(Fix) Jurnal Ta Ditaas
(Fix) Jurnal Ta Ditaas
e-ISSN: xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Abstract
The Production Warehouse at the Warehouse at PT. Sapta Kartika Luhuring Asta (SKALA) is a building
that functions as a place for manufacturing and assembling panels for distribution to consumers. Of course,
in terms of lighting, it is very essential to keep safety at work and to increase accuracy when working. The
selection of the lighting system must be effective, comfortable for eyesight, easy to use, and not interfere
with health and safety during work activities. The lighting installed in the Production Warehouse still does
not meet the standards recommended by SNI 03-6575-2001, this statement can be strengthened based
on the results of the Lighting Intensity measurement in the Production Warehouse which has a value of
411.67 Lux where this value does not meet the recommended Lighting Level of 500 Lux which can cause
the room to have a low efficiency value. Therefore, it is necessary to replace and/or increase the number
of lights or change the color of the walls in the room in order to meet the standards. In this study, the design
was carried out using the Dialux Evo 9.2 Software. Where when performing lighting simulations using a
Philips CorePro LEDtube HO 1200mm 18W865T8 AP lamp as Lamp A has an Illumination Intensity value
of 625,33Lux for Gray White Walls, has a Illumination Intensity value of 719 Lux for Pure White Walls and
has a Illumination Intensity value of 697Lux for Cream Walls. Then perform a lighting simulation using a
Philips SP532P PSD L1410 OC LED77S/- NO lamp as Lamp B which has an Illumination Intensity value
of 717,33 Lux for Gray White Walls, has a Illumination Intensity value of 809,3 Lux for Pure White Walls
and has a Illumination Intensity value of 790,67 Lux for Wall Cream.
Keywords: Production Warehouse, Lighting Intensity, Lighting Design, Dialux Evo 9.2.
Abstrak
Gudang Produksi pada Warehouse di PT.Sapta Kartika Luhuring Asta (SKALA) ini merupakan sebuah
bangunan yang berfungsi sebagai tempat pembuatan dan perakitan panel untuk di distribusikan pada
konsumen. Tentunya dalam hal penerangan sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan dalam bekerja
serta untuk meningkatkan ketelitian saat bekerja. Pemilihan sistem penerangannya harus yang efektif,
nyaman untuk penglihatan, mudah penggunaannya, dan tidak mengganggu kesehatan serta keselamatan
selama kegiatan kerja berlangsung. Penerangan yang terpasang pada Gudang Produksi masih belum
memenuhi standar yang direkomendasikan oleh SNI 03-6575-2001, pernyataan tersebut dapat diperkuat
berdasarkan hasil pengukuran Intensitas Penerangan di Gudang Produksi yang memiliki nilai 411,67 Lux
dimana nilai tersebut belum memenuhi Tingkat Pencahayaan yang direkomendasikan yaitu 500 Lux yang
dapat mengakibatkan ruangan tersebut memiliki nilai Efisiensi yang rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan
penggantian dan/atau penambahan jumlah lampu atau merubah warna dinding pada ruangan tersebut
agar bisa memenuhi standar. Pada penelitian ini dilakukan desain menggunakan Perangkat Lunak Dialux
Evo 9.2. Dimana pada saat melakukan simulasi penerangan menggunakan lampu jenis Philips CorePro
LEDtube HO 1200mm 18W865T8 AP sebagai Lampu A memiliki nilai Intensitas Penerangan 625,33 Lux
untuk Dinding Abu – Abu (Grey White), memiliki nilai Intensitas Penerangan 719 Lux untuk Dinding Putih
(Pure White) dan memiliki nilai Intensitas Penerangan 697 Lux untuk Dinding Cream. Kemudian melakukan
simulasi penerangan menggunakan lampu jenis Philips SP532P PSD L1410 OC LED77S/- NO sebagai
Lampu B memiliki nilai Intensitas Penerangan 717,3 Lux untuk Dinding Abu – Abu (Grey White), memiliki
nilai Intensitas Penerangan 809,3 Lux untuk Dinding Putih (Pure White) dan memiliki nilai Intensitas
Penerangan 790,67 Lux untuk Dinding Cream.
