0% found this document useful (0 votes)
63 views13 pages

Pengaruh Variasi Penambahan Limbah Plastik Terhadap Kekuatan Tekan Batako Dalam Upaya Pemanfaatan Limbah

This document summarizes a study on the effect of adding various amounts of plastic waste to hollow concrete bricks (bricks) in an effort to utilize waste plastic. The study found that the compressive strength of bricks decreased with the addition of plastic waste. The highest average compressive strength of 35.21 kg/cm2 was found with the addition of 0.10% plastic waste by weight of sand. In general, compressive strength decreased with the addition of plastic waste from 0.10% to 1.0% by weight of sand. The lowest strength was 21.16 kg/cm2. The regression equation obtained showed that plastic waste addition has a very strong influence on compressive strength. While strength decreased, brick quality was

Uploaded by

nadya
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
63 views13 pages

Pengaruh Variasi Penambahan Limbah Plastik Terhadap Kekuatan Tekan Batako Dalam Upaya Pemanfaatan Limbah

This document summarizes a study on the effect of adding various amounts of plastic waste to hollow concrete bricks (bricks) in an effort to utilize waste plastic. The study found that the compressive strength of bricks decreased with the addition of plastic waste. The highest average compressive strength of 35.21 kg/cm2 was found with the addition of 0.10% plastic waste by weight of sand. In general, compressive strength decreased with the addition of plastic waste from 0.10% to 1.0% by weight of sand. The lowest strength was 21.16 kg/cm2. The regression equation obtained showed that plastic waste addition has a very strong influence on compressive strength. While strength decreased, brick quality was

Uploaded by

nadya
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 13

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN LIMBAH PLASTIK

TERHADAP KEKUATAN TEKAN BATAKO DALAM UPAYA


PEMANFAATAN LIMBAH
Kusdiyono1,*), Supriyadi1), Moch. Tri Rochadi1), Herry Ludiro W.1)
1)
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof H. Sudarto, S.H. Tembalang Semarang 50275
*)
Email : kusdiyono110456@gmail.com

Abstract
At this time, plastic is a material that is needed by the public at large and the impact
is also extraordinary after the plastic is used in daily life which can cause serious
problems if the management is not done properly. The problem of plastic waste does
not only occur in the city of Semarang, but also in other cities, so the Ministry of
Environment and Forestry has implemented a pay-for-use plastic bag program in
the short term. But this is only to deal with problems in the short term. In the long
term, it will not solve the problem of "plastic waste", because the policy actually
encourages people to buy plastic that is of course will add a new burden to the
people to buy it. The results showed that the compressive strength of a hollow
concrete brick (brick) with a model / type BN d.d. B1,0 there is a decrease in the
average compressive strength. The highest at the addition of 0.10% with
compressive strength on average reached 35.21 kg / cm², in general the decrease
occurred in the addition of plastic each different from 0.10% to 1.0% of the weight
of sand with the lowest compressive strength of 21 , 16 kg / cm². Regression
equation obtained Y = - 0.119 X² + 0.008 X + 35.53 with a correlation value of R² =
0.987, meaning that with the addition of plastic has a very strong influence on
compressive strength. So that it can be obtained an illustration that by adding
plastic to the manufacture of hollow concrete brick (brick) can affect the
compressive strength decreases. Despite the decline, the quality of the brick is still
good and above the lowest quality Level IV with compressive strength above 2.0
MPa which may still be made with variations Plastic with a composition greater
than 1% or comparative composition of Portland Cement (PC) with sand is made
more small (<1 PC: 7 Sand), with the hope that this Plastic waste can be utilized
optimally.

Kata kunci : plastic waste, brick making, waste utilization

PENDAHULUAN bersifat mengeras setelah dibentuk


Bahan plastik dapat dibagi menjadi 2 yang tidak dapat dilembekkan lagi
golongan dasar ditinjau dari struktur dengan cara pemanasan. Plastik
molekulnya, yaitu : bahan thermoplast merupakan bahan yang penting dalam
dimana bersifat dapat diulang-ulang bidang konstruksi karena memberikan
untuk dilembekkan dan dikeraskan sifat yang luas dalam pemakaian
dengan jalan memanasi dan seperti : tahan korosi, tahan air, ringan,
mendinginkan, dan thermosetting liat serta mudah dibentuk menjadi
bentuk-bentuk yang sulit. Karena dikelola dengan baik akan
bahan plastik cukup banyak jenisnya, menimbulkan masalah besar
dan jenis satu dengan lainnya berbeda dikemudian hari.
sifatnya serta memberikan keuntungan Permasalahan plastik ini tidak
yang berbeda, maka bahan ini dapat hanya disampaikan oleh Wali Kota
dipakai sebagai bahan bangunan Semarang saja, akan tetapi juga oleh
(PEDC, 1987) Kementerian Lingkungan Hidup dan
Pada waktu ini, plastik merupakan Kehutanan sampai memberlakukan
bahan yang sangat dibutuhkan oleh program pemakaian kantong plastik
masyarakat luas dan dampaknya juga berbayar dalam jangka pendek. Hal ini
luar biasa setelah plastik itu untuk menangani permasalahan dalam
dipergunakan yang dapat menimbulkan jangka pendek saja. Namun dalam
permasalahan yang serius apabila jangka panjang, justru tidak akan
dalam pengelolaannya tidak dilakukan menyelesaikan masalah “sampah
secara benar. Walikota Semarang pada plastik”, lantaran kebijakan tersebut
24 April 2016 dalam rangka sosialisai justru mendorong masyarakat untuk
Perda No.6 Tahun 2012 membeli plastik yang sudah barang
menyampaikan bahwa di tingkat tentu akan menambah beban baru
internasional, negara kita menduduki masyarakat untuk membelinya (Suara
peringkat kedua penghasil sampah Merdeka, 2016).
plastik setelah Tiongkok. Dari data Contoh permasalahan plastik
terakhir pada tahun 2015, Indonesia tidak hanya terbatas seperti diatas saja,
menghasilkan sampah plastik akan tetapi menurut Lampung Pos
mencapai 187,2 ton. Salah satu contoh Minggu, 15 Mei 2016 bahwa
penghasil sampah plastik adalah terjadinya banjir jalan protokol di Kota
investasi swasta di bidang retail di Metro saat hujan turun, ternyata
mana jumlah gerai sebanyak 32.000 disebabkan tersumbatnya aliran
gerai yang menghasilkan drainase tertutup oleh sampah. Dinas
sampah/kantong plastik sebanyak 9,6 Pekerjaan Umum menemukan
juta lembar per hari. Sementara tumpukan sampah plastik dan terjadi
persoalan sampah sudah menjadi sendimentasi pada saluran air tertutup
masalah serius di Kota Semarang tersebut. Namun, kondisi itu
sampai produksi sampah di Kota tampaknya tidak bisa segera diatasi
Semarang mencapai 1.200 ton/hari. Di karena keterbatasan dana untuk
beberapa wilayah, bahkan masalah membongkar trotoar keseluruhannya..
sampah sudah menjadi persoalan yang Berdasarkan permasalahan
meresahkan warga. Disamping juga diatas, perlu kiranya limbah plastik ini
akibat persoalan tempat pembuangan dimanfaatkan untuk dibuat menjadi
sampah (TPS) muncul persoalan suatu bahan bangunan seperti bata
horisontal yang mengakibatkan beton atau Batako dengan cara melalui
terpecah belahnya kerukunan warga. penelitian seberapa besar pengaruh
Yang berarti plastik ini apabila tidak variasi limbah plastik terhadap

Pengaruh Variasi Penambahan Limbah Plastik ……………... (Kusdiyono, dkk) 65


kekuatan tekan Batako. Dalam Target yang ingin dicapai dalam
penelitian ini dibuat Batako dengan 10 penelitian ini pada dasarnya, adalah :
variasi campuran mulai dari (0,1 s.d. a. Pemerintah Kota Semarang
1,0)% terhadap berat Semen Portland sebagai pengelola daerah,
pada campuran Batako (1PC : 7PS). mendapat masukan bahwa limbah
Penelitian ini dimaksudkan untuk plastik di wilayahnya tidak
mengukur pengaruh variasi campuran merupakan limbah yang
terhadap kekuatan tekan Batako. berdampak negatip (permasalahan)
Sedang tujuan yang ingin dicapai saja, akan tetapi dapat dikelola
adalah untuk mendapatkan kekuatan dengan memanfaatkannya sebagai
tekan Batako yang pada berbagai unsur bahan bangunan berupa
macam variasi campuran dapat Batako diteliti di Politeknik
memenuhi persyaratan umum yang Negeri Semarang melalui P3M
harus dipenuhi oleh bahan Batako sebagai institusi penyelenggara Tri
seperti dalam SNI 03-0349-1989. Hasil Darma Perguruan Tinggi;
penelitian diharapkan dapat b. Masyarakat Kota Semarang
dimanfaatkan oleh masyarakat mendapat informasi tentang
disamping dapat memecahkan sampah plastik yang dapat
persoalan sampah yang serius di dimanfaatkan untuk dibuat bahan
masyarakat. bangunan Batako, selain
Untuk mewujudkan pengaruh merupakan salah satu pemecahan
variasi campuran limbah plastik yang masalah limbah sampah plastik;
dibuat Batako, sehingga masyarakat c. Memperjelas/mempertegas materi
Kota Semarang maupun industri dapat mata kuliah Bahan Bangunan pada
memanfaatkan limbah plastik untuk topik unsur bahan-bahan bangunan
dibuat Batako. Oleh karenanya dimasa dari semen dalam hubungannya
yang akan datang dibutuhkan dengan pengembangannya
kerjasama semua pihak, diantaranya terhadap pemakaian bahan limbah
(1) Perguruan tinggi sebagai institusi plstik.
yang mempunyai kewajiban untuk
melakukan Tri Darma Perguruan tinggi METODE PENELITIAN
melalui kegiatan penelitian dan Tahapan penelitian ini dapat dibagi
pengabdian kepada masyarakat, (2) dalam 3 (tiga) tahap, antara lain mulai
Pemerintah Kota Semarang sebagai dari menganalisis material bahan susun
penanggung jawab pemerintahan sampai dengan menyusun proporsi dan
Daerah, dan (3) Masyarakat kota menguji kekuatan tekan Batako.
Semarang sebagai masyarakat social Batako dibuat dari bahan 1
yang dalam kehidupan sehari-hari bagian berat Semen Portland dengan 7
tidak lepas dari permasalahan sampah bagian berat Agregat (Pasir) ditambah
plastik dan dari permasalahan tersebut dengan 10 variasi proporsi (10 variasi
diharapkan dapat menyelesaikannya campuran Batako (BN), Batako dengan
untuk dibuat bahan bangunan Batako. limbah plastik 0,10% (B0,10); 0,20%

66 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 23 No. 2 Desember 2018 64 - 76


(B0,20); 0,30% (B0,30); 0,40% c. Tahap III : Uji eksperimental
(B0,40); 0,50% (B0,50); 0,60% kekuatan tekan sejumlah benda
(B0,60); 0,70% (B0,70); 0,80% Batako dengan berbagai durasi
(B0,80); 0,90% (B0,90) dan 1,00% (lama) umur uji.
(B1,00), semua bahan dalam kondisi
kering oven. 1. Persiapan Bahan dan alat
Sebagai pedoman dalam a. Bahan-bahan yang dipakai
pembuatan campuran (mix design) dalam penelitian ini adalah :
menggunakan SNI 03-6883-2002 1) Semen Portland, dalam
dengan ketentuan apabila penelitian ini menggunakan
menggunakan perbandingan 1 bagian Portland Pozolan Cement
semen portlad dan 3 bagian pasir yang (PPC) Jenis I - PU produk
harus diuji sifatnya, maka berat bahan Gresik, yaitu semen yang
yang dipakai dapat dihitung menjadi digunakan secara umum di
sebagai berikut : masyarakat;
Faktor pengubah sekali campur = Berat 2) Agregat halus ( pasir), pasir
agregat/(Berat Isi agregat x 7) yang dipakai dalam penelitian
Berat semen portland = 1 x Berat Isi ini adalah pasir Muntilan;
semen x Faktor pengubah 3) Air, air diambil dari
Berat pasir = 7xBerat isi agregat laboratorium Politeknik
x Faktor pengubah Negeri Semarang.
Sedang air yang dipergunakan dalam b. Alat yang dipergunakan
campuran ini adalah (35-45)% dari a) Ayakan, dipakai untuk
berat semen (fas = 0,35 s.d. 0,45) atau memisahkan fraksi-fraksi
tidak terlalu basah/kering (kadar air agregat menurut kelompok
optimum) atau sering disebut butiranya. Dalam penelitian
“maximum moisture density” ini digunakan satu set ayakan
a. Tahap I : Menguji sifat fisis dan dari lubang mulai dari Ø :
mekanis bahan susun Batako, 0,15 mm sampai dengan Ø :
seperti : pasir; 4,75 mm;
b. Tahap II : Perhitungan rencana b) Timbangan, dipakai untuk
campuran (Mix Design). Metode menimbang air, semen, dan
perhitungan menggunakan cara pasir sebelum bahan-bahan
yang terdapat dalam SNI 03 -6882 dicampur, dengan ketelitian 1
– 2002 atau Road Research gram;
Laboratory. Dalam penelitian ini c) Gelas ukur, dipakai untuk
akan dilakukan mix design untuk mengukur volume air;
mendapatkan komposisi bahan d) Cincin Conic dan tongkat
susun Adukan. Hasil mix design pemadatnya, dipakai untuk
selanjutnya dibuat benda uji pemadatan dalam mengukur
Batako ukuran 100 mm x 200 mm nilai konsistensi;
x 400 mm;

Pengaruh Variasi Penambahan Limbah Plastik ……………... (Kusdiyono, dkk) 67


e) Cetakan bata beton atau macam bahan dan faktor air semen
Batako, digunakan untuk yang sama (0,35-0,45) dibuat
mencetak benda uji dengan dalam satu adukan, dibuat 12 buah
ukuran sisi 100 mm x 200 mm benda uji, yang akan diuji tekan
x 400 mm; pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari
f) Mesin pengaduk (Mixer), dengan banyak benda uji masing-
digunakan untuk mencampur masing umur 12 buah. Setelah
dan mengaduk mortar bahan siap, kemudian dicampur
kapasitas 5 liter; dan diaduk dengan mesin mixer
g) Mesin cutter, digunakan untuk kurang lebih 2 - 3 menit;
mencacah limbah plastik d) Pencetakaan, adukan dimasukkan
menjadi serat-serat (agregat); dalam cetakan benda uji dalam
h) Mesin uji tekan, digunakan konsistensi normal (fas = 0,35-
untuk menguji kuat tekan 0,45) dan dipadatkan dengan alat
silinder beton, merk WF pemadat;
kapasitas 500 kN. e) Perawatan, cetakan dibuka setelah
dibiarkan selama 24 jam yang
2. Prosedur penelitian kemudian diberi tanda (kode)
Pelaksanaan penelitian dimulai dari sesuai dengan cara penyiraman;
pemeriksaan bahan susun sampai f) Pengujian, benda uji mortar diuji
dengan pengujian kuat tekan benda uji. kekuatan tekannya pada umur 7,
Secara garis besar meliputi : 14, 21, dan 28 hari. Sebelum diuji
a) Pemeriksaan agregat halus dan Batako ditimbang, diukur
agregat kasar : Analisa saringan dimensinya, kemudian diuji dengan
agregat, Berat jenis dan penyerapan mesin tekan dengan kecepatan 2,0
air agregat, Kadar air agregat, – 4,0 kg/cm2 per detik dan dicatat
Kadar butir halus lewat saringan beban tekan maksimumnya.
no. 200, Kadar organik agregat dan 3. Pengujian,
Bobot isi agregat; Benda uji mortar diuji kekuatan
b) Perhitungan rencana campuran tekannya pada umur 7, 14, 21, dan 28
(Mix Design). Metode perhitungan hari. Sebelum diuji Batako ditimbang,
menggunakan cara yang diukur dimensinya, kemudian diuji
dikeluarkan Road Research dengan mesin tekan dengan kecepatan
Laboratory. Dalam penelitian ini 2,0 – 4,0 kg/cm2 per detik dan dicatat
akan dilakukan mix design untuk beban tekan maksimumnya.
mendapatkan Batako, dengan 4. Pengumpulan data
masing-masing variasi durasi umur Data penelitian diambil dari hasil
uji terdiri dari masing-masing 12 pemeriksaan dilaboratorium terhadap
sampel, sehingga total benda uji bahan agregat halus, dan pengujian
sebanyak 132 buah; kuat tekan Batako. Hasil pemeriksaan
c) Pencampuran dan pengadukan. laboratorium terhadap agregat halus,
dalam campuran ini untuk setiap selanjutnya dicampur yaitu

68 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 23 No. 2 Desember 2018 64 - 76


perbandingan air : semen : limbah setiap jenis/model benda uji
plastik : pasir. Selanjutnya, dengan (ditetapkan 12 buah). Maka akan
diketahui perbandingan berat diperoleh data pengujian kuat tekan
campuran Batako (air, semen dan sejumlah 12 benda uji pada setiap
pasir) dengan penambahan limbah variable tetap + 12 benda uji pada pada
plastik (0,10; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50; setiap variable bebas (limbah plastik) x
0,60; 0,70; 0,80; 0,90 dan 1,0)%, dan 10 = 120 benda uji, dan data total
faktor air semen (fas = 0,35-0,45), pengujian kuat tekan = 132 benda uji
pengujian kuat tekan (ditetapkan), 7, atau dapat dilihat seperti pada Tabel 1
14, 21 dan 28 hari, serta jumlah pada berikut.

Tabel 1. Hubungan jumlah sampel dan jenis campuran dan umur uji.
Jumlah
No. Jenis Campuran Keterangan
7 14 21 28 Benda Uji
1 Campuran "BN" ( limbah plastik 0% ) 3 3 3 3 12
2 Campuran "B0,10" ( limbah plastik 0,10% ) 3 3 3 3 12
3 Campuran "B0,20" ( limbah plastik 0,20% ) 3 3 3 3 12
4 Campuran "B0,30" ( limbah plastik 0,30% ) 3 3 3 3 12
5 Campuran "B0,40" ( limbah plastik 0,40% ) 3 3 3 3 12
6 Campuran "B0,50" ( limbah plastik 0,50% ) 3 3 3 3 12
7 Campuran "B0,60" ( limbah plastik 0,60% ) 3 3 3 3 12
8 Campuran "B0,70" ( limbah plastik 0,70% ) 3 3 3 3 12
9 Campuran "B0,80" ( limbah plastik 0,80% ) 3 3 3 3 12
10 Campuran "B0,90" ( limbah plastik 0,90% ) 3 3 3 3 12
11 Campuran "B1,00" ( limbah plastik 1,00% ) 3 3 3 3 12
Total 132
Catatan :
Semua jenis campuran dengan fas antara 0,35-0,45

5. Analisis data Pengaruh penambahan limbah plastik


Persamaan-persamaan dasar yang terhadap kekuatan tekan dapat dilihat
dipergunakan adalah : dari nilai kuat masing-masing jenis
campuran yang tanpa limbah plastik
Kuat Tekan Batako (σb) dengan yang menggunakan limbah
plastik pada setiap interval 0,10% dari
(Kg/cm²)
berat agregat, dengan umur uji 7, 14,
Dimana :
21 dan 28 hari. Dengan analisis
P = beban maksimum (Kg)
statistik yaitu uji hypotesis, dalam
A = luas penampang benda uji
penelitian ini menggunakan analisis
(cm²)
regresi berganda, karena analisis
regresi digunakan untuk mengetahui

Pengaruh Variasi Penambahan Limbah Plastik ……………... (Kusdiyono, dkk) 69


seberapa besar hubungan antara Standar Nasional Indonesia (SNI) atau
variabel bebas dengan variabel terikat. ASTM (jika pada salah satu diantara
jenis uji tertentu tidak terdapat dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN SNI), pengujian sifat - sifat material
1. Hasil Pengujian Material meliputi : uji agregat halus dan Semen
Pengujian material dilakukan dengan Portland dengan hasil seperti dalam
menggunakan acuan standar uji Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Hasil penelitian sifat fisik dan mekanis agregat


No Jenis material Hasil pengujian Spesifikasi Keterangan
1 Agregat Halus (Pasir)
a Indeks kekerasan ≤ 2,2 Tidak diuj
b Kekekalan 3,57% Maksimum 12 % Memenuhi
c Kadar butir halus lewat saringan no. 200 3,45% Maksimum 5 %
d Kadar organik Tidak ada Tidak boleh ada Memenuhi
e Analisa ayak
Angka kehalusan butir (Fineness modulus) 2,38 1,5 - 3,8 Memenuhi
Daerah susunan butir Zone 2 Zone 1,2,3 atau 4
f Reaksi alkali agregat Negatif Tidak diuji
g Berat Jenis 2,69 2,5 Memenuhi
h Penyerapan Air 1,05% 3 Memenuhi
i Kadar Air 2,82% -
2 Semen Portland
a Berat Isi 1,25 > 1,25 Memenuhi

a. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Berdasarkan pengujian Kekekalan


Agregat bentuk agregat terhadap larutan
Dengan hasil pengujian material Natrium atau Magnesium Sulfat
agregat yang berasal dari pasir (Soundness), dimana uji ini adalah
Muntilan seperti diatas, maka agregat salah satu cara uji dengan cara
tersebut dinyatakan “dapat digunakan” percepatan dan mempunyai tujuan
sebagai campuran bata beton untuk mengetahui sampai sejauhmana
berlubang dan semen portland (PC) agregat dapat dinyatakan tahan dari
dalam penelitian ini menggunakan pengaruh cuaca tanpa terjadinya
PPC Jenis I – PU ex Gresik. deformasi, serta jika hasil
Agregat dinyatakan dapat menunjukkan dibawah persyaratan,
dipergunakan untuk campuran bata maka agregat tersebut dapat
beton berlubang dan dari semua hasil dinyatakan tahan terhadap pengaruh
pengujian sifat fisik/mekanis cuaca (Durable). Dari hasil uji didapat
menunjukkan memenuhi persyaratan 3,66% untuk agregat halus atau lebih
seperti yang tercantum dalam SNI 03- kecil dari 12%, berarti pasir Muntilan
6861.1-2002 atau Spesifikasi A untuk memenuhi syarat ketahanan terhadap
Bahan Bangunan non Logam. pengaruh cuaca.

70 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 23 No. 2 Desember 2018 64 - 76


Uji Material lolos saringan no. 200 besar persyaratan fisik memenuhi
bertujuan untuk mengukur kandungan persyaratan sebagai agregat.
bahan impurities yang terdapat pada b. Hasil Pemeriksaan Semen
agregat. Material yang dimaksudkan Portland
adalah lumpur, lanau, tanah liat yang Semen Portland dalam penelitian ini
mempunyai sifat tidak kekal yang tidak diuji mengingat semen dalam
dapat mengembang dan menyusut fabrikasi telah lolos Quality Controll,
akibat pengaruh cuaca disamping hanya diuji terhadap Berat isi didapat
menghalangi ikatan antara agregat 1,25 kg/lt.
terhadap semen Portland, sehingga
dapat mengurangi kualitas beton 2. Analisa Kebutuhan Bahan
terutama terhadap kekuatan tekan. Analisa kebutuhan bahan campuran
Dalam uji ini material lolos saringan Mortar rencana didasarkan pada Tata
no. 200 dibatasi tidak boleh lebih dari cara membuat rancangan campuran
5% untuk agregat halus, sedang hasil Mortar (Mix design) di Indonesia
pemeriksaan agregat halus terdapat dalam SNI 03 - 6882 – 2002,
menunjukkan 4,10% < 5% (memenuhi dan terbatas untuk rancangan
syarat). campuran Mortar dengan kondisi
Uji Berat Jenis dan penyerapan air menunjukkan kadar air optimum.
adalah untuk mengukur agregat yang Sedang bahan perekat menggunakan
dipergunakan dalam penelitian ini Semen Portland jenis I – PU ex PT.
dapat dipergunakan sebagai campuran Semen Gresik, agregat alam dari pasir
Mortar. Agregat harus mempunyai Muntilan yang secara umum banyak
Berat jenis lebih besar dari 2,50 sedang dipergunakan untuk pembuatan
Penyerapan airnya tidak boleh bermacam-macam aduk. Dalam
melebihi dari 3,0%. Dari agregat yang penelitian ini menggunakan
diuji menunjukkan Berat jenisnya 2,69 perbandingan berat bahan yang dipakai
lebih besar dari 2,5 dan Penyerapan dapat dihitung menjadi sebagai berikut
airnya 1,05% lebih kecil dari 3,0% :
pada agregat halus, artinya bahwa a. Faktor pengubah sekali campur =
agregat ini dapat dipergunakan untuk Berat agregat/(Berat Isi agregat x 7)
penelitian. b. Berat semen portland = 1xBerat Isi
Dari uji Analisa ayak agregat semen x Faktor pengubah
halus termasuk kasar, karena berada c. Berat pasir = 7xBerat isi agregatx
didaerah zone 2 disamping mempunyai Faktor pengubah
Angka kehalusan butir 2,38, berada Sedang air yang dipergunakan
pada angka kehalusan butir antara 1,5 dalam campuran ini adalah (35-45)%
s.d. 3,8. dari berat semen (fas = 0,35 s.d. 0,45)
Jadi secara umum agregat halus atau tidak terlalu basah/kering (kadar
yang dipergunakan dalam penelitian air optimum) atau sering disebut
dapat dipergunakan untuk aduk bata “maximum moisture density”,
beton berlubang, karena secara garis

Pengaruh Variasi Penambahan Limbah Plastik ……………... (Kusdiyono, dkk) 71


menggunakan komposisi campuran seperti dalam Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Jenis Campuran dan susunan perbandingan bahan


Jenis Campuran Semen (kg) Pasir (kg) Plastik (kg)
Campuran "BN" ( limbah plastik 0% ) 13,83 123,93 0,00
Campuran "B0,10" (limbah plastik 0,10% ) 13,83 123,93 0,12
Campuran "B0,20" (limbah plastik 0,20% ) 13,83 123,93 0,25
Campuran "B0,30" (limbah plastik 0,30% ) 13,83 123,93 0,37
Campuran "B0,40" (limbah plastik 0,40% ) 13,83 123,93 0,50
Campuran "B0,50" (limbah plastik 0,50% ) 13,83 123,93 0,62
Campuran "B0,60" (limbah plastik 0,60% ) 13,83 123,93 0,74
Campuran "B0,70" (limbah plastik 0,70% ) 13,83 123,93 0,87
Campuran "B0,80" (limbah plastik 0,80% ) 13,83 123,93 0,99
Campuran "B0,90" (limbah plastik 0,90% ) 13,83 123,93 1,12
Campuran "B1,00" (limbah plastik 1,00% ) 13,83 123,93 1,24
Catatan :
Semua jenis campuran dengan berat air (35-45)% dari berat semen (fas = 0,35 s.d.
0,45).

Dengan analisa perbandingan Berat bahan (gram) 279,01 2500


campuran rencana adalah 1 bagian
Semen Portland dan 7 bagian Pasir, Jadi komposisi campuran tiap kali
sehingga dapat dihitung berat masing- campuran uji 12 bh Batako dengan p =
masing bahan, sebagai berikut : 36 cm, l = 9 cm dan t = 15 cm, Volume
Faktor pengubah sekali campur :2500 / = 0,0495 m³ (Batako berlubang)
(1600 x 7): 0,223 Semen Portland (kg) : 0,0495 x
Berat Semen Portland:1 x 1250 x 279,01 : 13,831 kg
0,223: 279,01 gram Agregat halus/pasir (kg) : 0,0495 x
Agregat halus (kering oven): 7 x 1600 2.500 : 123,93 kg
x 0,223 : 2.500,00 gram
3. Hasil pengujian kuat tekan
Semen Pasir Batako
Portland Uji kuat tekan dari berbagai umur
Proporsi Volume 1 7 dapat dilihat dalam Tabel 4 berikut.
Bobot Isi (kg/m³) 1,250 1,600
Faktor pengubah 223,21 223,21

72 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 23 No. 2 Desember 2018 64 - 76


Tabel 4. Hasil uji tekan bata beton berlubang berbagai jenis campuran
Kuat Tekan (kg/cm²)
No. Umur uji (hari) Keterangan
BN B0,1 B0,2 B0,3 B0,4 B0,5 B0,6 B0,7 B0,8 B0,9 B10
1 7 33,82 30,01 35,73 30,01 34,30 32,87 27,15 25,25 31,44 25,73 18,10 Perbandingan bahan 1 PC : 7 PS
2 36,21 34,01 38,78 31,92 35,51 28,58 28,77 28,30 28,97 19,15 20,10
3 35,25 42,92 38,16 32,87 34,36 29,01 28,61 29,92 28,06 23,30 21,25
Kuat tekan rata-rata 35,09 35,65 37,56 31,60 34,72 30,15 28,18 27,82 29,49 22,73 19,82
1 14 40,11 38,00 28,85 34,13 30,26 26,74 34,48 27,10 22,17 20,41 18,30
2 32,37 35,19 33,43 35,89 30,12 29,95 30,99 31,63 29,91 21,39 26,39
3 34,48 33,78 36,95 35,86 34,05 34,06 30,33 31,28 24,24 27,02 23,51
Kuat tekan rata-rata 35,65 35,66 33,08 35,29 31,48 30,25 31,93 30,00 25,44 22,94 22,73
1 21 32,27 34,55 34,55 32,60 31,94 38,79 26,08 20,54 25,42 19,88 19,56
2 34,88 34,45 34,08 32,55 32,29 33,18 28,98 28,13 22,82 21,58 21,77
3 35,20 32,90 31,90 32,14 31,39 31,61 28,62 30,48 23,93 19,75 19,17
Kuat tekan rata-rata 34,12 33,97 33,51 32,43 31,87 34,53 27,89 26,38 24,06 20,40 20,17
1 28 35,92 33,81 34,06 33,13 35,61 31,28 29,42 28,18 24,46 21,99 25,08
2 34,99 34,43 35,94 32,75 31,21 32,53 29,73 25,67 24,87 24,65 23,72
3 38,09 38,42 35,13 31,75 34,39 31,28 28,09 29,36 26,26 22,05 23,07
Kuat tekan rata-rata 36,33 35,55 35,04 32,54 33,74 31,70 29,08 27,74 25,20 22,90 23,96

4. Pembahasan hubungan yang “kuat” antara kuat


Hasil pengujian kuat tekan bata beton tekan bata beton berlubang dengan
berlubang dari berbagai umur, dapat berbagai jenis campuran dan umur uji,
ditabelkan seperti dalam Tabel 4 diatas karena nilai R² berada antara 0,80 –
yang menggambarkan hubungan antara 1,0. Sedang pengaruh kuat tekan rata-
Kuat Tekan bata beton berlubang ratanya menunjukkan penurunan pada
dengan umur uji 7, 14, 21 dan 28 hari setiap penambahan plastik 0,10%
pada Campuran dengan/tanpa dengan umur uji 7, 14, 21 dan 28 hari.
penambahan Plastik setiap beda 0,1% Semua kekuatan tekan diperhitungkan
terhadap berat pasir (agregat) mulai umur 28 hari, penambahan Plastik
dari 0,1% sampai dengan 1,0%. Hasil dalam penelitian ini dibatasi
pengujian terhadap Kekuatan tekan maksimum 1,0% terhadap berat pasir
Bata beton berlubang dari berbagai (agregat). Kekuatan tekan rata-rata
jenis campuran, dapat dilihat seperti tertinggi pada umur 28 hari diperoleh
pada Tabel 5 di bawah. seperti Tabel 6 di bawah.
Pengaruh penambahan Plastik Kuat tekan rata-rata tertinggi
terhadap kekuatan tekan bata beton pada umur 28 hari terdapat pada
berlubang dapat diilustrasikan dalam penambahan Plastik 0,10% dengan
gambar hubungan kuat tekan rata-rata, kekuatan tekan 35,21 kg/cm², sedang
umur, dan jenis campuran dengan terendah dengan penambahan Plastik
persamaan regresi Y= - 0,119 X² + 1,0% dengan kekuatan tekan 21,16
0,008 X + 35,53 dengan nilai korelasi kg/cm². Dari data di atas dapat dilihat
R² = 0,987 yang artinya terdapat bahwa dengan penambahan Plastik

74 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 23 No. 2 Desember 2018 64 - 76


0,10 % s.d. 1,00% mempunyai penambahan limbah plastik dan terjadi
pengaruh kuat tekan lebih cenderung pada semua penambahan setiap beda
menurun apabila dibandingkan dengan 0,10%.
bata beton berlubang tanpa

Tabel 5. Hubungan antara jenis campuran dengan kuat tekan bata


beton berlubang umur 7, 14, 21 dan 28 hari.
Kuat Tekan rata-rata, kg/cm²
No. Jenis Campuran Keterangan
7 hari 14 hari 21 hari 28 hari
1 BN (non Plastik) 35,09 35,65 34,12 36,33 Perbandingan bahan 1 PC : 7 PS
2 B0,10 (Penambahan Plastik 0,10%) 35,65 35,66 33,97 35,55
3 B0,20 (Penambahan Plastik 0,20%) 37,56 33,08 33,51 35,04
4 B0,30 (Penambahan Plastik 0,30%) 31,60 35,29 32,43 32,54
5 B0,40 (Penambahan Plastik 0,40%) 34,72 31,48 31,87 33,74
6 B0,50 (Penambahan Plastik 0,50%) 30,15 30,25 34,53 31,70
7 B0,60 (Penambahan Plastik 0,60%) 28,18 31,93 27,89 29,08
8 B0,70 (Penambahan Plastik 0,70%) 27,82 30,00 26,38 27,74
9 B0,80 (Penambahan Plastik 0,80%) 29,49 25,44 24,06 25,20
10 B0,90 (Penambahan Plastik 0,90%) 22,73 22,94 20,40 22,90
11 B1,00 (Penambahan Plastik 1,00%) 19,82 22,73 20,17 21,93

Tabel 6. Hasil pengujian kuat tekan rata-rata pada umur 28 hari


Kuat Tekan, kg/cm²
No. Jenis Campuran
28 hari
1 BN (non Plastik) 35,30
2 B0,10 (Penambahan Plastik 0,10%) 35,21
3 B0,20 (Penambahan Plastik 0,20%) 34,80
4 B0,30 (Penambahan Plastik 0,30%) 32,97
5 B0,40 (Penambahan Plastik 0,40%) 32,95
6 B0,50 (Penambahan Plastik 0,50%) 31,66
7 B0,60 (Penambahan Plastik 0,60%) 29,27
8 B0,70 (Penambahan Plastik 0,70%) 27,99
9 B0,80 (Penambahan Plastik 0,80%) 26,05
10 B0,90 (Penambahan Plastik 0,90%) 22,24
11 B1,00 (Penambahan Plastik 1,00%) 21,16

SIMPULAN dan IV (kuat tekan rata-rata brutto


Penelitian pemanfaatan limbah Plastik antara 2 s.d. 3,5 Mpa); kuat tekan rata-
untuk bata beton berlubang dapat rata terendah diperoleh umur 28 hari,
disimpulkan bahwa secara umum sebesar 21,16 kg/cm² pada
dengan penambahan limbah Plastik penambahan Plastik 1,0%. Kekuatan
dengan kadar variasi 0,10% pada tekannya secara umum terjadi
pembuatan Bata beton berlubang dapat penurunan pada penambahan Plastik
dinyatakan bisa dilakukan, hanya saja setiap beda 0,10% terhadap berat pasir
mutu yang dicapai antara Tingkat III (agregat) dan Kuat tekan rata-rata bata

74 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 23 No. 2 Desember 2018 64 - 76


beton berlubang tertinggi pada Pengaruh Styroform pada
penambahan 0,10% dengan Kuat Komposit mortar;
Tekan 35,21 kg/cm². Pengaruh American Society for Testing and
penambahan Plastik dalam bata beton Material; 1997;Annual Book of
berlubang terbukti menurunkan kuat ASTM Standards,Vol.04.02,
tekan rata-ratanya pada setiap Concrete and Aggregates,
penambahan 0,10% sampai dengan Philadelphia : ASTM.
1,0% dan pada penambahan 1,0% Anto Dajan ; 1996 , Pengantar
masih dapat dilakukan karena Kuat Statistik Jilid II, Lembaga
tekan terendah masih diatas 2,0 MPa. Penelitian Pendidikan dan
Penerangan Ekonomi dan Sosial,
UCAPAN TERIMAKASIH Jakarta
Ucapan terima kasih diberikan kepada Dedy Sumaryanto, Imam Satyarno,
(a) Direktorat Jenderal Pendidikan Kardiyono Tjokrodimulyo, 2009
Tinggi yang telah berkenan menyetujui Batako Sekam Padi Mortar
dan memberikan dukungan dana guna Semen;
penyelesaian penelitian ini, (b). Departemen Permukiman dan
Direktur Politeknik Negeri Semarang Prasarana Wilayah, Badan
(Polines) yang telah membantu Penelitian dan Pengembangan
penelitian kami dengan dana DIPA Wilayah, Badan Penelitian dan
Polines TA. 2018. (c) Kepala Unit Pengembangan Kimpraswil,
Penelitian dan Pengabdian kepada Standar Nasional Indonesia,
Masyarakat Polines dan seluruh Staf 2002 , Metode, Spesifikasi dan
yang terkait yang telah membantu Tata Cara Bagian 2 : Batuan
memberi informasi pelaksanaan Sedimen, Agregat,Departemen
penelitian. (d). Seluruh Anggota Tim Kimpraswil, Jakarta
Peneliti, atas kerjasama, diskusi, saran, Departemen Permukiman dan
dan masukkannya sehingga kajian ini Prasarana Wilayah, Badan
dapat berjalan dengan lancar. (e) Ketua Penelitian dan Pengembangan
Laboratorium Bahan Bangunan Wilayah, Badan Penelitian dan
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Pengembangan Kimpraswil,
Semarang yang telah merekomendasi Standar Nasional Indonesia,
penggunakan peralatan laboratorium 2002 , Metode, Spesifikasi dan
dan memfasilitasi segala keperluan Tata Cara Bagian 3 : Beton,
pelaksanaan dan, (f). Tenaga laboran Semen, Perkerasan Beton Semen,
Lab. Bahan Bangunan Polines, anggota Departemen Kimpraswil, Jakarta
tim pengkaji dan semua pihak yang D.C. Teychene, 1982, Design of
telah membantu hingga penelitian. Normal Concrete Mixes, London,
Departement of Environment,
DAFTAR PUSTAKA Building Research
Ahmad Wancik, Ima Satyarno, Establishment, Transport and
Kardiyono Tjokrodimulyo, 2008, Road Research Laboratory

Pengaruh Variasi Penambahan Limbah Plastik ……………... (Kusdiyono, dkk) 75


Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Polytechnic Educational Develepment
Multivariate dengan program Center; 1987;Teknologi Bahan 2
SPSS, Cetakan IV, Badan , Departemen Pendidikan dan
Penerbit Universitas Diponegoro, Kebudayaan, Direktorat
Semarang Pendidikan Tinggi PEDC -
Hendy Febriyatno,2012,Pemanfaatan Bandung, Bandung
Limbah Bahan Padat Sebagai Ritonga, Abdulrahman, 1987 , Statistik
Agregat Kasar Pada Pembuatan Terapan untuk Penelitian,
Beton Normal, Universitas Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta
Gundarma, Jakarta, 09 Februari Tjokrodimuljo K, 1996, Teknologi
2012 Beton, Naviri, Yogyakarta
Haryoshi Utami, 2011, Pengaruh Tri Mulyono, 2005, Teknologi Beton,
Perendaman Beton PC I PT. Andi Offset, Yogyakarta
Semen Padang dalam air laut Sampah Masalah Serius Kota
dan air tawar terhadap sifat Semarang, 2016, http://Yulianto,
Kuat Tekan, FMIPA Universitas 27 Mei 2016
Andalas, Padang Sampah Permukiman Masih
Izzudin, Ary Setyawan, SA Terbengkelai, 2016,
Kristiawan, 2014, Pengaruh http://Smcetak Solo Metro, 21
Penambahan Serat Limbah Botol Mei 2016
Plastik terhadap Karakteristik Kebijakan Plastik Berbayar, 2016,
Mekanik dan susut repair http://Tasroh, 24 Pebruari 2016
Mortar; Limbah di Sleman Didominasi Sampah
Paul Nugraha, Antoni, 2007, Teknologi Plastik, 2016, http://Amelia
Beton, Andi Offset, Yogyakarta Hapsari, 02 Maret 2016
Polytechnic Educational Develepment Penyebab Metro Banjir, Banyak
Center; 1987;Teknologi Bahan 1 Sampah Plastik Menyumbat
, Departemen Pendidikan dan Saluran Drainase, 2016,
Kebudayaan, Direktorat http://Lampost, 15 Mei 2016
Pendidikan Tinggi PEDC -
Bandung, Bandung

76 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 23 No. 2 Desember 2018 64 - 76

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy