0% found this document useful (0 votes)
93 views6 pages

Surveying Ethic Code

This document provides information on codes of ethics for surveyors and project management. It discusses the definitions, purposes and functions of professional codes of ethics. It also outlines the code of ethics of the Indonesian Surveyors Association (ISI) and regulations governing surveyors and land survey assistants in Indonesia. The key points are: 1. Professional codes of ethics aim to uphold professional dignity and public service, and improve quality. 2. The ISI code of ethics outlines principles like upholding national philosophy/law and integrity. 3. Regulations define norms for licensed surveyors and land survey assistants regarding objectives, licensing and fees. Ethics prioritize objectivity, knowledge, quality and integrity.

Uploaded by

rizka
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
93 views6 pages

Surveying Ethic Code

This document provides information on codes of ethics for surveyors and project management. It discusses the definitions, purposes and functions of professional codes of ethics. It also outlines the code of ethics of the Indonesian Surveyors Association (ISI) and regulations governing surveyors and land survey assistants in Indonesia. The key points are: 1. Professional codes of ethics aim to uphold professional dignity and public service, and improve quality. 2. The ISI code of ethics outlines principles like upholding national philosophy/law and integrity. 3. Regulations define norms for licensed surveyors and land survey assistants regarding objectives, licensing and fees. Ethics prioritize objectivity, knowledge, quality and integrity.

Uploaded by

rizka
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 6

COURSE MANAGEMENT OF SURVEY AND MAPPING

SUBJECT TASK-2 (LAWS AND ETHIC CODE FOR SURVEYOR AND


PROJECT MANAGEMENT)
DUE DATE SEPTEMBER 13, 2022
LECTURER KHOMSIN ST MT

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN FUNGSI KODE ETIK


Pengertian
Etika, Norma dan Kode Etik merupakan suatu perangkat untuk menjaga agar seorang tenaga
profesi harus memegang teguh sumpah jabatan dan tidak melakukan tindakan-tindakan
tercela, apalagi melanggar hukum (Modul Etika Profesi).
Tujuan Kode Etik Profesi
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri
Fungsi Kode Etik Profesi
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang

PROFESSIONALISM AND ETHICS IN PROJECT MANAGEMENT


 In professional institution, the rules are set to meet the standards of ethical behavior.
 The rules are assign for professional members toward:
o Employers and clients
o Profession and institution
o Fellow members
o The general public and the environment.
 The purpose of ethics and ethical behavior:
https://www.apm.org.uk/resources/find-a-resource/ethics-in-project-management/
o It is the key part of professionalism
o It is an essential personal skill
o It is a vital business skill
o It benefits everyone:
 The status of the profession itself is enhanced
 The quality of the delivery of projects is raised
 Society benefits because project managers have compleyed their work
to a high standard with ethical responsibility
 A standard code of conduct was therefore produced by the Association for Project
Management (APM), which sets out the required standards of professional behaviour
expected from a project manager
APM
APM is a professional body representing all those who have an interest in developing
and promoting the professional disciplines of project, programme and portfolio
management for the public benefit.
The standard code is divided into three main categories:
Responsibilities to Clients and Employers
o Ensure that terms of engagement and scope are agreed by both parties
o Act responsibly and honestly in all matters
o Accept responsibility for own actions
o Declare possible conflicts of interest
o Treat all data and information as confidential
o Act in the best interest of the client or employer
o Where required, provide adequate professional indemnity insurance
o Desist from subcontracting work without the clients consent.
Responsibilities to the Project
o Neither give nor accept gifts or inducements, other than of nominal value,
from individuals
o or organizations associated with the project
o Forecast and report realistic values in terms of cost, time and performance and
quality
o Ensure the relevant health and safety regulations are enforced
o Monitor and control all tasks
o Ensure sufficiency and efficient use of resources as and when required
o Take steps to anticipate and prevent contractual disputes
o Act fairly and equitably in resolving disputes if called upon to do so.
Responsibilities to the Profession of Project Management
o Only accept assignments for which he/she considers himself/herself to be
competent
o Participate in continual professional development
o Encourage further education and professional development of staff
o Refuse to act as project manager in place of another professional member
without instructions from the client and prior notification to the other project
manager
o Always act in a manner which will not damage the standing and reputation of
the profession, or the relevant professional institution.

