0% found this document useful (0 votes)
65 views10 pages

Kandungan Isovlavon Dan Vitamin E Pada Formula Kombinasi Tepung Tempe Dan Bekatul Untuk Memperbaiki Profil Lipid Darah

Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
65 views10 pages

Kandungan Isovlavon Dan Vitamin E Pada Formula Kombinasi Tepung Tempe Dan Bekatul Untuk Memperbaiki Profil Lipid Darah

Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

22

Kandungan Isovlavon dan Vitamin E pada Formula Kombinasi Tepung


Tempe dan Bekatul Untuk Memperbaiki Profil Lipid Darah

Sufiati Bintanah1, Siti Fatimah Muis2, Purwanto AP3


1
Program Studi Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia
2.3
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia
Email: sofi.bintanah@yahoo.com, sitifatimahmuis@gmail.com, purwantoap@fk.undip.ac.id,
ABSTRACT

The prevalence of cardiovascular disease continues to increase as a result of dietary changes that
have an impact on abnormal lipid profiles and oxidative stress. Efforts to improve lipid profiles by
consuming food contain antioxidant compounds that have the potential to improve blood lipid
profiles. The aim of the study was to obtain a description of the content as an antioxidant in the
formula of the combination of soybean tempeh flour with rice bran.
Research method: This type of experimental research is to find out the most optimum antioxidant
content of the formula. Making formulas, (1) yellow soybean tempeh flour + white bran flour, (2
black soybean tempeh flour + white bran flour (3) yellow soybean flour tempeh + red bran flour,
(4) black soybean flour tempeh + red bran flour, with composition of 1: 1 and weighs 112 grams
each, non-calorie sweetener 3 grams and food flavorings 3 grams, dissolved in cold water as much
as 250 cc, analysis of nutrients using the AOAC method, 2005 . Data analysis: Data obtained are
averaged and displayed in table form, then compared between treatments. Results: The combination
of YST + RBF with a composition of 1: 1 has a higher isovlavone content while the highest content
of vitamin E is found in the combination of YST + WBF. Conclusion: There is sufficient isovlavone
and tokoverol content from a combination of tempeh flour and bran to improve blood lipid profile.

Keywords: Isoflavones, vitamin E, formula of tempeh and bran flour, blood lipid profile

PENDAHULUAN menyebabkan proses aterosklerosis.


Hiperlipidemia merupakan perubahan (Erwinanto,2003;Barret,2010; athlen,2017)
profil lipid yang ditandai dengan kenaikan Pola makan dengan asupan tinggi kalori
kadar kolesterol total, kolesterol low density- (protein, lemak dan karbohidrat ), rendah serat
lipoprotein (LDL), serta penurunan kolesterol berkaitan dengan munculnya perubahan
high density-lipoprotein (HDL), yang distribusi lemak tubuh, termasuk peningkatan
disebabkan adanya interaksi yang kompleks total massa lemak dan obesitas sentral yang
antara faktor genetik dan gaya hidup. memicu perubahan profil lipid yang
(Adam,2009). Kondisi ini dapat menyebabkan timbulnya hiperlipidemia dan
menyebabkan terjadinya penumpukan juga stres oksidatif karena ketidak
kolesterol pada dinding arteri yang akan seimbangan prooksidan dan antioksidan di
dalam tubuh. (Yi KW , 2008).

