1 SM
1 SM
2, 2020
Korespondensi : rini_dwi@usd.ac.id
ABSTRACT
Binahong leaf extract has low water solubility. To increase the solubility of binahong
leaf extract, it is necessary to formulate lipid nanoparticle gel dosage form. Lipid nanoparti-
cles are preparations that can deliver both hydrophilic and lipophilic drugs. This study aims
to make a gel lipid nanoparticles from binahong leaf extract with the physical properties pa-
rameters of the gel preparation. This research is a experimental study with independent vari-
ables of the concentration of binahong extract and variables depending on the size of the lipid
nanoparticles and the physical properties of the gel. Gel making was done by using a varia-
tion of the amount of extract 5% and 10%. Testing the physical properties of the gel includes
organoleptic, viscosity, dispersibility, pH, homogeneity, and syneresis. The physical stability
test carried out is accelerated stability test using the freeze thaw cycling method for 3 cycles.
Based on the results of the PSA test, of the two formulas made, one formula fulfills the range
50-100 nm. After testing the physical properties of the gel, the two formulas had a dispersion
capacity within the 3-5 cm range, were homogeneous, and did not occur syneresis. The re-
sults of the viscosity test showed that the two formulas did not meet the 20-30 Pa.s. The pH
test results showed that the two formulas did not meet the pH range 4.5-6.5.
ABSTRAK
Ekstrak daun binahong memiliki kelarutan dalam air yang rendah. Untuk meningkatkan
kelarutan ekstrak daun binahong, perlu dilakukan formulasi sediaan dalam bentuk gel nano-
partikel lipid. Nanopartikel lipid merupakan sediaan yang dapat membawa obat hidrofilik
maupun lipofilik. Penelitian ini bertujuan untuk membuat gel nanopartikel lipid ekstrak daun
binahong yang memenuhi parameter sifat fisis sediaan gel. Penelitian ini merupakan eksper-
imental murni dengan variabel bebas konsentrasi ekstrak binahong dan variabel tergantung
ukuran nanopartikel lipid dan sifat fisis gel. Pembuatan gel dilakukan dengan menggunakan
variasi jumlah ekstrak 5% dan 10%. Pengujian sifat fisis gel meliputi organoleptis, viskositas,
daya sebar, pH, homogenitas, dan sineresis.. Uji stabilitas fisis yang dilakukan adalah uji sta-
bilitas dipercepat dengan metode freeze thaw cycling selama 3 siklus. Berdasarkan hasil uji
PSA, dari dua formula yang dibuat, satu formula memenuhi rentang 50-100 nm. Setelah dil-
akukan uji sifat fisik gel, kedua formula memiliki daya sebar sesuai rentang 3-5 cm, homo-
gen, dan tidak terjadi sineresis. Hasil uji viskositas menunjukkan kedua formula tidak me-
menuhi rentang 20-30 Pa.s. Hasil uji pH menunjukkan kedua formula tidak memenuhi
rentang pH 4,5-6,5.
Gel yang dihasilkan berwarna hi- (Allen and Ansel 2013). Hasil uji daya
jau transparan, berbau khas ekstrak bi- sebar menunjukkan bahwa gel yang
nahong, dan berbentuk semi solid. Gel dibuat telah memenuhi kriteria daya se-
homogen dibuktikan dengan uji ho- bar yang baik sehingga dapat dikatakan
mogenitas yang menunjukkan bahwa bahwa gel cukup nyaman untuk
tidak terdapat partikel yang tidak rata. digunakan. Setelah diberi perlakuan
Setelah disimpan 3 siklus freeze-thaw freeze-thaw, gel 5% ekstrak menunjuk-
gel tidak mengalami sineresis. Hal ini kan peningkatan daya sebar sedangkan
menandakan humektan yang digunakan gel 10% ekstrak mengalami penurunan
telah melakukan fungsinya dengan baik, daya sebar. Meskipun terdapat peru-
yaitu menjaga gel dari kehilangan air. bahan daya sebar namun masih tetap
dalam rentang daya sebar yang baik.
Tabel 3. Daya Sebar Gel
Parame- Gel Nanolipid Gel Nanolipid
ter 5% ekstrak bi- 10% ekstrak
nahong binahong
Siklus 0 4,16 ± 0,05 cm 4,48 ± 0,09 cm
Siklus 1 4,18 ± 0,06 cm 4,43 ± 0,05 cm
(a) (b) Siklus 2 4,16 ± 0,080 cm 4,24 ± 0,17 cm
Figure 1. Gel nanopartikel lipid dengan 5% Siklus 3 4,18 ± 0,06 cm 4,43 ± 0,02 cm
ekstrak (a) dan 10% ekstrak (b)
Uji viskositas dilakukan untuk
Gel ekstrak nanopartikel lipid
mengetahui kekentalan suatu sediaan.
ekstrak daun binahong merupakan sedi-
Viskositas diharapkan berada pada
aan topikal. Oleh karena itu, sediaan
rentang 200-300 dPa.s (20-30 Pa.s)
harus memiliki pH yang sesuai dengan
supaya gel nyaman digunakan namun
kulit yaitu 4,5-6,5. Jika pH tidak sesuai
tetap melekat dengan baik (Aeni et al.
rentang tersebut maka dapat mengaki-
2012). Berdasarkan uji viskositas, gel
batkan iritasi pada kulit (Tsabitah et al.
yang dihasilkan belum mencapai target
2020). Berdasarkan hasil uji pH, gel
yang diharapkan karena berada di
yang dibuat tidak sesuai dengan syarat
bawah 20 Pa.s. Hal ini dapat disebabkan
pH kulit. Hal ini dapat disebabkan oleh
oleh penambahan propilen glikol dan
penambahan TEA yang merupakan al-
gliserin yang merupakan zat cair.
Tabel 2. Viskositas Gel
kalizing agent. Diduga penambahan
Param- Gel Nanolipid Gel Nanolipid TEA agak berlebih sehingga pH sediaan
eter 5% ekstrak bi- 10% ekstrak menjadi lebih dari 6,5.
nahong binahong Tabel 4. pH Gel
Siklus 0 9,91 ± 0,37 Pa.s 9,90 ± 0,30 Pa.s Param- Gel Nanolipid Gel Nanolipid
Siklus 1 11,58 ± 1,35 17,23 ± 13,19 eter 5% ekstrak bi- 10% ekstrak
Pa.s Pa.s nahong binahong
Siklus 2 9,55 ± 0,48 Pa.s 9,73 ± 0,39 Pa.s Siklus 0 7,33 ± 0,06 7,63 ± 0,06
Siklus 3 8,48 ± 0,46 Pa.s 6,70 ± 0,16 Pa.s Siklus 1 7,36 ± 0,59 7,23 ± 0,80
Uji daya sebar dilakukan untuk Siklus 2 7,20 ± 0,61 6,96 ± 0,46
Siklus 3 7,26 ± 0,49 6,93 ± 0,67
mengetahui seberapa mudah sediaan
diaplikasikan pada kulit. Daya sebar
yang baik yaitu pada diameter 3-5 cm KESIMPULAN
(Afianti and Murrukmihadi 2015). Berdasarkan hasil pembahasan,
Rentang tersebut dipilih agar gel dapat dapat diambil kesimpulan sebagai beri-
menyebar dengan baik namun tetap kut:
dapat menempel pada kulit. Gel yang 1. Gambaran terapi farmakologi da-
menempel dengan baik akan membuat lam penanganan pasien diare rawat
obat dapat berpenetrasi ke dalam kulit inap di RSUD Sleman adalah anti-