KODE ETIK IKATAN SURVEYOR INDONESIA


Bahwasanya HATI NURANI, yaitu perpaduan kejujuran, keadilan, dan santun merupakan
falsafah moral yang dalam kanan kepentingan timbal balik antar manusia, seyogyanya
menjadi pokok-pokok yang melandasi etik; maka para Surveyor Indonesia:
https://isi.or.id/keanggotaan/peraturankode-etik/
1. Wajib menjunjung tinggi Falsafah dan UUD negara ;
2. Harus memiliki kesadaran integritas Nasional ;
3. Setiap saat, dalam kedudukan apapun hendaknya berperilaku terpuji, sehingga dengan
demikian menjunjung kehormatan profesi surveyor indonesia ;
4. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang data dan informasi yang ia sajikan ;
5. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan tenaga, yang ia
pergunakan dalam pengumpulan data informasi, dalam pengolahan serta penyajiannya ;
6. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan tenaga, yang ia
pergunakan dalam menilai kegiatan pengumpulan data / informasi, pengolahan dan
penyajiannya ;
7. Hendaknya berusaha memperkokoh profesi surveyor dengan :
o Mencapai prestasi optimum dengan mengarahkan kecakapan dan ketrampilannya ;
o Pertukaran informasi dan pengalaman dengan orang-orang yang berminat akan survey
dan pemetaan serta para pemakai jasa survey dan pemetaan, dengan profesi-profesi lain,
dengan para mahasiswa dan umum ;
o Berusaha untuk memberikan kesempatan kepada para karyawan yang bekerja di bawah
pengawasannya untuk memperoleh kemajuan dan pengembangan ;
o Memberikan imbalan penghargaan yang wajar sesuai prestasi kepada para karyawan
yang bekerja dibawah pengawasannya ;
8. Hendaknya mawas diri dengan :
o Hanya menerima penugasan yang ia tahu orang-orangnya mampu melaksanakan,
didasari oleh pendidikan, latihan dan pengalaman ;
o Mengerahkan para ahli dan spesialis bila dipandang perlu, agar dengan demikian
pemberi tugas dapat dilayani dengan sebaik mungkin ;
o Bersedia menerima saran / kritik ;
o Mengakui / menghargai pemilikan serta kepentingan dan hak-hak orang lain ;
9. Tidak akan bersaing secara curang dengan siapapun dalam profesi ini dengan :
o Mengiklankan diri secara tidak hormat ;
o Menyalahgunakan jabatannya atau jabatan orang lain untuk memperoleh keuntungan ;
o Mencela orang lain terutama yang seprofesi ;
o Melakukan penekanan atau mempengaruhi secara tidak patut, atau meminta karunia
dengan menjanjikan/memberikan imbalan uang atau bentuk lain ;
10. Hendaknya memberikan penghargaan yang layak terhadap orang lain dan/atau perusahaan
atas sumbangan profesionalnya.

NORMA DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Norma yang mengatur Surveyor dan Asisten Surveyor Pertanahan dirangkum dalam
peraturan peundang-undangan:
1. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 2 Tahun 1998 tentang Surveyor
Berlisensi
2. Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No 8 Tahun 1998 tentang
Pelaksanaan PMNA No. 2 Tahun 1998
3. Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 610/1905 tanggal 7 Mei 1999
tentang Mekanisme dan Biaya Pengukuran dan Pemetaan Yang Dilakukan Oleh
Surveyor Berlisensi.
4. Peraturan Ka BPN No33 Tahun 2013 tentang Surveyor Berlisensi
5. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 33 Tahun 2016 tentang Surveyor Berlisensi

Nilai-nilai Etika Profesi KJSKB, Surveyor Kadaster, dan Asisten Surveyor Kadaster
Menurut Permen ATR/BPN No 33 Tahun 2016 (Modul Etika Profesi):
1. bersikap perilaku obyektif dan independen: taat kepada peraturan perundang-
undangan, jujur, tidak bias, tanpa prasangka dan tidak berpihak, serta hindari konflik
kepentingan;
Contoh : tidak memilih pekerjaan yang diorientasikan akan mendapatkan uang
yang paling banyak, melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku; memberikan hasil data ukuran yang valid (tidak
menambahkan hasil pengukuran karena permintaan pemohon).
2. berbasis ilmu pengetahuan dan profesionalisme: berkerja sesuai bidang keilmuannya,
hanya menerima pekerjaan yang benar-benar dipercaya dapat dilaksanakannya secara
profesional, senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, tetap mengikuti
perkembangan teknologi di bidangnya dan menerapkan keahliannya untuk
kepentingan masyarakat;
Contoh : tidak gegabah dalam menerima pekerjaan artinya tidak serta merta
menerima semua pekerjaan, diselesaikan dahulu semua pekerjaannya lalu
menerima kembali pekerjaan baru sehingga pekerjaan tidak menumpuk;
mengikuti workshop, pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas mutu
keterampilan di bidang pengukuran dan pemetaan bidang tanah.
3. menjaga integritas dan kualitas: standar tertinggi atas kejujuran dan integritas kepada
siapa saja atau pihak mana saja yang berhubungan secara langsung maupun tidak
langsung, menjaga akurasi dan kehati-hatian dalam mengukur, mencatat, dan
menginterpretasikan semua data;
Contoh : berhati-hati dalam mengukur, mencatat, mengolah data dan
memetakan; memberika pelayanan prima.
4. menjaga penugasan sebagai amanat: melayani dan mengutamakan kepentingan
masyarakat, memastikan proses yang transparan dan nondiskriminatif, menjaga
kerahasiaan data dan kedisiplinan mekanisme akses data secara memadai.
Contoh : Tidak sembarangan memberikan data kepada orang lain yang tidak
berkepentingan, melayani masyarakat tanpa memandang orang kaya atau
biasa-biasa saja.
Kode Etik Surveyor Berlisensi
Menurut PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2021 TENTANG SURVEYOR
BERLISENSI
BAGIAN II PRINSIP-PRINSIP DASAR
Prinsip-prinsip dasar Kode Etik/Pedoman Perilaku Surveyor Berlisensi diimplementasikan
dalam 10 (sepuluh) aturan perilaku sebagai berikut:
(1) Berperilaku Jujur;
(2) Bersikap Profesional;
(3) Berintegritas;
(4) Bertanggung Jawab;
(5) Berperilaku Adil;
(6) Berperilaku Arif dan Bijaksana;
(7) Menjunjung Tinggi Harga Diri;
(8) Berdisiplin Tinggi;
(9) Berperilaku Rendah Hati; dan
(10) Yakin akan kebenaran.

PELANGGARAN KODE ETIK


Adapun dalam hal terjadi pelanggaran kode etik, terdapat beberapa bentuk sanksi, yang
meliputi:
1. Sanksi moral
2. Sanksi dikeluarkan dari organisasi
Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan kehormatan
atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy