potong.
Analisis data untuk menentukan preferensi konsumen dilakukan dengan menggunakan Chi-
square (P=0,01) dan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
pemilihan anggrek dilakukan dengan metoda ranking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang paling mempengaruhi konsumen dalam pemilihan anggrek adalah jenis,
warna, harga, ketahanan, dan jumlah kuntum per tangkai. Jenis anggrek yang disukai adalah
Dendrobium semua warna dengan ketahanan berkisar 5-7 hari pada suhu kamar (suhu 28-
30, RH 85 persen), jumlah kuntum per tangkai 8-17 kuntum. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan masukan bagi petani dalam pengusahaan anggrek selanjutnya dan bagi
penelitian merupakan masukan bagi peneliti pemuliaan dalam usaha pengembangan anggrek.
NURMALINDA.
Pelitian bertujuan untuk menganalisis teknologi budidaya anggrek Dendrobium yang layak
secara finansial. Penelitian ini dilakukan dengan penanaman di lapang dengan
membandingkan dua teknologi yang dihasilkan Balai Penelitian Tanaman Hias. Pada
teknoLogi I, penanaman dilakukan pada media sabut, penyiraman menggunakan sprinkler,
pemupukan dilakukan pada sore hari dengan menggunakan pupuk Hyponex. Sedangkan pada
teknologi II, penanaman dilakukan pada media arang, penyiraman dengan menggunakan
slang, pemupukan dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan pupuk Kristalon. Selain itu
dilakukan juga survei untuk melihat budidaya anggrek yang dilakukan oleh petani anggrek.
Pada kedua teknologi yang dicobakan, jumlah tanaman anggrek yang ditanam adalah 400
tanaman. Penanaman dilakukan pada tanggal 14 Oktaber 1998 di Kebun bibit Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Lebak Bulus. Untuk survai penelitian dilakukan di, daerah Jabotabek
(Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi/Jakarta dan Jabar) pada Desember 1998. Pemilihon
lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer
dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara terhadap 8 responden
petani, anggrek, data sekunder dikumpulkan dari instansi-instansi terkait dengan penelitian.
Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil perhitungan sementara
(sampai April 1999), pada percobaan lapang, pengeluaran beberapa komponen yang berbeda
pada teknologi I adalah sebesar Rp 1.802.000 dan pada teknologi II Rp 1.495.000. Dari kedua
teknologi tersebut sampai pada pengamatan terakhir (April 1999), persentase tanaman yang
mungkin berbunga pada teknologi II lebih besar dari teknologi I, yaitu 89,75 berbanding
78,25 persen. Dari hasil survai pada petan1 anggrek, penanaman dilakukan pada media arang.
Pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara rutin dua kali seminggu.
Jenis pupuk yang digunakan antara lain: Gaviota, Tiram, Kristalon, dsb. Sedangkan untuk
pengendalian hama penyakit dilakukan dengan menggunakan Orthocide, Dursban, dsb.
OMOY, T.R.
SANTI, A.
Plant growth substances and nutritions for growing of Dendrobium seedlings. Bahan stimulan
dan unsur hara untuk pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium/Santi, A.; Kusumo, S.; Utami,
P.K.; Prasetya, J. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta) p. 44-52 [Compilation of research
result report of ornamental plant: productivity and quality improvement of orchid]. Kumpulan
laporan hasil penelitian tanaman hias: peningkatan produktivitas dan mutu bunga
anggrek/Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta. Jakarta: Balithi, 1999 115 p. 2 tables;
14 ref.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan jenis dan konsentrasi bahan stimulan dan unsur
hara alternatif untuk pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium. Pene1itian di1aksanakan di
rumah sere Balai Penelitian Tanaman Hias Jakarta mulai bulan Ju1i 1098 sampai dengan
Maret 1999. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok pola
faktoria1 dengan perlakuan pemupukan sebagai faktor pertama dan konsentrasi air kelapa
sebagai faktor kedua. Masing-masing perlakuan menggunakan 10 tanaman dan 3 ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan air kelapa menghasilkan pertambahan
tinggi tanaman dan panjang daun yang lebih baik dibandingkan tanpa air kelapa. Pemupukan
NPK (16-16-16) 2,625 g/l memberikan hasil terbaik pada pertambahan tinggi tanaman dan
panjang daun. Dengan demikian air kelapa dan NPK dijadikan bahan stimulan dan pupuk
alternatif untuk tanaman anggrek Dendrobium.
SOEDJONO, S.
Persilangan antara induk anggrek Vanda yang terpilih dimaksudkan untuk mendapatkan
hibrida baru anggrek. Vanda yang memiliki warna dan bentuk bunga yang memenuhi selera
konsumen dan rajin berbunga serta tahan hama penyakit. Penelitian bertujuan untuk
mendapatkan hibrida Vanda dan kerabatnya yang berwarna merah, kuning, putih, yang lebih
baik dari induknya, rajin berbunga dan disenangi konsumen dan dilaksanakan pada bulan
April 1998 sampai dengan bulan Maret 1999 di Laboratorium dan Rumah Kaca di Balithi,
Pasar Minggu. Hibridisasi melakukan dengan cara menyilangkan tetua terpilih sebagai tetua
jantan atau betina, secara acak maupun resiprok, dan persilangan melakukan interspesific
maupun intergenerik. Kegiatan hibridisasi tahun ini meliputi koleksi tetua, persilangan,
panen, penyebaran biji, transfer, pengompotan dan tanam individu. Penyebaran biji dan
transfer dilakukan secara aseptik di dalam laboratorium, sedangkan pengompotan dan tanam
individu dilakukan di rumah kaca. Pengamatan dilakukan terhadap karakter induk yang
digunakan, waktu persilangan sampai dengan panen buah, perkecambahan biji dan
pertumbuhan plantlet di dalam botol, kompot dan individu. Hasil penelitian periode
1998/1999 adalah dari 52 seri persilangan yang dibuat hanya 17 seri (33 persen) yang berhasil
membentuk buah. Tidak semua buah yang terbentuk dapat menghasilkan biji, buah hampa
tidak mengandung biji hanya berisi serabut halus yang merupakan placenta. Terdapat 14 seri
persilangan (27 persen) yang berhasil disebar, dan 6 seri persilangan (12 persen) yang bijinya
berkecambah. Planlet dari persilangan tahun 1997/1998 telah ditransfer sebanyak 2 kali, 6
seri persilangan telah dikompot, dan 3 seri persilangan telah ditanam secara individu, yaitu
persilangan (V. tricolor x V. Dewi Sri ), (Asc. Duong Porn x V. Dewi Sri), (( V. tricolor X
(Phal. Phuket Beauty x Phal. Pinlong Cardinal))
SOEDJONO, S.
Effect of gamma rays on the growth of protokorm like bodies (PLBS) Vanda Douglas var
Genta Bandung. Pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap pertumbuhan protokorm Vanda
Douglas var Genta Bandung/Soedjono, S.; Rianawati, S. (Balai Penelitian Tanaman Hias,
Jakarta) p. 17-21 [Compilation of research result report of ornamental plant: productivity and
quality improvement of orchid]. Kumpulan laporan hasil penelitian tanaman hias:
peningkatan produktivitas dan mutu bunga anggrek/Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta.
Jakarta: Balithi, 1999 115 p. 1 table; 13 ref.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh dosis iradiasi sinar gamma terhadap pertumbuhan
protokorm anggrek V. Douglas dan sifat mutan yang positif. Penelitian dilaksanakan mulai
bulan April 1998 sampai dengan Maret 1999 di Laboratorium Balai Penelitian Tanaman Hias,
SOEDJONO, S.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh larutan colchicine terhadap pembungaan
dan sifat genetik anggrek Dendrobium. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni 1996 sampai
dengan Februari 1999, sebagai lanjutan penelitian tahun sebelumnya. Pada penelitian tahun
pertama, bahan yang digunakan berupa protokorm anggrek Dendrobium Jayakarta yang
diberi perlakuan colchicine menghasilkan bibit paling tegar dalam larutan konsentrasi 300
ppm. Selanjutnya pada waktu pertumbuhan vegetatif, tanaman yang berkarakter baik
diseleksi dan diamati sifat tumbuh dan genetiknya. Rancangan yang digunakan adalah acak
lengkap dengan pola faktorial, faktor pertama ada!ah waktu perendaman (1, 3, 6 dan 9) hari
dan faktor kedua konsentrasi larutan (0, 100, 200, 300 dan 400) ppm colchicine dengan 3
ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu perendaman yang lebih lama,
pertumbuhan tanaman cenderung lebih tinggi dan ukuran daunnya makin besar. Waktu
perendaman selama 3 hari menghasilkan jumlah tanaman (umbi semu) Dendrobium yang
terbanyak. Dalam konsentrasi larutan colchicine yang makin tinggi, ukuran tanamannya
makin pendek, jumlah dan ukuran daunnya menurun. Namun damikian jumlah umbi semu
yang terbanyak diperoleh dari konsentrasi larutan 300 ppm. Perendaman dan konsentrasi
yang terbaik adalah 3 hari dan 300 ppm menghasilkan umbi semu yang paling banyak dengan
jumlah kuntum bunga yang lebih banyak serta panjang tangkai dan ukuran bunga yang lebih
besar. Hasil pengamatan sifat genetik pada semua per1akuan menunjukkan bahwa lama
perendaman dan konsentrasi colchicine tidak berpengaruh terhadap jumlah kromosom.
SOLVIA, N.
SULYO, Y.
Studies on gene transfer for the resistance of Dendrobium orchids against orchid beetle. Studi
transfer gen untuk ketahanan anggrek Dendrobium terhadap hama kumbang gajah/Sulyo, Y.;
Rianawati, S.; Hadarida, I.; Widiastoety, D. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta)
p. 29-34 [Compilation of research result report of ornamental plant: productivity and quality
improvement of orchid]. Kumpulan laporan hasil penelitian tanaman hias: peningkatan
produktivitas dan mutu bunga anggrek/Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta. Jakarta:
Balithi, 1999 115 p. 1 table; 11 ref.
Percobaan untuk mendapatkan protokol transfer gen pada angrek Dendrobium telah
dilaksanakan di Balitbio, Bogor dan Inlithi segunung dari bulan September 1998 s/d bulan
Mei 1999. Dua sistim tranformasi telah digunakan, yaitu biolistik pada PLBs Dendrobium
Jayakarta dan ETR (Electrophoresis Transformation) pada PLB Dendrobium Kasem White.
Plasmid DNA pRQ6 yang mengandung gen reporter GUS dan gen penyeleksi/ tahan
HYGROMYCIN digunakan dalam penembakan. Plasmid DNA pBarGus yang mengandung
gen reporter GUS dan gen penydeksi tahan BASTA digunakan dalam ETR. PLBs yang
ditranstormasi diuji ekspresi GUS nya dengan menggunakan substrat X-Gluc dan MUG-
Gluc. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kedua metode tersebut dapat digunakan untuk
mentransfer gen ke dalam PLBs anggrek Dendrobium.
Formulation of preservative solution (holding) and change of solid for cutting flower of
Dendrobium Sonia Boom. Formulasi larutan pengawet (Pulsing holding) serta alih bentuk
padat untuk bunga anggrek Dendrobium Sonia Boom/Sunarmani; Sabari; Murtiningsih;
Elizabeth S. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta) p. 87-97 [Compilation of research
result report of ornamental plant: productivity and quality improvement of orchid]. Kumpulan
laporan hasil penelitian tanaman hias: peningkatan produktivitas dan mutu bunga
anggrek/Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta. Jakarta: Balithi, 1999 115 p. 3 tables;
18 ref.
Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Hias Jakarta pada bulan Juli 1998 sampai
dengan April 1999. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi terbaik
bahan pengawet berbentuk tablet siap pakai guna mempertahankan kesegaran bunga potong
Anggrek Denrobium Sonia Boom. Rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap
dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula pengawet dalam bentuk
tablet yang di tambahkan sukrosa keefektifannya Sedikit lebih rendah sehingga umur
peragaan (vaselife) lebih rendah (24,1 hari) dibandingkan dengan larutan holding asli yang
menggunakan sukrosa umur peragaan (vaselife)nya (28,1 hari).
SUTATER, T.
Improvement technology plant and flower production of Dendrobium and Vanda orchid.
Perbaikan teknologi produksi bunga dan tanaman Dendrobium dan Vanda/Sutater, T.;
Ginting, B.; Prasetio, W. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta) p. 35-43 [Compilation of
research result report of ornamental plant: productivity and quality improvement of orchid].
Kumpulan laporan hasil penelitian tanaman hias: peningkatan produktivitas dan mutu bunga
anggrek/Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta. Jakarta: Balithi, 1999 115 p. 2 tables; 8 ref.
MUHARAM, A.
Rapid detection of CyMV and TMV-0 in orchids with indirect ELISA. Deteksi cepat CyMV
dan TMV-O pada anggrek dengan metode ELISA tidak langsung/Muharam, A. (Balai
Penelitian Tanaman Hias, Pacet, Cianjur); Rahardjo, I.B.; Purbadi. Jurnal Hortikultura =
Journal of Horticulture ISSN 0853-7097 (2000) v. 10(3) p. 204-208 2 tables; 14 ref
Virus mosaik cymbidium (Cymbidium mosaic virus = CyMV) dan virus mosaik tembakau
strain anggrek (Tobacco mosaic virus strain orchid = TMV-0) merupakan dua penyebab
penyakit utama pada anggrek di Indonesia. Metode deteksi cepat diperlukan untuk
mengetahui infeksinya secara dini pada tanaman anggrek. Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium Virologi. Inlithi Segunung, Cianjur sejak bulan April 1998 sampai dengan
Maret 1999. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengetahui kombinasi yang optimal antara
konsentrasi gamma globulin dan goat anti rabbit serta pengenceran ekstrak daun tanaman
anggrek terinfeksi CyMV atau TMV-0 dalam uji ELISA tidak langsung (indirect ELISA)
untuk deteksi cepat kedua virus tersebut. Antisera CyMV dan TMV-0 yang digunakan dalam
penelitian tersebut diperoleh dari penelitian terdahulu. Komponen gamma globulin dari
antisera CyMV dan TMV-0 dimurnikan dengan menggunakan amonium sulfat jenuh.
Kepekaan gamma globulin diuji dengan metode ELISA tidak langsung. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa konsentrasi gamma globulin yang optimum untuk deteksi cepat adalah 1
g/ml dengan pengenceran goat-anti-rabbit sebesar 1/10.000. pengenceran ekstrak daun
tanaman anggrek yang terinteksi CyMV atau TMV-0 yang paling optimal untuk uji ELISA
tidak langsung adalah 1/10. Penggunaan gamma globulin dalam deteksi cepat virus adalah
sangat penting dalam rangka menunjang produksi tanaman anggrek bebas virus.
WIDIASTOETY, D.
The influence of shading on the flowers production of three cultivars of Dendrobium orchid.
Pengaruh naungan terhadap produksi tiga kultivar bunga anggrek Dendrobium/Widiastoety,
D.; Prasetio, W.; Solvia, N. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Jakarta). Jurnal Hortikultura
ISSN 0853-7097 2000 v. 9(4) p. 302-306 4 tables; 12 ref.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh naungan pada tanaman anggrek
Dendrobium terhadap produksi bunga. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman
YULIANINGSIH.
Application of holding solution to prolong the freshness of Dendrobium cut flowers cv. Sonia
Deep Pink. Penggunaan larutan perendam dalam menjaga kesegaran bunga potong anggrek
Dendrobium Sonia Deep Pink/Yulianingsih; Amiarsi, D.; Sjaifullah (Balai Penelitian
Tanaman Hias, Jakarta). Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 2000 v. 9(4) p. 314-319 2 ill.,
2 tables; 16 ref.
Penggunaan delapan macam larutan perendam dengan komposisi kimiawi yang berbeda serta
air aquades sebagai kontrol telah dilaksanakan untuk memperpanjang masa kesegaran dari
bunga potong Dendrobium Sonia Deep Pink. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak
Lengkap dan empat ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa umur kesegaran,
persentase kuncup mekar dan rata-rata penyerapan larutan dari bunga anggrek potong
Dendrobium Sonia Deep Pink dalam larutan perendam dengan komposisi 25 ppm AgNO3 +
10 persen sucrosa + 75 ppm asam sitrat (larutan Davis) tampak nyata meningkat bila
dibandingkan dengan perendaman dalam aquades (kontrol). Bunga anggrek potong yang
tangkainya direndam dalam larutan Davis mempunyai masa kesegaran enam hari lebih
panjang dibandingkan dengan perendaman dalam aquades dengan persentase bunga layu
lebih kecil, dan persentase kuncup mekar 27 persen lebih banyak dibanding kontrol. Guna
meningkatkan masa kesegaran dan mutu bunga potong, dapat dilakukan dengan pemberian
larutan perendam.
GINTING, B.
Effect of watering method, medium and fertilization on vegetative and generative growth of
Dendrobium orchid. Pengaruh cara pemberian air, media, dan pemupukan terhadap
pertumbuhan anggrek Dendrobium/Ginting, B.; Prasetio, W.; Sutater, T. (Balai Penelitian
Tanaman Hias, Jakarta). Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 2001 v. 11(1) p. 22-29 2 tables;
25 ref. Appendix
Untuk mencapai pertumbuhan tanaman anggrek yang optimal diperlukan kondisi lingkungan
yang sesuai seperti cahaya, suhu, dan kelembaban serta penggunaan media dan kebutuhan
pupuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh cara pemberian air, media, dan
pemupukan terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif anggrek Dendrobium. Percobaan
dilaksanakan di rumah sere Balai Penelitian Tanaman Hias Jakarta dari bulan April 1996
sampai dengan bulan Maret 1998. Penelitian menggunakan rancangan petak-petak terbagi
dengan tiga ulangan. Sebagai petak utama adalah pemberian air yang terdiri atas dua cara
penyiraman yaitu penyiraman biasa dan pengkabutan. Anak petak adalah media tumbuh
terdiri dari dua jenis media yaitu arang dan campuran arang dengan sabut kelapa. Anak-anak
petak adalah pemupukan terdiri dari: (a) tanpa pupuk; (b) pupuk NPK (25:5:20) 3x diselingi
NPK (10:40:15) 1x; (c) pupuk NPK (25:5:20) 2x diselingi NPK (10:40:15) 1x dan (d) pupuk
NPK (20:20:20) seimbang diberikan terus-menerus seminggu sekali. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian air dengan cara pengkabutan memberikan pengaruh nyata
terhadap peningkatan tinggi tanaman, ketebalan daun, diameter bulb dan jumlah kuntum
bunga/tangkai. Pemberian pupuk NPK (25:5:20) 3x diselingi NPK (10:40:15) 1x berpengaruh
nyata dalam meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah kuntum bunga/tangkai. Sedangkan
penggunaan media arang tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan campuran
arang dan sabut kelapa. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah bahwa pemberian air dengan
cara pengkabutan, penggunaan media yang sesuai, dan pemupukan yang tepat dapat
meningkatkan pertumbuhan dan pembungaan anggrek Dendrobium.
MUHARAM, A.
Production of polyclonal antiserum against tobacco mozaic virus-orchid (TMV-0) for rapid
virus detection. Pembuatan antiserum poliklonal terhadap virus mosaik tembakau strain
anggrek (TMV-0) untuk deteksi cepat/Muharam, A. (Balai Penelitian Tanaman Sayuran
Lembang, Bandung); Rahardjo, I.B. Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 2001 v. 11(4)
p. 248-253 2 tables: 11 ref.
Kultur jaringan untuk perbanyakan anggrek pada umumnya tidak diikuti dengan deteksi
kandungan virus, suatu tahapan yang sangat penting dalam menunjang pengadaan anggrek
bebas virus. Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Penelitian Tanaman Hias Segunung
Cianjur. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan antiserum poliklonal terhadap TMV-0.
Tanaman tomat terinfeksi TMV digunakan sebagai sumber inokulum. Isolasi TMV dilakukan
pada tanaman indikator Nicotiana tobacum Xanthi n.c.. Perbanyakan isolat TMV tersebut
dilakukan pada tanaman tomat hasil persilangan Gondol Subang dengan Rutger uyang
selanjutnya digunakan untuk pemurnian TMV. Metode pemurnian TMV adalah yang
dikembangkan oleh Gooding dan Herbert yang memanfaatkan polietilen glikol untuk
presipitasi virus. Produksi antiserum poliklonal terhadapn TMV dilakukan dengan
penyuntikan larutan TMV murni pada kelinci, baik secara intraveinal maupun intramuskular
dengan konsentrasi 1 mg/ml per penyuntikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi TMV murni diperoleh adalah sebesar 22.89 mg/ml larutan dari 900 g daun tomat
terinfeksi TMV. Antiserum poliklonal terhadap TMV berhasil diperoleh melalui beberapa
kali penyuntikan. Titer tertinggi antiserum tersebut diperoleh pada satu bulan sejak injeksi
pertama, yaitu pada pengambilan darah keempat, baik secara intraveinal ataupun
intramuskular. Antiserum poliklonal yang dihasilkan bereaksi positif terhadap tanaman
anggrek yang terinfeksi TMV-0. Antiserum tersebut akan sangat bermanfaat untuk deteksi
cepat TMV-0 dalam rangka mendukung penyediaan tanaman anggrek bebas virus.
SJAIFULLAH.
Effect of pulsing solution in packaging and transportation on orchid cut flower var. Woch
Shien. Pengaruh larutan perendam dalam pengemasan dan pengangkutan bunga anggrek
Dendrobium Woch shien potong/Sjaifullah; Yulianingsih; Amiarsi, D. (Balai Penelitian
Tanaman Hias, Cianjur). Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 2001 v. 11 (4) p. 269-274
1 table: 22 ref.
Larutan perendam kimia merupakan perlakuan pada bunga sebelum pengepakan dan
pengangkutan untuk memberi sumber karbohidrat pada bunga, dan melindungi tangkai bunga
dari serangan mikroorganisme penyebab penyumbatan untuk mempertahankan mutu bunga
anggrek potong. Penelitian ini bertujuan mendapatkan larutan perendam dalam pengemasan
dan pengangkutan bunga potong anggrek Dendrobium Woch Shien untuk memperpanjang
masa kesegarannya. Bunga anggrek dipanen di daerah Parung, Bogor, Jawa Barat dengan
tingkat kemekaran panen 60-70 persen kuncup mekar, kemudian di-pulsing (500 ppm AgNo3
+ 10 persen sukrosa + 150 ppm asam sitrat, selama 90 menit). Selanjutnya bunga anggrek
dikemas dengan vial (yang masing-masing berisi : larutan holding, akuades, dan kemas
kering) dalam karton ukuran 78 x 20 x 8 cm berkapasitas 20 tangkai bunga. Sebagai kontrol
digunakan pada bunga (27-30 derajat C) selama 30 jam. Percobaan dilakukan dengan
DWIATMINI, K.
SUNARMANI.
[Technique of penduncle cutting to improve bud opening and vaselife of dendrobium flower].
Teknik pemotongan tangkai bunga anggrek Dendrobium untuk pemekaran kuncup dan
ketahanan segar/Sunarmani; Sabari; Sjaifullah; Sitorus, E. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Jakarta. Jakarta: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2003 25 p.
Teknik pemotongan tangkai bunga anggrek Dendrobium untuk pemekaran kuncup dan
ketahanan segar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknik pemotongan dan panjang
tangkai (peduncle) yang tepat agar pemekaran kuncup baik dari bunga anggrek Dendrobium
WIDIASTOETY, D.
Use of yeast extract in in vitro culture of orchid plantlets. Pemanfaatan ekstrak ragi dalam
kultur in vitro plantlet media anggrek/Widiastoety, D.; Kartikaningrum, S. (Balai Penelitian
Tanaman Hias, Pacet, Cianjur). Jurnal Hortikultura = Journal of Horticulture ISSN 0853-7097
(2003) v. 13(1) p. 16-27 1 ill., 1 table; 21 ref
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak ragi terhadap pertumbuhan plantlet
anggrek dendrobium. Anggrek dendrobium merupakan salah satu jenis anggrek yang disukai
konsumen. Tanaman anggrek umumnya menggunakan bibit anggrek asal kultur in vitro.
Optimasi komposisi media untuk kultur in vitro sangat diperlukan untuk meningkatkan
kemampuan multiplikasi maupun kualitas bibit. Salah satu cara optimasi media yaitu dengan
pemberian bahan organik kompleks. Bahan penelitian ini adalah plantlet anggrek dendrobium
yang ditumbuhkan dalam media Vacin Went dengan penambahan air kelapa 150 ml/l,
sukrosa 20 g/l, dan bubur pisang 50 g/l. Perlakukan-perlakuan disusun dalam rancangan acak
kelompok dengan sembilan perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas penambahan
ekstrak ragi ke dalam media kultur dengan konsentrasi: 0 (kontrol); 0,25; 0,50; 0,75; 1,00;
1,25; 1,50; 1,75; dan 2,00 g/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak ragi
dalam media kultur dapat meningkatkan pertumbuhan plantlet anggrek dendrobium. Ekstrak
ragi konsentrasi 1,25 g/l merupakan konsentrasi terbaik bagi pertumbuhan plantlet dilihat dari
tinggi tanaman, luas daun, panjang, dan jumlah akar.
AMIARSI, D.
Preservation formula of Orchid Cut Flowers. Formula pengawet untuk bunga anggrek
potong/Amiarsi, D.; Yulianingsih (Balai Penelitian Tanaman Hias, Cianjur). Seminar
Nasional Florikultura Bogor 4-5 Aug 2004 p. 130-134 [Proceedings of the National Seminar
of Floriculture]. Prosiding Seminar Nasional Florikultura: membangun industri florikultura
yang berdaya saing melalui penerapan inovasi teknologi berbasis potensi nasional/Balai
Penelitian Tanaman Hias, Cianjur. Cianjur: Balithi, 2004 460 p. 2 tables; 11 ref.
Formula pengawet untuk bunga anggrek potong penggunaan larutan perendam segera
sebelum pengiriman sangat berguna untuk sumber karbohidrat pada bunga dan melindungi
tangkai bunga dari serangan mikroorganisme penyebab penyumbatan pada batang,
selanjutnya masa kesegaran bunga dapat diperpanjang. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh komposisi larutan perendam yang tepat guna memperpanjang masa kesegaran
bunga potong anggrek. Dalam penelitian ini digunakan lima jenis larutan perendam, yaitu 25
ppm perak nitrat + 10 persen gula tebu + 75 ppm asam sitrat, 50 ppm perak nitrat + 10 persen
gula tebu + 15 ppm asam sitrat, 10 persen gula tebu + 75 ppm asam sitrat, air masak, dan air
mentah. Perendaman dilakukan selama 90 menit. Penelitian menggunakan rancangan acak
lengkap dengan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan perendam yang
mengandung 50 ppm perak nitrat + 10 persen gula tebu + 15 ppm asam sitrat selama 90 menit
merupakan perlakuan yang terbaik dengan masa kesegaran bunga potong mencapai 20.3 hari
(7.8 hari lebih lama dibanding penggunaan air mentah) dan dengan persentase pemekaran
kuncup bunga 78.16 persen. Penggunaan larutan perendaman tersebut dapat memperpanjang
masa kesegaran bunga dan juga dapat meningkatkan pemekaran kuncup bunga.
BETY, Y.A.
Alternative growing media for Vanda seedling. Media sapih alternatif untuk plantlet anggrek
Vanda/Bety, Y.A. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Pacet, Cianjur). Jurnal Hortikultura
ISSN 0853-7097 2004 v. 14(1) p. 5-14 4 ill., 3 tables; 15 ref.
Untuk membantu usaha pembibitan anggrek vanda perlu disediakan media sapih alternatif
yang lebih murah dan berkualitas sebagai pengganti media Vacin Went atau Knudson.
BETY, Y.A.
Variety improvement of Vanda orchid using hybridization and selection. Hibridisasi dan
seleksi populasi F1 anggrek Vanda/Bety, Y.A.; Kartikaningrum, S.; Soedjono, S.; Suryanah
(Balai Penelitian Tanaman Hias, Cianjur). Seminar Nasional Florikultura Bogor 4-5 Aug
2004 p. 121-124 [Proceedings of the National Seminar of Floriculture]. Prosiding Seminar
Nasional Florikultura: membangun industri florikultura yang berdaya saing melalui
penerapan inovasi teknologi berbasis potensi nasional. Cianjur: Balithi, 2004 460 p. 1 table;
12 ref.
Persilangan antara tetua terpilih anggrek Vanda telah mampu menghasilkan varietas-varietas
Vanda yang memiliki sifat-sifat unggul dan disukai konsumen. Penelitian bertujuan untuk
mendapatkan hibrida Vanda baru yang memiliki sifat-sifat bunga warna merah, kuning, biru,
berbentuk bulat atau serasi, memiliki kesegaran bunga yang lama, rajin berbunga dan tahan
terhadap hama penyakit. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2000 sampai Desember
2000 di laboratorium pemuliaan dan rumah sere Balai Penelitian Tanaman Hias Pasarminggu.
Persilangan dilakukan dengan cara menyilangkan tetua terpilih sebagai tetua jantan atau
betina, secara acak maupun resiprok, dan persilangan dilakukan interspesific maupun
intergenerik. Kegiatan meliputi karakterisasi tetua, persilangan, panen, penyebaran biji,
transfer planlet, pengompotan dan penanaman individu. Penyebaran biji dan transfer
dilakukan secara aseptik di dalam laboratorium, sedangkan pengompotan dan tanam individu
dilakukan di rumah kaca. Pengamatan dilakukan terhadap karakter induk yang digunakan,
BETY, Y.A.
Anggrek Vanda memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai fase berbunga
dibandingkan dengan anggrek jenis lain. Oleh karena itu seleksi terhadap karakter kegenjahan
sangat diperlukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sifat kegenjahan dari beberapa
populasi F1 Vanda. Percobaan dilaksanakan pada bulan April 1998 sampai Maret 2000 di
kebun percobaan Pasar Minggu. Untuk mendapatkan populasi F1, persilangan antar tetua
dilakukan secara acak dan resiprok, interspesifik maupun intergenerik. Tahap penelitian
meliputi kegiatan persilangan, panen buah, penyebaran biji, transfer planlet, dan
pengompotan. Penyebaran biji dan transfer planlet dilakukan secara aseptik di laboratorium,
kegiatan yang lain dilakukan di rumah sere. Pengamatan dilakukan terhadap jangka waktu
yang diperlukan pada tiap tahap pertumbuhan, yaitu umur masak buah/buah dapat dipanen,
terbentuknya protokorm, dari protokorm sampai tumbuh menjadi planlet, dan dari planlet
sampai dapat dikompot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat belas populasi F1 yang
terbentuk memiliki karkater kegenjahan yang berbeda. Waktu yang diperlukan biji untuk
mencapai umur masak atau buah dapat dipanen 14 populasi F1 bervariasi antara 84-220 hari,
waktu terbentuknya protokorm 30-131 hari, terbentuknya planlet 28-157 hari, dan planlet
dapat dikompot 134-346 hari. Populasi F1 yang paling genjah adalah hasil silangan antara
Ascocenda dan Vanda dengan Phalaenopsis. Phalaenopsis jenis tertentu dapat digunakan
sebagai tetua jantan mendapatkan hibrida Asocenda atau Vanda yang cepat berbunga.
[Growing media for new varieties of Dendrobium orchid]. Media tumbuh untuk varietas baru
anggrek Dendrobium/Ginting, B.; Prasetio, W.; Sutater, T. (Balai Penelitian Tanaman Hias,
Cinajur). Seminar Nasional Florikultura Bogor 4-5 Aug 2004 p. 65-70 [Proceedings of the
National Seminar of Floriculture]. Prosiding Seminar Nasional Florikultura: membangun
industri florikultura yang berdaya saing melalui penerapan inovasi teknologi berbasis potensi
nasional. Cianjur: Balithi, 2004 460 p. 2 tables; 13 ref.
Media tanam termasuk salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam budidaya anggrek.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh berbagai bahan media tumbuh terhadap
pertumbuhan vegetatif dan generatif anggrek Dendrobium. Percobaan dilaksanakan di rumah
sere Kebun Percobaan Tanaman Hias Pasarminggu, Jakarta, dari bulan Mei 1998 hingga
Maret 1999. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan 2 faktor dan 2
ulangan. Sebagai petak utama adalah Kultivar (V), terdiri dari Dendrobium Bloemen White
(VI) dan Dendrobium Jayakarta (V2). Anak petak adalah media tanam (M), terdiri dari :
Arang (M1); Rockwool (M2); Batu apung (M3); Batu marus (M4); Styrofoam (M5); Sabut
kelapa pot (M6); Batu split (M7); Campuran arang dan rockwool (M8); Campuran arang dan
batu apung (M9); Campuran arang dan batu marus (M10); Campuran arang dan styrofoam
(M11); Campuran arang dan sabut kelapa (M12) dan campuran arang dan batu split (M13).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sabut kelapa pot; media campuran arang dan
sabut kelapa; media campuran arang dan batu marus memberikan hasil yang lebih baik pada
pertumbuhan anggrek kultivar Dendrobium Jayakarta dibanding media lainnya. Jenis media
rockwool, batu apung, batu marus dan batu split dapat digunakan sebagai media tanam
anggrek, namun perlu dicampur dengan arang.
