Surveying Ethic Code
Surveying Ethic Code
Norma yang mengatur Surveyor dan Asisten Surveyor Pertanahan dirangkum dalam
peraturan peundang-undangan:
1. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 2 Tahun 1998 tentang Surveyor
Berlisensi
2. Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No 8 Tahun 1998 tentang
Pelaksanaan PMNA No. 2 Tahun 1998
3. Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 610/1905 tanggal 7 Mei 1999
tentang Mekanisme dan Biaya Pengukuran dan Pemetaan Yang Dilakukan Oleh
Surveyor Berlisensi.
4. Peraturan Ka BPN No33 Tahun 2013 tentang Surveyor Berlisensi
5. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 33 Tahun 2016 tentang Surveyor Berlisensi
Nilai-nilai Etika Profesi KJSKB, Surveyor Kadaster, dan Asisten Surveyor Kadaster
Menurut Permen ATR/BPN No 33 Tahun 2016 (Modul Etika Profesi):
1. bersikap perilaku obyektif dan independen: taat kepada peraturan perundang-
undangan, jujur, tidak bias, tanpa prasangka dan tidak berpihak, serta hindari konflik
kepentingan;
Contoh : tidak memilih pekerjaan yang diorientasikan akan mendapatkan uang
yang paling banyak, melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku; memberikan hasil data ukuran yang valid (tidak
menambahkan hasil pengukuran karena permintaan pemohon).
2. berbasis ilmu pengetahuan dan profesionalisme: berkerja sesuai bidang keilmuannya,
hanya menerima pekerjaan yang benar-benar dipercaya dapat dilaksanakannya secara
profesional, senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, tetap mengikuti
perkembangan teknologi di bidangnya dan menerapkan keahliannya untuk
kepentingan masyarakat;
Contoh : tidak gegabah dalam menerima pekerjaan artinya tidak serta merta
menerima semua pekerjaan, diselesaikan dahulu semua pekerjaannya lalu
menerima kembali pekerjaan baru sehingga pekerjaan tidak menumpuk;
mengikuti workshop, pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas mutu
keterampilan di bidang pengukuran dan pemetaan bidang tanah.
3. menjaga integritas dan kualitas: standar tertinggi atas kejujuran dan integritas kepada
siapa saja atau pihak mana saja yang berhubungan secara langsung maupun tidak
langsung, menjaga akurasi dan kehati-hatian dalam mengukur, mencatat, dan
menginterpretasikan semua data;
Contoh : berhati-hati dalam mengukur, mencatat, mengolah data dan
memetakan; memberika pelayanan prima.
4. menjaga penugasan sebagai amanat: melayani dan mengutamakan kepentingan
masyarakat, memastikan proses yang transparan dan nondiskriminatif, menjaga
kerahasiaan data dan kedisiplinan mekanisme akses data secara memadai.
Contoh : Tidak sembarangan memberikan data kepada orang lain yang tidak
berkepentingan, melayani masyarakat tanpa memandang orang kaya atau
biasa-biasa saja.
Kode Etik Surveyor Berlisensi
Menurut PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2021 TENTANG SURVEYOR
BERLISENSI
BAGIAN II PRINSIP-PRINSIP DASAR
Prinsip-prinsip dasar Kode Etik/Pedoman Perilaku Surveyor Berlisensi diimplementasikan
dalam 10 (sepuluh) aturan perilaku sebagai berikut:
(1) Berperilaku Jujur;
(2) Bersikap Profesional;
(3) Berintegritas;
(4) Bertanggung Jawab;
(5) Berperilaku Adil;
(6) Berperilaku Arif dan Bijaksana;
(7) Menjunjung Tinggi Harga Diri;
(8) Berdisiplin Tinggi;
(9) Berperilaku Rendah Hati; dan
(10) Yakin akan kebenaran.