Penerapan Time Driven Activity Based Costing Pada Biaya Rawat Inap Di Rs Darus Syifa Surabaya
Penerapan Time Driven Activity Based Costing Pada Biaya Rawat Inap Di Rs Darus Syifa Surabaya
ABSTRACT
The hospital was established with the aim of providing the best health services for
patients so that the management needs to provide good services in accordance with the
rates charged to patients. Accurate cost calculation is very important done by the hospital
management in the determination of the rates that hospitals do not too high which will overload the
patient and not too low that will affect the profitability of home sick. An accurate determination of
the tariffs would also be useful to cover all operating costs that have been incurred by the hospital.
This research was conducted with the aim of studying the process of developing a method of Time-
Driven Activity Based Costing (TDABC) in calculating the cost of inpatient care in Inpatient RS
Darus Syifa Surabaya Installation. Research done by qualitative approaches with the methodology
of the case study that is eksploratoris. Data collection is carried out by means of interviews,
observations and documentation directly. Calculation of rates of hospitalization for each type of
room according to the calculation method with TDABC higher if compared with the calculation
done by the hospital management. Whereas the calculation of the Cost of Performing TDABC
Activities can note that inpatient services only absorb about 3%-6% of the total capacity.
Keywords: cost of Hospitalization, Inpatient, Installation Time Driven Activity Based Costing
(TDABC)
10
Volume 10, Nomor 01, Juli 2021
Rumah Sakit Darus Syifa Surabaya dengan supplied). Langkah kedua yaitu menggunakan
metode Time-Driven Activity Based Costing? biaya per kapasitas untuk memicu biaya sumber
daya ke objek biaya. Maksudnya yaitu biaya per
TDABC merupakan sebuah sistem kapasitas digunakan untuk mengetahui berapa unit
perhitungan biaya yang berdasarkan waktu, dimana cost untuk setiap aktivitas dengan cara
pada sistem ini dinilai lebih mudah, lebih murah, mengkalikan dengan jumlah waktu yang
dan jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan dibutuhkan dalam suatu aktivitas.
sistem ABC konvensional. TDABC dapat Sistem perhitungan biaya berdasarkan TDABC
menyederhanakan kerumitan-kerumitan yang dapat diterapkan dengan langkah-langkah sebagai
dialami sistem ABC dengan cara mengeliminasi berikut :
kebutuhan untuk melakukan wawancara dan survei a. Menentukan aktivitas, activity cost pools, dan
karyawan untuk mengalokasikan resources costs activity measures
pada aktivitas. Konsep ini menggunakan konsep Pada langkah pertama ini akan menjadi
persamaan waktu yang dapat membebankan biaya landasan sistem biaya karena aktivitas adalah
secara langsung ke aktivitas yang dilakukan untuk sumber dimana biaya mulai dibentuk.
menghasilkan produk atau jasa. TDABC lebih Langkah ini dapat diidentifikasikan dengan
mudah diterapkan karena sistem ini metode wawancara yang akan membutuhkan
menyederhanakan proses perhitungan biaya yang waktu dan melibatkan banyak penilaian
ada pada model ABC yaitu dengan menghilangkan (judgement).
kegiatan survei dan wawancara pada karyawan b. Menentukan cost of capacity supplied
ketika akan mengalokasikan sumber daya pada Langkah selanjutnya yaitu menentukan total
setiap aktivitas sebelum membebankan biaya-biaya biaya yang dibutuhkan dalam setiap
tersebut pada setiap cost object. Dengan departemen atau proses.
menghindari proses tersebut, maka TDABC akan c. Menentukan practical capacity (kapasitas
lebih menghemat dalam hal biaya, waktu, dan praktis) dalam satuan waktu
alokasi yang subjektif dari karyawan. Langkah ketiga yaitu menentukan kapasitas
TDABC dinilai jauh lebih sederhana jika praktis yang digunakan untuk melakukan
dibandingkan dengan ABC konvensional karena setiap aktivitas. Sebagai contoh yaitu dalam
dalam TDABC hanya membutuhkan dua kasus penerimaan pasien yang terdiri dari
parameter perkiraan yaitu menghitung jumlah aktivitas-aktivitas antara lain reservasi atau
biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan penjadwalan, registrasi pasien baru, verifikasi
kapasitas produksi barang atau jasa dan tagihan dan asuransi, penerimaan test, dan
memperkirakan waktu total yang dibutuhkan untuk penentuan ruang, kamar atau tindakan medis.