HANDAYATI, W.
[Inoculation technique of soft rot disease (Erwinia sp.) on Phalaenopsis genotypes]. Teknik
inokulasi bakteri busuk lunak Erwinia sp. pada anggrek Phalaenopsis/Handayati, W.;
Hanudin; Miharja, S. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Segunung). 17. Kongres dan Seminar
Ilmiah Nasional Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Bandung 6-8 Aug 2003 p. 387-389
[Proceedings of the seventeenth congress and national seminar of Indonesian Phytopathology
Association]. Prosiding kongres ke 17 dan seminar ilmiah nasional Perhimpunan Fitopatologi
Indonesia/Suhardi; Wulandari, A.W.; Haerul, A.H. (eds.) Perhimpunan Fitopatologi
Indonesia. Bandung: Perhimpunan Fitopatologi Indonesia, 2004 434 p. 1 ill., 8 ref.
HANDAYATI, W.
Evaluation of Pseudomonas fluorescens efficacy to soft rot disease (Erwinia carotovora ssp.
carotovora) on Phalaenopsis. Uji kemangkusan isolat Pseudomonas fluorescens terhadap
penyakit busuk lunak pada anggrek Phalaenopsis/Handayati, W. (Balai Penelitian Tanaman
Hias, Cianjur). Seminar Nasional Florikultura Bogor 4-5 Aug 2004 p. 99-103 [Proceedings of
the National Seminar of Floriculture]. Prosiding Seminar Nasional Florikultura: membangun
industri florikultura yang berdaya saing melalui penerapan inovasi teknologi berbasis potensi
nasional. Cianjur: Balithi, 2004 460 p. 1 ill., 3 tables; 10 ref.
Salah satu penyakit penting pada anggrek Phalaenopsis adalah busuk lunak yang disebabkan
oleh Erwinia carotovora. Untuk menguji kemangkusan isolat P. fluorescens terhadap penyakit
tersebut, suatu percobaan telah dilakukan di Segunung, sejak April sampai Desember 2002.
Percobaan terdiri dari dua bagian yakni percobaan laboratorium dan percobaan rumah kaca.
Hasil percobaan laboratorium menunjukkan bahwa P. fluorescens pada konsentrasi 10
pangkat 8 mampu menghambat pertumbuhan E.carotovora. Selanjutnya pada percobaan
rumah kaca menunjukkan bahwa P. fluorescens pada konsentrasi yang sama juga dapat
menekan serangan E. carotovora pada tanaman anggrek Phalaenopsis.
HANDAYATI, W.
Penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora ssp. carotovora
merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman phalaenopsis. Untuk mengevaluasi
genoptip-genotip yang resisten terhadap penyakit busuk lunak, suatu percobaan telah
dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Hias sejak bulan April sampai Desember 2002.
KARTIKANINGRUM, S.
Collection and characterization of Spathoglottis germplasm and their utility. Koleksi dan
karakterisasi plasma nutfah anggrek Spathoglottis dan pemanfaatannya./Kartikaningrum, S.;
Effendie, K.; Soedjono, S.; Widiastoety, D.; Hayati, N.Q; Prasetio, R.W. (Balai Penelitian
Tanaman Hias, Cianjur). Seminar Nasional Florikultura Bogor 4-5 Aug 2004 p. 104-110
[Proceedings of the National Seminar of Floriculture]. Prosiding Seminar Nasional
Florikultura: membangun industri florikultura yang berdaya saing melalui penerapan inovasi
teknologi berbasis potensi nasional. Cianjur: Balithi, 2004 460 p. 4 ill., 2 tables; 14 ref.
Spathoglottis merupakan anggrek tanah yang paling umum dijumpai dan banyak
dibudidayakan sebagai tanaman taman. Biasanya Spathoglottis ditanam secara massal di
dalam bedengan sebagai tanaman pembatas atau tanaman tepi. Warna bunga Spathoglottis
bervariasi dari ungu tua, ungu muda pink, kuning sampai putih. Kurang lebih 40 spesies
diketahui tersebar dari Cina selatan, India bagian utara, di Asia Tenggara, Australia, Samoa
dan Papua Nugini. Tujuh diantaranya bersifat indigeneus di Filipina. Hasil eksplorasi anggrek
Spathoglottis berhasil dikoleksi beberapa spesies anggrek yang berasal dari Jawa, Sulawesi
dan Papua. Sebagian besar koleksi anggrek Spathoglottis diperoleh di daerah Jawa. Dari
daerah Sulawesi diperoleh spesies anggrek Spathoglottis berwarna putih. Selain dikoleksi
anggrek dari Indonesia, juga dikoleksi anggrek yang berasal dari luar Indonesia. Sebagian
besar koleksi anggrek dari luar Indonesia berupa hibrid-hibrid yang berasal dari Singapura
dan Filipina. Spesies-spesies yang berhasil dikoleksi adalah Spathoglottis plicata dengan
variasi warna dan ukuran bunga, mulai dari warna putih, pink, ungu muda, dan ungu tua, S.
unguiculata yang berwarna ungu tua bertangkai bunga pendek, S. vanoverbergii berwarna
kuning dengan ukuran bunga kecil dan tangkai bunga pendek, S.aurea yang berwarna kuning
dengan ukuran bunga besar, S. augustorum yang berwarna putih, dengan ukuran bunga besar.
Keragaman karakter Spathoglottis terletak pada tangkai bunga, bunga dan bagian-bagian
bunga, sedangkan pada daun tidak terdapat keragaman karater. Namun terdapat keragaman
pada ukuran daun S. unguiculata dan S. vanoverbergii merupakan sumber tetua untuk
tangkai pendek. Sebagian besar koleksi sudah di karakterisasi, dan sudah dimanfaatkan dalam
kegiatan hibridisasi. Hasil persilangan antar spesies dan dalam spesies menghasilkan
keturunan dengan keragaman corak dan warna bunga yang sempit.