Kata Kunci: Gudang Produksi, Intensitas Penerangan, Desain Penerangan, Dialux Evo 9.2.
semakin tinggi pula cahaya yang dipantulkan.[9] dapatkan persamaan untuk jumlah lampu total
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai pada suatu ruangan :
berikut : 𝐸𝑥𝐴
Erata−rata sinar pantul 𝑁𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =
𝛷1 𝑥 𝜂 𝑥 𝑑
Angka Refleksi (ρ) =
Erata−rata sinar langsung Dimana:
Refleksi total setiap bagian dinding, lantai dan 𝑁𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = Jumlah titik lampu / jumlah armatur
langit-langit didapatkan dengan mencari jumlah E = Intensitas Penerangan rata rata (Lux)
rata-rata refleksi tiap material yang dikali luasnya A = Luas bidang kerja (𝑚2 )
dibagi dengan luas total bidang penjumlahan 𝛷1 = Fluks cahaya satu buah lampu (Lumen)
tersebut. 𝜂 = efisiensi penerangan
∑nk=1 ρk x Lk d = faktor depresiasi
ρtotal = x 100%
∑nk=1 Lk
Dimana : 2.6.6 Tabel – Tabel Penerangan
𝜌𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = angka refleksi total bidang yang diukur Tabel tabel penerangan ini dikutip dari buku
𝜌𝑘 = angka refleksi bidang / material “TABELLEN VOOR VERLICHTING” yang
𝐿𝑘 = luasan tiap material atau bidang yang diukur diterbitkan oleh Philips. Penentuan Nilai Efisiensi
2.6.3 Indeks Ruangan (k) Penerangan pada sebuah bangunan dapat dilihat
Indeks ruangan dihitung berdasarkan dimensi dari tabel efisiensi penerangan, dimana harus
ruangan yang akan diberi penerangan cahaya memperhatikan Efisiensi Armaturnya, Faktor
lampu. Nilai indeks ruangan dari hasil perhitungan Penyusutan, Faktor Refleksi serta Indeks
digunakan untuk menentukan nilai efisiensi Ruangannya.
penerangan lampu. Indeks ruangan menyatakan
perbandingan antara ukuran ukuran suatu
ruangan berbentuk bujur sangkar dengan
persamaan :
pxl
k=
h(p + l)
Dimana :
p = panjang ruangan (m)
l = lebar ruangan (m)
h = tinggi sumber cahaya dari bidang kerja (m) Gambar 2. 1 Efisiensi Armatur Penerangan
2.6.4 Faktor Penyusutan (d) Langsung
Faktor penyusutan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi terhadap efisiensi 2.7. Perangkat Lunak Dialux
penerangan , dimana untuk memperoleh efisiensi Dialux merupakan aplikasi simulasi serta
penerangan dalam keadaan pakai didapatkan perencanaan pencahayaan yang mendukung
efisiensi penerangan dari tabel yang harus kalkulasi dan visualisasi dari pencahayaan alami
dikalikan dengan faktor penyusutannya. Faktor dan pencahayaan buatan. Proses simulasi ini
penyusutan dapat dirumuskan sebagai berikut : ialah proses perencanaan atau mendesain
E dalam keadaan pakai sesuatu yang sudah ada kemudian membuat
d=
E dalam keadaan baru kesimpulan dan membentuk keputusan
Jika tingkat pengotoran tidak diketahui maka berdasarkan hasil dari simulasi tersebut.
digunakan faktor penyusutan sebesar 0.8 [3]. Perangkat lunak ini dikembangkan pula buat
Faktor penyusutan ini dibagi menjadi tiga perencanaan sistem pencahayaan professional
golongan, yaitu: dengan database dari seluruh perusahaan
a. Pengotoran ringan : setelah terpakai 1 tahun manufaktur luminaire. Perangkat lunak dialux ini
b. Pengotoran biasa : setelah terpakai 2 tahun. dirancang oleh perencana buat dapat digunakan
c. Pengotoran berat : setelah terpakai 3 tahun. oleh perencana lain. [1]
2.6.5 Penentuan Jumlah Lampu dan Armatur
Sebagian Fluks cahaya akan hilang III. METODE PENELITIAN
menerangi ruangan atau diserap oleh dinding dan 3.1 Diagram Alur Penelitian
langit-langit. Untuk menentukan jumlah lampu atau Berikut akan dijelaskan bagaimana langkah –
jumlah Armatur yang akan digunakan dalam langkah dalam Metode Penelitian untuk
sebuah perencanaan penerangan, maka di mendapatkan Intensitas Penerangan yang baik
sesuai dengan SNI 03-6575-2001 dengan Gudang Lampu. Fungsi dari masing masing
menggunakan perangkat lunak Dialux Evo 9.2. ruangan tersebut yaitu untuk pembuatan serta
pengamatan barang hasil produksi panel sebelum
dipasarkan dan untuk tempat penyimpanan sebuah
lampu baru untuk dipasarkan serta digunakan di
PT.SKALA.
Tabel 4. 1 Data Spesifikasi Ruangan
Faktor
No Karakteristik Data
Koefisien
Depan : Warna Abu
Tembok Putih
Belakang : Warna Abu
Dinding
Tembok Putih
1 Gudang
Kanan : Warna Abu
Produksi
Tembok Putih
Kiri : Warna Abu
Tembok Putih
Panjang 25 m
Dimensi
2 Ruangan Lebar 23 m
Warehouse
Tinggi 10 m
Gudang
460 m2
Luas Produksi
3
Ruangan Gudang
115 m2
Lampu
Untuk menentukan Daya dan Lumen yang
terpakai di ruangan Gudang Produksi pada
Warehouse, maka dilakukan pendataan sebagai
berikut :
Tabel 4. 2 Data Spesifikasi Lampu yang
Gambar 3. 1 Diagram Alur Penelitian Terpasang di Gudang Produksi
Diagram alur (Flowchart) penelitian pada
Gambar 3.1 menjelaskan tentang proses Intensitas
Penerangan yang sesuai dengan SNI 03-6575-
2001 dan Penerangan yang Efisiensi
menggunakan perangkat lunak Dialux Evo 9.2 di
Gudang Produksi pada Warehouse PT.Sapta
Kartika Luhuring Asta (SKALA) yang terbagi
menjadi beberapa tahapan. Tahapan tersebut
diantaranya Studi Literatur, Observasi Lapangan,
Persiapan Pengukuran, Pengukuran dan
Pengambilan Data di Lapangan, Perhitungan
Intensitas Penerangan dan Efisiensi Penerangan
dari Hasil Pengukuran, Penyesuaian hasil
Pengolahan Data Penerangan yang sesuai SNI 03-
6575-2001 atau tidak, Perancangan Sistem
Penerangan serta Menganalisis Hasil Penerangan 4.2 Hasil Pengukuran Intensitas Penerangan
di Gudang Produksi. Pengukuran Intensitas Penerangan yang
dilakukan di Gudang Produksi pada Warehouse
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PT.Sapta Kartika Luhuring Asta (SKALA) memiliki
4.1 Data Eksisting Warehouse luas bangunan 460 m 2 sehingga untuk pembagian
Pada bangunan Warehouse ini terdiri dari 2 pengukurannya dihitung per 6 m pada titik potong
ruangan yaitu Ruang Gudang Produksi dan Ruang horizontal panjang dan lebar suatu ruangan. Untuk
seluruh luas bangunan ini terdapat 20 titik langit serta lantai di Gudang Produksi pada
pengukuran yang ditandai dengan angka 1 sampai Warehouse PT.Sapta Kartika Luhuring Asta
20. Pengukuran ini dilakukan pada pagi hari pukul (SKALA) seperti pada tabel 4.4 dibawah ini. Untuk
09.00 sampai sore hari pukul 16.00 dalam keadaan menentukan angka refleksi, maka dilakukan
semua lampu menyala dan cahaya alami masuk ke pengukuran Sinar Langsung dan pengukuran Sinar
dalam ruangan. Pantul di setiap bidang pengukurannya selama 3
hari.
Tabel 4. 4 Spesifikasi Parameter Bahan
Bidang Luas
No Parameter Warna
Pengukuran (m2)
Gudang Produksi :
Dinding Abu
1 Tembok 70
Depan Putih
Dinding Abu
2 Tembok 70
Belakang Putih
Dinding Abu
3 Tembok 80,5
Kanan Putih
Abu
4 Dinding Kiri Tembok 80,5
Putih
Abu
5 Lantai Beton 460
Abu
Data dari hasil pengukuran Sinar Langsung
Gambar 4. 1 Titik Pengukuran dan hasil pengukuran Sinar Pantul selama 3 hari di
Data dari hasil pengukuran Intensitas Gudang Produksi pada Warehouse PT.Sapta
Penerangan selama 3 hari di Gudang Produksi Kartika Luhuring Asta (SKALA), dapat ditentukan
pada Warehouse PT.Sapta Kartika Luhuring Asta total Sinar Langsung dan Sinar Pantul pada setiap
(SKALA) yang dianalisa ini, dapat dikategorikan bidang pengukurnya sebagai berikut :
sesuai atau tidaknya dengan Standar Nasional Tabel 4. 5 Rata rata Sinar Langsung
Indonesia 03-6575-2001 tentang Tata Cara E rata rata Sinar Langsung Total E
Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada Bidang (Lux) rata-rata
Bangunan Gedung yang disajikan dalam tabel Pengukur Pengukuran Sinar
sebagai berikut : an Langsung
Tabel 4. 3 Perbandingan Hasil Pengukuran Ke-1 Ke-2 Ke-3 (Lux)
Nilai Intensitas Penerangan Rata-rata (Lux) Dinding
134,65 115,04 102,77 117,49
Pengukuran Total E Depan
E
rata Dinding
Ke-1 Ke–2 Ke–3 Standar 153,60 181,83 98,10 144,51
rata Belakang
514,041 417,45 303,53 411,67 500 Dinding
212,08 162,94 145,81 173,61
Hasil perhitungan pengukuran Intensitas Kanan
Penerangan di Gudang Produksi pada Dinding
172,43 169,40 104,58 148,81
Warehouse PT.Sapta Kartika Luhuring Asta Kiri
(SKALA) yang dibagi banyaknya total Lantai 172,43 310,38 185,32 222,71
pengukuran, didapatkan Intensitas Penerangan
rata rata totalnya 411,67 Lux sehingga dapat Tabel 4. 6 Rata rata Sinar Pantul
dikatakan belum memenuhi standar yang E Rata - Rata Sinar Total E
direkomendasikan oleh SNI 03-6575-2001 yang Pantul (Lux) rata-
Bidang
termasuk Pekerja Sedang yaitu tingkat Pengukuran rata
Pengukur
pencahayaannya sebesar 500 Lux. Sinar
an
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Pantul
(Lux)
4.3 Pengukuran Angka Refleksi
Dinding
Dari hasil observasi lapangan, terdapat 60,50 50,98 45,15 52,21
Depan
spesifikasi parameter untuk bahan dinding, langit-
langsung, maka tabel penerangan yang guna untuk mengetahui jumlah lampu yang
digunakan adalah pada Gambar 2.1 . Dari data dibutuhkan, maka yang harus dilakukan yaitu
yang sudah didapat pada Gambar 2.1 dapat menghitung jumlah lumen yang dibutuhkan.
dibaca bahwa : 4.6.1 Menentukan Jumlah Lumen
Refleksi langit langit (rp) = (0,5) Tabel 4. 9 Data Perhitungan Lumen
Refleksi dinding (rw) = (0,3) A : Luas ruangan 460 m2
Refleksi bidang ukur / lantai (rm) = (0,1) 𝜂 : efisiensi penerangan 0,63
Indeks Ruangan (k) = 3 𝑑 : faktor depresi 0,65
Sehingga untuk nilai Efisiensi Penerangan dalam E : Rata-rata yang 500 lux
keadaan baru yang di dapat dari tabel direkomendasikan
penerangan pada Gambar 2.1 yaitu η = 0,63. Untuk menghitung nilai jumlah Lumen yang
Dalam tabel penerangan pada Gambar 2.1, dibutuhkan untuk Gudang Produksi pada
efisiensi armaturnya sama dengan 72%, karena Warehouse, maka dapat dihitung sebagai berikut :
armatur yang digunakan tidak diketahui nilai 𝐸𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 𝐴
𝛷= 𝑘𝑝 𝑥 𝑘𝑑
efisiensi armaturnya maka efisiensi armaturnya
digunakan pada tabel penerangan sebesar 72% 500 𝑥 460
sesuai dengan jenis sifat penerangannya. 𝛷= 0,63 𝑥 0,65
e. Efisiensi Penerangan yang Terpasang 𝛷 = 561.660,561 Lumen
Setelah didapatkan nilai efisiensi penerangan
dalam keadaan baru, untuk memperoleh
efisiensi penerangan dalam keadaan pakai, nilai 4.7 Simulasi Data Eksisting Gudang Produksi
rendemen yang didapat dari tabel masih harus menggunakan Dialux Evo 9.2
dikalikan dengan faktor depresiasinya. Karena Pada Gudang Produksi ini terdapat 50 Lampu
Gudang Produksi termasuk golongan yang masih menyala dengan menggunakan Lampu
Pengotoran Biasa/Sedang dengan masa Essensial LEDTube (18Watt/2100Lumen) dan
pemeliharaannya selama 3 tahun, maka nilai terdapat 24 Lampu yang masih menyala dengan
depresiasinya dilihat dari tabel penerangan pada menggunakan Lampu Essensial LEDTube
Gambar 2.1 adalah d = 0,65. (8Watt/800lumen) namun terdapat 3 lampu yang
Karena sebagian Fluks cahaya akan hilang sudah mati serta ada 4 titik lampu yang tidak
menerangi ruangan atau dapat diserap oleh terpasang lampu.
dinding dan langit-langit, maka untuk nilai 𝛷𝑔 =
𝐸𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝐴 (𝐿𝑢𝑚𝑒𝑛).
Sedangkan Fluks cahaya yang dipancarkan
oleh semua sumber cahaya yang ada dalam
ruangan, didapatkan nilai 𝛷0 untuk keadaan
pakai diperoleh :
𝐸𝑥𝐴
𝛷0 = (lumen)
ƞxd
Dengan E x A dalam 𝛷0 merupakan Fluks
Cahaya yang terpasang (Fluks cahaya total)
yang telah didapatkan pada Tabel 4.2 yaitu
130.500 Lumen sehingga dapat ditemukan nilai Gambar 4. 2 Simulasi Gudang Produksi
Efisiensi Penerangannya yaitu sebagai berikut : Dari hasil simulasi desain penerangan
Φg
η= yang terpasang di Gudang Produksi pada
Φ0
Epengukuran 𝑥 A Warehouse PT. Sapta Kartika Luhuring Asta
η= Φtotal (SKALA) menggunakan Perangkat Lunak Dialux
ƞxd Evo 9.2. Diketahui bahwa dari hasil simulasi ini
411,67 𝑥 460 mendapatkan nilai Intensitas Penerangan di
η= 130500
0,63 x 0,65
Gudang Produksi sebesar 376 Lux. Sehingga
η = 0,594 = 59,4% pada simulasi menggunakan lampu eksisting ini
4.6 Desain Sistem Penerangan dinyatakan bahwa nilai Intensitas Penerangan
Agar ruangan Gudang Produksi bisa memiliki rata rata di Gudang Produksi belum memenuhi
pencahayaan yang sesuai dengan standar serta Standar Nasional Indonesia 03-6575-2001
Karena titik penerangan yang ada pada Tabel 4. 14 Hasil Perbandingan Nilai Intensitas
Gudang Produksi memiliki 48 titik lampu dengan Penerangan
pembagian 6 baris 8 kolom, maka untuk Lampu B Nilai Intensitas Penerangan Rata
membutuhkan 72 buah armatur agar menjadi 9 Rata (Lux)
Area
baris 8 kolom dengan jumlah lampu tetap 73 lampu.
Standar Pengukuran Simulasi
Tabel 4. 13 Hasil Simulasi Lampu B
Simulasi Pagi Pukul 09:00 Gudang
500 411,67 376
Nilai Intensitas Produksi
Area Penerangan (Lux) Dari hasil perbandingan nilai Intensitas
Target Rata – rata Penerangan pada tabel 4.14, didapatkan bahwa
Dinding Warna Abu – Abu (Grey White) Penerangan pada Gudang Produksi di Warehouse
Gudang Produksi 500 675 PT.Sapta Kartika Luhuring Asta (SKALA) memiliki
Dinding Warna Putih (Pure White) perbedaan nilai Intensitas Penerangan atau selisih
Gudang Produksi 500 753 nilai Lux yang jauh serta masih belum memenuhi
Standar Nasional Indonesia 03-6575-2001 yang
Dinding Warna Cream
memungkinkan terdapat ketidaksesuaian baik
Gudang Produksi 500 735
secara Pengukuran, maupun secara Hasil Simulasi
Simulasi Siang Pukul 12:00 menggunakan data Eksisting di lapangan simulasi
Nilai Intensitas menggunakan Perangkat Lunak Dialux Evo 9.2.
Area Penerangan (Lux) Kesalahan pada simulasi bisa saja disebabkan
Target Rata – rata oleh penentuan nilai faktor depresiasi dan/atau nilai
Dinding Warna Abu – Abu (Grey White) faktor efisiensi penerangan yang tidak tepat karena
Gudang Produksi 500 622 jika dari penentuan nilai Fluks maupun Luas
Dinding Warna Putih (Pure White) Bangunan tidak memungkinkan memiliki kesalahan
Gudang Produksi 500 725 karena kedua hal tersebut bukan variabel.
Dinding Warna Cream Kesalahan lainnya juga bisa didapat dari salahnya
Gudang Produksi 500 709 pemilihan warna tembok dan material lantai yang
Simulasi Sore Pukul 15:00 tidak sesuai dengan keadaan di lapangan pada
Nilai Intensitas simulasi menggunakan Perangkat Lunak Dialux
Area Penerangan (Lux) Evo 9.2.
Target Rata – rata Tabel 4. 15 Perbandingan Hasil Pengukuran dan
Dinding Warna Abu – Abu (Grey White) Simulasi
Gudang Produksi 500 855
Dinding Warna Putih (Pure White)
Gudang Produksi 500 950
Dinding Warna Cream
Gudang Produksi 500 928