melakukan transaksi atau produksi. Perkiraan ini Total waktu yang dipergunakan untuk
digunakan sebagai pembagi terhadap biaya total melakukan aktivitas mulai dari penjadwalan
untuk menghasilkan tarif. Setelah kedua perkiraan pasien baru sampai penentuan kamar rawat
ini dilakukan manajemen dapat langsung inap adalah total waktu yang diperlukan untuk
mengalokasikan biaya pada setiap proses melakukan aktivitas penerimaan pasien atau
berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk kapasitas praktis total yang digunakan dalam
menyelesaikan proses tersebut. Pendekatan aktivitas penerimaan pasien.
TDABC memiliki keuntungan yaitu TDABC d. Menentukan capacity cost rate (biaya per
memperpendek waktu mengumpulkan data, hanya kapasitas)
menggunakan satu cost driver yaitu berdasarkan Nilai biaya per kapasitas merupakan hasil
waktu. Sedangkan kelemahan dari TDABC adalah perhitungan dari cost of capacity supplied
kesalahan estimasi waktu yang dilakukan dalam dibagi dengan practical capacity. Hasil dari
menghitung waktu pada setiap sumber daya. perhitungan ini adalah rupiah atau menit.
Terdapat dua langkah utama dalam penerapan e. Mengestimasi time consumption
TDABC yaitu langkah pertama menghitung biaya Pada langkah ini, yang harus kita lakukan
penyediaan kapasitas sumber daya (the cost of yaitu observasi untuk menentukan berapa
supplying resource capacity) dan menghitung kapasitas praktis (waktu) yang benar-benar
biaya per kapasitas (the capacity of rate) dengan digunakan untuk melakukan sebuah aktivitas.
cara biaya penyediaan kapasitas sumber daya Untuk mendapatkan data ini yaitu dengan
dibagi dengan total waktu produktif yang tersedia melakukan pengamatan personal berapa
untuk melakukan aktivitas (capacity of resources
11
Volume 10, Nomor 01, Juli 2021
banyak jam atau menit waktu yang lebih tinggi dari pada tarif pemerintah. Hal ini
dibutuhkan untuk melakukan sebuah aktivitas. disebabkan oleh biaya obat yang tergolong
Beberapa penelitian terdahulu yang mahal.
berhubungan dengan penelitian sekarang adalah
penelitian yang pernah dilakukan antara lain oleh: METODE PENELITIAN
a. Dwi Rahma Fitriani 2016, tentang Analisis Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
Unit Cost Pemeriksaan Di Instalasi penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan
Laboratorium RSD Mardi Waluyo Kota metodologi studi kasus yang bersifat eksploratoris.
Blitar Dengan Metode Time-Driven Activity Metode dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Based Costing (TDABC). Hasil dari
penelitian ini menyatakan bahwa perhitungan HASIL DAN PEMBAHASAN
biaya satuan dengan menggunakan TDABC Rumah Sakit Darus Syifa merupakan rumah
ini diperoleh besarnya biaya satuan yang rata- sakit swasta kelas C. Rumah sakit memiliki
rata lebih rendah dibandingkan tarif yang kewajiban memberikan pelayanan yang baik
berlaku. Sedangkan hasil perhitungan cost of kepada masyarakat umum khususnya untuk
performing activity, menunjukkan bahwa pelayanan jasa rawat inap. RS Darus Syifa saat ini
kapasitas terpakai untuk pemeriksaan darah memiliki beberapa tipe kamar rawat inap yang
sebesar 93,80% dan feses 99,86%. Sementara ditawarkan untuk pasien yaitu untuk kamar rawat
itu, kapasitas terpakai pemeriksaan urine, inap dewasa terdiri VIP, kelas I, kelas II, dan kelas
cairan pleura dan mikrobiologi sputum berada III. Untuk kamar rawat inap anak terdiri dari kelas
pada tingkat maksimal. Dengan demikian, I, kelas II dan kelas III. Sedangkan untuk kamar
pemanfaatan kapasitas sudah cukup efisien rawat inap neonatus yaitu terdiri ruang bayi.
namun masih perlu pemerataan dan Fasilitas yang ditawarkan berbeda untuk masing-
pengelolaan yang lebih baik agar kapasitas masing tipe kamar rawat inap. Dalam penetapan
dapat terdistribusi secara merata yang tarif kamar rawat inap pihak RS Darus Syifa masih
nantinya dapat mendukung pemberian menggunakan akuntansi biaya tradisional. Dalam
pelayanan terbaik kepada pelanggan (pasien). penetapan tarif ini pihak RS Darus Syifa
b. Alit Septian Widhiantara (2015), tentang menetapkan profit sebesar 30% dari biaya yang
Desain Time-Driven Activity Based Costing dikeluarkan.
Dalam Perhitungan Biaya Rawat Inap Dalam proses mendesain metode TDABC,
Rumah Sakit Universitas Airlangga ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu
Surabaya. Hasil dari penelitian ini sebagai berikut:
menyatakan bahwa rumah sakit Universitas 1. Mengidentifikasi kelompok sumber daya yang
Airlangga menghasilkan margin terbesar melakukan aktivitas.
untuk tipe rawat inap kelas 1 dan VIP pada 2. Mengidentifikasi waktu per aktivitas atau unit
tahun 2014. time untuk setiap tipe aktivitas.
c. Ridwan (2015), tentang Perhitungan Biaya 3. Menentukan kapasitas praktis yang digunakan
Pasien Dengan Metode Time-Driven Activity untuk melakukan aktivitas.
Based Costing Pada Instalasi Rawat Jalan 4. Menentukan capacity cost rate untuk masing-
(Studi Kasus : RSIJ Surabaya). Hasil dari masing aktivitas.
penelitian ini menyatakan bahwa menurut 5. Menghitung TDABC cost driver rate
model TDABC perhitungan biaya pasien di berdasarkan waktu per aktivitas dan capacity
instalasi rawat jalan lebih tinggi sekitar cost rate.
Rp.1.511,55 sampai Rp.5.244,77 dari 6. Menghitung biaya per aktivitas yang
perhitungan biaya oleh pihak manajemen. dilakukan (cost of performing activities)
Dalam perhitungan TDABC Cost of berdasarkan cost driver rate dan jumlah
Performing Activities dapat diketahui bahwa aktivitas yang dilakukan.
pelayanan pasien menyerap sekitar 42%-63%
dari total kapasitas yang disediakan.
Berdasarkan hasil perbandingan dengan tarif
pemerintah yang berlaku, perhitungan dengan
model TDABC masih di bawah tarif tersebut,
namun untuk biaya pasien di poli spesialis
syaraf dan internis perhitungan biaya pasien
12
Volume 10, Nomor 01, Juli 2021
Tabel 4.1
Tabel Aktivitas
13
Volume 10, Nomor 01, Juli 2021
Tabel 4.2
Waktu Per Aktivitas
Jumlah Waktu
Aktivitas Cost Waktu
No Rincian Aktivitas untuk setiap cost
Pool (menit)
poll (menit)
Penerimaan ke poli 1
2 Penerimaan Terima telepon dari Poliklinik/UGD 1 56
pasien di Menjemput pasien 10
Instalasi Rawat
Inap Penerimaan pasien baru 10
Timbang pasien 5
Observasi pasien 5
Pemesanan diet/catering 5
Persiapan dan distribusi makanan untuk
10
pasien
Mengantarkan pasien pulang 10
3 Administrasi Menyiapkan billing sesuai tindakan medis 10 20
Cetak billing dan kwitansi pembayaran serta
10
penerimaan pembayaran
4 Pembersihan 15
kamar rawat Membersihkan ruangan kamar rawat inap 15
inap
Pasien baru
Total :105,5
Pasien lama : 94,5
Sumber: Hasil Observasi, (2018)
14
Volume 10, Nomor 01, Juli 2021
Tabel 4.3
Kapasitas Praktis yang Digunakan Dalam 1 Tahun
Waktu
% x
Kerja Capacity
Nama % % x bi. Waktu
Biaya TKTL Efektif cost rate
Ruang Penjualan Tktl efektif
TKTL /menit
tktl
(menit)
Sansivera 4,48% 27.459.251 518.075 Rp 53
Anggrek 6,01% 36.814.737 694.585 Rp 53
Bougenvil 9,80% 60.001.050 1.132.042 Rp 53
Alamanda 6,20% 37.984.173 716.649 Rp 53
Tulip 6,50% 39.805.794 751.017 Rp 53
Seruni 17,79% 108.937.438 2.055.326 Rp 53
Rp612.357.041 11.553.360
Denio 14,86% 90.968.608 1.716.308 Rp 53
Yasmin 5,82% 35.667.790 672.945 Rp 53
Lavender 2,14% 13.088.685 246.945 Rp 53
Mawar 10,76% 65.915.696 1.243.634 Rp 53
Lyly 7,14% 43.696.417 824.422 Rp 53
Dahlia 8,49% 52.017.402 981.414 Rp 53
Sumber: Data RS Darus Syifa yang telah diolah, (2018)
15
Volume 10, Nomor 01, Juli 2021
Tabel 4.5
TDABC Cost Driver Rate
16
Volume 10, Nomor 01, Juli 2021
Tabel 4.6
TDABC Cost of Performing Activities
Ruang Sansivera untuk Pasien Lama
17
Volume 10, Nomor 01, Juli 2021
Tabel 4.7
TDABC Cost of Performing Activities
Ruang Sansivera untuk Pasien Baru
18
Volume 10, Nomor 01, Juli 2021
Tabel 4.8
Rekapitulasi Harga Pokok Ruang Sansivera
Tabel 4.9
Perbandingan Tarif Rawat Inap Menurut RS Darus Syifa Dengan
Tarif Menurut Metode TDABC
Biaya Rawat Inap TDABC Tarif Rawat Inap TDABC Tarif Rawat
Nama
Inap RS
Ruang Pasien Lama PasienBaru Pasien Lama Pasien Baru Darus Syifa
Sansivera Rp 797.447 Rp 797.642 Rp 1.036.681 Rp 1.036.935 Rp 900.000
Anggrek Rp 436.238 Rp 436.484 Rp 567.110 Rp 567.430 Rp 450.000
Bougenvil Rp 374.218 Rp 374.451 Rp 486.484 Rp 486.786 Rp 450.000
Alamanda Rp 349.199 Rp 349.439 Rp 453.959 Rp 454.271 Rp 300.000
Tulip Rp 344.640 Rp 344.912 Rp 448.032 Rp 448.386 Rp 300.000
Seruni Rp 281.666 Rp 281.901 Rp 366.166 Rp 366.472 Rp 300.000
Denio Rp 237.361 Rp 237.591 Rp 308.569 Rp 308.868 Rp 150.000
Yasmin Rp 257.269 Rp 257.546 Rp 334.450 Rp 334.810 Rp 150.000
Lavender Rp 687.887 Rp 688.093 Rp 894.253 Rp 894.521 Rp 250.000
Mawar Rp 314.559 Rp 314.767 Rp 408.926 Rp 409.197 Rp 200.000
Lyly Rp 273.215 Rp 273.425 Rp 355.180 Rp 355.452 Rp 100.000
Dahlia Rp 209.554 Rp 209.843 Rp 272.420 Rp 272.797 Rp 200.000
Sumber: Data RS Darus Syifa yang telah diolah, (2018)
19
Volume 10, Nomor 01, Juli 2021
20
Volume 10, Nomor 01, Juli 2021
21