0% found this document useful (0 votes)
59 views9 pages

The Relationship of Belief, Experience, Knowledge, and Attitudes Toward Safety Behavior of Construction Workers at University X Ponorogo

Uploaded by

hanar
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
59 views9 pages

The Relationship of Belief, Experience, Knowledge, and Attitudes Toward Safety Behavior of Construction Workers at University X Ponorogo

Uploaded by

hanar
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 9

Indonesian Journal for Health Sciences

Vol.01, No.02, September 2017, Hal 34-41


ISSN 2549-2721 (Print), ISSN 2549-2748 (Online) 34

The Relationship of Belief, Experience, Knowledge, and


Attitudes Toward Safety Behavior of Construction Workers at
University X Ponorogo
Sisca Mayang Phuspa1, Edwina Rudyarti1
1
Departement of Health Science, Universitas Darussalam Gontor

ABSTRAK
Abstract Indonesia is a country with a record of accidents is quite high. The
cause of high numbers is the implementation and supervision of OHS. Safety
Kata kunci: behavior is a safe working behavior of potential hazards. The factors that make
up safety behavior are work experience, belief, knowledge, and attitude.The
belief purpose of this research is to know the correlation between knowledge and
experience attitudes toward safety behavior is carried out on the worker of lecturer
knowledge residential development project of University X Ponorogo from June to August
attitudes 2017. This research is a descriptive research with quantitative approach.
safety Behavior Method is a cross sectional study. The sample of this study amounted to 50
people with the technique of determining the total sampling. The results showed
that there was a significant correlation between work experience with
knowledge in construction worker of University X. As well as the belief in the
fate of the worker with the knowledge. There is a significant relationship
between work experience and worker attitude. As well as a significant
relationship between the belief in the fate of the workers and the safety attitude
to the construction worker of University X. However, there is no significant
correlation between knowledge and safety attitude with safety behavior in
construction worker of University X, because there is no enabling factor in the
form of worker support facility to carry out safety behavior in their workplace.
Abstrak Indonesia adalah negara dengan catatan kecelakaan yang cukup
tinggi. Penyebab tingginya angka tersebut adalah pelaksanaan dan pengawasan
K3. Perilaku keselamatan adalah perilaku kerja yang aman dari potensi bahaya.
Faktor-faktor yang membentuk perilaku keselamatan adalah pengalaman kerja,
kepercayaan, pengetahuan, dan sikap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku
keselamatan yang dilakukan terhadap pekerja proyek pengembangan hunian
dosen Universitas X Ponorogo dari bulan Juni sampai Agustus 2017. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode
penelitian adalah cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 50 orang
dengan teknik penentuan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara pengalaman kerja dengan pengetahuan
pekerja konstruksi Universitas X. Serta kepercayaan terhadap nasib pekerja
dengan pengetahuan. Ada hubungan yang signifikan antara pengalaman kerja
dan sikap pekerja. Serta hubungan yang signifikan antara kepercayaan terhadap
nasib pekerja dan sikap keselamatan pekerja konstruksi Universitas X. Namun,
tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap keselamatan
dengan perilaku keselamatan pada pekerja bangunan Universitas X, karena
tidak ada faktor pemungkin dalam bentuk fasilitas pendukung pekerja untuk
melakukan perilaku keselamatan di tempat kerja mereka.
Copyright © 201X Indonesian Journal for Health Sciences,
http://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/, All rights reserved.

Penulis korenpondensi: Cara Mengutip:


Sisca Mayang Phuspa, Phuspa, S.M., & Rudyarti, E., The Relationship
Departement of Health Science of Belief, Experience, Knowledge, and
Universitas Darussalam Gontor Attitudes Toward Safety Behavior of
Ponorogo, Indonesia. Construction Workers at University X
Email: siscamayang@unida.gontor.ac.id Ponorogo. J. Heal.Sci., vol.1, no.2, pp. 34-41,
2017
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal 34-41

1. Pendahuluan Penerapan K3 diperlukan untuk


Indonesia merupakan negara dengan mencegah kecelakaan kerja dan mengurangi
catatan kecelakaan kerja yang cukup tinggi. terjadinya penyakit akibat kerja. Selain itu, K3
Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga juga menjamin setiap tenaga kerja dan orang
Kementerian Kesehatan RI mencatat data lain yang berada di tempat kerja mendapat
kecelakaan akibat kerja dari tahun 2011 perlindungan. Ini selaras dengan filosofi K3
hingga 2014 seperti dalam grafik dibawah ini. yang ditujukan untuk melindungi keselamatan
Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan dan kesehatan para pekerja dalam
(BPJS) Ketenagakerjaan bahkan mencatat menjalankan pekerjaannya, melalui
telah terjadi kecelakaan kerja sebanyak pengendalian potensi bahaya di tempat kerja.
110.285 kasus pada tahun 2015 dan 105.182 Tentu saja, hal tersebut akan berdampak pada
kasus selama tahun 2016, dimana 38% peningkatan produktivitas tenaga kerja dan
diantaranya adalah terjatuh dari ketinggian perusahaan.
yang merupakan kecelakaan kerja di bidang Keselamatan kerja bertujuan melindungi
konstruksi. tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional, menjamin keselamatan
35.917 setiap orang lain yang berbeda di tempat kerja,
40.000
24.910 sumber produksi dipelihara dan dipergunakan
30.000 21.735 secara aman dan efisien. Perlindungan
20.000 9.891 keselamatan karyawan mewujudkan
10.000 produktifitas yang optimal (2).
0 Menurut Lutfi dkk (3) , kecelakaan kerja
Angka Kecelakaan Kerja bisa terjadi karena kondisi lingkungan yang
(jiwa/tahun) tidak mendukung keselamatan kerja, atau
perbuatan para pekerja yang tidak
2011 2012 2013 2014 memperhatikan keselamatan kerja. Seo dkk (4)
dan Guo dkk (5) menerangkan bahwa tingginya
Gambar 1. Tren Kecelakaan Kerja di kejadian kecelakaan kerja di bidang konstruksi
Indonesia disebabkan oleh rendahnya perilaku
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh
Penyebab tingginya angka tersebut pekerja. Perilaku K3 menurut Suyono dan
adalah pelaksanaan dan pengawasan K3, Nawawiwetu (6) adalah perilaku bekerja yang
sekaligus perilaku masyarakat industri pada aman dari potensi bahaya.
khususnya dan masyarakat pada umumnya Teori determinan perilaku manusia
yang belum optimal. Berdasarkan data ILO menurut Green dalam Notoatmodjo (7)
2003, ditemukan bahwa di Indonesia tingkat menerangkan bahwa perilaku manusia
pencapaian penerapan kinerja K3 di dibentuk dari pengetahuan, persepsi, sikap,
perusahaan masih sangat rendah. Dari data keinginan, kehendak, motivasi dan niat
tersebut ternyata sekitar 2% (sekitar 317 buah) pelakunya. Sedangkan hal tersebut didasari
perusahaan yang telah menerapkan K3. oleh pengalaman, keyakinan, fasilitas dan
Sedangkan sisanya sekitar 98% (sekitar faktor sosio-budaya sebagaimana
14.700 buah) perusahaan belum menerapkan digambarkan dalam diagram dibawah ini.
secara baik (1).

Pengetahuan
Persepsi
Pengalaman Sikap
Keyakinan Keinginan Perilaku
Fasilitas Kehendak
Sosio-Budaya Motivasi
Niat
Gambar 2. Teori Determinan Perilaku Manusia (7)
35
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal 34-41

Berdasarkan permasalahan di atas, mengukur keyakinan responden, dan


penulis tertarik untuk meneliti bagaimanakah mengukur sikap responden. Sebelum
pengaruh pengalaman, keyakinan (dalam hal dilakukan pengumpulan data dengan
ini adalah keyakinan terhadap takdir), kuesioner, terlebih dahulu dilakukan uji
pengetahuan dan sikap membentuk perilaku validitas dan reliabilitas untuk mengurangi
K3 pada pekerja proyek konstruksi di bias hasil penelitian. Sedangkan lembar
Universitas X Ponorogo. Penelitian tentang pedoman observasi digunakan untuk
faktor-faktor yang berhubungan (meliputi mengukur perilaku K3 (safety behavior)
keyakinan, pengalaman, pengetahuan dan pekerja konstruksi Universitas X.
sikap) terhadap perilaku K3 pada pekerja
proyek konstruksi di Universitas X diharapkan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat menjadi masukan khususnya untuk
manajemen K3 pada perencanaan 3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan
pembangunan yang sedang berlangsung dan
Pengalaman, Keyakinan, Pengetahuan
juga yang akan datang.
K3 dan Sikap K3 Responden
2. Metode Penelitian Variabel pengalaman, keyakinan,
Penelitian ini merupakan penelitian
pengetahuan K3 dan sikap K3 diukur dengan
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dari
instrumen kuesioner dengan pennyataan dan
dimensi waktu pelaksanaannya, penelitian
pertanyaan yang dijawab dengan variasi
tergolong penelitian cross sectional karena
jawaban menggunakan skala likert. Variasi
pengamatan dan pengumpulan datanya
data hasil penelitian pada keempat variabel
dilakukan terbatas pada satu waktu. Variabel
diatas digambarkan pada Gambar 2 dibawah
terikat dalam penelitian ini adalah perilaku k3
ini.
(Safety behavior) pekerja proyek konstruksi
Gambaran pengalaman kerja responden
Universitas X. sedangkan variabel bebas pada
dalam penelitian ditunjukkan dalam diagram
penelitian ini adalah pengalaman pekerja,
diatas, bahwa 36% responden memiliki
keyakinan pekerja, pengetahuan, dan sikap
pengalaman >5 tahun, 34% berpengalaman
pekerja.
kerja antara 1-5 tahun dan sisanya kurang dari
Populasi pekerja konstruksi di
1 tahun. Gambaran pemahaman responden
Universitas X selama 2014-2018 adalah 280
tentang keyakinan tentang konsep
orang, terdiri dari proyek Gedung Terpadu,
keselamatan dan kecelakaan ditunjukkan pada
Pusat Bahasa, Gedung Pascasarjana, Asrama
diagram diatas, bahwa 72% responden
Mahasiswa, Perpustakaan dan Auditorium,
memiliki keyakinan yang tinggi sedangkan
Perumahan Dosen dan Gedung Fakultas
sisanya berkeyakinan kurang terhadap konsep
Ekonomi dan Manajemen. Namun dalam
takdir selamat dan celaka. Gambaran tingkat
penelitian ini, jumlah responden dibatasi 50
pengetahuan responden terhadap konsep K3
orang karena dilaksanakan selama bulan Juni-
adalah 54% memiliki pengetahuan yang baik
Agustus 2017 dimana proyek yang sedang
dan sisanya memiliki pengetahuan
berjalan adalah proyek perumahan dosen.
sedang/kurang. Gambaran sikap pekerja
Sampel dalam penelitian ini adalah
terhadap K3 adalah 50% memiliki sikap yang
keseluruhan popualsi (total sampling) karena
baik dan 50% memiliki sikap yang kurang
jumlah subjek penelitian kurang dari 100.
baik. Sedangkan gambaran perilaku K3 (safety
Pada penelitian ini instrumen yang
behavior) pekerja konstruksi Universitas X
digunakan adalah kuesioner dan pedoman
menunjukkan bahwa 32% berperilaku aman,
observasi. Kuesioner digunakan untuk
sedangkan sisanya (68%) berperilaku tidak
mengukur pengetahuan responden terkait K3,
aman.
mengetahui pengalaman kerja responden,

