Pengaruh Coaching Dan Mentoring Terhadap Kualifikasi Kelulusan Pelatihan Dasar Cpns Guru SD
Pengaruh Coaching Dan Mentoring Terhadap Kualifikasi Kelulusan Pelatihan Dasar Cpns Guru SD
Lisa Nazifah
BPSDM Provinsi DKI Jakarta, Jl. Abdul Muis No 66 Jakarta Pusat, 10160
lisa.nazifah@gmail.com
ABSTRACT
Basic Training for Civil Servant Candidate (Latsar CPNS), widely known as Diklat Prajabatan, has been
undergone several changes in its implementation system. Currently, based on the Regulation of the Head of State
Administration Agency Number 12 of 2018, Latsar is implementing a new pattern that combines classical and
non-classical systems; whereas classical is in the form of face-to-face learning and non-classical is in the form of
distant learning. Having used this system, Latsar participants should participate in a series of consultation activity
with Coach and Mentor which are known as Coaching and Mentoring. These activities are performed to support
the learning process, particularly in the implementation of actualization and habituation activities. The research
was conducted at the Human Resources Development Agency (BPSDM) DKI Jakarta Province on Civil Servant
Candidates Group 3 Year 2019 participants who are elementary school teachers in Jakarta. The research aims to
determine how much influence that coaching and mentoring have on the graduation qualifications of the
participants at the end of the training. Data was collected using online-based instrument in google form. With a
quantitative approach and data processing using SPSS, it is confirmed that coaching has influenced on graduation
qualifications by 37.2%, mentoring influenced graduation qualifications by 17.0%, and coaching and mentoring
simultaneously influenced graduation qualifications by 40.2%. Thus, it can be concluded that coaching and
mentoring have significant effect on graduation qualifications, therefore, increasing the quality of coaching and
mentoring will offer positive impact on the learning outcomes of the training participants.
ABSTRAK
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS), atau yang lazim dikenal dengan Diklat Prajabatan,
telah mengalami beberapa kali perubahan dalam sistem pelaksanaannya. Saat ini berdasarkan Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018, Latsar menerapkan pola baru yang mengkombinasikan
antara sistem klasikal dan non klasikal, dimana klasikal berupa pembelajaran tatap muka dan non klasikal berupa
pembelajaran jarak jauh. Dengan sistem ini, peserta Latsar melalui serangkaian pembimbingan bersama Coach
dan Mentor yang dikenal dengan kegiatan Coaching dan Mentoring. Kegiatan tersebut dilakukan untuk
menunjang proses pembelajaran khususnya dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi. Penelitian
dilakukan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi DKI Jakarta terhadap peserta
CPNS Golongan 3 Tahun 2019 yang berasal dari Guru Sekolah Dasar di wilayah DKI Jakarta. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh coaching dan mentoring terhadap kualifikasi kelulusan
peserta pada akhir pelatihan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berbasis online
berupa google form. Dengan pendekatan kuantitatif dan pengolahan data menggunakan SPSS, diketahui bahwa
coaching berpengaruh terhadap kualifikasi kelulusan sebesar 37,2%, mentoring berpengaruh terhadap kualifikasi
kelulusan sebesar 17,0%, serta coaching dan mentoring secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualifikasi
kelulusan sebesar 40,2%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa coaching dan mentoring memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kualifikasi kelulusan sehingga peningkatan kualitas coaching dan mentoring akan
berdampak positif terhadap hasil belajar peserta pelatihan.
17
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume V No. 1 Mei 2021 e-ISSN : 2614 – 8242._
18
Lisa Nazifah : Pengaruh Coaching Dan Mentoring Terhadap Kualifikasi Kelulusan
Pelatihan Dasar Cpns Guru Sd
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
._
Lumbreras, 2006) mendefinisikan coaching peserta pelatihan sebagai agen perubahan untuk
sebagai proses pengembangan yang terarah, meraih tujuan aktualisasinya masing-masing
terstruktur dan termonitor secara terus menerus (Djoka, 2018) (Tarru, 2019), juga bermanfaat
yang mengarahkan individu dalam mencapai bagi peningkatan performa coachee dalam
performa kerja yang optimal dalam organisasi. pelaksanaan tugas (Fitriany, 2019). Selain itu,
Coaching dipandang sebagai suatu metode yang coaching juga memiliki pengaruh yang positif
efektif guna merespon kebutuhan dan tuntutan dan signifikan terhadap kepuasan peserta (Dewi,
tugas yang terus berubah dan semakin 2019), (Isworo, 2019) dan terhadap kualifikasi
berkembang (Sherman, 2004) dan juga sangat kelulusan peserta (Sembiring, 2018) dalam
efektif guna melakukan koreksi dan Diklat Kepemimpinan. Namun, penelitian-
pengembangan kinerja bagi pekerja (Gravina & penelitian tersebut belum secara spesifik
Siers, 2011). Berdasarkan penelitian sebelumnya menjelaskan pengaruh dari coaching dan
tergambar manfaat coaching bagi peningkatan mentoring secara masing-masing maupun
performa seorang coachee dalam pelaksanaan bersama-sama terhadap kualifikasi kelulusan
tugas (Woodhead, 2011); motivasi dalam meraih peserta pada Latsar CPNS.
tujuan (Jinks & Dexter, 2012), dan pengambilan Sejak dilakukannya proses coaching dan
keputusan (Boysen, Cherry, Amerie, & mentoring dalam Pelatihan Dasar CPNS,
Takagawa, 2018). BPSDM Provinsi DKI Jakarta telah
Sementara itu, mentoring merupakan menyelenggarakan pelatihan dalam jumlah yang
suatu aktifitas yang bertujuan untuk besar, yaitu sebanyak 3955 peserta yang terbagi
meningkatkan kinerja sumber daya manusia dalam 132 angkatan untuk Golongan III, yang
dalam perusahaan (Turner, 2012), serta terdiri dari 541 orang pada tahun 2015, 865
meningkatkan kualitas kinerja dan efektivitas orang pada tahun 2016, dan 2549 orang pada
kerja dari anggota organisasi melalui percakapan tahun 2019. Jumlah yang besar ini juga
intensif, pengarahan diri, dan peningkatan berdampak pada tingginya rasio Coach dengan
kepercayaan diri dalam berkontribusi positif coachee sehingga memiliki potensi pelaksanaan
pada organisasi (Kaswan, 2012). Sementara coaching yang kurang maksimal. Hingga saat
(Cox, Bachkirova, & Clutterbuck, 2014) ini, belum pernah dilakukan penelitian maupun
mengatakan mentoring juga mencakup aspek evaluasi mengenai efektifitas coaching dan
melatih, membimbing, konseling dan ikatan mentoring dan pengaruhnya terhadap
kerjasama dengan individu lain. Peran mentor Kualifikasi Kelulusan peserta Latsar CPNS.
adalah menginspirasi dalam melakukan inovasi, Penelitian ini juga menjadi sesuatu yang
membimbing untuk mengatasi kendala, baru, mengingat pelaksanaan Latsar CPNS
memberikan dukungan dan bantuan, memantau dengan menyertakan proses coaching dan
dan mengarahkan serta meningkatkan kualitas mentoring diterapkan sejak terbitnya Peraturan
kinerja dan efektivitas kerja (Klasen & Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
Clutterbuck, 2004). Mentoring memiliki fungsi 21 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Latsar
yang sangat luas, oleh karenanya (Kram, 1988) CPNS Golongan III. Sejak saat itu, pedoman
mengklasifikasikan fungsi mentoring menjadi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
dua, yaitu fungsi karir dan fungsi dukungan mengalami perubahan beberapa kali yaitu
psikososial. Fungsi karir pada mentoring Perkalan Nomor 17 Tahun 2017, Perkalan 25
bertujuan untuk menunjang peserta mentoring Tahun 2017 hingga Perkalan 12 Tahun 2018
dalam mempelajari pekerjaannya dan yang saat ini masih berlaku.
