The Relationship of Belief, Experience, Knowledge, and Attitudes Toward Safety Behavior of Construction Workers at University X Ponorogo
The Relationship of Belief, Experience, Knowledge, and Attitudes Toward Safety Behavior of Construction Workers at University X Ponorogo
ABSTRAK
Abstract Indonesia is a country with a record of accidents is quite high. The
cause of high numbers is the implementation and supervision of OHS. Safety
Kata kunci: behavior is a safe working behavior of potential hazards. The factors that make
up safety behavior are work experience, belief, knowledge, and attitude.The
belief purpose of this research is to know the correlation between knowledge and
experience attitudes toward safety behavior is carried out on the worker of lecturer
knowledge residential development project of University X Ponorogo from June to August
attitudes 2017. This research is a descriptive research with quantitative approach.
safety Behavior Method is a cross sectional study. The sample of this study amounted to 50
people with the technique of determining the total sampling. The results showed
that there was a significant correlation between work experience with
knowledge in construction worker of University X. As well as the belief in the
fate of the worker with the knowledge. There is a significant relationship
between work experience and worker attitude. As well as a significant
relationship between the belief in the fate of the workers and the safety attitude
to the construction worker of University X. However, there is no significant
correlation between knowledge and safety attitude with safety behavior in
construction worker of University X, because there is no enabling factor in the
form of worker support facility to carry out safety behavior in their workplace.
Abstrak Indonesia adalah negara dengan catatan kecelakaan yang cukup
tinggi. Penyebab tingginya angka tersebut adalah pelaksanaan dan pengawasan
K3. Perilaku keselamatan adalah perilaku kerja yang aman dari potensi bahaya.
Faktor-faktor yang membentuk perilaku keselamatan adalah pengalaman kerja,
kepercayaan, pengetahuan, dan sikap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku
keselamatan yang dilakukan terhadap pekerja proyek pengembangan hunian
dosen Universitas X Ponorogo dari bulan Juni sampai Agustus 2017. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode
penelitian adalah cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 50 orang
dengan teknik penentuan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara pengalaman kerja dengan pengetahuan
pekerja konstruksi Universitas X. Serta kepercayaan terhadap nasib pekerja
dengan pengetahuan. Ada hubungan yang signifikan antara pengalaman kerja
dan sikap pekerja. Serta hubungan yang signifikan antara kepercayaan terhadap
nasib pekerja dan sikap keselamatan pekerja konstruksi Universitas X. Namun,
tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap keselamatan
dengan perilaku keselamatan pada pekerja bangunan Universitas X, karena
tidak ada faktor pemungkin dalam bentuk fasilitas pendukung pekerja untuk
melakukan perilaku keselamatan di tempat kerja mereka.
Copyright © 201X Indonesian Journal for Health Sciences,
http://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/, All rights reserved.
Pengetahuan
Persepsi
Pengalaman Sikap
Keyakinan Keinginan Perilaku
Fasilitas Kehendak
Sosio-Budaya Motivasi
Niat
Gambar 2. Teori Determinan Perilaku Manusia (7)
35
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal 34-41
36
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal 34-41
80
70
60
50
High
40
30 Medium
20 Low
10
0
Experience Belief Knowledge Attitude Safety
Behavior
Gambar 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman, Keyakinan, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku K3
Uji korelasi antara variabel Pengalaman dan Pengetahuan K3 ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. Tabel Hasil Uji Korelasi Variabel Pengalaman dan Pengetahuan K3
Knowle Experie
dge nce
Knowledge Pearson
1 ,275
Correlation
Sig. (2-tailed) ,043
N 50 50
Experience Pearson
,275 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,043
N 50 50
P value 0,043 < 0,05 sehingga hasil menunjukkan Gambar 3 menunjukkan karakteristik
signifikan atau ada hubungan antara variabel responden bahwa 36% responden mempunyai
pengalaman kerja dengan pengetahuan K3 pengalaman kerja yang tinggi (>5tahun) dan
pekerja konstruksi Universitas X. sebagian besar (54%) responden memiliki
Pengalaman kerja dalam penelitian ini pengetahuan k3 yang baik. Berdasarkan uji
diukur berdasarkan indikator lama bekerja di korelasi terbukti bahwa terdapat hubungan yang
bidang konstruksi. Lama masa kerja adalah signifikan antara pengalaman dan pengetahuan
jangka waktu yang telah dilalui seseorang sejak tentang K3. Hal ini tidak didukung oleh
menekuni pekerjaan (3). Sedangkan Pengetahuan penelitian-penelitian sebelumnya oleh
didefinisikan sebagai hasil penginderaan manusia Hamariyana et al (8), Amalia dan Hariyati (9) dan
terhadap objek tertentu (7) . Menurut Notoatmodjo Lutfi dkk (3) bahwa lama kerja tidak memiliki
(7)
, pengetahuan dalam domain kognitif hubungan langsung yang signifikan pada
mempunyai 6 tingkatan yaitu: (1) tahu; (2) pengetahuan responden khususnya pengetahuan
paham; (3) mengaplikasikan; (4) analisis; (5) yang berkenaan dengan pekerjaannya. Perbedaan
sintesis; dan (6) evaluasi. Keenam tingkatan hasil ini dikarenakan sebagian besar responden
pengetahuan pekerja tentang konsep Keselamatan pada penelitian ini memiliki masa kerja sedang
dan Kesehatan Kerja (K3) di bidang konstruksi hingga tinggi sehingga wajar jika lama kerja
tersebut dijabarkan menjadi 15 pertanyaan. Untuk berhubungan dengan tingkat pengetahuan pekerja,
mengetahui tingkat pengetahuan K3 pekerja sebagaimana teori Green dalam Notoatmodjo (7).
konstruksi Universitas X, dilakukan penilaian atas
jawaban-jawaban responden dalam kuesioner.
37
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal 34-41
Uji korelasi antara variabel pengalaman (lama bekerja) dan sikap K3 ditunjukkan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 5. Tabel Hasil Uji Korelasi Variabel Pengalaman dan Sikap K3
Experience Attitude
Experience Pearson
1 ,053
Correlation
Sig. (2-tailed) ,714
N 50 50
Attitude Pearson
,053 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,714
N 50 50
P value 0,714 > 0,05 sehingga hasil menunjukkan jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan
tidak signifikan atau tidak ada hubungan antara dalam kuesioner.
variabel pengalaman kerja dengan Sikap K3 pekerja Hasil uji korelasi menunjukkan hasil yang tidak
konstruksi Universitas X. signifikan, artinya tidak ada hubungan antara variabel
Sikap merupakan reaksi atau respons yang pengalaman dan sikap pekerja terhadap pelaksanaan
masih tertutup dari seseorang terhadap suatui K3 di tempat kerja. Hal ini senada dengan oleh
stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2014). Hamariyana et al (8), Amalia dan Hariyati (9) dan Lutfi
Sebagaimana pengetahuan, sikap juga memiliki et al (3) bahwa lama kerja tidak mempengaruhi sikap
tingkatan, antara lain: (1) Menerima; (2) Merespon; kerja yang baik pada pekerja. Penjelasan tidak
(3) Menghargai; (4) Bertanggung jawab. Keempat adanya hubungan antara lama kerja dengan sikap
tingkatan tersebut dijabarkan menjadi 10 poin adalah karena sikap dibentuk tidak hanya oleh lama
pernyataan dalam kuesioner. Penilaian tingkatan kerja (pengalaman) namun juga keyakinan, fasilitas
sikap pekerja terhadap pelaksanaan keselamatan dan pendukung dan kondisi sosio-budaya berdasarkan
kesehatan kerja di tempat kerja ditentukan dengan teori perilaku Green pada Notoatmodjo (7).
Adapun uji korelasi antara variabel tingkat pemahaman responden tentang keyakinan dan pengetahuan
tentang K3 ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 6. Tabel Hasil Uji Korelasi Variabel Keyakinan dan Pengetahuan K3
Knowledge Belief
Knowledge Pearson
1 ,417(**)
Correlation
Sig. (2-
,003
tailed)
N 50 50
Belief Pearson
,417(**) 1
Correlation
Sig. (2-
,003
tailed)
N 50 50
hubungan manusia dengan Tuhan. Pertama adalah
P value 0,003 < 0,05 sehingga hasil menunjukkan takdir muallaq, yaitu takdir yang dapat diubah
signifikan atau ada hubungan antara variabel dengan upaya (ikhtiar) manusia. Sedangkan yang
keyakinan dengan pengetahuan K3 pada pekerja kedua adalah takdir mubram, yaitu takdir yang
konstruksi Universitas X. mutlak sudah ditentukan oleh Tuhan dan tidak dapat
Keyakinan dalam hal ini adalah kepercayaan diubah oleh manusia. Dalam penelitian ini konsep
responden tentang konsep selamat dan celaka. perilaku K3 (safety behavior) diartikan sebagai
Peneliti menghubungkan hal ini dengan konsep sebuah upaya/ikhtiar untuk mencapai keselamatan
takdir, bahwa terdapat 2 terminologi takdir dalam dan kesehatan dalam bekerja.
38
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal 34-41
Pemahaman tentang keyakinan pada takdir juga Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan
dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu al-‘ilmu yang signifikan antara variabel keyakinan dan
(Tahu), al-kitabah (Menetapkan), al-masyiah pengetahuan. Hal ini senada dengan teori Green
(Berkehendak), dan al-khalq (Menciptakan). dalam Notoatmodjo (7) bahwa keyakinan seseorang
Penilaian pemahaman responden tentang keyakinan merupakan faktor pembentuk pengetahuan.
pada takdir dijabarkan dalam 15 poin pertanyaan.
Adapun uji korelasi antara variabel keyakinan tentang takdir dengan sikap tentang K3 ditunjukkan pada
tabel dibawah ini:
Tabel 7. Tabel Hasil Uji Korelasi Variabel Keyakinan dan Sikap K3
Attitude Belief
Attitude Pearson
1 ,257
Correlation
Sig. (2-tailed) ,041
N 50 50
Belief Pearson
,257 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,041
N 50 50
P value 0,041 < 0,05 sehingga hasil menunjukkan bahwa keyakinan seseorang merupakan faktor
signifikan atau ada hubungan antara variabel pembentuk sikap. Dimana sikap tersebut tidak
keyakinan dengan sikap K3 pada pekerja selalu berbentuk sebagai aktifitas, namun sikap
konstruksi Universitas X. Hal ini sebagaimana merupakan landasan perilaku seseorang.
dengan teori Green dalam Notoatmodjo (2014)
(7)
P value 0,157 > 0,05 sehingga hasil menunjukkan karena pengetahuan merupakan faktor
tidak signifikan atau dapat disimpulkan bahwa pembentuk perilaku. Ketidaksesuaian ini dapat
pengetahuan tentang K3 yang baik tidak dijelaskan karena perilaku tidak hanya dilandasi
berpengaruh signifikan terhadap perilaku K3. oleh pengetahuan namun juga keinginan,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak kehendak, motivasi dan niat yang tidak dibahas
ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dalam penelitian ini. Selain itu dalam proses
tentang K3 dengan perilaku K3 pekerja konstruksi observasi penelitian, ditemukan bahwa
di Universitas X. Hal ini senada dengan penelitian pengetahuan pekerja tentang konsep K3 baik,
sebelumnya yang dilakukan oleh Teja (10) bahwa namun tidak didukung dengan adanya fasilitas
ada ketidaksesuaian antara pemahaman seperti Alat Pelindung Diri (APD) sehingga
pengetahuan K3 dengan perilaku K3 pada pekerja pekerja tidak dapat melaksanakan perilaku aman.
konstruksi proyek pembangunan jalan tol di Bali.
Namun hal ini tidak sesuai dengan teori perilaku
39
Indonesian Journal for Health Sciences Vol.01, No.02, September 2017, hal 34-41
Hasil uji korelasi antara variabel Sikap K3 dengan perilaku K3 ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 8. Tabel Hasil Uji Korelasi Variabel Sikap K3 dan Perilaku K3
Safety
Attitude Behavior
Attitude Pearson
1 ,393(**)
Correlation
Sig. (2-tailed) ,005
N 50 50
Safety Pearson
,393(**) 1
Behavior Correlation
Sig. (2-tailed) ,005
N 50 50
P value 0,005 < 0,05 sehingga hasil menunjukkan ditentukan oleh sikapnya terhadap suatu objek.
signifikan atau dapat disimpulkan bahwa sikap Sikap responden terhadap pelaksanaan K3 di
tentang K3 yang kurang sangat berpengaruh tempat kerja rata-rata sedang hingga buruk
signifikan terhadap perilaku K3 yang buruk. sedangkan perilaku K3 responden buruk. Hal ini
Hasil uji korelasi menunjukkan hasil yang menjadi wajar jika uji statistic membuktikan
signifikan antara variabel sikap dan perilaku K3. adanya hubungan antara sikap dan perilaku K3.
Hal ini sesuai dengan teori perilaku Green dalam
Notoatmodjo (7) bahwa perilaku manusia
41
11 ISSN:2549-2721 (Print) , ISSN : 2549-2748 (Online)