36
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal 34-41

80
70
60
50
High
40
30 Medium

20 Low
10
0
Experience Belief Knowledge Attitude Safety
Behavior

Gambar 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman, Keyakinan, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku K3

3.2 Hubungan antara Pengalaman dan Pengetahuan K3

Uji korelasi antara variabel Pengalaman dan Pengetahuan K3 ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. Tabel Hasil Uji Korelasi Variabel Pengalaman dan Pengetahuan K3
Knowle Experie
dge nce
Knowledge Pearson
1 ,275
Correlation
Sig. (2-tailed) ,043
N 50 50
Experience Pearson
,275 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,043
N 50 50

P value 0,043 < 0,05 sehingga hasil menunjukkan Gambar 3 menunjukkan karakteristik
signifikan atau ada hubungan antara variabel responden bahwa 36% responden mempunyai
pengalaman kerja dengan pengetahuan K3 pengalaman kerja yang tinggi (>5tahun) dan
pekerja konstruksi Universitas X. sebagian besar (54%) responden memiliki
Pengalaman kerja dalam penelitian ini pengetahuan k3 yang baik. Berdasarkan uji
diukur berdasarkan indikator lama bekerja di korelasi terbukti bahwa terdapat hubungan yang
bidang konstruksi. Lama masa kerja adalah signifikan antara pengalaman dan pengetahuan
jangka waktu yang telah dilalui seseorang sejak tentang K3. Hal ini tidak didukung oleh
menekuni pekerjaan (3). Sedangkan Pengetahuan penelitian-penelitian sebelumnya oleh
didefinisikan sebagai hasil penginderaan manusia Hamariyana et al (8), Amalia dan Hariyati (9) dan
terhadap objek tertentu (7) . Menurut Notoatmodjo Lutfi dkk (3) bahwa lama kerja tidak memiliki
(7)
, pengetahuan dalam domain kognitif hubungan langsung yang signifikan pada
mempunyai 6 tingkatan yaitu: (1) tahu; (2) pengetahuan responden khususnya pengetahuan
paham; (3) mengaplikasikan; (4) analisis; (5) yang berkenaan dengan pekerjaannya. Perbedaan
sintesis; dan (6) evaluasi. Keenam tingkatan hasil ini dikarenakan sebagian besar responden
pengetahuan pekerja tentang konsep Keselamatan pada penelitian ini memiliki masa kerja sedang
dan Kesehatan Kerja (K3) di bidang konstruksi hingga tinggi sehingga wajar jika lama kerja
tersebut dijabarkan menjadi 15 pertanyaan. Untuk berhubungan dengan tingkat pengetahuan pekerja,
mengetahui tingkat pengetahuan K3 pekerja sebagaimana teori Green dalam Notoatmodjo (7).
konstruksi Universitas X, dilakukan penilaian atas
jawaban-jawaban responden dalam kuesioner.

37
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal 34-41

3.3 Hubungan antara Pengalaman dan Sikap K3

Uji korelasi antara variabel pengalaman (lama bekerja) dan sikap K3 ditunjukkan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 5. Tabel Hasil Uji Korelasi Variabel Pengalaman dan Sikap K3
Experience Attitude
Experience Pearson
1 ,053
Correlation
Sig. (2-tailed) ,714
N 50 50
Attitude Pearson
,053 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,714
N 50 50

P value 0,714 > 0,05 sehingga hasil menunjukkan jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan
tidak signifikan atau tidak ada hubungan antara dalam kuesioner.
variabel pengalaman kerja dengan Sikap K3 pekerja Hasil uji korelasi menunjukkan hasil yang tidak
konstruksi Universitas X. signifikan, artinya tidak ada hubungan antara variabel
Sikap merupakan reaksi atau respons yang pengalaman dan sikap pekerja terhadap pelaksanaan
masih tertutup dari seseorang terhadap suatui K3 di tempat kerja. Hal ini senada dengan oleh
stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2014). Hamariyana et al (8), Amalia dan Hariyati (9) dan Lutfi
Sebagaimana pengetahuan, sikap juga memiliki et al (3) bahwa lama kerja tidak mempengaruhi sikap
tingkatan, antara lain: (1) Menerima; (2) Merespon; kerja yang baik pada pekerja. Penjelasan tidak
(3) Menghargai; (4) Bertanggung jawab. Keempat adanya hubungan antara lama kerja dengan sikap
tingkatan tersebut dijabarkan menjadi 10 poin adalah karena sikap dibentuk tidak hanya oleh lama
pernyataan dalam kuesioner. Penilaian tingkatan kerja (pengalaman) namun juga keyakinan, fasilitas
sikap pekerja terhadap pelaksanaan keselamatan dan pendukung dan kondisi sosio-budaya berdasarkan
kesehatan kerja di tempat kerja ditentukan dengan teori perilaku Green pada Notoatmodjo (7).

3.4 Hubungan antara Keyakinan dengan Pengetahuan K3

Adapun uji korelasi antara variabel tingkat pemahaman responden tentang keyakinan dan pengetahuan
tentang K3 ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 6. Tabel Hasil Uji Korelasi Variabel Keyakinan dan Pengetahuan K3
Knowledge Belief
Knowledge Pearson
1 ,417(**)
Correlation
Sig. (2-
,003
tailed)
N 50 50
Belief Pearson
,417(**) 1
Correlation
Sig. (2-
,003
tailed)
N 50 50
hubungan manusia dengan Tuhan. Pertama adalah
P value 0,003 < 0,05 sehingga hasil menunjukkan takdir muallaq, yaitu takdir yang dapat diubah
signifikan atau ada hubungan antara variabel dengan upaya (ikhtiar) manusia. Sedangkan yang
keyakinan dengan pengetahuan K3 pada pekerja kedua adalah takdir mubram, yaitu takdir yang
konstruksi Universitas X. mutlak sudah ditentukan oleh Tuhan dan tidak dapat
Keyakinan dalam hal ini adalah kepercayaan diubah oleh manusia. Dalam penelitian ini konsep
responden tentang konsep selamat dan celaka. perilaku K3 (safety behavior) diartikan sebagai
Peneliti menghubungkan hal ini dengan konsep sebuah upaya/ikhtiar untuk mencapai keselamatan
takdir, bahwa terdapat 2 terminologi takdir dalam dan kesehatan dalam bekerja.
38
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal 34-41

Pemahaman tentang keyakinan pada takdir juga Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan
dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu al-‘ilmu yang signifikan antara variabel keyakinan dan
(Tahu), al-kitabah (Menetapkan), al-masyiah pengetahuan. Hal ini senada dengan teori Green
(Berkehendak), dan al-khalq (Menciptakan). dalam Notoatmodjo (7) bahwa keyakinan seseorang
Penilaian pemahaman responden tentang keyakinan merupakan faktor pembentuk pengetahuan.
pada takdir dijabarkan dalam 15 poin pertanyaan.

3.5 Hubungan antara Keyakinan dengan Sikap K3

Adapun uji korelasi antara variabel keyakinan tentang takdir dengan sikap tentang K3 ditunjukkan pada
tabel dibawah ini:
Tabel 7. Tabel Hasil Uji Korelasi Variabel Keyakinan dan Sikap K3
Attitude Belief
Attitude Pearson
1 ,257
Correlation
Sig. (2-tailed) ,041
N 50 50
Belief Pearson
,257 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,041
N 50 50

P value 0,041 < 0,05 sehingga hasil menunjukkan bahwa keyakinan seseorang merupakan faktor
signifikan atau ada hubungan antara variabel pembentuk sikap. Dimana sikap tersebut tidak
keyakinan dengan sikap K3 pada pekerja selalu berbentuk sebagai aktifitas, namun sikap
konstruksi Universitas X. Hal ini sebagaimana merupakan landasan perilaku seseorang.
dengan teori Green dalam Notoatmodjo (2014)

3.6 Hubungan antara Pengetahuan K3 dengan Perilaku K3


Hasil uji korelasi antara variabel pengetahuan dengan perilaku K3 ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 8. Tabel Hasil Uji Korelasi Variabel Pengetahuan dan Perilaku K3


Safety
Knowledge Behavior
Knowledge Pearson Correlation 1 ,203
Sig. (2-tailed) ,157
N 50 50
Safety Pearson Correlation ,203 1
Behavior Sig. (2-tailed) ,157
N 50 50

(7)
P value 0,157 > 0,05 sehingga hasil menunjukkan karena pengetahuan merupakan faktor
tidak signifikan atau dapat disimpulkan bahwa pembentuk perilaku. Ketidaksesuaian ini dapat
pengetahuan tentang K3 yang baik tidak dijelaskan karena perilaku tidak hanya dilandasi
berpengaruh signifikan terhadap perilaku K3. oleh pengetahuan namun juga keinginan,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak kehendak, motivasi dan niat yang tidak dibahas
ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dalam penelitian ini. Selain itu dalam proses
tentang K3 dengan perilaku K3 pekerja konstruksi observasi penelitian, ditemukan bahwa
di Universitas X. Hal ini senada dengan penelitian pengetahuan pekerja tentang konsep K3 baik,
sebelumnya yang dilakukan oleh Teja (10) bahwa namun tidak didukung dengan adanya fasilitas
ada ketidaksesuaian antara pemahaman seperti Alat Pelindung Diri (APD) sehingga
pengetahuan K3 dengan perilaku K3 pada pekerja pekerja tidak dapat melaksanakan perilaku aman.
konstruksi proyek pembangunan jalan tol di Bali.
Namun hal ini tidak sesuai dengan teori perilaku
39
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal 34-41

3.7 Hubungan antara Sikap K3 dengan Perilaku K3

Hasil uji korelasi antara variabel Sikap K3 dengan perilaku K3 ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 8. Tabel Hasil Uji Korelasi Variabel Sikap K3 dan Perilaku K3
Safety
Attitude Behavior
Attitude Pearson
1 ,393(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) ,005
N 50 50
Safety Pearson
,393(**) 1
Behavior Correlation
Sig. (2-tailed) ,005
N 50 50

P value 0,005 < 0,05 sehingga hasil menunjukkan ditentukan oleh sikapnya terhadap suatu objek.
signifikan atau dapat disimpulkan bahwa sikap Sikap responden terhadap pelaksanaan K3 di
tentang K3 yang kurang sangat berpengaruh tempat kerja rata-rata sedang hingga buruk
signifikan terhadap perilaku K3 yang buruk. sedangkan perilaku K3 responden buruk. Hal ini
Hasil uji korelasi menunjukkan hasil yang menjadi wajar jika uji statistic membuktikan
signifikan antara variabel sikap dan perilaku K3. adanya hubungan antara sikap dan perilaku K3.
Hal ini sesuai dengan teori perilaku Green dalam
Notoatmodjo (7) bahwa perilaku manusia