Abnormalitas meiosis dan rendahnya fertilitas sering terjadi pada persilangan interspesifik
maupun intergenerik pada beberapa tanaman anggrek Vanda dan kerabatnya. Sebagian besar
pemulia anggrek yang terlibat dengan pengembangan Aranda menghadapi rendahnya
persentase keberhasilan persilangan jika Aranda digunakan sebagai tetua. Kendala-kendala
dalam persilangan juga terjadi jika ingin dibentuk genus baru Mokara yang melibatkan
persilangan 3 genus. Hal tersebut kemungkinan berhubungan dengan jauh dekatnya
kekerabatan tanaman. Empat belas primer dekamer acak digunakan untuk mengamplifikasi
DNA berdasarkan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan diperoleh 201 pita fragmen DNA
yang polimorfik. Kekerabatan antar spesies dan antar genus dihitung berdasarkan jarak
genetik yang dihitung menggunakan rumus d = 1 - S (S = similarity, berdasarkan Dice
koefisien). Kekerabatan tanaman digambarkan dalam bentuk posisi relatif antara spesies dan
genus anggrek dengan membandingkan komponen utama I dan komponen utama II.
Berdasarkan nilai komponen utama dari 201 pita hasil amplifikasi 14 primer pada anggrek
Vanda dan kerabatnya dapat diidentifikasi 154 pita RAPD yang berperan dalam
mengelompokkan secara terpisah 16 genotip anggrek Vanda dan kerabatnya. Berdasarkan
penentuan pita-pita yang berperan dalam membedakan 16 genotip anggrek Vanda dan
kerabatnya yang diamplifikasi dengan 14 primer acak, ditemukan pita penduga yang dapat
dijadikan sebagai penanda spesifik genotipe yang dapat digunakan untuk membedakan
genotipe tersebut dengan genotipe lain. Pita OPN 16560 kemungkinan dapat dipakai sebagai
penciri bagi genus Vanda, karena pita tersebut hanya muncul pada empat spesies-spesies dari
genus Vanda yang memiliki korelasi dengan komponen utama I sebesar 0,7693.
RAHARDJO, I.B.
Effect of neem extract application by mechanical inoculation on tobacco mosaic virus orchid
strain (TMV-O) of tobacco indicator plant. Pengaruh aplikasi ekstrak nimba secara mekanis
terhadap virus mosaik tembakau strain anggrek (TMV-O) pada tanaman indikator
tembakau/Rahardjo, I.B.; Sulyo, Y.; Maryam, Abn. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Cianjur).
Seminar Nasional Florikultura Bogor 4-5 Aug 2004 p. 94-98 [Proceedings of the National
Seminar of Floriculture]. Prosiding Seminar Nasional Florikultura: membangun industri
Salah satu virus penyebab penyakit tanaman pada anggrek yang cukup penting adalah
disebabkan oleh TMV-O (Tobacco mosaic virus orchid strain). Alternatif pengendalian yang
dicoba dikembangkan adalah menggunakan pestisida nabati dari tanaman nimba. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak nimba terhadap penularan TMV-O
secara mekanis. Percobaan dilaksanakan di Rumah Kaca Virologi Balithi, Segunung,
Cipanas, Cianjur, (ketinggian 1.100 m d.p.l), dari bulan Juni sampai Oktober 1999. Perlakuan
yang dicoba adalah perlakuan TMV-O (kontrol), penularan TMV-O secara mekanis yang
dicampur dengan ekstrak daun nimba 50, 100 dan 150 g/l, ekstrak daun nimba 50, 100 dan
150 g/l yang diaplikasikan sebelum penularan TMV-O secara mekanis, disusun menurut
rancangan acak lengkap dengan ulangan 4 buah. Hasil percobaan menunjukkan (1) ekstrak
daun nimba menghambat penularan TMV-O, (2) pengaruh ekstrak daun nimba yang
diaplikasikan sebelum penularan TMV-O secara mekanis hasilnya lebih baik untuk
pencegahan dan pengendalian TMV-O dibandingkan dengan penularan TMV-O secara
mekanis yang dicampur dengan ekstrak daun nimba, (3) perlakuan ekstrak daun nimba 150
g/l yang diaplikasikan sebelum penularan TMV-O secara mekanis hasilnya lebih baik untuk
pencegahan dan pengendalian TMV-O dibandingkan dengan perlakuan lainnya, perlakuan
tersebut dapat menghambat infeksi sebesar 37,5 persen.
SANTI, A.
Use of fertilizer and coconut water for growing of Dendrobium seedlings. Penggunaan pupuk
dan air kelapa untuk pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium/Santi, A.; Utami, P.K.;
Prasetya, J. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Cianjur). Seminar Nasional Florikultura Bogor
4-5 Aug 2004 p. 79-83 [Proceedings of the National Seminar of Floriculture]. Prosiding
Seminar Nasional Florikultura: membangun industri florikultura yang berdaya saing melalui
penerapan inovasi teknologi berbasis potensi nasional. Cianjur : Balithi, 2004 460 p. 1 ill.,
2 tables; 11 ref.
SANTI, A.
Effect of sucrose on the growth of planlet of Vanda orchid. Pengaruh sukrosa terhadap
pertumbuhan plantlet anggrek Vanda/Santi, A.; Widiastoety, D. (Balai Penelitian Tanaman
Hias, Cianjur). Seminar Nasional Florikultura Bogor 4-5 Aug 2004 p. 84-88 [Proceedings
of the National Seminar of Floriculture]. Prosiding Seminar Nasional Florikultura:
membangun industri florikultura yang berdaya saing melalui penerapan inovasi teknologi
berbasis potensi nasional. Cianjur: Balithi, 2004 460 p. 3 tables; 13 ref.
Percobaan dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Balai Penelitian Tanaman Hias Pasar
Minggu-Jakarta, sejak bulan Januari 1999 sampai dengan bulan Agustus 1999. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui konsentrasi sukrosa yang baik terhadap pertumbuhan
plantlet anggrek Vanda. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan 6
perlakuan dan 4 ulangan. Terdapat 6 perlakuan konsentrasi sukrosa : 0 (kontrol); 5; 10; 15;
20; dan 25 g/l. Media dasar untuk pertumbuhan plantlet anggrek Vanda adalah Vacin dan
Went (VW) + 150 ml/l air kelapa + 50 g/l pisang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi sukrosa 10-20 g/l memperlihatkan pertumbuhan yang baik pada tinggi plantlet;
panjang, lebar, dan jumlah daun; serta panjang dan jumlah akar. Implikasi dari teknologi hasil
penelitian ini adalah bahwa penggunaan sukrosa yang tepat untuk pertumbuhan yang baik
pada plantlet anggrek Vanda.
WIDIASTOETY, D.
Effect of cassava and sweet potato pastes on the growth of Dendrobium orchid plantlets.
Pengaruh bubur ubikayu dan ubijalar terhadap pertumbuhan plantlet anggrek
Dendrobium/Widiastoety, D.; Purbadi (Balai Penelitian Tanaman Hias, Pacet, Cianjur).
Jurnal Hortikultura = Journal of Horticulture ISSN 0853-7097 (2004) v. 13(1) p. 1-6 2 tables;
14 ref
Percobaan dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2001, menggunakan rancangan acak
lengkap dengan lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bubur ubikayu
putih memberikan hasil yang sama baik dengan pisang ambon terhadap pertumbuhan tinggi
WIDIASTOETY, D.
Effect of various charcoal sources in in vitro culture media on the growth of oncidium
plantlet. Pengaruh berbagai sumber arang dalam media kultur in vitro terhadap pertumbuhan
plantlet oncidium/Widiastoety, D.; Marwoto, B. (Balai Penelitian Tanaman Hias, Pacet,
Cianjur). Jurnal Hortikultura ISSN 0853-7097 2004 v. 14(1) p. 1-4 2 tables; 14 ref.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh berbagai macam sumber arang terhadap
pertumbuhan plantlet anggrek oncidium. Anggrek oncidium merupakan salah satu jenis
anggrek yang disukai konsumen. Budidaya anggrek umumnya menggunakan bibit yang
berasal dari kultur in vitro. Optimasi media dalam kultur in vitro sangat diperlukan untuk
meningkatkan multiplikasi dan kualitas bibit. Salah satu cara untuk mengoptimasi media in
vitro yaitu dengan pemberian sumber arang aktif. Bahan penelitian yang digunakan adalah
plantlet anggrek Oncidium goldiana yang ditumbuhkan dalam media Vacin Went padat
dengan penambahan air kelapa 150 ml/l, sukrosa 20 g/l, dan bubur pisang 50 g/l. Perlakuan
disusun dalam rancangan acak kelompok dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan
terdiri atas pemberian sumber arang ke dalam media kultur, yaitu tanpa arang (kontrol), arang
aktif proanalisis 2 g/l, arang aktif teknis 2 g/l, norit 2 g/l, dan arang kayu 2 g/l. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian arang aktif proanalisis 2 g/l atau norit 2 g/l ke
dalam media kultur dapat meningkatkan pertumbuhan yaitu tinggi plantlet, luas daun, jumlah
tunas anakan, dan jumlah akar.
WIDIASTOETY, D.
Effect of banana pulp on the growth of orchid plantlet in culture medium. Pengaruh bubur
buah pisang terhadap pertumbuhan plantlet anggrek Phalaenopsis dalam media
kultur/Widiastoety, D.; Prasetio, R.W.; Purbadi (Balai Penelitian Tanaman Hias, Cianjur )
Seminar Nasional Florikultura Bogor 4-5 Aug 2004 p. 89-93 [Proceedings of the National
Seminar of Floriculture]. Prosiding Seminar Nasional Florikultura: membangun industri
florikultura yang berdaya saing melalui penerapan inovasi teknologi berbasis potensi
nasional. Cianjur: Balithi, 2004 460 p. 2 tables; 13 ref.
KARTIKANINGRUM S.
Plasma nutfah diperlukan untuk menjaga agar suatu spesies atau kultivar tidak punah dan
dapat digunakan sebagai sumber keragaman genetik dalam menciptakan atau merakit varietas
unggul baru. Keragaman tanaman sangat penting dalam program pemuliaan tanaman, untuk
memperbaiki kualitas genetik tanaman pada masa mendatang. Penelitian dilaksanakan di
Balai Penelitian Tanaman Hias Segunung, pada bulan Juli 2004-Februari 2005. Penelitian
bertujuan mengetahui heritabilitas dan keragaman genetik koleksi plasma nutfah anggrek
Spathoglottis. Rancangan percobaan yang digunakan adalah acak lengkap, terdiri atas 15
genotip anggrek Spathoglottis masing-masing spesies digunakan 5 klon sebagai ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman genetik yang luas dimiliki oleh karakter
panjang daun, lebar daun, pertambahan jumlah anakan, panjang bunga, lebar bunga, panjang
bibir, dan lebar bibir. Karakter-karakter, seperti pertambahan jumlah anakan, panjang dan
lebar daun, panjang tangkai bunga, diameter tangkai bunga, panjang dan lebar bibir, rasio
panjang-lebar bibir, panjang dan lebar bunga mempunyai nilai duga heritabilitas tinggi.
WIDIASTOETY, D.
Media sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek. Media
dasar yang umum digunakan dalam kultur in vitro adalah yang mengandung unsur hara
makro dan mikro, sukrosa, vitamin, asam amino, zat pengatur tumbuh, dan persenyawaan
organik lainnya. Penyerapan bahan-bahan yang terdapat dalam media tersebut ke dalam sel
tanaman dipengaruhi oleh konsentrasi dan pH media. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kisaran pH media pada pertumbuhan plantlet anggrek dendrobium. Metodologi
yang digunakan adaJah rancangan acak kelompok dengan delapan perlakuan pH dan empat
AMIARSI, D.
Effect of transportation, blooming stages, and cultivar on the flower shelf-life of potted
Dendrobium orchid, placed in a screenhouse. Pengaruh transportasi, tingkat kemekaran
bunga, dan kultivar anggrek pot berbunga terhadap ketahanan segar pada rumah sere/Amiarsi,
D.; Yu1ianingsih (Balai Penelitian Tanaman Hias, Cianjur); Sabari, S.D. Jurnal Hortikultura
= Journal of Horticulture ISSN 0853-7097 2006 v. 16(1) p. 57-62 4 tables; 16 ref.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan ketahanan segar bunga anggrek Dendrobium pot di
rumah sere penyinaran 55 persen. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Hias
Jakarta dari bulan Juli 1998 sampai bulan April 1999. Tanaman pot anggrek Dendrobium
berbunga yang digunakan dalam penelitian merupakan tanaman yang berbunga pertama atau
kedua. Tingkat kemekaran bunga yang dicoba terdiri dari lima taraf yaitu 0-5 persen bunga
mekar, 25-30 persen bunga mekar, 45-50 persen bunga mekar, 70-75 persen bunga mekar dan
90-95 persen bunga mekar. Pengangkutan dilakukan menggunakan mobil berpendingin (suhu
10-13C; RH 75-100 persen) selama 10 jam (308,3 km). Penelitian dilakukan dengan
rancangan acak lengkap, pola faktorial dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat kemekaran bunga 0-5 persen baik untuk kultivar anggrek Dendrobium
Bandung Pink maupun kultivar Dendrobium Sakura White masing-masing mempunyai umur
kesegaran 36,4 dan 37,9 hari dengan persentase kemekaran bunga 87,5 persen dan 92,5
persen, waktu kemekaran bunga maksimum 17,7 dan 18,3 hari, bunga pertama layu 12,9 dan
14,5 hari. Perlakuan tersebut dapat mempertahankan kualitas bunga tetap prima dan dapat
memperpanjang masa kesegaran tanaman pot berbunga setelah pengangkutan.