http://jurnal.unimus.ac.id
23

Stres oksidatif merupakan peningkatan dengan vitamin A dan vitamin C dalam


kadar radikal bebas dalam tubuh yang mengurangi terjadi peroksidasi lemak .
berhubungan dengan perkembangan penyakit Penambahan Tocopherol (vitamin E) pada diet
kronik dan degeneratif, termasuk penyakit dapat menurunkan risiko penyakit jantung
kardiovaskuler yang merupakan bagian dari koroner (PJK) sebanyak 34% (.Zaidi, 2004;
proses penuaan. (Ari.Y,2008). Gaziono, 2004)
Prevalensi hiperlipidemia terus Jenis antioksidan lain selain vitamin E
meningkat terutama di negara berkembang yang mempunyai sifat hipolipidemik menurut
(Fuentes,1979). Berdasarkan data Riset Wilson,(2008) adalah isoflavon salah satunya
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 yang terdapat pada kedele. Kemampuan
meningkat menjadi 50.7%. (Riskesdas,2004; isoflavon (genistein dan daidzein) sebagai
Riskesda,2007) antioksidan yaitu menetralisir radikal bebas
Pencegahan utama hiperlipidemia melalui penyebab kerusakan sel seperti kerja
upaya pengontrolan kadar kolesterol serum esterogen. (Wilson,2008;Hall,2005). Salah
agar selalu berada dalam batas normal, satu olahan kedelai adalah tempe. Aktifitas
pengendalian berat badan , diet rendah biologis tempe meningkat dibanding kedelai
kolesterol, olah raga teratur, dan terapi yaitu meningkatkat isoflavon sebesar 222,5%
farmakologi dengan menggunakan obat- dan menurunkan asam fitat sebesar 65%
obatan hipolipidemia ,serta mengkonsumsi akibat reaksi enzim fitat yang diproduksi oleh
bahan makanan yang mengandung senyawa Rhizopus oligosporus.. Tempe diduga
antioksidan yang berpotensi menurunkan berkaitan dengan aktivitas enzim superoksida
kadar kolesterolserum. (Winarno, 2002). dismutase (SOD) yang terbentuk pada proses
Alternatif yang dapat dilakukan adalah fermentasi setelah 24 hingga 60 jam yang
meningkatkan asupan antioksidan pada jenis sebelumnya tidak ditemukan dalam biji
makanan yang populer di masyarakat. kedelai sehingga dapat meningkatkan kadar
Antioksidan merupakan senyawa yang SOD didalam tubuh.(Hall, 2005). Salah satu
dapat mencegah terjadinya radikal bebas alternatif untuk memperpanjang masa simpan
melalui pencegahan reaksi oksidasi. Hasil tempe adalah dengan cara dibuat tepung
penelitian Zaidi et al.(2004); menunjukkan tempe.(Geller.et al, 2002)
bahwa antioksidan eksogen yang paling baik Tempe termasuk jenis kacang – kacangan
adalah vitamin E (Tocopherol) karena apabila dikombinasikan dengan kelompok
memiliki efek terbaik bila dibandingkan biji – bijian dapat menjadi formula yang baik

http://jurnal.unimus.ac.id
24

untuk melengkapi asam – asam amino esensial tocopherol merupakan antioksidan pemecah
karena kedua jenis bahan makanan tersebut rantai radikal bebas yang kuat dan isomer
memiliki asam amino pembatas selain vitamin E larut lemak paling potensial.
kandungan antioksidannya. Asam amino (Riccial1,2005)
pembatas dalam tempe adalah asam amino Tepung tempe dan bekatul selain saling
metionin dan sistin, sedangkan pada biji-bijian melengkapi jenis asam amino juga terdapat
adalah asam amino lisin.(Nout, 2005) Salah senyawa pada tepung tempe berupa isoflavon
satu bahan pangan yang berasal dari biji-bijian dan senyawa yang terdapat pada bekatul
adalah padi yang menghasilkan beras . Hasil berupa tochopherol, sebagai antioksidan
samping dari penggilingan padi adalah pemutus rantai apabila dikombinasikan akan
bekatul. Bekatul memiliki. kandungan menghasilkan kekuatan yang lebih baik untuk
kandungan zat gizi yang cukup lengkap. menghambat oksidasi LDL. Hasil penelitian
(Tyagita, 2011). Berdasarkan data BPS tahun Nunes, (2005) pada binatang menunjukan
2015, produksi padi di Indonesia sebanyak bahwa bahwa penambahan isoflavon tidak
75,36 juta ton sehingga menghasilkan bekatul berpengaruh tetapi dikombinasikan dengan
sebanyak 6–7,54 juta ton dari penggilingan vitamin E sintetis mampu menghambat
padi.(BPPS,2016). Jenis bekatul bergantung oksidasi LDL sebesar 45,6 % dibandingkan
dari varietas padi, ada bekatul putih, bekatul dengan kelompok aterogenik. (Nunes,2005;
merah dan bekatul hitam. Bekatul selain James, 2010). Tujuan penelitian untuk
mengandung vitamin E juga mengandung memperoleh formula yang mengandung
vitamin B komplek (B1, B2, B3, B5, dan B6), isoflavon dan vitamin E sebagai antioksidan
asam lemak esensial, serat, asam amino, g- yang paling optimum dari kombinasi tepung
oryzanol, polyphenol, dan phytosterol..( tempe kedelai kuning dengan bekatul putih.
Otherver, 2005). Komponen bekatul yang METODE PENELITIAN
dapat menurunkan kolesterol total, trigliserida Bahan
dan LDL adalah tocopherol,oryzanol, dan Bahan : Formula tepung tempe kedelai kuning
serat pangan larut. Mekanisme kerja dan bekatul putih dengan komposisi 1:1, 1:2
tocopherol dalam menurunkan kadar dan 2:1 , gula non kalori 3 gr dan perasa
kolesterol dengan caramenekan peroksidasi makanan 3 gr.
lipid melalui penangkapan radikal bebas Bahan untuk Analisa kimia:
termasuk dalam peroksidasi atau melalui Bahan penelitian yang digunakan pada tahun
reaksi dengan radikal peroksil lipid. α- pertama adalah: Rice Bran, Tempe kedelai