4. Simpulan Ucapan Terima Kasih


Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Peneliti mengucapkan terima kasih pada
hubungan yang signifikan antara pengalaman seluruh responden dan semua pihak yang terlibat
kerja dengan pengetahuan k3 pada pekerja aktif dan kooperatif selama penelitian
konstruksi Universitas X. Begitu juga dengan berlangsung. Artikel publikasi ini merupakan
keyakinan terhadap takdir pekerja dengan luaran Program Hibah Penelitian Kementerian
pengetahuan k3. Terdapat hubungan yang Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi tahun
signifikan antara pengalaman kerja dengan sikap pelaksanaan 2017. Penulis menyatakan tidak ada
k3 pada pekerja. begitu juga hubungan yang konflik kepentingan dengan pihak-pihak yang
signifikan antara keyakinan terhadap takdir terkait dalam penelitian ini.
pekerja dengan sikap k3 pada pekerja konstruksi
Universitas X. Namun tidak terdapat hubungan Pustaka
yang signifikan antara pengetahuan k3 dan sikap
dengan perilaku k3 pada pekerja konstruksi
Universitas Darussalam Gontor, hal ini [1] Tarwaka. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
dikarenakan tidak adanya faktor enabling berupa Ergonomi dalam Perspektif Bisnis.
fasilitas penunjang pekerja untuk melaksanakan Surakarta: Harapan Press : 2015
perilaku K3 di lingkungan kerjanya. [2] Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan
Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini Kesehatan Kerja. Jakarta : Sagung Seto
adalah untuk memperbaiki sikap dan perilaku K3 [3] Lutfi, AF., Susilo, Cipto., Rohmah,
pada pekerja dengan cara komunikasi program K3 Nikmatur. 2015. Hubungan Lama Kerja
di tempat kerja. Komunikasi tersebut perlu Tenaga Kesehatan dengan Kemampuan
dievaluasi dengan inspeksi sehingga Triase di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr.
meningkatkan sikap dan perilaku K3 responden. Abdoer Rahim Situbondo. Artikel Publikasi.
Sistem reward dan punishment juga perlu Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
diterapkan untuk meningkatkan motivasi pekerja Muhammadiyah Jember
dalam berperilaku K3. Peningkatan fasilitas [4] Zhou, Fan., dan Jiang, Chunping. 2015.
terutama Alat Pelindung Diri (APD) di bidang Leader-Member Exchange and Employees’
konstruksi menjadi suatu keharusan untuk Safety Behavior : The Moderating Effect of
memperbaiki sistem yang berimbas pada perilaku Safety Climate. Procedia Manufacturing Vol
K3 pada pekerja. 3 (5014-5021). 6th International Conference
on Applied Human Factors and Ergonomics
40
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal 34-41

(AHFE 2015) and the Affiliated


Conferences, AHFE 2015
[5] Lu, Chin-Shan., Hsu, Chen-Ning., Lee,
Chen-Han. 2016. The Impact of Seafarers’
Perceptions of National Culture and
Leadership on Safety Attitude and Safety
Behavior in Dry Bulk Shipping.
International Journal of e-Navigation and
Maritime Economy Vol 4 (75-87)
[6] Suyono, Karina Z., dan Nawawiwetu, Erwin
D. 2013. Hubungan antara Faktor
Pembentuk Budaya Keselamatan Kerja
dengan Safety Behavior di PT Dok dan
Perkapalan Surabaya Unit Hull
Construction. The Indonesian Journal of
Occupational Safety and Health, Vol 2 No 1
Jan-Jun 2013 : 67-74
[7] Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
[8] Hamariyana, Syamsiana, A., Winaryati, E.
2011. Hubungan Pengetahuan dan Lama
Kerja dengan Ketrampilan Kader
Pertumbuhan Balita di Posyandu Tegalsari
Kota Semarang. Jurnal Gizi Universitas
Muhammadiyah Semarang. April 2013 Vol
2 No 1
[9] Amalia, AW., Hariyati, Tutik S. 2013.
Hubungan Karakteristik Perawat dengan
Pengetahuan Perawat Tentang Proses
Keperawatan. Artikel Publikasi. Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
[10] Teja, Made Bayu S. 2015. Pengaruh
Pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja terhadap Perilaku Pekerja Konstruksi
pada Proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah
Rai-Benoa. Tesis. Program Pascasarjana
Universitas Udayana

41
11 ISSN:2549-2721 (Print) , ISSN : 2549-2748 (Online)

IJHS Vol. 1, No. 1, Month 2017, 10 – 16 Journal homepage: journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy