Isothermal Reactor

P.4-19
6 Maret 2017

Kelompok 5

Ardha Bariq Fardiansyah 1406553064

Meidina Sekar Nadisti 1406553045

M. Fauzy Zikri 1406552862

Nadya Saarah A 1406552824

Rana Rezeki Najeges 1406553026

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK, 2017
 Isothermal Reactor, P4.19 2017

Problem 4 – 19

A microreactor similar to the one shown in figure 4.19 from the MIT group is usd to produce
phosgne in th gas phase.
𝐶𝑂 + 𝐶𝑙2 → 𝐶𝑂𝐶𝑙2
𝐴+𝐵 →𝐶

The microreactor is 20 mm long, 500 µm in diameter and packer with catalyst particle 35 µm
in diameter. Th entering pressure is 830 kPa (8.2 atm), and the entering flow to the each
microreactor is quimolar. The molar flow rate of 𝐶𝑂 is 2x10-5 mol/s and the volumetric flow
is 2.83x10-7 m3/s. The weight of catalyst in one microreactor: W = 3.5x10-6 kg. The reactor is
kept isothermal at 1200 C. Because the catalyst is also slightly different then the one in Figure
4.19, the rate law is different as well :
−𝑟𝑎′ = 𝑘𝐴 𝐶𝐴 𝐶𝐵

a. Plot the molar flow rates FA, FB, FC, the conversion X and pressure ratio y along the
length (i.e. catalyst weight, W) of the reactor.
b. Calculate the number of microreactors in parallel to produce 10000 kg/year phosgene.
c. Repeat part (a) for the case when the catalyst weight remains the same but the particle
diamter is cut in half. If possible compare your answer with part (a) and describe what
you find, nothing anything unusual.
d. How would you answers to part (a) change if the reaction were reversible with Kc =
0.4 dm3/mol? Describe what you find.
e. What are the advantanges and disadvantanges of using an array of microreactors over
using one conventional packed bed reactor that provides the same yield and
conversion?
f. Write a question that involves critical thinking and explain why it involves critical
thinking?
g. Discuss what you larned from this problem and what you believe to be the point of the
problem.
Jawab:

a.) Plot the molar flow rates FA, FB, FC, the conversion X and pressure ratio y along the
length (i.e. catalyst weight, W) of the reactor.

2
 Isothermal Reactor, P4.19 2017
Pada soal ini akan dilakukan plot nilai FA, FB, FC, y, dan X yang terdapat di dalam
microreactor. Persamaan perubahan Mol komponen (dFi) terhadap perubahan panjang
Katalis (dW) dari masing-masing reaktan pada rektor tersebut adalah:
(𝑑𝐹𝐴 )⁄(𝑑𝑊) = 𝑟𝐴
(𝑑𝐹𝐵 )⁄(𝑑𝑊) = 𝑟𝐴
(𝑑𝐹𝐶 )⁄(𝑑𝑊) = − 𝑟𝐴

Dimana laju perubahan mol kompinen A (rA) dinyatakan dengan:

𝑟𝐴 = −𝑘𝐶𝐴 𝐶𝐵
Diketahui bahwa reaksi terdapat pressure y ratio, dimana:
𝐹𝐴
𝐶𝐴 = 𝐶𝑇0 𝑦
𝐹𝑇
𝐹𝐵
𝐶𝐵 = 𝐶𝑇0 𝑦
𝐹𝑇
Sehingga:
𝐹𝐴 𝐹𝐵
𝑟𝐴 = −𝑘𝐶𝑇0 𝑦. 𝐶𝑇0 𝑦
𝐹𝑇 𝐹𝑇
𝐹𝐴 𝐹𝐵
𝑟𝐴 = −𝑘 (𝐶𝑇0 𝑦)2 ( )
𝐹𝑇2

Sedangkan perubahan pressure ratio dapat dinyatakan dengan:

𝑑𝑦 −𝛼 𝐹𝑇
=
𝑑𝑊 2𝑦 𝐹𝑇0
Dari persamaan yang dibentuk diatas serta parameter-parameter yang diketahui dalam soal,
maka kita dapat menyusun persamaan dan parameter tersebut ke dalam suatu program
Polymath untuk mendapatkan plot nilai-nilai FA, FB, FC, y, X versus nilai W.

3
 Isothermal Reactor, P4.19 2017
Program polymath yang dibentuk adalah sebagai berikut:

POLYMATH Results
03-22-2014, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value

W 0 0 3.5E-06 3.5E-06
X 0 0 0.7839904 0.7839904
y 1 0.3649802 1 0.3649802
Fao 2.0E-05 2.0E-05 2.0E-05 2.0E-05
k 0.004 0.004 0.004 0.004
eps -0.5 -0.5 -0.5 -0.5
v0 2.83E-07 2.83E-07 2.83E-07 2.83E-07
Fa 2.0E-05 4.322E-06 2.0E-05 4.322E-06
Fb 2.0E-05 4.322E-06 2.0E-05 4.322E-06
v 2.83E-07 2.444E-07 4.693E-07 4.693E-07
Cb 70.671378 9.2088226 70.671378 9.2088226
Ca 70.671378 9.2088226 70.671378 9.2088226
Fc 0 0 1.568E-05 1.568E-05
alpha 3.55E+05 3.55E+05 3.55E+05 3.55E+05
rA -19.977775 -19.977775 -0.3392097 -0.3392097

ODE Report (STIFF)

Differential equations as entered by the user

[1] d(X)/d(W) = -rA/Fao
[2] d(y)/d(W) = -alpha*(1+eps*X)/(2*y)

Explicit equations as entered by the user

[1] Fao = 2e-5
[2] k = 0.004
[3] eps = -0.5
[4] v0 = 2.83e-7
[5] Fa = Fao*(1-X)
[6] Fb = Fa
[7] v = v0*(1+eps*X)/y
[8] Cb = Fb/v
[9] Ca = Fa/v
[10] Fc = X*Fao
[11] alpha = 3.55e5
[12] rA = -k*Ca*Cb

Independent variable
variable name : W
initial value : 0
final value : 0.0000035

4
 Isothermal Reactor, P4.19 2017

Gambar 1. Profil Molar Flowrate (F) terhadap Massa Katalis (W)

Gambar 2. Profil Rasio Pressure Drop (y) terhadap Massa Katalis (W)

5
 Isothermal Reactor, P4.19 2017

Gambar 3. Profil Konversi (X) terhadap Massa Katalis (W)

b.) Calculate the number of microreactors in parallel to produce 10000 kg/year phosgene.
Untuk memperoleh jumlah reaktor, berikut adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan:

Menentukan jumlah produksi 1 mikroreaktor selama 1 tahun

𝐹𝐶 = 𝐹𝐴0 . 𝑋
𝐹𝐶 = (2 × 10−5 𝑚𝑜𝑙/𝑠)(0.784)
𝐹𝐶 = 1.568 × 10−5 𝑚𝑜𝑙/𝑠
𝐹𝐶 = 494.84 𝑚𝑜𝑙/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑚𝐶 = 48.953 𝑘𝑔/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Menentukan jumlah reaktor

𝑚𝐶 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 10000 𝑘𝑔/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑛= = = 204.43 ≅ 205 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑚𝐶 1 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 48.953 𝑘𝑔/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

6
 Isothermal Reactor, P4.19 2017
c.) Repeat part (a) for the case when the catalyst weight remains the same but the particle
diameter is cut in half. If possible compare your answer with part (a) and describe what
you find, nothing anything unusual.
Pada bagian ini akan dilakukan plot grafik FA, FB, FC, y, dan X terhadap W seperti yang
telah dilakukan pada bagian A. tetapi pada bagian ini diameter partikel yang kita
gunakan adalah setengah dari partikel awal, dimana:
- Diameter partikel 1: 35𝜇𝑚
- Diameter partikel 2: 17,5𝜇𝑚

Sehingga nilai 𝛼 dinyatakan dengan:

𝐷1 2 35 µm 2
𝛼2 = 𝛼1 ( ) = 3.55 × 105 ( ) = 14.2 × 105 / kg katalis
𝐷2 17.5 µm

Nilai 𝛼2 tersebut lebih besatr, dan nantinya akan digunakan dalam penghitungan dengan
menggunakan program Polymath seperti berikut:

POLYMATH Results
No Title 03-23-2014, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value

W 0 0 3.5E-06 3.5E-06
X 0 0 0.3158353 0.3158353
y 1 -4.771E-07 1 -1.499E-07
Fao 2.0E-05 2.0E-05 2.0E-05 2.0E-05
k 0.004 0.004 0.004 0.004
eps -0.5 -0.5 -0.5 -0.5
v0 2.83E-07 2.83E-07 2.83E-07 2.83E-07
Fa 2.0E-05 1.368E-05 2.0E-05 1.368E-05
Fb 2.0E-05 1.368E-05 2.0E-05 1.368E-05
v 2.83E-07 -13.333172 33.999933 -1.9818279
Cb 70.671378 -2.739E-05 70.671378 -6.904E-06
Ca 70.671378 -2.739E-05 70.671378 -6.904E-06
Fc 0 0 6.317E-06 6.317E-06
alpha 1.42E+06 1.42E+06 1.42E+06 1.42E+06
rA -19.977775 -19.977775 -6.479E-16 -1.907E-13

ODE Report (STIFF)

Differential equations as entered by the user

[1] d(X)/d(W) = -rA/Fao
[2] d(y)/d(W) = -alpha*(1+eps*X)/(2*y)

Explicit equations as entered by the user

[1] Fao = 2e-5
[2] k = 0.004
[3] eps = -0.5
[4] v0 = 2.83e-7
[5] Fa = Fao*(1-X)
[6] Fb = Fa
[7] v = v0*(1+eps*X)/y

7
 Isothermal Reactor, P4.19 2017
[8] Cb = Fb/v
[9] Ca = Fa/v
[10] Fc = X*Fao
[11] alpha = 14.2e5
[12] rA = -k*Ca*Cb

Independent variable
variable name : W
initial value : 0
final value : 0.0000035

Gambar 4. Profil Laju Alir Molar (F) terhadap Massa Katalis (W)

8
 Isothermal Reactor, P4.19 2017

Gambar 5. Profil Konversi (X) terhadap Massa Katalis (W)

Gambar 6. Profil Rasio Pressure Drop (y) terhadap Massa Katalis (W)

9
 Isothermal Reactor, P4.19 2017
Perubahan diameter katalis menjadi setengah kalinya akan menyebabkan
porositas bed akan semakin kecil. Dampak dari turunnya nilai porositas ini yaitu akan
meningkatkan pressure drop sesuai dengan persamaan Ergun. Peningkatan pressure
drop akan membuat konversi menjadi lebih rendah dari keadaan sebelumnya. Ketika
diameter katalis ini diperkecil pengaruh terhadap konversinya dapat dilihat
menggunakan polymath, yaitu konversi maksimum (X) sebesar 0.3158 (bandingkan
dengan ketika diameter belum diperkecil, X= 0.7839)

d.) How would you answers to part (a) change if the reaction were reversible with Kc =
0.4 dm3/mol? Describe what you find.
Pada bagian soal ini juga akan dilakukan plot nilai FA, FB, FC, y, dan X terhadap W,
tetapi perbedaannya terletak pada reaksinya dimana pada bagian ini akan diubah
menjadi reaksi yang reversible dengan nilai kesetimbangan reaksi Kc=0,4 dm3/mol.

Adanya perubahan dari reaksi irreversible menjadi reaksi reversible hanya berpengaruh
pada persamaan mole balance pada bagian laju reaksinya. Berikut adalah laju reaksi
kondisi reversible.

𝐴 + 𝐵 𝐶

𝐶𝑐
𝑟𝐴 = −𝑘 (𝐶𝐴 𝐶𝐵 − )
𝐾𝑐

Dari persamaan yang dibentuk diatas serta parameter-parameter yang diketahui dalam
soal, maka kita dapat menyusun persamaan dan parameter tersebut ke dalam suatu
program Polymath untuk mendapatkan plot nilai-nilai FA, FB, FC, y, X versus nilai W.

POLYMATH Results
No Title 03-23-2014, Rev5.1.233

Calculated values of the DEQ variables

Variable initial value minimal value maximal value final value

W 0 0 3.5E-06 3.5E-06
X 0 0 0.6816561 0.6810569
y 1 0.3139521 1 0.3139521
K 0.4 0.4 0.4 0.4
k 0.004 0.004 0.004 0.004
eps -0.5 -0.5 -0.5 -0.5
v0 2.83E-07 2.83E-07 2.83E-07 2.83E-07
Fao 2.0E-05 2.0E-05 2.0E-05 2.0E-05
Fa 2.0E-05 6.367E-06 2.0E-05 6.378E-06
v 2.83E-07 2.505E-07 5.875E-07 5.875E-07
Fb 2.0E-05 6.367E-06 2.0E-05 6.378E-06
Ca 70.671378 10.855602 70.671378 10.855602
Fc 0 0 1.363E-05 1.362E-05
alpha 3.55E+05 3.55E+05 3.55E+05 3.55E+05
Cb 70.671378 10.855602 70.671378 10.855602

10
 Isothermal Reactor, P4.19 2017
Cc 70.671378 57.227703 123.28907 57.227703
rA -19.271061 -19.271061 0.1009006 0.1009006

ODE Report (STIFF)

Differential equations as entered by the user

[1] d(X)/d(W) = -rA/Fao
[2] d(y)/d(W) = -alpha*(1+eps*X)/(2*y)

Explicit equations as entered by the user

[1] K = 0.4
[2] k = 0.004
[3] eps = -0.5
[4] v0 = 2.83e-7
[5] Fao = 2e-5
[6] Fa = Fao*(1-X)
[7] v = v0*(1+eps*X)/y
[8] Fb = Fa
[9] Ca = Fa/v
[10] Fc = X*Fao
[11] alpha = 3.55e5
[12] Cb = Fb/v
[13] Cc = Fao*(1+X)/v
[14] rA = -k*(Ca*Cb-Cc/K)

Independent variable
variable name : W
initial value : 0
final value : 0.0000035

Sehingga dari program tersebut akan diperoleh tabel data hasil perhitungan:

Gambar 7. Profil Laju Alir Molar (F) terhadap Massa Katalis (W)

11
 Isothermal Reactor, P4.19 2017

Gambar 8. Profil Konversi (X) terhadap Massa Katalis (W)

Gambar 9. Profil Rasio Pressure Drop (y) terhadap Massa Katalis (W)

12
 Isothermal Reactor, P4.19 2017

1
0.9
0.8
0.7
0.6
X1
0.5
X

X2
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.00E+00 1.00E-06 2.00E-06 3.00E-06
W

Gambar 10. Perbandingan Konversi pada Reaksi Irreversibel dan reaksi Reversibel

Pada reaksi kesetimbangan, secara logika konversinya akan lebih kecil dibandingkan
dengan reaksi irreversibel. Hal ini disebabkan oleh laju reaksi balik yang terdapat pada
reaksi kesetimbangan yang menyebabkan beberapa produk yang telah terbentuk dapat
kembali bergeser ke arah reaktan. Berikut adalah konversi maksimum yang dapat dicapai
dengan menentukan bahwa parameter lain bernilai tetap

Tabel 1. Perbandingan Konversi pada Reaksi Irreversibel dan reaksi Reversibel

Jenis reaksi Konversi Maksimum
irreversible 0.784
reversible 0.681

13
 Isothermal Reactor, P4.19 2017
e.) What are the advantanges and disadvantanges of using an array of microreactors over
using one conventional packed bed reactor that provides the same yield and conversion?

Keuntungan dan kerugian dari penggunaan mikroreaktor adalah sebagai berikut :

Keuntungan Kerugian
Mikroreaktor memiliki rasio luas Mikroreaktor saat ini memiliki
permukaan terhadap volume yang besar. performansi yang baik hanya pada
Karena hal tersebut, pengendalian sistem reaksi liquid-liquid. Penelitian dan
terhadap perpindahan panas jauh lebih pengembangan mikroreaktor masih
baik, sehingga hambatan karena dilakukan untuk sistem gas dan solid.
perpindahan panas dapat dikurangi.
Penggunaan mikroreaktor juga dapat Terkadang mikroreaktor masih
mengurangi hambatan akibat dari mengalami masalah penyumbatan oleh
perpindahan massa yang sering partikulat.
ditemukan pada reaktor dengan ukuran
lebih besar (seperti reaktor packed bed)
Better Conversion. Reaksi katalisasi Pemompaan oleh pompa mekanik yang
pada permukaan dapat terfasilitasi terlibat dalam mikroreaktor, dapat
dengan baik, konversi pun akan lebih menghasilkan suatu aliran pulsa yang
optimal. Selain itu, mikroreaktor juga mengganggu.
akan menghasilkan konversi yang lebih
baik apabila digunakan untuk reaksi yang
dipengaruhi oleh kesetimbangan dan
dipengaruhi oleh reaksi samping.
Suhu yang terlalu panas dalam reaksi Gas yang terlibat akan menurunkan waktu
eksotermis dapat dihilangkan, dan tinggal dari reaktan dengan mendorong
banyak kasus dalam reaksi eksotermis marterial lebih cepat dari yang
yang dapat dianggap sebagai reaksi diharapkan.
isotermal.
Improved Safety. Mikroreaktor biasa
digunakan dalam produksi intermediet
beracun atau bersifat eksplosif, dimana
kebocoran atau ledakan kecil dari unit

14
 Isothermal Reactor, P4.19 2017
tunggal akan menghasilkan kerusakan
minimal karena material yang terlibat
hanya dalam jumlah kecil.
Continuous Process. Waktu tinggal
yang lebih pendek serta waktu tinggal
distribusi yang lebih sempit.
Dapat digunakan untuk mempelajari
kinetika reaksi intrinsik.
Pencampuran dalam mikroreaktor lebih
baik, karena hanya volume dalam jumlah
mikro yang terlibat dalam pipa kapiler
sehingga proses pencampuran dapat
lebih cepat dan hasilnya lebih merata.

f.) Write a question that involves critical thinking and explain why it involves critical
thinking?
Apakah konversi yang akan dihasilkan oleh PFR akan sama nilainya dengan sejumlah
mikroreaktor dengan laju alir yang sama? Jika reaksi yang terjadi merupakan isothermal,
maka konversi yang dihasilkan akan sama. Jika reaksi yang terjadi adalah nonisotermal
maka konversi pada mikroreaktor akan lebihh besar dibandingkan konversi oleh PFR.
Hal ini disebabkan pada mikroreaktor perpindahan panas yang terjadi lebih efektif
mengingat lebih luasnya permukaan sentuh pada mikroreaktor.

g.) Discuss what you have learned from this problem and what you believe to be the point of
the problem.
Yang sudah kami pelajari dalam soal ini adalah :
 Mikroreaktor digunakan untuk industry dengan skala yang lebih kecil
 Mikroreaktor lebih baik dalam hal perpendahan panasnya
 Konversi yang dihasilkan reaksi irreversible selalu lebih besar disbanding reaksi
reversible
 Ukuran katalis akan mempengaruhi nilai konversi

15
 Isothermal Reactor, P4.19 2017

Comparison Case in Microreactors

Microreactors are characterized by their high surface area to volume ratios in their
microstructured regions that contain tubes or channels. A typical channel width might be 100
m with a length of 2,000 m (2mm). The resulting high surface area to volume ratio, Ca.
20,000 m2/m3, reduces or even eliminates heat and mass transfer resistances often found in
larger reactors. Consequently, surface catalyzed reactions can be greatly facilitated and hot
spots in highly exothermic reactions can be eliminated and in many cases highly exothermic
reactions can be carried out isothermally. These features provide the opportunity for
microreactors to be used to study the intrinsic kinetics of reactions. Another advantage of
microreactors is their use in the production of toxic or explosive intermediates where a leak or
micro-explosion for a single unit will do minimal damage because of the small quantities of
material involved. Other advantages include shorter residence times and narrower residence
time distributions.

Figure 4-9 shows (a) a microreactor with heat exchanger and (b) a microplant with
reactor, valves and mixers. Heat, Q, is added or taken away by the fluid flowing perpendicular
to the reaction channels as shown in Figure 4-9 (a). Production in microreactor systems can be
increased simply by adding more units in parallel. For example, the catalyzed reaction

1
R  CH 2 OH  R  CHO  H 2 O
2 Ag

required only 32 micro reaction systems in parallel can produce 2,000 tons/yr of acetate!!

(a)

16
 Isothermal Reactor, P4.19 2017

(b)

Figure 4-9 Microreactor (a) and Microplant (b). Courtesy of Ehrfeld, hessel, and Löwe,
Microreactors: New Technology for Modern Chemistry, Wiley-VCH, 2000.

Microreactors are also used for the production of specialty chemicals, combitorial
chemical screening, lab-on-a-chip and chemical sensors. In modeling microreactors we will
either assume they are in plug flow for which the mole balance is

dFA
 rA (1-11)
dV

or in laminar flow in which case we will use the segregation model discussed in Chapter 13.
For the plug flow case, thealgorithm is described in Figure 4-8.

17
 Isothermal Reactor, P4.19 2017
Example 4-7 Gas Phase Reaction in a Microreactor—Molar Flow Rates

The gas phase reaction

2NOCl 
 2NO  Cl 2

is carried out at 425°C and 1641 kPa (16.2 atm). Pure NOCl is to be fed and the reaction
follows an elementary rate law. [Ref. Butt, J. B., Reaction Kinetics and Reactor Design, 2nd

ed., p153, Marcel Dekker, New York, 2000.] It is desired to produce 20 tons of NO per year
in a microreactor system using a bank of 10 microreactors in parallel. Each microreactor has
100 channels with each channel is 0.02 mm square and 25 mm in length.

Plot the molar flow rates as a function of volume down the length of the reactor. The volume
of each channel is 10–4 cm3.

Additional Information
To produce 20 tons per year of NO at 85% conversion would require a feed rate of
0.226 mol/s of NOCl, or 2.2610–4 mol/s per channel.

dm 3 kcal
k  0.29 @500K with E  24
mol  s mol

Solution 

For one channel

226 mol 191 mol

FA0  FB  , X  0.85, V  ?
s s

 18

 Isothermal Reactor, P4.19 2017
While this particular problem could be solved using conversion, we shall illustrate how it can
also be solved using molar flow rates as the variable in the mole balance. We first write the
reaction in symbolic form and then divide by the stoichiometric coefficient of the limiting
reactant, NOCl.

2NOCl 
 2NO  Cl 2

2A 
 2B C

1
A 
 B  C
2
1. Mole Balances on Species A, B, and C
dFA
 rA (E4-7.1) 
dV

dFB
 rB (E4-7.2)
dV 
dFC
 rC (E4-7.3)
dV 
2. Rate Law:

(E4-7.4)

FT
3. Stoichiometry: Gas Phase with T = T0 and P = P0, then v = v0
FT 0
Applying Equation (4-45) to speices A, B, and C.

CA  CT 0
FA F F
, CB  CT 0 B , CC  CT 0 C 
(E4-7.5)
FT FT FT

FT  FA  FB  FC

4. Combine

  2
2 FA
rA  k A CT 0  
FT 

combining all
 19
 Isothermal Reactor, P4.19 2017

dFA 2 FA
 2
 k A CT 0  
dV FT 
dFB 2 FA
 2
 k A CT 0   (E4-7.8)
dV FT 
dFC k A 2 FA 
2
 CT 0  
dV 2 FT 

5. Evaluate
 CT 0 
P0

1641 kPa  mol 0.286mmol
 0.286 3 
RT0  kPa  dm 
3
dm cm3
8.314 698K
 mol  K 

When using Polymath or another ODE solver one does not have to actually combine the
 balances, rate laws, and stoichiometry as was done in the combine step in previous
mole
examples in this chapter as the ODE solver will do that for you.

TABLE E4-7.1

20
 Isothermal Reactor, P4.19 2017

21
 Isothermal Reactor, P4.19 2017

Figure E4-7.1 Profiles of micro reactor molar flow rates

22