Persepsi Harga
Persepsi Harga
ABSTRACT
This research was conducted as a decline in sales at Taman Joglo Cafe for several
months, so we have to know what factors that influence the purchase decision . This study
aims to determine the effect of price perception, service quality, location, and word of
mouth on purchase decision on Taman Joglo Café Semarang and which ones have the
most impact.
The research data was collected from 100 consumers Taman Joglo Café Semarang.
Sampling in this study using non-probability sampling technique . The analysis used in this
study is multiple regression analysis . Before multiple regression analysis also do validity
and reliability testing and classical assumption testing.And after that also do the
hypothesis testing and coefficient of determination. The results of the study found that the
following regression equation: Y = 0,745 + 0,363 + 0,217 + 0,116 .
Regression analysis showed variable of price perception, service quality, location,
and word of mouth have a positive influence to the purchase decision. The most influential
variable was price perception, followed by service quality, location and word of mouth.
The analysis result using t test showed that price perception, service quality, location, and
word of mouth individually have a significant influence on purchasing decisions. This
equation model had F value of 67.784 with a significance level of 0.000. The analysis
result using coefficient of determination was discovering about 73,0% variable of
purchasing decision can be summarized by the variant of variable price perception,
service quality, location, and word of mouth, whilst 27.0% summarized by other variable
which unexplained in this research.
Keywords: purchase decision, price perception, service quality, location, and word of
mouth
.
PENDAHULUAN
.
Dalam upaya mendatangkan pelanggan dan mempertahankan pelanggan yaitu
menumbuhkan minat untuk beli dan akhirnya melakukan keputusan membeli tidak mudah.
Banyak faktor yang mempengaruhi hal itu. Baik dari faktor internal atau dari dalam diri
1
Corresponding author
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 2
konsumen ataupun pengaruh eksternal yaitu rangsangan luar yang dilakukan oleh pelaku
usaha.(Schiffman dan Kanuk, 2008).
Suatu perusahaan harus dapat mengetahui persaingan bisnis yang terjadi saat ini
supaya dapat mengetahui perilaku konsumen saat melaksanakan pembelian produk atau
jasa. Berkaitan dengan semakin ketatnya persaingan bisnis khusunya dalam bidang jasa
transportasi, maka untuk dapat memenangkan persaingan sekaligus agar bertahan
perusahaan dapat mengukur perilaku seorang konsumen melalui sikapnya terhadap suatu
obyek tersebut. Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghentikan konsumsi
produk, jasa, dan gagasan (Schiffman & Kanuk, 2008). Respon dari konsumen apabila
mendukung suatu produk atau jasa, maka sikapnya positif dan apabila sikapnya negatif,
maka konsumen akan mengabaikan terhadap produk atau jasa tersebut. Berdasarkan dari
perilaku konsumen tersebut perusahaan dapat menetapkan strategi yang efektif dan efisien
terhadap produk atau jasa dengan memahami keinginan konsumen.
Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjelaskan tentang ekspektasi
pelaku usaha terhadap dampak dari berbagai aktivitas dan program pemasaran terhadap
permintaan produk atau jasa di pasar sasaran tertentu. Pelaku usaha dapat menetapkan
strategi pemasaran yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan. Faktor yang
mempengaruhi dalam proses keputusan pembelianantara lain persepsi harga, kualitas
pelayanan, lokasi, dan word of mouth yang dilakukan oleh pelaku usaha (Tjiptono, 2009).
Kegiatan penentuan harga memainkan peranan yang penting saat proses bauran
pemasaran, karena penentuan harga terkait langsung nantinya dengan pendapatan yang
diterima oleh perusahaan. Keputusan penentuan harga penting dalam menentukan seberapa
jauh sebuah layanan jasa dinilai konsumen dan juga dalam proses membangun citra.
Penentuan harga juga memberikan persepsi tertentu pada harga dalam hal kualitas.
Persepsi harga merupakan penilaian konsumen tentang perbandingan besarnya antara
pengorbanan yang dilakukan dengan apa yang akan didapatkan dalam produk atau jasa
(Kusdyah, 2012).
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah kualitas
pelayanan. Menurut Tjiptono (2007) kualitas pelayanan yaitu merupakan suatu upaya
dalam pemenuhan kebutuhan atau keinginan konsumen serta ketepatan saat penyampaian
dalam memenuhi harapan dari konsumen. Kualitas pelayanan dalam konsep bisnis cafe
yang diberikan kepada konsumen dapat berupa pelayanan yang baik terhadap konsumen.
Perusahaan yang dapat memberikan suatau pelayanan yang berkualitas serta konsumen
telah mendapatkan kepuasan maka akan tercipta pembelian kembali maupun sebaliknya
(Kotler, 2007).
Faktor lain yang dapat mempengaruhi dalam keputusan pembelian adalah lokasi.
Dalam menjalankan bisnisnya, pelaku usaha harus memilih lokasi yang stategis di dalam
suatu kawasan yang dekat dengan keramaian dan aktivitas masyarakat, serta mudah
dijangkau oleh konsumen. Hal ini tentu akan mempengaruhi kelangsungan dari usaha
tersebut. Strategi lokasi merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan
karena sebelum memutuskan untuk berkunjung, konsumen pasti akan mempertimbangkan
juga lokasi dari tempat tersebut.
Faktor yang tidak kalah penting menjadi pertimbangan konsumen dalam
memutuskan pembelian adalah word of mouth. Word of mouth dianggap sebagai strategi
pemasaran tradisional, namun cara ini cukup canggih untuk meyakinkan para konsumen.
Strategi pemasaran word to mouth memang tidak pernah dilupakan oleh para pelaku bisnis,
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 3
karena pemasaran seperti ini memberikan banyak keuntungan dan kemudahan dalam
strategi pemasaran mereka. Ternyata dengan rekomendasi pribadi atau rekan terdekat dapat
memberikan rasa kepercayaan dan rasa aman terhadap suatu produk. Tidak dipungkiri
pemasaran seperti ini pun banyak meningkatkan penjualan produk. Selain itu pemasaran
dari mulut ke mulut juga tidak membutuhkan biaya, bisa dibilang ini adalah strategi
pemasaran gratis yang sangat efektif.
Taman Joglo Cafe merupakan salah satu cafe yang terdapat di kota Semarang,
tepatnya di Jalan Tirto Agung Barat No. 5 Tembalang. Cafe yang didirikan pada 23 Mei
2012 ini memiliki konsep joglo disertai taman di depannya sehingga pengunjung tentu
akan merasa nyaman. Menu yang ditawarkan beragam, mulai dari makanaan pembuka,
makanan utama, serta makanan penutup. Aneka olahan minuman pun lebih beragam,
seperti kopi, coklat, dan yogurt yang ditawarkan dalam berbagai macam varian. Selain
menu yang beragam, fasilitas juga diperhatikan oleh pemilik cafe ini. Taman Joglo Cafe ini
dilengkapi wifi, tv cable, serta lahan parkir yang luas.
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H4 : Variabel word of mouth berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 5
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Persepsi Harga
(X1)
H1
Kualitas
Pelayanan
(X2) H2 Keputusan
Pembelian
(Y)
Lokasi H3
(X3)
H4
Word of Mouth
(X4)
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional
Definisi operasional variabel penelitian yaitu sebuah definisi berdasarkan pada
karakteristik yang dapat diobservasi dari apapun yang didefinisikan atau mengubah konsep
dengan kata-kata yang menguraikan perilaku yang dapat diamati dan dapat diuji serta
ditentukan kebenarannya oleh seseorang. Definisi operasional variabel yang diteliti adalah:
1.Variabel Independen
A. Persepsi harga (X1) yaitu merupakan suatu penilaian konsumen terhadap
perbandingan antara besarnya pengorbanan dengan hal yang akan didapatkan
dari sebuah produk atau jasa tersebut (Zeithaml dalam Kusdyah, 2012). Pada
penelitian ini menggunakan indikator persepsi harga yaitu:
a) Keterjangkauan harga
b) Kesesuaian harga dengan kualitas produk
c) Kesesuaian harga dengan manfaat
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 6
perhatian peneliti karena hal tersebut dipandang sebagai sebuah penelitian (Ferdinand,
2006). Populasi dari penelitian ini yaitu pada konsumen Taman Joglo Cafe.
Sampel
Menurut Uma Sekaran (2006) sampel adalah sub kelompok atau sebagian dari
populasi, dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang
dapat digeneralisasikan terhadap (atau dapat mewakili) populasi penelitian, maka dalam
menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi ini dapat menggunakan rumus menurut
(Rao Purba, dalam Hamdal, 2010) yaitu:
n= z²
4 (moe)²
n = (1.96)²
4 (0.1)²
n = 96.6 dibulatkan 97
Berdasarkan pada rumus tersebut dapat diambil sebuah sampel minimal dari
populasi sebanyak 97 responden. Untuk memudahkan dalam penelitian, maka dapat
diambil sampel sebanyak 100 orang responden.
Keterangan:
n = Jumlah sampel
z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% (1,96)
moe = Margin of error max, yaitu tingkat kesalahan maksimum pengembalian sampel
yang dapat masih di toleransi sebesar 10%
Metode non probability sampling digunakan untuk pengambilan sampel karena
tidak diketahui seberapa besar populasi dan setiap elemen dari populasi tidak memiliki
kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Jenis non probability sampling yang
digunakan adalah purposive sampling dimana peneliti memilih sampel secara subyektif.
Pemilihan sampel ini dilakukan karena informasi yang dibutuhkan bisa didapatkan dari
satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi dan memenuhi kriteria
yang dibutuhkan.
Dalam purposive sampling digunakan judgement sampling, yaitu sampel dipilih
dengan menggunakan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian
(Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah para pengunjung
dari Taman Joglo Cafe Semarang dan yang melakukan pembelian produk.
Tabel 2
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 8
Laki-laki 57 57 %
Perempuan 43 43 %
11-20 tahun 15 15 %
21-30 tahun 73 73 %
31-40 tahun 10 10 %
>40 tahun 2 2%
Tabel 4
Jumlah Responden Menurut Pekerjaan
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 9
Pelajar / Mahasiswa 72 72 %
Wiraswasta 16 16 %
Pegawai Swasta 8 8%
Lainnya 2 2%
Tabel 5
Hasil Pengujian Validitas
No. Indikator r hitung r tabel Keterangan
1. Persepsi Harga
2. Kualitas Pelayanan
3. Lokasi
4. Word of Mouth
5. Keputusan Pembelian
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
rumus Cronbach Alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel akan
disajikan pada tabel 6 berikut ini:
Tabel 6
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Alpha Keterangan
Persepsi Harga 0,675 Reliabel
Kualitas Pelayanan 0,735 Reliabel
Lokasi 0,665 Reliabel
Word of Mouth 0,681 Reliabel
Keputusan Pembelian 0,622 Reliabel
Sumber: data primer yang diolah, 2016.
Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai
koefisien Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,6 sehingga dapat dikatakan semua konsep
pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 11
Uji Normalitas
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis
diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal.
Tabel 7
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Persepsi Harga 0,861 1,161 Bebas Multikolinier
Kualitas Pelayanan 0,903 1,108 Bebas Multikolinier
Lokasi 0,940 1,063 Bebas Multikolinier
Word of Mouth 0,839 1,192 Bebas Multikolinier
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan sebagai
prediktor model regresi menunjukkan nilai VIF yang cukup kecil, dimana semuanya
berada di bawah 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1. Hal ini berarti bahwa variabel-
variabel bebas yang digunakan dalam penelitian tidak menunjukkan adanya gejala
multikolinieritas, yang berarti bahwa semua variabel tersebut dapat digunakan sebagai
variabel yang saling independen.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Scatter Plot. Jika tidak
terdapat variabel yang signifikan maka dapat disimpulkan tidak adanya masalah
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 12
heteroskedastisitas. Hasil pengujian pada lampiran sebagaimana juga pada gambar berikut
ini :
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat pola yang jelas dari
titik-titik tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya
heteroskedastisitas, yang berarti bahwa tidak ada gangguan yang berarti dalam model
regresi ini.
Uji Statistik t
Uji t dilakukan untuk melihat apakah variabel-variabel independen dapat
mempengaruhi variabel dependen diperlukan pengujian statistik secara parsial. Dengan
dilakukannya uji t ini maka akan diketahui apakah variabel persepsi harga, kualitas
pelayanan, lokasi, dan word of mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil
uji t dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
Tabel 8
Hasil Uji t
(Ghozali, 2005). Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel bebas yaitu persepsi harga, kualitas pelayanan, lokasi, dan word of
mouth terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikatnya.
Tabel 9
Hasil uji F
a
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
b
Regression 327.752 4 81.938 67.784 .000
1 Residual 114.838 95 1.209
Total 442.590 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Word of Mouth, Lokasi, Kualitas Pelayanan, Persepsi Harga
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS yang diringkas pada
tabel 9 diperoleh F hitung = 67.784 dengan tingkat probabilitas 0,000. Karena
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa keputusan pembelian
dapat dijelaskan secara signifikan oleh persepsi harga, kualitas pelayanan, lokasi, dan
word of mouth.
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. nilai koefisien
determinasi untuk variabel bebas lebih dari 2 digunakan adjusted R square, sebagai berikut
:
Tabel 10
Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .861 .741 .730 1.09946
a. Predictors: (Constant), Word of Mouth, Lokasi, Kualitas Pelayanan,
Persepsi Harga
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: data primer yang diolah, 2016.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi (adjusted ) yang diperoleh sebesar 0,730. Hal ini berarti 73,0 %
keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel persepsi harga, kualitas pelayanan,
lokasi, dan persepsi harga, sedangkan sisanya yaitu 27,0 % keputusan pembelian
dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -2.304 .618 -3.726 .000
Persepsi Harga .731 .055 .745 13.223 .000
1 Kualitas Pelayanan .227 .034 .363 6.608 .000
Lokasi .207 .051 .217 4.032 .000
Word of Mouth .112 .055 .116 2.035 .045
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: data primer yang diolah, 2016.
Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk
persamaan regresi standardized adalah sebagai berikut
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya serta berdasarkan data
yang penulis peroleh dari penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa persepsi harga memiliki pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti bahwa semakin baik penerimaan
konsumen mengenai harga suatu produk, maka semakin besar keputusan pembelian.
2. Pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti bahwa semakin baik penerimaan
konsumen mengenai kualitas pelayanan, maka semakin besar keputusan pembelian
oleh konsumen.
3. Pengujian hipotesis 3 menunjukkan bahwa lokasi memiliki pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Hal ini berarti bahwa semakin baik keberadaan lokasi suatu
perusahaan, maka semakin tinggi keputusan pembelian oleh konsumen.
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 15
REFERENSI
Alma, Buchari. 2008. Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa.
Bandung:Alfabeta.
Candra, Yuni. 2014. Pengaruh Bauran Pemasaran dan Keterlibatan Keluarga Terhadap
Keputusan Pembelian Leasing Sepeda Motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3(1): h:1-35.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
-------------------. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Karnawati, Tin Agustina. 2010. Pengaruh Pengaruh Variabel Produk, Harga, Lokasi dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Padang Sederhana di
Kota Malang. Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA. Vol. 5, No. 1, hlm. 74-89.
Kodu, Sarini. 2013. Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. Jurnal EMBA, Vol.1, No.3,
h.1251-1259.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta : PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
Kotler, Philip dan Keller Kevin Lanne. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Tiga
belas. Jakarta: Erlangga.
Kusdyah, Ike. 2012. Persepsi Harga, Persepsi Merek, Persepsi Nilai, Dan Keinginan
Pembelian Ulang Jasa Clinic Kesehatan (Studi Kasus Erha Clinic Surabaya). Jurnal
Manajemen Pemasaran. Vol. 7, No. 1, hlm 25-32.
Schiffman, Leon G & Leslie Kazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. edisi ketujuh
(terjemahan). Jakarta: Indeks.
Schiffman dan Kanuk. 2008. Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Proses
Keputusan Pembelian pada Jamu di Banda Aceh. Jurnal Sistem Teknik Industri, 6(3),
h:54-62.
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 16
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business: Metodologi Penelitian Untuk
Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sukotjo, Hendri dan Sumanto Radix. 2010. Analisa Marketing Mix-7P (Produk, Price,
Promotion, Place, Partisipant, Process,dan Physical Evidence) Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Klinik Kecantikan Tetadi Surabaya. Jurnal Mitra Ekonomi dan
Manajemen Bisnis, 1(2): h: 1-13.
Weenas, Jackson. 2013. Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Kualitas Pelayanan
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Spring Bed Comforta. Jurnal EMBA.
Vol.1. No.4, hal. 607-618.
Widodo, Okky. 2012. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Persepsi, dan Sikap Konsumen
terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda di Surabaya Barat.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 10 (1). hal. 30-37.