mempersiapkan peningkatan karir dalam Sejak berlakunya Perkalan Nomor 12
organisasi. Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS,
Coaching dalam Latsar CPNS terbukti belum ada penelitian yang mengangkat tema
memiliki peran penting dalam membantu para
19
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume V No. 1 Mei 2021 e-ISSN : 2614 – 8242._
tentang coaching dan mentoring serta sampel didapat dengan rumus Slovin, sebanyak
pengaruhnya terhadap Kualifikasi Kelulusan. 346 orang.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah Instrumen yang digunakan berupa
untuk mengetahui pengaruh dari coaching dan angket online yang disebar melalui grup
mentoring terhadap kualifikasi kelulusan pada WhatsApp dalam bentuk google form
Pelatihan Dasar CPNS Guru SD Golongan III di menggunakan skala Likert. Indikator yang
BPSDM Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019. digunakan untuk variabel bebas coaching ada
Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan empat, yaitu: 1) mengenali potensi; 2)
gambaran awal mengenai hubungan antar merumuskan tujuan; 3) membuat keputusan;
variabel-variabel tersebut agar kualifikasi dan 4) membangun relasi. Sementara indikator
kelulusan peserta Latsar CPNS DKI Jakarta untuk variabel bebas mentoring ada lima, yaitu:
menjadi semakin baik. Karena kualifikasi 1) memberi pengetahuan dan pandangan; 2)
kelulusan yang baik akan menjadi bekal bagi membimbing; 3) menjadi role model; 4)
para PNS sebagai agen perubahan dalam konseling; dan 5) persahabatan. Terdapat 22
menerapkan nilai-nilai dasar saat melaksanakan pertanyaan pada instrumen yang terdiri dari 12
tugas di tempat kerja setelah Pelatihan Dasar pernyataan tentang indikator coaching dan 10
usai. pernyataan tentang indikator mentoring.
Adapun hipotesis yang diajukan adalah: Hasil pengisian instrumen berupa data
1. Coaching (X1) berpengaruh positif terhadap ordinal dari skala Likert, diubah menjadi data
kualifikasi kelulusan (Y) peserta Latsar interval dengan menerapkan Methods of
CPNS. Successive Interval (MSI), untuk kemudian
2. Mentoring (X2) berpengaruh positif terhadap diproses dengan SPSS menggunakan Analisis
kualifikasi kelulusan (Y) peserta Latsar Statistik Parametrik metode Pearson.
CPNS.
3. Coaching dan Mentoring (X1+X2) HASIL DAN PEMBAHASAN
berpengaruh positif terhadap kualifikasi
kelulusan (Y) peserta Latsar CPNS. D istribusi responden berdasarkan
kualifikasi kelulusan pada Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Provinsi DKI
METODE PENELITIAN Jakarta Tahun 2019 adalah sebagai berikut.
20
Lisa Nazifah : Pengaruh Coaching Dan Mentoring Terhadap Kualifikasi Kelulusan
Pelatihan Dasar Cpns Guru Sd
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
._
standar deviasi 4,551. Kualitas coaching Pada Tabel 5, terlihat bahwa nilai r = 0,610
tertinggi 48 dan kualitas coaching terendah 36. dan nilai p= 0,000. Dengan demikian, hubungan
antara coaching dan kualifikasi kelulusan peserta
Tabel 2. Distribusi Nilai Coaching pada menunjukkan adanya pengaruh kuat dan berpola
Latsar CPNS positif (r= 0,51-0,75). Ini menandakan bahwa
Variabel Mean SD Min-Max 95%CI semakin tingi kualitas coaching semakin tinggi
Coaching 41,59 4,551 36 – 48 41,11 – 42,07 pula kualifikasi kelulusan peserta. Hasil uji
statistik didapatkan ada pengaruh yang
Dari hasil analisis dekriptif didapatkan signifikan coaching terhadap kualifikasi
rata-rata nilai mentoring pada Latsar CPNS kelulusan peserta Latsar CPNS (p = 0,000).
adalah 34,25 (95%CI: 33,79 – 34,70), dengan 2) Pengaruh Mentoring Terhadap Kualifikasi
standar deviasi 4,316. Kualitas mentoring Kelulusan Peserta
terendah 10 dan kualitas mentoring tertinggi 40. Hasil uji korelasi pengaruh mentoring terhadap
Tabel 3. Distribusi Nilai Mentoring pada kualifikasi kelulusan Peserta Latsar CPNS dapat
Latsar CPNS dilihat dalam tabel berikut.
Variabel Mean SD Min-Max 95%CI
Mentoring 34,25 4,316 10 – 40 33,79 – 34,70 Tabel 6. Pengaruh Mentoring Terhadap Kualifikasi
Kelulusan Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Sedangkan, hasil analisis deskriptif untuk Variabel Nilai r p value n
variabel Kualifikasi Kelulusan Peserta Latsar Mentoring * 0,412 0,000 346
Kualifikasi Kelulusan
CPNS adalah 86,33 (95%CI: 86,08–86,58),
dengan standar deviasi 2,353. Kualifikasi Pada Tabel 6, terlihat bahwa nilai r =
kelulusan terendah 79,87 dan kualifikasi 0,412 dan nilai p= 0,000. Dengan demikian,
kelulusan tertinggi 91,62. pengaruh mentoring terhadap kualifikasi
kelulusan peserta menunjukkan pengaruh yang
Tabel 4. Distribusi Kualifikasi Kelulusan Peserta sedang dan positif (r = 0,26-0,50). Ini juga
Pelatihan Dasar CPNS menandakan bahwa semakin tinggi kualitas
Variabel Mean SD Minimal- 95%CI mentoring semakin tinggi kualifikasi kelulusan
Maximal
Hasil 86,33 2,353 79,87 – 86,08 – peserta. Hasil uji statistik juga membuktikan
Belajar 91,62 86,58 adanya pengaruh signifikan mentoring terhadap
kualifikasi kelulusan peserta Latsar CPNS (p =
Uji Korelasi 0,000).
21
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume V No. 1 Mei 2021 e-ISSN : 2614 – 8242._
dependen kualifikasi kelulusan sebesar 37,2%. coaching akan meningkatkan nilai kelulusan
Sisanya sebesar 62,8% diterangkan oleh faktor- peserta sebesar 0,315.
faktor lain selain coaching.
2) Uji korelasi dan regresi mentoring terhadap
Tabel 7. Model Summary Pengaruh Coaching kualifikasi kelulusan peserta Pelatihan Dasar
Terhadap Kualifikasi Kelulusan CPNS
R Adjusted R Std. Error of
Model R Square Square the Estimate
Pada Tabel 10 terlihat bahwa nilai R2 = 0,170,
1 .610a .372 .370 1.86766 yang artinya bahwa mentoring mampu
a. Predictors: (Constant), coach memprediksi nilai variabel kualifikasi kelulusan
peserta sebesar 17%. Sisanya sebesar 83%
Tabel 8. Hasil Uji F Pengaruh Coaching Terhadap
diterangkan oleh faktor-faktor lain selain
Kualifikasi Kelulusan
Sum of Mean
mentoring.
Model Squares df Square F Sig.
1 203. Tabel 10. Model Summary Pengaruh Mentoring
710.885 1 710.885 .000a 710.885
799 Terhadap Hasil Kualifikasi Kelulusan
1199 R Adjusted Std. Error of the
344 3.488 1199.929
.929 Model R Square R Square Estimate
1910
345 1910.814 1 .412a .170 .167 2.14755
.814
a. Predictors: (Constant), coach a. Predictors: (Constant), mentor
b. Dependent Variable: kelulusan b. Dependent Variable: kelulusan
Pada Tabel 8 terlihat bahwa nilai F Pada Tabel 11 ternilai bahwa nilai F sebesar
sebesar 203,799 dengan signifikansi uji 0,000. 70,315 dengan signifikansi uji 0,000. Dengan
Dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, dapat
dapat disimpulkan bahwa formula persamaan disimpulkan bahwa bentuk persamaan linier Y
linier Y = a + bX dapat digunakan. = a + bX dapat digunakan.
Tabel 9. Hasil Uji t Pengaruh Coaching Terhadap Tabel 11. Hasil Uji F Pengaruh Mentoring Terhadap
Kualifikasi Kelulusan Hasil Kualifikasi Kelulusan
Unstandardized Standardized Sum of Mean
Coefficients Coefficients Model Squares df Square F Sig.
Std. 1 Regression 324.292 1 324.292 70.315 .000a
Model B Error Beta t Sig.
Residual 1586.522 344 4.612
1 (Constant) 73.211 .924 79.196 .000
Total 1910.814 345
coach .315 .022 .610 14.276 .000
a. Predictors: (Constant), mentor
a. Dependent
b. Dependent Variable: kelulusan
Variable:kelulusan
Dari uji t di Tabel 11 terlihat bahwa nilai
Dari uji t di Tabel 9 terlihat bahwa nilai
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari 0,05
sehingga Ho ditolak. Ini menandakan bahwa
sehingga Ho ditolak. Ini menandakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan dari
terdapat pengaruh yang signifikan dari coaching
mentoring terhadap kualifikasi kelulusan
terhadap kualifikasi kelulusan peserta.
peserta.
Persamaan garis yang diperoleh adalah:
Kualifikasi kelulusan = 73,211+0,315*coaching
Persamaan di atas berarti bahwa dari setiap
penambahan 1 nilai variabel independen
22
Lisa Nazifah : Pengaruh Coaching Dan Mentoring Terhadap Kualifikasi Kelulusan
Pelatihan Dasar Cpns Guru Sd
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
._
Tabel 12. Hasil Uji t Pengaruh Mentoring Terhadap Dari Tabel 14 terlihat bahwa nilai F sebesar
Hasil Kualifikasi Kelulusan Peserta Pelatihan Dasar 115,108 dengan signifikansi uji 0,000. Nilai
CPNS signifikansi uji yang lebih kecil dari 0,05
Unstandardized Standardized menandakan bahwa persamaan garis regresi
Coefficients Coefficients
secara keseluruhan sudah signifikan.
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 78.636 .925 85.039 .000 Pengaruh Coaching Terhadap Kualifikasi
mentor .225 .027 .412 8.385 .000 Kelulusan
a. Dependent Variable: kelulusan Berdasarkan uji hipotesis pertama bahwa
Persamaan garis yang diperoleh adalah: ada pengaruh yang signifikan coaching terhadap
Kualifikasi kelulusan=78,636 + ,225*mentoring kualifikasi kelulusan peserta Pelatihan Dasar
Persamaan diatas berarti bahwa dari setiap CPNS Golongan III Provinsi DKI Jakarta tahun
penambahan 1 nilai variabel bebas mentoring 2019 melalui persamaan garis regresi Y = 73,211
akan meningkatkan kualifikasi kelulusan peserta + 0,315*coaching dengan F hitung = 203,799
sebesar 0,225. dan p < 0,05 maka hasil pengujian tersebut
adalah signifikan dan linier sehingga H0 ditolak
Analisis Multivariat dan H1 diterima. Coaching dapat berperan
Analisa multivariat dilakukan dengan sebagai prediktor kualifikasi kelulusan peserta
tujuan untuk mengetahui seberapa besar pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
pengaruh variabel independent coaching (X1) Provinsi DKI Jakarta tahun 2019. Dapat
dan mentoring (X2) secara bersama-sama disimpulkan bahwa semakin baik kualitas
terhadap variabel dependen kualifikasi kelulusan coaching maka semakin baik pula kualifikasi
peserta (Y). kelulusan peserta pelatihan. Sebaliknya,
Tabel 13. Koefisien Determinasi (R2) Pengaruh semakin rendah kualitas coaching, maka akan
Coaching dan Mentoring Terhadap Kualifikasi semakin rendah pula kualifikasi kelulusan
Kelulusan peserta pelatihan. Hasil analisis korelasi Product
Model R R Adjusted Std. Error of Moment menunjukkan bahwa coaching
Square R Square the Estimate
mempunyai pengaruh yang kuat dan positif
1
.634a .402 .398 1.82579 terhadap kualifikasi kelulusan Peserta Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Provinsi DKI Jakarta
Dari Tabel 13 terlihat bahwa nilai R2 = tahun 2019 sebesar 0,601.
0,402. Ini berarti bahwa kedua variabel Hasil analisis korelasi tersebut berarti
independent coaching dan mentoring mampu bahwa semakin tinggi kualitas coaching maka
memprediksi nilai variabel dependen kualifikasi semakin baik pula kualifikasi kelulusannya. Hal
kelulusan peserta sebesar 40,2%. Sedangkan ini selaras dengan teori Utrilla et al., (2015) yang
sebesar 59,8% sisanya dijelaskan oleh variabel berpendapat bahwa coaching merupakan metoda
lain. Hasil uji statistik dengan Uji F diperoleh yang penting yang dapat mendukung tidak hanya
hasil sebagai berikut: performa kerja pegawai, namun juga performa
organisasi itu sendiri. Coaching terbukti menjadi
Tabel 14. Hasil Uji F (Anova) Pengaruh Coaching
metode pembelajaran yang efektif karena
dan Mentoring Terhadap Kualifikasi Kelulusan
mampu memfasilitasi kebutuhan dan tuntutan
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig. tugas yang dapat berubah dan berkembang.
1 Regression 767.425 2 383.712 115.108 .000a Selain itu juga coaching menjadi salah satu
Residual 1143.389 343 3.333 alternatif solusi dalam melakukan koreksi dan
Total 1910.814 345 pengembangan kinerja bagi pegawai (Gravina &
a. Predictors: (Constant), mentor, coach Siers, 2011). Hasil penelitian juga sejalan
b. Dependent Variable: kelulusan dengan penelitian yang dilakukan oleh Johann
23
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume V No. 1 Mei 2021 e-ISSN : 2614 – 8242._
Tarru tahun 2019, bahwa terdapat korelasi yang Sebaliknya semakin rendah kualitas mentoring,
positif antara kemampuan coach mendorong maka akan semakin rendah pula kualifikasi
coachee mengenali potensi dirinya, kemampuan kelulusan peserta pelatihan.
coach untuk menginsprirasi coachee, Hasil analisis korelasi Product Moment
kemampuan Coach mengarahkan coachee menunjukkan bahwa mentoring mempunyai
menentukan langkah nyata mencapai tujuan dan pengaruh yang sedang dan positif terhadap
kemampuan coach menjalin hubungan baik kualifikasi kelulusan Peserta Pelatihan Dasar
bersama coachee, dengan kemampuan coachee CPNS Golongan III Provinsi DKI Jakarta tahun
mencapai tujuan aktualisasinya. 2019 sebesar 0,412. Makna dari hasil analisis
Coaching yang dilakukan dengan tepat korelasi tersebut yaitu menunjukkan semakin
akan menghasillkan kondisi win-win atau tinggi kualitas mentoring maka semakin baik
menang-menang bagi semua pihak yang terlihat pula kualifikasi kelulusannya.
didalamnya, yaitu Coach dan Coachee Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
(Passmore, 2010). penelitian Putri Indrawati (2017) bahwa terdapat
Determinasi coaching yang besarnya pengaruh signifikan antara mentoring terhadap
0,372, yang berarti bahwa perubahan yang prestasi belajar mahasiswa dengan signifikansi
terjadi pada coaching akan diikuti perubahan untuk variabel X2 sebesar 0,000 < α = 0,05.
yang lebih besar yakni sebesar 37,2% terhadap Determinasi mentoring yang besarnya
kualifikasi kelulusan peserta pelatihan. Hal ini 0,170, menandakan bahwa perubahan yang
sesuai dengan pendapat Helena Sembiring, terjadi pada mentoring akan diikuti perubahan
bahwa kualitas widyaiswara, coach, mentor, dan sebesar 17% terhadap kualifikasi kelulusan
penyelenggara diklat secara bersama sama peserta pelatihan. Hasil penelitian ini
berpengaruh positif dan signifikan terhadap mendukung teori bahwa mentoring yang efektif
kualifikasi kelulusan peserta (Rsquare : 90,8 %), akan berdampak pada meningkatnya prestasi dan
dan sisanya (9,2%) dipengaruhi oleh variabel- performa sumber daya manusia dalam sebuah
variabel lainnya yang tidak diteliti dalam organisasi (Turner, 2012), serta meningkatkan
penelitian ini. kualitas kinerja dan efektivitas kerja dari setiap
Dengan demikian ada kaitan antara teori anggota dalam sebuah organisasi melalui
yang dijadikan landasan dalam pengajuan komunikasi yang dilakukan secara intensif,
hipotesis dengan hasil penelitian yang diperoleh. pengarahan personal kepada individu, dan
peningkatan kepercayaan diri untuk memberikan
Pengaruh Mentoring Terhadap Kualifikasi kontribusi positif dalam organisasinya (Kaswan,
Kelulusan 2012). Peran mentor adalah menginspirasi dalam
Berdasarkan uji hipotesis kedua bahwa melakukan inovasi, membimbing untuk
ada pengaruh yang signifikan mentoring mengatasi kendala, memberikan dukungan dan
terhadap kualifikasi kelulusan peserta Pelatihan bantuan, memantauan dan mengarahkan serta
Dasar CPNS Golongan III Provinsi DKI Jakarta meningkatkan kualitas kinerja dan efektivitas
tahun 2019 melalui persamaan garis regresi Y = kerja (Klasen & Clutterbuck, 2004).
78,636 + 0,225*mentoring dengan F hitung =
70,315 dan p < 0,05 maka hasil pengujian Pengaruh Coaching dan Mentoring
tersebut adalah signifikan dan linier sehingga H0 Terhadap Kualifikasi Kelulusan
ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa
analisis regresi parsial ini, mentoring bisa terdapat pengaruh yang signifikan coaching dan
dijadikan sebagai prediktor kualifikasi kelulusan mentoring secara bersama-sama terhadap
peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III kualifikasi kelulusan Peserta Pelatihan Dasar
Provinsi DKI Jakarta tahun 2019. Dengan CPNS Golongan III Provinsi DKI Jakarta tahun
demikian makin baik kualitas mentoring maka 2019. Hasil analisis data menunjukkan bahwa
semakin baik pula kualifikasi peserta pelatihan. coaching (X1) dan mentoring (X2) secara
24
Lisa Nazifah : Pengaruh Coaching Dan Mentoring Terhadap Kualifikasi Kelulusan
Pelatihan Dasar Cpns Guru Sd
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
._
simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Dalam rangkaian program Latsar CPNS
kualifikasi kelulusan peserta pelatihan (Y). Hal yang diikuti oleh para peserta pelatihan yaitu
ini dibuktikan dengan persamaan garis regresi guru SD, kegiatan coaching dan mentoring
ganda Y = = 71,382 + 0,274coaching + merupakan salah satu contoh penerapan metode
0,103mentoring yang menunjukkan arah pembelajaran non klasikal. Pada kegiatan ini
hubungan yang positif antara coaching dan terjadi proses interaksi secara intensif, dimana
mentoring secara bersama-sama dengan jadwal bimbingan cukup padat dan berulang;
kualifikasi lulusan Peserta Pelatihan Dasar serta secara eksklusif, yaitu setiap peserta
CPNS Golongan III Provinsi DKI Jakarta tahun memiliki kekeluasaan untuk berinteraksi empat
2019. Jika kualitas coaching dan mentoring mata terhadap mentor dan coachnya masing-
meningkat maka akan diikuti pula oleh masing. Oleh karena itu. Coaching dan
meningkatnya kualifikasi kelulusan peserta mentoring terbukti merupakan salah satu metode
pelatihan. pengembangan sumber daya yang efektif dan
Berdasarkan hasil perhitungan tepat sasaran terlihat dari hasil penelitian ini
determinasi, diketahui bahwa sumbangan dimana coaching dan mentoring sama-sama
variabel coacing (X1) dan mentoring (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
terhadap kualifikasi kelulusan peserta pelatihan kualifikasi kelulusan.
(Y) ditunjukkan oleh (R2) =0,402 atau 40,2%.
Angka ini menunjukkan bahwa variabel SIMPULAN
coaching (X1) dan mentoring (X2) yang
digunakan dalam persamaan regresi ini mampu
memberikan pengaruh terhadap variabel
B erdasarkan hasil pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa coaching memiliki
pengaruh yang positif terhadap kualifikasi
kualifikasi kelulusan peserta pelatihan (Y) kelulusan peserta Latsar CPNS; bahwa
sebesar 40,2%. Ini berarti adanya determinasi mentoring memiliki pengaruh yang positif
secara signifikan antara coaching dan mentoring terhadap kualifikasi kelulusan peserta Latsar
terhadap kualifikasi kelulusan peserta pelatihan CPNS; dan coaching dan mentoring secara
dengan angka sebesar 0,402. Hal ini berarti bersama-sama memiliki pengaruh yang positif
coaching dan mentoring dapat menjelaskan terhadap kualifikasi kelulusan peserta Latsar
kualifikasi kelulusan peserta pelatihan sebesar CPNS.
40,2%. Dari simpulan tersebut, maka pelaksanaan
Berdasarkan penjelasan di atas tampak coaching dan mentoring terbukti memiliki peran
bahwa dengan kualitas coaching dan mentoring penting dalam menentukan hasil pembelajaran
yang tinggi maka kualifikasi kelulusan peserta peserta Latsar CPNS, terutama dengan
pelatihan dapat dioptimalkan. Kekuatan korelasi kombinasi metode pembelajaran klasikal dan
kedua variabel bebas dengan variabel terikat nonklasikal yang dianut oleh Perkalan Nomor 12
secara berurutan adalah coaching, kemudian Tahun 2018. Pelaksanaan coaching dan
mentoring, dan kualifikasi kelulusan peserta mentoring yang baik akan mendukung peserta
pelatihan. Dengan demikian variabel coaching Latsar CPNS dalam pelaksanaan aktualisasinya
dan mentoring dapat dijadikan prediktor hingga memperoleh kualifikasi keulusan yang
baik pula.
kualifikasi kelulusan peserta pelatihan. Dengan
kata lain, semakin tinggi kualitas coaching dan
UCAPAN TERIMA KASIH
mentoring secara simultan maka akan
menyebabkan tingginya kualifikasi kelulusan
peserta pelatihan. Sebaliknya semakin rendah A presiasi disampaikan kepada Kepala
BPSDM Provinsi DKI Jakarta atas
dukungan dan arahannya, Kepala Pusat
kualitas coaching dan mentoring secara simultan
Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang
maka akan semakin rendah kualifikasi kelulusan
Pengembangan Kompetensi Lembaga
peserta pelatihan.
Administrasi Negara atas masukan untuk
25
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume V No. 1 Mei 2021 e-ISSN : 2614 – 8242._
26
Lisa Nazifah : Pengaruh Coaching Dan Mentoring Terhadap Kualifikasi Kelulusan
Pelatihan Dasar Cpns Guru Sd
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
._
Nugraha, T. (2014). Pengaruh Kompetensi
Pengelolaan Pembelajaran
Widyaiswara Terhadap Mutu Layanan
Pembelajaran di Pusdiklat Geologi.
Universitas Pendidikan Indonesia,
Nuraini, N. (2018). Tingkat Kepuasan Peserta
Terhadap Kualitas Pelayanan
Widyaiswara Pada Diklat Teknis
Substantif Publikasi Ilmiah bagi Guru
Mata Pelajaran Agama MTs Angkatan
III. Andragogi: Jurnal Diklat Teknis
Pendidikan dan Keagamaan, 6(1), 168-
186.
Parsloe, E., & Leedham, M. (2009). Coaching
and mentoring: Practical conversations
to improve learning: Kogan Page
Publishers.
Purwanto, M. N. (2002). Prinsip-prinsip dan
Teknik Evaluasi Pengajaran, Cet. 11,
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Rivai, V., & Sagala, E. J. (2011). Manajemen
Sumber Daya. Manusia untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktik.
Jakarta: PT Raja. Grafindo.
Sherman, S. F. A.(2004): The Wild West of
Executive Coaching. Harward Business
Review, november.
Sugiyono, P. (2015). Metode penelitian dan
pengembangan. Res. Dev. D, 2015, 39-
41.
Sulastiana, M., Sulistiobudi, R. A., & El Hami,
A. (2017). Employee coaching and
counseling program metode alternatif
untuk optimalisasi human capital pada
pegawai aparatur sipil negara (ASN).
Jurnal Psikologi Pendidikan dan
Konseling: Jurnal Kajian Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Konseling,
61-73.
27