http://jurnal.unimus.ac.id
25

dan bahan pembuatan formula serta reagent. tepung tempe kedelai kuning + tepung bekatul
Bahan untuk analisa kimia secara berurutan putih,(2) Formula kombinasi tepung tempe
adalah sebagai berikut: H2SO4 pekat, HgO, kedelai kuning + tepung bekatul putih(3)
ZnSO4, NaOH 40 %, NaOH 0.02 N, HCl 0.02 Formula kombinasi tepung tempe kedelai
N, K2SO4 10 %, α tokoferol standar, asam kuning + tepung bekatul putih, (4) Formula
askorbat, heksan, etanol absolute, KOH 60 %, kombinasi tepung tempe kedelai kuning +
Aseton, NaCl, Na2SO4 an hidrause, Folin tepung bekatul putih, masing-masing dengan
Ciolateu, Aquades, indikator PP dan MR, komposisi 1:1 dan berat masing-masing 112
larutan dye, larutan asam oksalat 2 %, dan gram, tambahkan pemanis non kalori 3 gram
tepung rice bran dan tepung tempe kedelai dan perasa makanan 3 gram. Setelah
Metode tercampur masing-masing dilarutkan dengan
Jenis penelitian eksperimental laboratoriium air dingin sebanyak 250 cc.
untuk mengetahui kandungan isovlavon dan Analisis Kimia
vitamin E sebagi antioksidan yang paling Tepung kedelai yang diperoleh diayak
optimum dari formula tepung tempe kedelai dengansaringan ukuran 60 mesh. Analisa yang
kuning dan hitam dengan bekatul putih dan dilakukan meliputi analisa vitamin E (AOAC,
merah . 2005),24 dan isoflavon (daidzein dan
Pembuatan tepung tempe : Tempe kedelai genistein) (Penalvo et al., 2004).
kuning dan kedelai hitam, di blancing dengan Penetapan kadar Vitamin E ( Alfa-
cara dikukus selama 15 menit, dipotong- Tokoferol)
potong dengan ketebalan 1 cm, di keringkan, Sampel ditimbang 10 g, kemudian
di tepungkan dan di ayak menggunakan dihancurkan dengan mortar, ditambahkan 50
ayakan 100 mesh. ml etanol 40 % dan 2,5 g asam askorbat,
Pembuatan tepung tepung bekatul : Hasil direfluks sampai terkondensasi, ditambahkan
samping padi putih dan padi merah yang 20 ml KOH 60 %, dilanjutkan refluks 5 menit.
diperoleh dari rice mill, dilakukan proses Didinginkan dengan air mengalir dan disaring
pemanasan menggunakan cabinet dreyer dengan pompa vakum. Residu diekstrak
dengan suhu 100oC selama 20-30 menit, dengan aseton (2 kali) dan saring kembali.
kemudian diayak dengan ukuran ayakan 100 Filtrat yang dihasilkan, diekstrak dengan 30
mesh. ml heksan (2 kali), gunakan labu pemisah.
Pembuatan variasi bahan formula, campur Fase organik dicuci dengan 25 ml NaCl jenuh
masing-masing (1) Formula kombinasi (2 kali). Disaring dengan Na2SO4 anhidrat.

http://jurnal.unimus.ac.id
26

Diambil 10 ml kemudian uapkan dengan diekstrak dengan 5 ml 1M HCl di dalam 80%


rotavapor pada suhu 40◦C selama 1 jam. etanol dan diinkubasi selama 1jam pada suhu
Larutan kerja: dilarutkan 10 mg standar 800C. Selanjutnya di shaker selama 2menit
tokoferol ke dalam 100 ml etanol absolut. dan disentrifus 2140 x g selama 2
Larutan standar: dibuat seri larutan standar menit.Supernatan disaring, sedangkan ampas
dengan mengencerkan larutan kerja ditambah 2,5ml 80% etanol kemudian
menggunakan etanol absolut dengan dishaker dan disentrifuskembali. Disaring dan
komposisi sebagai berikut: supernatan yang diperolehdigabung dengan
Tabel 1. Komposisi Pengenceran supernatan pertama (Penalvo et
Konsentrasi 5 10 15 20 al.,2004).Kondisi HPLC: HPLC Merk
(mg/l) Simadzu, isokratik,volume sampel 20 μl,
Larutan 0.5 1 1.5 2 kolom: C 18, eluen: methanol danasetonitril
Kerja (ml) (97:3), detektor: SPD 10A, laju aliran:
Etanol 9.5 9 8.5 8 1ml/min, temperatur: 25 - 27oC, panjang
absolut (ml) gelombang 260nm dan pompa LC10AD.
Pengolahan dan analisa data.
Prosedur: Diambil 200 µl baik sampel maupun Data yang diperoleh dirata-rata
standar, ditambahkan 200 µl asam askorbat 20 danditampilkan dalam bentuk tabel,
% lalu vorteks selama 30 detik. Ditambahkan kemudiandibandingkan antar perlakuan.
1 ml etanol 95 %, vorteks kembali selama 30 HASIL DAN PEMBAHASAN
detik, ditambahkan heksan, vorteks kembali Hasil penelitian kandungan isoflavon
30 detik. Dibiarkan beberapa detik, kemudian dan vitamin E dapat disajikan pada gambar 1
ambil fase atas. Sentrifuse pada 2000 rpm dan gambar 2.
selama 10 menit. Ukur dengan 90.8 86.88
100 77.28 70.82
spektroflurometer pada panjang gelombang
50
eksitasi 295 nm dan panjang gelombang emisi
0
340 nm.
Analisa Profil Isoflavon
Sampel sebanyak 100 gram dihancurkan,
Kadar Isovlavon
kemudian dikeringkan pada suhu 40oC dan
Gb.1. Rerata Kandungan Isoflavon Formula
dihancurkanlagi. Bubuk sampel 1 – 2 gram Kombinasi Tepung tempe dengan Bekatul/100 g

http://jurnal.unimus.ac.id
27

Hasil analisis kandungan isoflavon E) dari empat kombinasi perlakuan formulasi


menunjukkan rerata antara 70,82± 0,55- yaitu (1) formula kombinasi tepung tempe
90,80± 1,20. Rerata paling tinggi (apa tidak kedele kuning + tepung bekatul putih, (2)
terbalik) pada kelompok perlakuan 3 yaitu Tepung tempe kedele hitam + tepung bekatul
kombinasi tepung tempe kedele kuning dengan putih, (3) Tepung tempe kedele kuning +
tepung bekatul merah(TKK+TBM) sebesar tepung bekatul merah, (4) Tepung tempe
90,80± 1,20. kedele hitam + tepung bekatul merah.
Parameter yangdigunakan untuk menilai,

800 600.51 550.35 vitamin E dan isoflavon.


600 362.79 415.43
Berdasarkan hasil penelitian
400
200 menunjukkan bahwa keempat formulasi dari
0
tepung tempe kuning, tempe kedele hitam
dengan bekatul putih dan bekatul merah
memiliki kandungan vitamin E dan isoflavon
Kadar Vitamin E
yang berbeda-beda. Formula dengan
Gb.1. Rerata Kandungan Vitamin E Formula kombinasi tepung tempe kedele kuning
Kombinasi Tepung tempe dengan Bekatul / 100 g dengan tepung bekatul putihmempunyai
kandungan vitamin E dan isovlavon yang
Hasil analisis kadar vitamin-E
lebih tinggi dibandingkan dengan ketiga
formula dari ke empat perlakuan
formulasi yang lain.
menunjukkan rerata kandungan vitamin E
Isovlavon merupakan antiokasidan
formula antara 362,79± 1,37- 600,51± 7,07.
yang banyak terdapat pada tempe antara lain
Rerata paling rendah pada perlakuan 2
daidzein, glisitein, genistein, dan antioksidan
kombinasi tepung tempe hitam dengan tepung
faktor II (6,7,4 trihidroksi isoflavon).Dalam
bekatul putih (TKH+TBP) sebesar 362,79±
pengolahan tempe melalui proses fermentasi
1,37 dan rerata paling tinggi pada perlakuan 1
dengan penambahan Rhizopus oligosporus.
yaitu kombinasi tepung tempe kedele kuning
Proses Fermentasi akan mengubah sebagian
dengan tepung bekatul putih (TKK+TBP)
besar glukosida dalam kedelai menjadi
yaitu sebesar 600,51± 7,07.
aglikon yang mudah diserap tubuh. Isoflavon
Formula kombinasi tepung tempe dan
kedelai mempunyai aktivitas yang sama
tepung bekatul yang dievaluasi meliputi
dengan kerja estrogen terhadap reseptor
senyawa antioksidan ( isovlavon dan vitamin
estrogen (ER) yang akan mengikat ER-α lebih

http://jurnal.unimus.ac.id
28

tinggi dalam sistem syaraf pusat, tulang, rantai dan larut dalam lemak yang sangat
dinding vaskular dan saluran urogenitas penting karena dapat memperbaiki profil lipid
dibanding di dalam payudara serta uterine dengan cara menghilangkan radikal bebas dan
(Morito et al. 2001). lipid peroksidasi. Hasil penelitian Zubaidi et
Beberapa penelitian merekomendasikan al,(2004); Bourassa et al, (2006)
konsumsi isoflavon sebesar 30 mg hingga 100 menunjukkan bahwa antioksidan eksogen
mg per hari (Nahas & Jorge 2003; Messina & yang paling baik adalah vitamin E
Messina 2003). Konsumsi formula kombinasi (Tocopherol) karena memiliki efek
tepung tempe dan bekatul sebanyak 3 bungkus terbaikbiladibandingkandenganvitamin A dan
/ 112 gr sehari mengandung 90.8 mg isoflavon vitamin C dalam mengurangi terjadi
sehingga dianggap dapat memperbaiki profil peroksidasilemak.Gaziano, (2004)
lipid dan parameter biokimia lain yang melaporkan bahwa dengan penambahan
berhubungan dengan PJK. Berbagai hasil meta Tocopherol (vitamin E) pada diet dapat
analisis menyatakan bahwa isoflavon akan menurunkan risiko penyakit jantung koroner
berperan dalam menurunkan kadar lipid darah (PJK) sebanyak 34%.. (Utari, 2011)
apabila diberikan minimal 35 mg/hr. Menurut KESIMPULAN DAN SARAN
Yeung and Yu (2003) menyatakan bahwa Kesimpulan
isolat isoflavon (dalam bentuk tablet) 1. Rerata kandungan isoflavon formula
signifikan menurunkan kolesterol total, K- kombinasi tepung tempe dan bekatul
LDL dan trigliserida. Menurut Zhan and Ho antara 70,82± 0,55- 90,80± ,20.
(2005) melaporkan bahwa isoflavon secara 2. Rerata kandungan vitamin E formula
signifikan menurunkan kolesterol total sebesar kombinasi tepung tempe dan bekatul
3.77%, K-LDL 5.25% dan trigliserida 7.27%, antara 362,79± 1,37-600,51± 7,07.
serta meningkatkan K-HDL 3.03%. Beberapa
Saran
studi menunjukkan bahwa konsumsi isoflavon
lebih dari 80mg/h lebih nyata mempengaruhi Untuk memperbaiki profil lipid dapat
perubahan profil lipid. mengkonsumsi formula kombinasi tepung
Formula kombinasi tempe kuning tempe dan bekatul sebanyak 112 gr/hari.
dengan bekatul putih mengandung vitamin E
yang paling tinggi diantara ke tiga formulasi
yang lain yaitu sebanyak 600,51± 7,07 mg.
Vitamin E merupakan antioksidan pemecah

http://jurnal.unimus.ac.id
29

DAFTAR PUSTAKA section IV in Ganong’s Review of


Adam JMF, Dislipidemia. Dalam: Sudoyo Medical Physiology 23rd Edition. New
AW, Setiyohadi B, Alwi I, K. Marcellus York, USA: McGraw-Hill Professional
S, Setiati S. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Publishing; 2010:p301-14.
V Jilid III. Jakarta: Interna Publishing; Erwinanto, Santoso,A, Putranto.J.N.E,
2009.hal.1984;92. Tedjasukmana,P, Suryawan,R, Rif,S.
AOAC. 2005. Official Methods of Analysis of PedomanTatalaksana Dislipidemia. 1st
Association of Official Analytical ed. Centra Communications. 2013;1:5-
Chemests.AOAC, Inc.Arlington, 36.
Virginia Fuentes,R, Uusitalo,T, Puska,P,
Arab F., Alemzadehb I., dan Maghsoudi V. Tuomilehto,J, Nissinen,A. Blood
2011. Determination of Antioxidant cholesterol level and prevalence of
Component and Activity of Rice Bran hypercholesterolaemia in developing
Extract. Scientia Iranica, Transactions C: countries: a review of population-based
Chemistry and Chemical Engineering. studies carried out from 1979 to 2002.
Vol. 18(6) : 1402–1406 Eur J Cardiovasc Prev Rehabil. 2003
Ari Yuniastuti. Gizi dan Kesehatan. ;10(6):411–9.
Yogyakarta: Graha Ilmu; 2008. p. 95-102 Gaziano JM. Vitamin E and Cardiovascular
Badan Litbang Kesehatan. Survey Kesehatan Disease: Observational Studies. Ann N Y
Nasional, Survei Kesehatan Rumah Acad Sci. 2004;1031(1):280–91
Tangga (SKRT). Jakarta: Depkes RI; Geller SE, Studee L. Botanical and Dietary
2004:54-60. Supplements for Menopausal Symptoms:
Badan Penelitian dan Pengembangan Bidan What Works, What Doesn’t. J Womens
Kesehatan Kemenkes RI. Laporan Health 2002. 2005;14(7):634–49
Riskesdas tahun 2007 Bidang Biomedis. Hall WL, Vafeiadou K, Hallund J, Bügel S,
Jakarta: Kemenkes RI; 2012:29-58 Koebnick C, Reimann M, et al. Soy-
Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi Padi isoflavone-enriched foods and
Tahun 2015 Naik 6,37 Persen. inflammatory biomarkers of
https://bps.go.id/brs/view/id/1271 cardiovascular disease risk in
(diakses pada 10 Juli 2018). postmenopausal women: interactions
Barrett KE, Boitano S, Barman SM. with genotype and equol production. Am
Endocrine &reproductive physiology J Clin Nutr. 2005;82(6):1260–8.

http://jurnal.unimus.ac.id
30

L.Kathleen Mahan, Janice L.Raymond. OrthoeferF T. 2005. Rice Bran Oil. Di dalam
Krause’s. Food & Nutrition Care : Shahidi, F, editor. Bailey’s Industrial Oil
Process. 14 Th. Elsivier; 2017.p 647-677. and Fat Products, Edible oil and Fat
Messina M. 1990. Legumes and soybeans: Products: Edible oils. Ed ke-6. Canada :
overviews of their of their A John Wiley & Sons, Inc. Vol 2. hlm
nutritionalprofiles and health effects. 465-487
American Journal of Clinical Nutrition Penalvo, J.L., T. Nurmi and H. Adlercreutz.
70:S439-S450 2004. A simplified HPLC method for total
Morito K, Hirose T, Kinjo J, et al. 2001. isoflavones in soy products. Food Chem.,
Interaction of phytoestrogens 87: 297-305

withestrogen receptors and . Biol Ricciarelli R, Tasinato A, Clément S, Ozer


NK, Boscoboinik D, Azzi A. alpha-
Pharm Bull 24:352-356
Tocopherol specifically inactivates
Nahas Eliana Eguiar Petri and Jorge Nahas-
cellular protein kinase C alpha by
Neto. 2006. The Effects of
changing its phosphorylation state.
SoyIsoflavones in Postmenopausal
Biochem J. 1998 ;334(Pt 1):243–9.
Women: Clinical Review. Current
Tyagita Fitriana Dewi. Aktivitas Antioksidan,
DrugTherapy 1:31-36
Kadar Total Fenol, Kadar Serat Pangan
Nout MJR, Kiers Jl., 2005. Tempe
dan Kualitas Sensori Roti Tawar dengan
Fermentation, innovation, and
Penambahan Bekatul dari Beras Merah
functionality: update into the third
dan Beras Hitam [SKRIPSI]. Surakarta:
millennium. App Environ Microbiol
Universitas Sebelas Maret; 2011
98:789-‐805.
Utari DM. 2011. Efek intervensi tempe
Nunes GL, Sgoutas DS, Redden RA, Sigman
terhadap profil lipid, superoksida
SR, Gravanis MB, King SB, et al.
dismutase, LDL teroksidasi dan
Combination of Vitamins C and E Alters
malondialdehyde pada wanita menopause
the Response to Coronary Balloon Injury
[disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
in the Pig. Arterioscler Thromb Vasc
Bogor
Biol. 2005 ;15(1):156–65
Winarno. Kimia pangan dan gizi. Jakarta: PT
Orthoefer, F. T. Bailey’s Industrial Oil and Fat
Gramedia Pustaka Utama; 2002. p. 50-
Products .Chapter 10: Rice Bran Oil..
115.
John Wiley & Sons, Inc; 2005.p465.

http://jurnal.unimus.ac.id
31

Wilson RB, Middleton CC, Sun GY. Vitamin randomized controlled trials.
E, Antioxidants and Lipid Peroxidation in NutritionJournal 2:15
Experimental Atherosclerosis of Rabbits. Zaidi SMKR, Banu N. Antioxidant potential
J Nutr. 2008;108(11) of vitamins A, E and C in modulating
:1858–67. oxidative stress in rat brain. Clin Chim
Yi KW, Shin J-H, Seo HS, Lee JK, Oh M-J, Acta. 2004;340(1–2):229–33
Kim T, et al. Role of Estrogen Receptor- Zhan S and Suzanne CH. 2005. Meta-analysis
α and −β in Regulating Leptin Expression of the effects of soy proteincontaining
in 3T3-L1 Adipocytes. Obesity. 2008 ; 16 isoflavones on the lipid profile. Am J Clin
(11) : 2393–9 Nutr 81:397-408.
Yeung John and Tak-fu Yu. 2003. Effects of
isoflavones (soy phyto-estrogens) on
serum lipids: a meta-analysis of

http://jurnal.unimus.ac.id

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy