0% found this document useful (0 votes)
93 views13 pages

Makalah Managed Care

Managed care is a system that integrates health financing and service delivery for its members. It aims to control the growth of healthcare costs. Key characteristics of managed care organizations include establishing contracts with healthcare providers, pre-effort payments, utilization reviews, tiered services, quality assurance programs, and compensation aligned with doctor and hospital services. In Indonesia, managed care is implemented by BPJS through fulfilling health facility quality standards, health service process standards, and monitoring participant health contributions.

Uploaded by

ivana laily
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
93 views13 pages

Makalah Managed Care

Managed care is a system that integrates health financing and service delivery for its members. It aims to control the growth of healthcare costs. Key characteristics of managed care organizations include establishing contracts with healthcare providers, pre-effort payments, utilization reviews, tiered services, quality assurance programs, and compensation aligned with doctor and hospital services. In Indonesia, managed care is implemented by BPJS through fulfilling health facility quality standards, health service process standards, and monitoring participant health contributions.

Uploaded by

ivana laily
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 13

MAKALAH MANAGED CARE

KELOMPOK 15 (PENYAJI)

OLEH:
KHUSNUL KHOTIMAH 101911133005
MAWWADAHTUL LAILY A. 101911133084
REZANDRA ANGGITA W. 101911133092
DIAN SETYONINGSIH 101911133092
IKM 5A

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
MAKALAH MANAGED CARE
Khusnul Khotimah/1019111330051. Mawwadahtul Laily A./1019111330842. Rezandra
Anggita W./1019111330923. Dian Setyoningsih/1019111330924
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

ABSTRAK
Menurut WHO (2000), managed care adalah suatu sistem yang mencoba
mengintegrasikan antara pembiayaan dan pemberian pelayanan kesehatan yang sesuai
bagi anggotannya. Menurut Health Insurance Association of America (2008) dalam
penelitian yang dilakukan oleh Cristina (2012) dijelaskan bahwa organisasi managed care
mempunyai ciri-ciri seperti menjalin kontrak dengan penyedia pelayanan kesehatan (PPK),
pembayaran pra upaya, utilization review, pelayanan berjenjang, program jaminan mutu dan
kesesuaian ganti rugi dengan jasa dokter dan rumah sakit. Teknik-teknik managed care
yaitu dengan Care and Disease Management (C/DM), Case Management, Workplace
wellness, Patient education, Utilization management (UM), dan Utilization Review (UR). Di
Indonesia yang dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan
melalui pemenuhan standar mutu fasilitas kesehatan, pemenuhan standar proses pelayanan
kesehatan dan pemantuan terhadap iuran kesehatan peserta.
Kata kunci: Managed care, Asuransi, Fasilitas Kesehatan
ABSTRACT
According to WHO (2000), managed care is a system that tries to integrate financing
and providing appropriate health services for its members. According to the Health
Insurance Association of America (2008)in research conducted by Cristina (2012) explained
that managed care organizations have characteristics such as establishing contracts with
health care providers (PPK), pre-effort payments, utilization reviews,tiered services, quality
assurance programs and suitability for compensation with the services of doctors and
hospitals. Managed care techniques are with Care and Disease Management (C/DM), Case
Management, Workplace wellness, Patient education, Utilization management (UM), and
Utilization Review (UR). In Indonesia implemented by the Health Social Security
Implementation Agency (BPJS) through the fulfillment of health facility quality standards,
fulfillment of health care process standards and the assistance of participants' health
contributions.
Keywords. Managed care, Insurance, Health Facilities
PENDAHULUAN dalam mengontrol pertumbuhan biaya
pelayanan kesehatan. Managed care ini
Asuransi kesehatan yang paling
mutakhir adalah managed care, dimana berbeda dengan asuransi kesehatan
indemnity tradisional. Dalam managed
sistem pembiayaan dikelola secara
care pembayaran pada provider tidak
terintegrasi dengan sistem pelayanan.
berdasarkan fee for service dan
sejak awal 1990-an. Konsep ini mendapat
reimbursement, akan tetapi besar biaya
banyak perhatian ketika dunia (khususnya
telah ditentukan dan dibayar untuk
negara maju) menghadapi banyak
memberikan pelayanan yang
masalah yang sama, yaitu meningkatnya
biaya pelayanan kesehatan. Konsep ini komprehensif termasuk pelayanan

khususnya di AS telah berhasil preventif. Jaminan Pemeliharaan


Kesehatan Masyarakat (JPKM) mengikuti
menurunkan tingkat kenaikan biaya
pola managed care di Amerika dengan
pelayanan kesehatan pada tahun 1995.
pembayaran prepaid berdasarkan kapitasi
Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) yang dikembangkan di Indonesia dan pelayanan yang bersifat komprehensif

merupakan bagian dari SJSN. Beberapa meliputi preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif.
prinsip yang dianut pada JKN yakni
PEMBAHASAN
prinsip gotong royong, nirlaba,
1. Definisi Managed Care
keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas,
efisiensi, efektivitas, portabilitas, Menurut WHO (2000),
managed care adalah suatu sistem
kepesertaan bersifat wajib, dana amanat
dan hasil pengelolaan Dana Jaminan yang mencoba mengintegrasikan

Sosial. Manfaat Jaminan Kesehatan antara pembiayaan dan pemberian


pelayanan kesehatan yang sesuai
Nasional mencakup pelayanan promotif,
bagi anggotannya. Managed care
preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk
merupakan pendekatan
pelayanan obat dan bahan medis habis
komprehensif yang melibatkan
pakai sesuai dengan kebutuhan medis.
Managed care adalah suatu sistem perencanaan, pendidikan,
pemantauan, koordinasi,
pembiayaan pelayanan kesehatan yang
disusun berdasarkan jumlah anggota yang pengendalian kualitas, akses,

terdaftar dengan kontrol mulai dari pembiayaan, serta kontrol


pemanfaatan terlibat. Menurut
perencanaan pelayanan serta meliputi
International Foundation of
kontrak dengan penyelenggara pelayanan
Employee Benefit Plans (2003),
kesehatan untuk pelayanan yang
managed care merupakan
komprehensif. Secara keseluruhan
manage care menimbulkan reaksi positif pengaturan perawatan/pelayanan
kesehatan yang mencakup strategi
biaya, alokasi risiko antara proses pada upaya promotif dan preventif,
asuransi, penyedia dan adanya financial insentive bagi
pengusaha, serta klaim peserta yang melaksanakan
administrasi dan pelaporan. Tujuan pelayanan. Jadi Managed care
dari pengaturan ini adalah untuk adalah suatu sistem dalam
membantu masyarakat atau menyelenggarakan pelayanan
sekelompok orang untuk kesehatan dengan
memenuhi kebutuhan dalam mengintegrasikan biaya dan mutu
pelayanan kesehatan. kesehatan guna memberikan
Menurut (Henny, 2007) pelayanan kesehatan yang efektif
Managed care adalah suatu sistem dan efisien
pembiayaan pelayanan kesehatan 2. Ciri Managed Care
yang disusun berdasarkan jumlah Menurut Health Insurance
anggota yang terdaftar dengan Association of America (2008)
kontrol mulai dari perencanaan dalam penelitian yang dilakukan
pelayanan serta meliputi ketentuan oleh Cristina (2012) dijelaskan
yaitu ada kontrak dengan bahwa organisasi managed care
penyelenggara pelayanan mempunyai ciri-ciri seperti
kesehatan untuk pelayanan yang menjalin kontrak dengan penyedia
komprehensif, penekanan agar pelayanan kesehatan (PPK),
peserta tetap sehat sehingga pembayaran pra upaya, utilization
utilitasi berkurang, unit layanan review, pelayanan berjenjang,
harus memenuhi standar yang program jaminan mutu dan
telah ditetapkan, dan ada program kesesuaian ganti rugi dengan jasa
peningkatan mutu pelayanan. dokter dan rumah sakit .
Menurut Juanita (2002) Managed care mempunyai
Managed care adalah sistem ciri sebagai berikut:
pelayanan kesehatan yang a. Adanya kerjasama antara
terlaksana secara terintegrasi pemberi layanan jasa
dengan sistem pembiayaan yang kesehatan (provider) dan
memiliki lima elemen. Lima elemen lembaga penyelenggara
tersebut terdiri dari asuransi.
Penyelenggaraan pelayanan oleh b. Monitoring dan kontrol
provider, memiliki kriteria khusus pelayanan yang diberikan.
untuk penetapan provider, memiliki c. Adanya pembatasan
program pengawasan mutu dan Penyelenggara Pelayanan
manajemen utilisasi, penekanan
Kesehatan (PPK) atau memerlukan upaya perawatan diri
Provider. (self care) yang signifikan. C/DM
d. Menciptakan layanan sangat cocok diperuntukkan bagi
kesehatan yang sesuai pasien yang mengalami masalah
dengan standar yang atau penyakit kronis seperti
ditetapkan. diabetes, gagal ginjal, gagal
e. Menekankan pada jantung, dan hipertensi. C/DM
pemeliharaan peserta berpotensi untuk mengurangi
untuk mengurangi utilitas biaya perawatan kesehatan yaitu
pelayanan. dengan mengurangi penggunaan
f. Adanya program pelayanan medis yang tidak perlu.
peningkatan mutu dan Selain itu mampu meningkatkan
Utilization Review (UR). kesehatan dan kualitas pelayanan
g. Sistem reimbursement kesehatan bagi penderita penyakit
yang membuat sarana kronis dengan cara mencegah
pelayanan kesehatan atau meminimalkan efek dari
(dokter, puskesmas, penyakit melalui peningkatan
3. Teknik-Teknik Managed Care pengetahuan, keterampilan,
Salah satu bentuk paling mengontrol gaya hidup, dan
mendasar dari managed care yaitu pemberian perawatan yang
Penyelenggara Pelayanan integratif.
Kesehatan (PPK) yang bertujuan (2) Case Management,
untuk memberikan perawatan dan merupakan prosedur untuk
pelayanan kesehatan kepada merencanakan, mencari,
pasien, dimana sistem ini mengevaluasi, dan memonitor
dilakukan secara terpadu. layanan kesehatan yang
Terdapat beberapa teknik didapatkan pasien dari beberapa
managed care yang dapat profesi kesehatan. Jika dilihat dari
digunakan baik untuk program konteks asuransi kesehatan
yang berbasis PPK maupun ataupun rencana kesehatan, case
program yang bukan berbasis management dapat diartikan
PPK, diantaranya adalah: sebagai sebuah metode yang
(1) Care and Disease mengatur ketentuan rencana
Management (C/DM), merupakan perawatan yang akan diberikan
sebuah sistem intervensi kepada pasien dengan high cost
kesehatan yang terkoordinasi dan medication. Tujuan dari metode ini
diperuntukkan bagi pasien yang adalah untuk mengkoordinasikan
seluruh perawatan sehingga tempat kerja dan untuk
dihasilkan perawatan yang meningkatkan kesehatan pekerja
berkesinambungan dan harga (misalnya kegiatan pameran dan
yang lebih terjangkau/rendah. pendidikan kesehatan,
Layanan yang diberikan pemeriksaan medis, program
komprehensif dengan kebugaran). Sedangkan kebijakan
menggunakan komunikasi dan organisasi workplace wellness,
sumber daya yang mendukung mencakup penyediaan fasilitas
tercapainya hasil efektif dan kesehatan bagi pekerja,
efisien. Adapun layanan yang penyediaan dapur dan kantin,
sesuai dengan metode case menawarkan pilihan makanan
management ialah kasus sehat, dan sebagainya. Workplace
maternitas, katastropik, dan wellness telah diperluas sebagai
transicional (Nur Aeni, 2017). budaya hidup sehat dalam lingkup
Langkah utama dalam case tempat kerja.
management meliputi (Powell & Manfaat penerapan
Tahan, 2008 dalam Nur Aeni, workplace wellness adalah
2017): peningkatan kesehatan bagi
1) Identifikasi Klien dan pekerja sehingga resiko cedera
seleksi: lebih rendah, ketidakhadiran
2) Pengkajian dan identifikasi pekerja rendah, dan ketahanan
masalah / kesempatan pekerja lebih besar.
3) Pengembangan rencana (4) Patient education,
case management merupakan salah satu dari
4) Pelaksanaan dan beberapa inisiatif yang bertujuan
koordinasi kegiatan untuk membuat orang
perawatan berpartisipasi dalam manajemen
5) Evaluasi rencana case penyakit kronis mereka sendiri.
management dan tindak Langkah yang dilakukan adalah
lanjut memberikan kompetensi terhadap
6) Pemutusan proses case pasien yang memungkinkan
management mereka untuk mengelola penyakit
(3) Workplace wellness, kronis mereka menjadi lebih baik.
merupakan program promosi Menurut Olga (2010),
kesehatan atau kebijakan patient education dapat dibagi
organisasi yang dirancang untuk menjadi clinical patient education
mendukung perilaku hidup sehat di (clinical teaching and learning) dan
health education. Clinical patient penggunaan yang tepat terhadap
education merupakan proses sumber daya kesehatan. Dalam
belajar-mengajar yang diberikan hubungannya dengan penyedia
oleh penyedia layanan kesehatan layanan kesehatan, UM membantu
kepada pasien dan keluarga dalam memberikan perawatan
pasien mengenai seluruh tata cara yang tepat kepada anggota yang
klinis secara sistematis, sekuensial tepat, pada waktu yang tepat, dan
dan logis. Proses health education dalam aturan yang sesuai.
lebih berfokus pada kesehatan, (6) Utilization Review (UR),
pencegahan, dan promosi merupakan suatu metode untuk
kesehatan, serta dapat diberikan memantapkan kualitas pelayanan
kepada individu, kelompok, serta dari provider layanan kesehatan
masyarakat. yang berfokus pada kontrol biaya
Manfaat penerapan patient dengan mengkaji perlu atau
education adalah meningkatkan tidaknya pelayanan secara medis
keselamatan pasien dan diberikan, serta layak atau
kepatuhan terhadap intervensi tidaknya jika dilihat dari segi
serta kepuasan pasien. Bagi biaya atau sumber daya. UR
penyedia layanan kesehatan, digunakan pada kondisi medis
manfaat yang diperoleh adalah yang rumit, serius, dan katastropik
menghasilkan hasil (outcome) (penyakit berbiaya tinggi dan
yang lebih baik dan meningkatkan mengancam jiwa), misalnya
kualitas pelayanan. kanker, AIDS, dan trauma hebat.
(5) Utilization management 4. Mekanisme pembayaran provider
(UM), merupakan proses evaluasi Mekanisme Pembayaran
terhadap kesesuaian kebutuhan Provider dalam rangka penerapan
medis dan efisiensi prosedur Universal Health Coverage (UHC)
layanan kesehatan dan fasilitas yang diusung oleh pemerintah
kesehatan, berdasarkan kriteria Indonesia melalui Sistem Jaminan
(pedoman) yang ditetapkan dan Nasional (SJSN) adalah pada
sesuai dengan ketentuan yang kendali biaya dan kendali mutu
berlaku oleh National Committee (managed care).
of Quality Assurance (NCQA). Pemerintah menyusun
Utilization management bekerja mekanisme pembayaran sebagai
sama dengan penyedia layanan suatu cara untuk menetapkan
kesehatan untuk mempromosikan insentif perilaku untuk pelaku
dan mendokumentasikan pelayanan yang mempengaruhi
hubungan antara pelaku dan akan menagih rincian segala
pembayar, baik itu pasien maupun macam pelayanan, tindakan,
pihak ketiga. Mekanisme ini untuk obat-obatan, ruangan dan
menentukan jumlah dan aliran bahan habis pakai yang
uang dari pasien, pihak ketiga diterima oleh konsumen yang
ataupun keduanya kepada pelaku sedang dirawat. Berdasarkan
pelayanan dalam pemberian hal tersebut, akan menjadi total
pelayanan. Dalam suatu sistem tagihan yang akan diterima
pembayaran asuransi terdapat pada akhir perawatan
beberapa jenis mekanisme kesehatan.
pembayaran provider yakni: Kelemahan sistem
1. Sistem Pembayaran pembayaran tersebut adalah
Retrospektif pada segi pengendalian biaya
Sistem retrospektif baiak kepada pasien yang
membayar sasaran biaya bersangkutan maupun kepada
pada pelayanan kesehatan asuransi yang menjadi
setelah pelayanan kesehatan penanggungnya. Hal ini terjadi
itu sudah selesai diberikan. dikarenakan dokter maupun
Sistem ini merupakan sistem fasilitas kesehatan tidak
yang banyak digunakan dan mempunyai kepentingan untuk
disebut dengan sistem “Fee mengendalikan pembiayaan
For Service”. Metode pada biaya kesehatan
pembayaran retrospektif sehingga dengan semakin
adalah metode pembayaran banyaknya pelayanan yang
yang dapat dilakukan atas diberikan maka akan semakin
layanan kesehatan yang banyak fee yang diterima. Hal
diberikan kepada pasien ini mengakibatkan konsumen
berdasarkan setiap fasilitas tidak dapat meminimalisir hal-
layanan yang diberikan hal tersebut karena
sehingga dengan semakin keterbatasan pada
banyak layanan kesehatan pengetahuan dan pemahaman
yang diberikan akan semakin masyarakat awam terhadap
besar pula biaya yag tindakan pemberi jasa
dibayarkan (Permenkes No.27 pelayanan kesehatan yang
Tahun 2014). mengakibatkan pasien akan
Penyedia pelayanan pasrah menerima apa yang
kesehatan pada sistem ini disampaikan pemberi jasa
layanan kesehatan sehingga pada jumlah hari rawat
pasien tidak memahami yang dilakukan tanpa
apakah hal-hal tersebut dapat mempertimbangkan
dilakukan atau tidak. berbagai biaya yang
2. Sistem Pembayaran Prospektif digunakan oleh rumah
Metode pembayaran sakit, seperti biaya
secara prospektif ini adalah ruangan, obat visit dokter
metode pembayaran yang dan lainnya. sehingga
dilakukan atas layanan diharapkan rumah sakit
kesehatan yang besarnya dapat mengendalikan biaya
sudah diketahui sebelum perawatan dan dapat
adanya pelayanan kesehatan memberikan pengobatan
yang diberikan. Berikut jenis yang paling efektif.
pembayaran secara sistem c. Capitation
prospektif: Pada hal ini,
a. Global Budget atau Budget provider atau penyedia jasa
System pelayanan kesehatan
Metode diposisikan sebagai salah
pembayaran ini dilakukan satu penanggung resiko
berdasarkan anggaran atau baik penanggung resiko
julah biaya yang telah sebagian ataupun
diepkatai bersama. Dasar seluruhnya. dengan konsep
dari perhitungan biaya sederhananya yakni
dapat dilakukan melalui penyedia jasa pelayanan
mekanisme penyusun kesehatan diberikan dana
anggaran biaya yang fixed agar dapat melayani
secara riil atau sejumlah peserta melalui
berdasarkan dengan bassis per month per
jumlah peserta (kapitasi) member (PMPM) yang
b. Per Diem (Per hari rawat) diharapkan dapat
Metode ini mngendalikan pembiayaan
merupakan metode karena provider juga
pembayraan kepada mempunyai kepentingan
provider yang didasarkan untuk hal tersebut.
pada hasil negosiasi dan pembayaran non kapitasi di
kesepakatan pada jumlah fasilitas kesehatan tingkat
perawatan yang mengacu pertama sebagai berikut:
1. Pelayanan sama, pengelompokan ini
Ambulance dilakukan dengan
2. Pelayanan obat menggunkaan software
program rujuk balik groper. sistem ini banyak
3. Pemeriksaan digunakan pada negara-
penunjang program negara maju dan sedang
rujuk balik dikembangkan di negara
4. Pelayanan skrining berkembang.
kesehatan tertentu Metode DRG ini
termasuk pelayanan dapta diartikan sebagai
terapi krio cara pembayaran
5. Rawat inap tingkat pelayanan kesehatan
pertama pelayanan dengan berdasrakan biaya
kebidanan dan pada satuan per diagnosis.
neonatal yang pada sistem ini
dilakukan oleh pembayaran kepada jasa
bidan atau dokter pelayanan kesehatan
6. Pelayanan KB bukan dihitung dari jenis
berupa MOP atau pelayanan medis atau non
vasektomi medis maupun lamanya
d. Cased Based Payment rawat inap pasien pada
atau Diagnostic Related upaya penyembuhan suatu
Group (DRG) penyakit.
Metode ini adalah e. Cost-Sharing
metode yang sudah Suatu konsep yang
diterpakan sejak tahun memebrikan imbalan jasa
2008 sebagai metode kepada PPK (Pemberi
pembayaran Jaminan Pelayanan Kesehatan)
Kesehatan Masyrakat dimana sebagian biaya
(Jamkesmas) (Permenkes pelayanan kesehatan
No.27 Tahun 2014). pada dibayarkan oleh pengguna
sistem casemix ini jasa pelayanan kesehatan.
pengelompokan diagnosis Pembayaran iuran peserta
dan prosedur mengacu kepada BPJS kesehatan
pada ciri klinis yang sama disesuaikan sesuai dengan
dan penggunaan biaya kepesertaan yang sudah
atau daya perawatan yang terdaftar di BPJS
kesehatan. Dalam menjalankan praktik profesi
managed care pembayaran sesuai kompetensi
pada provider tidak 2) Utilization review dan audit
berdasarkan pada metode medis; dan / atau
pembayaran fee for service 3) Pembinaan etika dan
dan reimbursment, tetapi disiplin profesi kepada
besarnya biaya sudah tenaga kesehatan
ditentukan dan dibayar Pada kasus tertentu, tim
untuk memberikan kendali mutu dan kendali biaya
pelayanan yang dapat meminta informasi tentang
komperehensif termasuk identitas, diagnosis, riwayat
pelayanan preventif. penyakit, riwayat pemeriksaan dan
5. Implementasi di Indonesia : riwayat pengobatan.
Penyelenggaraan kendali mutu KESIMPULAN
dan kendali biaya (Managed Care) Managed care adalah suatu
BPJS sistem dalam menyelenggarakan
Proses penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan
kendali mutu dan kendali biaya mengintegrasikan biaya dan mutu
(Managed Care) oleh Badan kesehatan guna memberikan
Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) pelayanan kesehatan yang efektif
kesehatan dilakukan melalui: dan efisien. Ciri-ciri dari Managed
a) Pemenuhan standar mutu care yaitu, adanya kerjasama antara
Fasilitas Kesehatan pemberi layanan jasa kesehatan
b) Pemenuhan standar proses (provider) dan lembaga
pelayanan kesehatan penyelenggara asuransi, adanya
c) Pemantuan terhadap Iuran pembatasan Penyelenggara
Kesehatan Peserta Pelayanan Kesehatan (PPK) atau
Dalam rangka Provider, menciptakan layanan
penyelenggaraan kendali mutu dan kesehatan yang sesuai dengan
kendali biaya, Kesehatan standar yang ditetapkan, adanya
membentuk tim kemdali mutu dan program peningkatan mutu dan
kendali biaya yang terdiri dari Utilization Review (UR), dan sistem
organisasi profesi, akademisi dan reimbursement yang membuat
pakar klinis. Tim kendali mutu dan sarana pelayanan kesehatan
kendali biaya dapat melakukan: (dokter, puskesmas, dan
1) Sosialisasi kewenangan sebagainya). Teknik-teknik
tenaga kesehatan dalam managed care yaitu dengan Care
and Disease Management (C/DM),
Case Management, Workplace
wellness, Patient education,
Utilization management (UM), dan
Utilization Review (UR). Proses
penyelenggaraan kendali mutu dan
kendali biaya (Managed Care) di
Indonesia yang dilaksanakan oleh
Badan Pelaksana Jaminan Sosial
(BPJS) kesehatan melalui
pemenuhan standar mutu fasilitas
kesehatan, pemenuhan standar
proses pelayanan kesehatan dan
pemantuan terhadap iuran
kesehatan peserta.
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Nanda, dkk. 2018. Managed care.


(https://id.scribd.com/document/434125491/Makalah-Ekonomi-Kesehatan-Managed-
Care), diakses 12 Novmber 2021
Anonim. 2017. Managed Care. (Online, https://docshare.tips/managed-
care_5888b28eb6d87f735a8b4954.html, Diakses pada 17 November 2021)
Anonim, Tanpa Tahun. Managed Care. (https://id.scribd.com/doc/311796317/Managed-
Care), diakses 12 November 2021
Christina, M (2012) Implementasi kendali biaya dan kendali mutu pelayanan kesehatan
program jaminan kesehatan daerah Kutai Kartanegara di RSUD Parikesit
Tenggarong. Tesis. Universitas Gadjah Mada (diakses 16 November 2021)
Djuhaeini, Henni. 2007. Asuransi Kesehatan dan Manage Care. Bandung : Universitas
Padjadjaran. http://repository.usu.ac.id (diakses 15 November 2021)
International Foundation of Employee Benefit Plans.
www.ifebp.org/pdf/harker/Managed_Care.pdf (diakses 15 November 2021)
Juanita. 2002. Pelayanan Kesehatan. Medan : Universitas Sumatra Utara.
http://repository.usu.ac.id (diakses 15 November 2021)
Nur Aeni, Wiwin. 2017. Pengembangan Case Manager Dalam Patient Centered Care.
(Online,https://ppnijateng.org/wp-content/uploads/2017/01/Manajemen-
Keperawatan_-place-PDF-vol-2-No-2.62-70.pdf, Diakses pada 17 November 2021).
World Health Organization. 2000. Managed care: the US experience.
https://apps.who.int/iris/handle/10665/268168 (diakses 16 November 2021)

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy