0% found this document useful (0 votes)
44 views19 pages

Kesetaraan Gender

This document discusses the relationship between gender equality and economic growth in Indonesia. It analyzes how factors like life expectancy ratios, labor force participation ratios, and average length of schooling ratios between women and men impact economic growth. Using panel data, the study finds that higher ratios of these gender equality indicators are significantly associated with increased economic growth in Indonesia. It argues that promoting gender equality, such as through education programs, and considering regional characteristics can help boost economic growth and development outcomes in the country.

Uploaded by

Erna Laela
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
44 views19 pages

Kesetaraan Gender

This document discusses the relationship between gender equality and economic growth in Indonesia. It analyzes how factors like life expectancy ratios, labor force participation ratios, and average length of schooling ratios between women and men impact economic growth. Using panel data, the study finds that higher ratios of these gender equality indicators are significantly associated with increased economic growth in Indonesia. It argues that promoting gender equality, such as through education programs, and considering regional characteristics can help boost economic growth and development outcomes in the country.

Uploaded by

Erna Laela
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 19

Samsul Arifin Kesetaraan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 1

KESETARAAN GENDER DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

GENDER EQUALITY AND ECONOMIC GROWTH IN INDONESIA

Samsul Arifin
(Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jl. Raya Jakarta KM. 4, Pakupatan, Serang - Banten, Indonesia;
email: samsularifin@untirta.ac.id)

Naskah Diterima: 28 Februari 2018, direvisi: 20 Maret 2018,


disetujui: 30 Maret 2018

Abstract
In line MDGs, the increas of economic growth to bring down poverty must be able to encourage the improvement of gender
equality. In this context, the achievement of gender equality means to eliminate the gap of development between men and women
in real fields also important, the high degree of gender equality will encourage economic growth, productivity and efficiency of the
overall development. In fact, the condition of gender discrimination in Indonesia is still prevalent in all aspects of life with a tendency
experienced improvement. Taking into account that the large number of women are taking a public role in life of society, important
question needed to be raised is how did gender equality improve economic growth in Indonesia?. This study aims to analyze the
relevance of gender equality and economic growth in Indonesia. Gender equality are seen from the magnitude of the life
expectancy, the rate of labour force participation and length of study between women and men. Applying data panel, this study
shows that the ratio of life expectancy of women to men, ratio of women’s labour force participation rate to men and ratio of
average femalelength of study to men significantly increase economic growth in Indonesia. Gender equality should be one of the
solutions to increase economic growth, while policies can be introduced in the field of education is the Wajar program. Thus, women
role in economy should not be longer just considered with “one eye” or underestimated, so that economic empowerment program
for women is important. Similarly, development programs to increase economic growth should give better consideration to different
characteristics regions and their impacts.
Keywords: gender equality, life expectancy, labour force participation, lenght of study, economic growth, Indonesia, panel data

Abstrak
Dalam isu MDGs, peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk menurunkan kemiskinan harus mampu mendorong peningkatan
kesetaraan gender. Pencapaian kesetaraan gender artinya menghilangkan kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan
perempuan disegala bidang. Tingginya kesetaraan gender akan mendorong produktivitas, pertumbuhan ekonomi dan efisiensi
pembangunan secara keseluruhan. Kondisi diskriminasi gender di Indonesia masih banyak terjadi dalam seluruh aspek kehidupan
dengan kecenderungan mengalami perbaikan. Sehubungan fenomena banyaknya perempuan mengambil peran publik dikehidupan
bermasyarakat esai ini membahas bagaimanakah kesetaraan gender dalam mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia? Studi bertujuan untuk menganalisis peran kesetaraan gender terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kesetaraan
gender dilihat dari besarnya angka harapan hidup, tingkat partisipasi angkatan kerja dan rata-rata lama sekolah antara perempuan
dan laki-laki. Menggunakan data panel, studi ini menunjukkan bahwa rasio angka harapan hidup perempuan terhadap laki-laki,
rasio tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan terhadap laki-laki dan rasio rata-rata lama sekolah perempuan terhadap laki-
laki signifikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kesetaraan gender menjadi salah satu solusi dalam peningkatan
pertumbuhan ekonomi, sedangkan kebijakan yang dapat dilakukan di bidang pendidikan adalahprogram Wajar. Peran perempuan
saat ini sudah tidak boleh lagi hanya dipandang sebelah mata dalam perannya dibidang ekonomi, program pemberdayaan ekonomi
perempuan menjadi penting. Program pembangunan dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi hendaknya
memperhatikan karakteristik dan efek lintas-daerah.
Kata kunci: kesetaraan gender, angka harapan hidup, partisipasi angkatan kerja, lama sekolah; pertumbuhan ekonomi; Indonesia;
data panel.

PENDAHULUAN meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat


Perekonomian global saat ini menuntut maka diperlukan pertumbuhan ekonomi yang
pembangunan ekonomi suatu negara harus mampu meningkat dan pemerataan pendapatan secara adil
meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam baik antar generasi, antar etnis, antar jenis kelamin,
rangka mencapai kemajuan yang nyata dalam maupun antar wilayah.
upaya pengentasan kemiskinan. Peningkatan Pada saat ini isu pengentasan kemiskinan
taraf hidup masyarakat berarti peningkatan taraf tidak lagi hanya menjadi isu bagi negara sedang
hidup kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka berkembang, namun sudah menjadi isu global
sehingga menjadi salah satu komitmen global yang
2 Kajian Vol. 23 No. 1 Maret 2018 hal. 27 -
tertuang dalam Millenium Develoment Goals pendapatan masyarakat, karena pertumbuhan
(MDGs). Peningkatan pertumbuhan ekonomi ekonomi berarti terjadi peningkatan pendapat.
diharapkan tidak hanya mampu mendorong Pertumbuhan ekonomi terkait pula dengan
penurunan kemiskinan, namun juga harus mampu pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk
mendorong peningkatan kesetaraan gender seperti berdampak pada struktur demografi sehingga
yang ditekankan United Nation Development memengaruhi komposisi jumlah penduduk laki-laki
Programme (UNDP). Gender secara umum diartikan dan perempuan. Pertumbuhan penduduk akibat
bukan sebagai perbedaan jenis kelamin, melainkan pertumbuhan ekonomi harus mampu membawa
perbedaan peran, perilaku, kegiatan, serta atribut keteraan gender.
yang dikonstruksikan secara sosial dalam Pertumbuhan ekonomi menjadi hal yang sangat
masyarakat antara laki-laki dan perempuan. Gender penting dalam pembangunan ekonomi.
juga merupakan keselarasan dalam peran sosial, Pertumbuhan ekonomi dialami setiap negara
ekonomi.1 merupakan masalah multidemensi yang dapat
Penurunan kemiskinan dan kesetaraan gender berhubungan dengan sejumlah faktor ekonomi
dari hasil pembangunan ekonomi dapat salahsatunya adalah gender. Pertumbuhan ekonomi
ditingkatkan melalui upaya peningkatan dalam suatu negara dilihat dari meningkatnya
pertumbuhan ekonomi dengan mendorong peran produksi barang dan jasa yang diukur
perempuan dalam pembangunan ekonomi. menggunakan PDB dalam tingkat nasional atas
Pertumbuhan Ekonomi diyakini oleh sebagian besar dasar harga konstan dan PDRB dalam tingkat
ekonom sebagai indikator yang paling tepat dalam regional. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah
menggambarkan proses kemajuan pembangunan nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
suatu negara. Hal ini terkait dengan kemampuannya seluruh unit ekonomi.4
dalam menggambarkan tercapainya suatu proses Gambar 1 menjelaskan pertumbuhan ekonomi
peningkatan kapasitas produksi nasional, 34 provinsi di Indonesia pada tahun 2014 dan
peningkatan jumlah konsumsi dan yang terpenting tahun 2017. Secara keseluruhan dari 34 provinsi
adalah peningkatan pendapatan.2 Adam Smith mayoritas daerah mengalami kenaikan
mengemukakan tentang proses pertumbuhan pertumbuhan ekonominya meskipun apabila dilihat
ekonomi dalam jangka panjang secara sistematis. dari rata-rata pertumbuhan ekonominya terjadi
Proses pertumbuhan ekonomi menurut Smith dapat penurunan dari tahun 2014 sebesar 5,516 persen ke
dibedakan dalam dua aspek utama pertumbuhan tahun 2017 menjadi 5,171 persen. Pada tahun 2014
ekonomi yaitu (1) pertumbuhan output total; dan tertinggi pertama adalah Provinsi Sulawesi Barat
(2) pertumbuhan penduduk.3 Pertumbuhan sebesar 8,86 persen. Kedua adalah Provinsi
ekonomi menjadi penting terkait penurunan Kalimantan Utara sebesar 8,18 persen. Ketiga
kemiskinan melalui peningkatan adalah Provinsi Sulawesi

Sumber: BPS data


diolah
Gambar 1: Pertumbuhan Ekonomi 34 provinsi di Indonesia
1
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Selatan sebesar 7,54 persen. Pada tahun 2017
Anak, Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2016,
Jakarta: CV. Lintas Khatulistiwa, 2016, hlm. 12. tertinggi pertama adalah Provinsi Sulawesi Selatan
2
Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIM 4
Gregory Mankiw. Makroekonomi. Jakarta: Erlangga, 2006,
YKPN Yogyakarta, 2010, hlm. 269.
3 hlm. 126.
Ibid, hlm. 75
Samsul Arifin Kesetaraan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 3
sebesar 7,23 persen. Kedua adalah Provinsi Sulawesi gender dalam masyarakat selama ini. Secara
Tengah sebesar 7,14 persen. Ketiga adalah Provinsi umum, perempuan lebih berperan secara domestik
Sulawesi Tenggara sebesar 6,81 persen. dibandingkan publik. Hal ini tidak terlepas dengan
Perbedaan masing masing pertumbuhan kodrat perempuan untuk mengurus rumah tangga.
ekonomi per provinsi dikarenakan perbedaan Sementara untuk mencari nafkah keluarga menjadi
karakteristik masing-masing provinsi serta faktor- tanggung jawab laki-laki.
faktor yang memengaruhinya salahsatunya adalah Istilah gender tidak merujuk pada jenis kelamin,
gender. Menurut Karoul Khayria and Rochidi Feki gender merujuk pada hubungan antara laki-laki dan
setiap terjadi peningkatan kesetaraan gender, maka perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan,
pertumbuhan ekonomi akan meningkat serta dan bagaimana hubungan sosial ini dikonstruksikan.
tingkat partisipasi angkatan kerja antara perempuan Peran gender bersifat dinamis dan berubah antar
dan laki-laki memengaruhi tingkat kesetaraan waktu.10 Kementerian Pemberdayaan Perempuan
gender5. Hasil penelitian Frestina Diah Mulasari dan Perlindungan Anak menjelaskan bahwa untuk
dengan menggunakan data panel Provinsi Jawa mengetahui ketimpangan gender dapat dilihat dari
Tengah mendapatkan kesimpulan bahwa peran kesenjangan nilai Indeks Pembangunan Gender
gender perempuan terhadap pertumbuhan (IPG) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPG
ekonomi positif signifikan. Peran gender perempuan merupakan rasio antara IPM perempuan dan laki-
terkait tingkat pendidikan, kesehatan dan tenaga laki. Nilai IPG berkisar antara 0-100 persen, bila nilai
kerja6. Hasil ini diperkuat oleh penelitian Agnes Vera IPG semakin tinggi maka semakin rendah
Yanti Sitorus (2010)7 dan Rahmi Fuji Astuti kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan
Harahap (2014)8 yang menyimpulkan bahwa perempuan. IPG sama halnya dengan IPM
ketimpangan gender dalam bidang pendidikan, dipengaruhi oleh beberapa komponen yang terdiri
kesehatan dan tenaga kerja signifikan dalam dari angka harapan hidup (AHH), Angka Melek Huruf
memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ketika (AMH), Rata-rata lama Sekolah (RLS), dan
semakin membaik kesetaraan gender dalam bidang pengeluaran per-kapita.
pendidikan, kesehatan dan tenaga kerja, maka Isu kesetaraan dan keadilan gender di
pertumbuhan ekonomi semakin meningkat. Indonesia menjadi hal yang sangat penting dan
Selama ini peran publik dan domestik menjadi menjadi perhatian serius pemerintah hal ini
pembeda antara peran laki-laki dan perempuan di dengan dibuktikan Pemerintah Republik Indonesia
masyarakat9. Laki-laki cenderung berperan dalam mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9
aktivitas publik, yaitu aktivitas yang dilakukan di luar Tahun 2000 Pengarusutamaan Gender dalam
rumah dan bertujuan mendapatkan pendapatan. Pembangunan Nasional. Strategi Pengarusutamaan
Sedangkan perempuan lebih banyak dalam peran (arus utama) Gender mengikutsertakan gender
domestik yaitu aktivitas yang dilakukan di dalam dalam perencanaan hingga evaluasi kebijakan
rumah, yaitu mengurus rumah tangga dan tidak dan program pembangunan nasional. Namun
dimaksudkan untuk mendapat pendapatan. Kedua kenyataan menunjukkan bahwa diskriminasi
peran ini dapat menjelaskan perbedaan peran gender masih banyak terjadi dalam seluruh aspek
5 kehidupan meskipun kesetaraan gender mengalami
Karoul Khayria and Rochidi Feki dalam Miftakhul Ulum,
“Analisis Ketimpangan Gender terhadap Pertumbuhan peningkatan. Perempuan mengalami diskriminasi
Ekonomi di Indonesia tahun 2011-2014”. Skripsi tidak dalam persamaan hak, mengakses sumber
diterbitkan, Serang: Program Studi Ekonomi pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan dan
Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas partisipasi politik.
Sultan Ageng Tirtayasa, 2016, hlm. 27. Menurut The Global Gender Gap Report 2013,
6
Frestiana Dyah Mulasari, “Peran Gender Perempuan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Tengah
Indonesia berada di peringkat 95 dari 136 negara
2008-2012”, Economic Development Analysis Journal, Vol. dengan skor sebesar 66,13. Dibandingkan dengan
4, No. 3, Agustus 2015, hlm. 262. Negara ASEAN lainnya, Filipina (peringkat 5),
7
Agnes Vera Yanti Sitorus, “Dampak Ketimpangan Gender Singapura (peringkat 58), Thailand (peringkat 65),
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, Sosio Vietnam (peringkat 73), dan Brunei Darussalam
Informa, Vol. 2, No. 01, Januari-April 2016, hlm 100.
8 (peringkat 88) berada di atas Indonesia.11
Rahmi Fuji Astuti Harahap, “Analisis Pengaruh Ketimpangan
Gender Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Pada perkembangannya, saat ini perempuan
Indonesia sudah memberikan sumbangan besar
bagi kesejahteraan keluarga dan pembangunan
Tengah”, Skripsi, Semarang: Ilmu Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2014. 10
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
9
Dwi Edi Wibowo, “Peran Ganda Perempuan dan Kesetaraan Anak, Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2016,
Gender”, Jurnal WAWAZAH, Vol. 3, No. 1, Juli 2011, hlm. Jakarta: CV. Lintas Khatulistiwa, 2016, hlm. 15.
356-357. 11
Ibid, hlm. 2.
4 Kajian Vol. 23 No. 1 Maret 2018 hal. 27 -
masyarakat terlihat dari banyaknya perempuan Dari hasil penelitian Seguino menunjukkan
yang berkarya dan bekerja untuk menambah bahwa ketimpangan gender memiliki dampak
penghasilan keluarga. Bahkan banyak perempuan negatif, yaitu: pertama, kesenjangan gender dalam
yang menjadi tulang punggung keluarga karena pendidikan akan mengurangi jumlah rata-rata
suami tidak bekerja atau menjadi orang tua tunggal. modal manusia dalam masyarakat13. Kesenjangan ini
Di samping itu banyak prestasi yang diperoleh para menghalangi bakat-bakat yang memiliki kualifikasi
perempuan Indonesia pada level nasional maupun tinggi yang terdapat pada anak perempuan yang
internasional. Potensi yang dimiliki oleh perempuan pada akhirnya akan mengurangi tingkat
Indonesia, tidak kalah dengan laki-laki. Semakin pengembalian investasi sektor pendidikan. Kedua,
banyak kesempatan yang diberikan pada adanya eksternalitas dari pendidikan kaum wanita
perempuan untuk peran publik, maka akan bagi penurunan tingkat fertilitas, tingkat kematian
meningkatkan kemakmuran masyarakat Indonesia. anak, dan mendorong pendidikan yang lebih baik
Mengingat jumlah penduduk perempuan hampir bagi generasi mendatang. Penurunan fertilitas
sama dengan penduduk laki-laki. memberikan eksternalitas positif bagi penurunan
Sehubungan latar belakang tersebut di atas, angka beban ketergantungan dalam angkatan kerja.
maka rumusan masalahnya adalah “Pertumbuhan Ketiga, pemerataan kesempatan dalam sektor
ekonomi yang rendah di duga penyebabnya adalah pendidikan dan pekerjaan bagi setiap gender
ketidaksetaraan gender”. Rumusan tersebut memberikan dampak positif bagi kemampuan
mengandung dua pertanyaan penelitian, yakni: bersaing suatu negara dalam perdagangan
1. Bagaimana kondisi kesetaraan gender yang internasional. Keempat, bekal pendidikan dan
terjadi pada saat ini dengan melihat angka IPG kesempatan kerja di sektor formal yang lebih besar
dengan menghitung rasio dari IPM perempuan bagi kaum wanita akan meningkatkan bargaining
dan laki-laki? power mereka dalam keluarga. Hal ini penting
2. Apakah peningkatan kesetaraan gender yang karena terdapat perbedaan pola antara perempuan
dilihat dari komponen AHH, Tingkat Partisipasi dan laki-laki dalam perilaku menabung dan investasi
Angkatan Kerja dan RLS antara laki-laki dan ekonomi baik non ekonomi seperti kesehatan dan
perempuan dapat meningkatkan pertumbuhan pendidikan anak yang akan meningkatkan modal
ekonomi di Indonesia? manusia generasi mendatang dan pada akhirnya
Adapun tujuan penelitian ini adalah pertama, mendorong pertumbuhan ekonomi.
mendapatkan gambaran keadaan kesetaraan
gender hubungan sosial antara laki-laki dan 2. Ketimpangan Gender dan Pertumbuhan
perempuan terkait peran ekonomi khususnya dalam Ekonomi
akses bekerja melalui TPAK serta akses pendidikan Pembangunan ekonomi bertujuan untuk
melalui RLS. Kedua, menghasilkan kajian empiris meningkatkan kesejahteraan dan memperbaiki
untuk membuktikan bahwa peningkatan kesetaraan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan ekonomi
gender berperan dalam meningkatkan tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. atau pendapatan per kapita tetapi juga diharapkan
1. Ketimpangan Gender dan dampaknya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
terhadap pertumbuhan ekonomi Upaya pembangunan tersebut ditujukan untuk
Laporan World Bank menyatakan bahwa biaya seluruh penduduk tanpa membedakan jenis
disparitas gender tinggi, karena disparitas gender kelamin, suku, dan agama. Namun, pada
tidak hanya mengurangi kesejahteraan perempuan, pelaksanaan upaya tersebut masih mengabaikan
tetapi juga mengurangi kesejahteraan laki-laki dan permasalahan kesetaraan dan keadilan gender di
anak- anak12. Rendahnya tingkat pendidikan mana terdapat kesenjangan antara peran laki-laki
perempuan menyebabkan human capital dan perempuan sebagai pelaku dan penerima hasil
perempuan rendah dan rendahnya kualitas pembangunan. Peran kaum perempuan dalam
pelayanan untuk anak, serta percepatan pelaksanaan program pembangunan kenyataannya
penyebaran HIV. Berdasarkan laporan, diskriminasi masih belum dimanfaaatkan secara optimal. Hal ini
gender dalam pasar tenaga kerja dan akses disebabkan oleh masih rendahnya kualitas
terhadap sumber daya menyebabkan terjadi sumberdaya perempuan baik dalam bidang
inefisiensi dalam alokasi input dan hilangnya output. pendidikan, kesehatan dan tenagakerja.
12
Laporan World Bank (2005) dalam Rahmi Fuji Astuti
13
Harahap, “Analisis Pengaruh Ketimpangan Gender Stephanie Seguino, “Micro-macro linkages between
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa gender, development, and growth: Implications for the
Tengah”, Skripsi, Semarang: Ilmu Ekonomi Pembangunan Carribbean region”, Journal of Eastern Carribean Studies,
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2014, hlm. 33. Vol. 33, No. 4, hlm. 8–42.
Samsul Arifin Kesetaraan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 5
Ketimpangan gender di Indonesia merupakan METODE PENELITIAN
salah satu masalah dalam pembangunan dan
Data yang digunakan dalam penelitian ini
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di
adalah data panel yang terdiri 34 provinsi di
Indonesia dilihat dari PDRB 34 provinsi yang ada.
Indonesia untuk periode waktu penelitian 2011-
Penelitian ini akan mengukurketimpangangender
2017. Jika jumlah periode observasi sama
dan melihat bagaimana pengaruh ketimpangan
banyaknya untuk tiap-tiap unit cross-section maka
gender dari pendidikan, kesehatan dan
dinamakan balanced panel. Sebaliknya jika jumlah
ketenagakerjaan terhadap pertumbuhan ekonomi di
periode observasi tidak sama untuk tiap-tiap unit
Indonesia.
cross-section maka disebut unbalanced panel.17 Data
Ketimpangan gender dalam penelitian ini dilihat
panel yang digunakan dalam penelitian ini berupa
melalui ketimpangan gender dari pendidikan,
data sekunder dari Badan Pusat Statistik, yaitu
kesehatan, dan ketenagakerjaan antara laki-laki dan
Pertumbuhan Ekonomi, RLS, AHH, dan Tingkat
perempuan. Keadaan tingkat pendidikan dapat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
ditunjukkan melalui rata-rata lama sekolah yang
Untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu
merupakan ukuran jumlah tahun belajar penduduk
menganalisis kesetaraan gender dalam peranannya
usia 15 tahun ke atas yang telah diselesaikan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi 34 provinsi di
pendidikan formal (tidak termasuk tahun yang
Indonesia, maka digunakan metode regresi data
mengulang). Lagerlof menyimpulkan bahwa ada
panel. Menurut Baltagi, penggunaan data panel
interaksi antara ketimpangan gender di pendidikan,
memberikan banyak keuntungan di antaranya
kelahiran tinggi, investasi modal manusia rendah
sebagai berikut:
dengan pertumbuhan ekonomi14. Dalam hal ini,
(1) mampu mengontrol heterogenitas individu; (2)
dampak kelahiran terhadap pertumbuhan melalui
memberikan data yang lebih banyak dan beragam,
investasi modal manusia generasi mendatang.
mengurangi kolinearitas antar-peubah, meningkatkan
Angka harapan hidup telah menjadi proxy yang derajat bebas, dan lebih efisien; serta (3) lebih baik
layak dalam menentukan kondisi kesehatan
untuk penelitian dynamics of adjusment, karena
terhadap pertumbuhan ekonomi. Barro dan Lee
observasi cross-section yang berulang, maka data
menggunakan angka harapan hidup sebagai
panel lebih baik dalam mempelajari perubahan
salahsatu variabel dalam menentukan tingkat
dinamis.18 Indonesia sebagai negara dengan
pertumbuhan ekonomi15. Angka harapan hidup
keragaman besar dalam wilayah, sosial, budaya dan
memiliki hubungan yang positif dan kuat dengan
ekonomi, maka dianggap memiliki heterogenitas
pertumbuhan karena angka harapan hidup tidak
individu. Ada tiga model dalam data panel, Model
hanya mewakili kesehatan yang baik tetapi juga
Pooled Least Square (Comon Effect), Fixed Effect
kinerja seseorang. Sebagai contoh, angka harapan
Model (FEM) dan Random Effect Model (REM).
hidup yang tinggi mungkin beriringan dengan
Pemilihan model panel data menggunakan Uji Chow
perilaku pekerja dan kemampuan yang tinggi. Rasio
untuk memilih Pooled Least Square (PLS) atau
angka harapan hidup perempuan dan laki-laki
metode Fixed Effect model (FEM). Pemilihan model
menjadi variabel yang mewakili ketimpangan
Uji Hausman digunakan untuk memilih antara
gender dalam kesehatan.
metode pendekatan Fixed Effect Model (FEM) atau
Tingkat ketenagakerjaan sangat tergantung
Random Effect Model (REM).19
tingkat fertilitas, apabila tingkat fertilitas rendah
Untuk mengidentifikasi peran kesetaraan
akan mengurangi angka beban ketergantungan
gender terhadap pertumbuhan ekonomi, digunakan
dalam angkatan kerja (dependency ratio) sehingga
pendekatan Angka Harapan Hidup (AHH). Rata-rata
meningkatkan suplai tabungan. Pada saat sejumlah
tahun hidup yang masih akan dijalani oleh
besar penduduk memasuki angkatan kerja karena
seseorang yang telah berhasil mencapai umur x,
pertumbuhan penduduk sebelumnya tinggi, akan
pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas
mendorong permintaan investasi. Bloom dan
yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. Tingkat
Williamson mengatakan jika peningkatan
Partisipasi Angkatan Kerja yang menggambarkan
permintaan didukung peningkatan tabungan
Persentase jumlah angkatan kerja terhadap
domestik atau capital inflow akan mendorong
penduduk usia kerja menurut definisi BPS. Rata-
ekspansi investasi dan selanjutnya akan
16 Rata Lama Sekolah Jumlah tahun belajar penduduk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi .
usia 15 tahun ke atas yang telah diselesaikan dalam
pendidikan formal (tidak termasuk tahun yang
mengulang).
14
Miftakhul Ulum. “Analisis Ketimpangan Gender terhadap
16
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2011-2014”, Ibid, hlm. 29.
Skripsi tidak diterbitkan. Serang: Program Studi Ekonomi
Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa, 2017.
15
Ibid, hlm. 31.
17
6 Kajian Vol. 23 No. 1 Maret 2018 hal. 27 -
Damodar Gujarati, Dasar-Dasar Ekonometrika, Edisi
Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2006, hal 126.
18
B.H. Baltagi, Econometric Analysis of Panel Data, Edisi ke-
3, West Sussex: John Wiley and Sons, Ltd, 2005.
19
Damodar Gujarati dan Porter, Dasar-dasar
Ekonometrika, Jakarta: Salemba Empat, 2015, hlm 262.
Samsul Arifin Kesetaraan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 7
Persamaan model yang digunakan dalam
i : cross section
penelitian ini adalah modifikasi dari model Solow-
Swan, Mowadat Ali dan Frestiana Diah Mulasari; t : times
PEit = β0it + β1RLSLit + β2AHHLit + β3TPAKLit + eit (1) Rasio angka harapan hidup perempuan dan laki-
laki.
PE = β0 + β RLS + β AHH + β TPAK + e (2) Angka harapan hidup adalah umur yang mungkin
dicapai
it it 1 Pit 2 Pit 3 Pit it
seseorang yang lahir pada tahun tertentu. Rasio angka
dengan : harapan hidup perempuan dan laki-laki
menggambarkan ketimpangan gender dalam
PEit : Pertumbuhan Ekonomi (laju
kesehatan. Rasio angka harapan hidup memiliki nilai
pertumbuhan ekonomi provinsi)
sekitar 1. Sehingga variabel ini dihitung berdasarkan
RRLSit : Rata-rata Lama Sekolah perbandingan angka harapan hidup laki-laki
RAHHit : Angka Harapan Hidup terhadap perempuan dalam satuan persentase
RTPAKit : Tingkat Partipasi Angkatan Kerja bukan rasio angka harapan hidup perempuan terhadap
laki-laki. Karena nilai rasio melebihi 1.
L : laki-laki
Rasio rata-rata lama sekolah perempuan dan
P : perempuan laki-laki. Variabel ini menggambarkan ketimpangan
β0 : intersep; gender dalam pendidikan. Rasio pendidikan
βi : parameter yang diestimasi, i = 1,..., k; tersebut dihitung dari perbandingan rata-rata lama
sekolah antara perempuan dan laki-laki dengan
eit : error
menggunakan satuan persentase.
i : cross section Rasio tingkat partisipasi angkatan kerja
t : times perempuan dan laki-laki. Variabel ini
Persamaan yang digunakan dalam penelitisn ini menggambarkan ketimpangan gender dalam
merupakan turunan dari persamaan Solow-Swan, ketenagakerjaan. Rasio TPAK perempuan dan laki-
Mowadat Ali dan Frestiana Diah Mulasari kemudian laki merupakan perbandingan persentase jumlah
persamaan itu dimodifikasi sesuai dengan tujuan angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja
penelitian, sehingga secara matematis model dasar perempuan dan laki- laki dengan menggunakan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah: satuan persentase.
LPE = f (RRLS, RAHH, RTPAK) (3)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian mengenai pengaruh variabel-variabel
rasio rata-rata lama sekolah perempuan dan laki- A. Analisis Deskriptif
laki (RRLS), rasio angka harapan hidup perempuan Menurut UNDP Indek Pembangunan Gender
20
dan laki-laki (RAHH) dan rasio rata-rata tingkat (IPG)P merupakan indeks pencapaian kemampuan
partisipasi angkatan kerja perempuan dan laki- dasar pembangunan manusia yang sama seperti
laki (RTPAK) terhadap pertumbuhan ekonomi (PE) Indek Pembangunan Manusia (IPM) dengan dimensi
menggunakan data time series selama empat tahun yang sama namun dapat menangkap
dari 2011-2017 dan data cross section sebanyak 34 ketidaksetaraan dalam pencapaian antara
provinsi yang menghasilkan 120 observasi, sehingga perempuan dan laki-laki. Akibat perubahan
persamaannya: metodologi yang terjadi, terjadi pula perubahan
interpretasi dari angka IPG21. Pada metode lama,
angka IPG yang dihasilkan harus dibandingkan
dengan angka IPM. Semakin kecil selisih angka IPG
PE = α + α RRLS + α RAHH + α RTPAK + e (4) dengan angka IPM, maka semakin kecil ketimpangan
it 0 1 it 2 it 3 it it

dengan : yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Pada


metode baru, interpretasi dari angka IPG apabila
PE : Pertumbuhan Ekonomi (laju
semakin kecil jarak angka IPG dengan nilai 100,
pertumbuhan ekonomi provinsi)
maka semakin setara pembangunan antara laki-laki
RRLS : Rasio Rata-rata Lama Sekolah dengan perempuan. Namun semakin besar jarak
perempuan dan Laki-laki angka IPG dengan nilai 100, maka semakin terjadi
RAHH : Rasio Angka Harapan Hidup perempuan ketimpangan pembangunan antara laki-laki dan
dan Laki-laki perempuan. Angka
RTPAK : Rasio Tingkat Partipasi Angkatan Kerja 100 dijadikan patokan untuk menginterpretasikan
perempuan dan Laki-laki 20
UNDP (2005) dalam Frestiana Dyah Mulasari, “Peran
α0 : intersep; Gender Perempuan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di
Provinsi Jawa Tengah 2008-2012”, Economic Development
αi : parameter yang diestimasi, i = 1,..., k;
Analysis Journal, Vol. 4, No. 3, Agustus 2015, hlm. 262.
8
21
Kajian Vol. 23 No. 1 Maret 2018 hal. 27 -
Badan Pusat Statistik, Indeks Pembangunan Manusia
eit Berbasis Gender 2014. Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2014,
: error Hlm. 17
Samsul Arifin Kesetaraan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 9

Sumber : BPS data diolah


Gambar 2 : Pergerakan IPG 34 provinsi tahun 2011-2017
angka IPG karena angka tersebut merupakan nilai Komponen pembentuk IPG di bidang
rasio paling sempurna. pendidikan, RLS yaitu jumlah tahun belajar
Gambar 2 memperlihatkan selama kurun waktu penduduk usia
2011-2017 seluruh 34 provinsi menunjukkan terjadi 15 tahun ke atas yang telah diselesaikan dalam
peningkatan angka IPG. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan formal (tidak termasuk tahun yang
terjadi peningkatan pemerataan gender diseluruh mengulang). Gambar 3 memperlihatkan keadaan
provinsi Indonesia. Provinsi yang memiliki angka IPG RLS antara laki-laki dan perempuan pada tahun
terendah selama 7 tahun adalah Papua (rata-rata di 2011-2017 di 34 provinsi Indonesia menunjukkan
angka 76) sedangkan provinsi yang memiliki angka bahwa secara konsisten keberadaan RLS laki-laki di
IPG tertinggi selama 7 tahun adalah DKI Jakarta atas perempuan. Provinsi yang memiliki angka RLS
(rata- rata di angka 94,18). Berdasarkan hasil terendah selama 7 tahun adalah Papua (baik untuk
penghitungan yang dilakukan oleh BPS, angka IPM laki-laki dan perempuan) sedangkan provinsi yang
laki-laki dan IPM perempuan sama-sama mengalami memiliki angka RLS tertinggi selama 7 tahun adalah
peningkatan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. DKI Jakarta (baik untuk laki-laki dan perempuan).
Namun dari sisi kecepatannya, capaian Pada tahun 2011-2017 rata-rata RLS untuk laki-laki
pembangunan perempuan memiliki akselerasi yang (8,4) lebih tinggi dibandingkan perempuan (7,7). Hal
lebih tinggi. Sebagai akibatnya IPG menunjukkan ini menunjukkan bahwa terjadi kesenjangan antara
peningkatan. laki-laki dan perempuan terkait akses pendidikan
dari

12

11

10

4
1-

2-

3-

5-

6-

8-

9-

11 -

12 -

13 -

15 -

16 -

18 -

19 -
11

14

17

13

16

12

15

11

14

17

13

16

12

15

Sumber : BPS data diolah (2013) RLSL RLSP

Gambar 3 : RLS laki-laki dan perempuan 34 provinsi di Indonesia Tahun 2011-2017


1 Kajian Vol. 23 No. 1 Maret 2018 hal. 27 -
80

76

72

68

64

60
1-

2-

3-

5-

6-

8-

9-

11 -

12 -

13 -

15 -

16 -

18 -

19 -
11

14

17

13

16

12

15

11

14

17

13

16

12
Sumber : BPS data diolah (2013) AHHL

Gambar 4 : AHH laki-laki dan perempuan 34 provinsi di Indonesia Tahun 2011-2017


aspek lama pendidikan yang ditamatkan. Anak laki- laki-laki terendah adalah Papua Barat) sedangkan
laki dapat menempuh pendidikan sampai dengan provinsi yang memiliki angka AHH tertinggi selama 7
kelas 8,4 (kelas 2 SMP) sedangkan anak perempuan tahun adalah DI Yogyakarta (baik untuk laki-laki dan
hanya sampai dengan kelas 7,7 (kelas 1 SMP). perempuan). Pada tahun 2011-2017 rata-rata AHH
Komponen pembentuk IPG di bidang untuk laki-laki (66,63) lebih rendah dibandingkan
kesehatan, AHH yaitu rata-rata tahun hidup yang perempuan (70,59). AHH mengukur dimensi umur
masih akan dijalani oleh seseorang yang telah panjang dan hidup sehat menunjukkan bahwa
berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun terjadi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan
tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di terkait akses kesehatan dari aspek lama usia hidup.
lingkungan masyarakatnya. Gambar 4 Laki-laki hanya memiliki lama usia hidup sampai
memperlihatkan keadaan Angka Harapan Hidup dengan 66 tahun sedangkan perempuan sampai
(AHH) antara laki-laki dan perempuan pada tahun dengan kelas 70 tahun.
2011-2017 di 34 provinsi Indonesia menunjukkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
bahwa secara konsisten keberadaan AHH yaitu persentase jumlah angkatan kerja terhadap
perempuan di atas laki-laki. Provinsi yang memiliki penduduk usia kerja. Gambar 5 memperlihatkan
angka AHH terendah selama 7 tahun adalah keadaan TPAK antara laki-laki dan perempuan
Sulawesi Barat (baik untuk laki-laki dan perempuan, pada tahun 2011-2017 di 34 provinsi Indonesia
kecuali di tahun 2012 untuk AHH
90

80

70

60

50

40

30
1-

2-

3-

4-

5-

6-

7-

8-

9-

10 -

11 -

12 -

13 -

14 -

15 -

16 -
11

11

11

11

11
11

11

11

11

11

11

11
11

11

11

Sumber : BPS data diolah (2013) TPAKL TPAKP


Gambar 5 : TPAK laki-laki dan perempuan 34 provinsi di Indonesia
Samsul Arifin Kesetaraan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 11
menunjukkan kondisi laki-laki konsisten jauh di atas Capaian pembangunan manusia dan
perempuan. Pada tahun 2011-2017 Provinsi yang kesenjangan gender yang diukur melalui IPM dan
memiliki angka TPAK laki-laki terendah adalah DIY, IPG menunjukkan peningkatan, hal ini
Maluku, DIY dan Maluku, sedangkan angka TPAK menggambarkan terjadinya perbaikan. Kesetaraan
perempuan terendah adalah Jabar, Riau, Sulut dan gender semakin membaik yang diukur melalui
Sulut. Pada tahun 2011-2017 provinsi yang memiliki selisih IPG dan IPM menunjukkan penurunan
angka TPAK laki-laki tertinggi adalah Sulteng, Papua, menggambarkan terjadinya perbaikan. Selisih antara
Papua dan Kepri sedangkan angka TPAK perempuan IPM dan IPG sebenarnya menunjukkan tingkat
tertinggi adalah Bali, Bali, Papua dan Papua. Pada koreksi terhadap IPM yang diakibatkan oleh adanya
tahun 2011-2017 rata-rata TPAK untuk laki-laki disparitas gender dengan kondisi ideal disparitas
(83,6) lebih rendah dibandingkan perempuan gender relatif rendah, maka nilai selisih antara
(51,68). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kedua indeks ini akan mendekati nol.22 Berdasarkan
kesenjangan yang sangat besar antara laki-laki dan gambar 6 dapat dilihat bahwa perbaikan
perempuan terkait akses pekerjaan. Laki-laki pembangunan gender melalui penurunan disparitas
memiliki persentase jumlah angkatan kerja gender dalam pelaksanaan pembangunan manusia
terhadap penduduk usia kerja sebesar 83,6 di Indonesia pada periode 2011-2017 dengan
sedangkan perempuan hanya 51,68. kecenderungan terus membaik secara pelahan.

Sumber: BPS data diolah


Gambar 6 : Hubungan selisih (IPG-IPM) dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada tahun 2011-2017
B. Analisis Hasil Estimasi Model Peran Kesetaraan Perbaikan kesetaraan gender dapat pula
Gender terhadap Pertumbuhan Ekonomi digambarkan oleh rasio (IPM/IPG), apabila terjadi
1. Hubungan Kesetaraan Gender dan peningkatan rasio mendekati ke 100 menunjukkan
Pertumbuhan Ekonomi peningkatan terjadinya perbaikan IPG yang mampu
Dinamika kesetaraan gender di Indonesia pada mengurangi jarak secara nyata dalam pencapaian
tahun 2011-2017 ditunjukkan pada tabel 1 berikut: kapabilitas dasar antara laki-laki dan perempuan. 23
Tabel 1. Perkembangan Indeks Pembangunan Gender Berdasarkan gambar 7 dapat dilihat bahwa
(IPG), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan perbaikan pembangunan gender melalui
selisih (IPG- IPM) serta rasio (IPM/IPG), 2011- mengurangi jarak pencapaian kapabilitas dasar
2017 antara laki-laki dan perempuan dalam pelaksanaan
Indeks Indeks Selisih Rasio pembangunan manusia di Indonesia pada periode
Tahun Pembangunan Pembangunan (IPG- (IPM/ 2011-2017 dengan kecenderungan terus membaik
Gender (IPG) Manusia (IPM) IPM) IPG) secara pelahan.
2011 89,52 67,09 22,43 74,94 Adanya perbedaan pencapaian penurunan
2012 90,07 67,70 22,37 75,16
dispaitas gender dan kapabilitas dasar antara laki-
laki dan perempuan yang terjadi di tingkat nasional,
2013 90,19 68,31 21,88 75,74
tampaknya juga terjadi di tingkat provinsi.
2014 90,34 68,90 21,44 76,27 Fenomena
2015 91,03 69,55 21,48 76,40 22
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
2016 90,82 70,18 20,64 77,27 Anak, Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2013,
Jakarta: CV. Lintas Khatulistiwa, 2013,hlm. 69.
2017 90,96 70,81 20,15 77,85 23
Agnes Vera Yanti Sitorus, “Dampak Ketimpangan Gender
Sumber: Badan Pusat Statistik Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, Sosio
Informa, Vol. 2, No. 01, Januari-April 2016, hlm 94.
1 Kajian Vol. 23 No. 1 Maret 2018 hal. 27 -

Sumber: BPS data diolah


Gambar 7 : Hubungan rasio (IPM/IPM) dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada tahun 2011-2017
ini dapat ditunjukkan melalui besaran angka selisih Tabel 2. Kuadran penempatan provinsi dengan indikator
dan rasio antara IPG-IPM di semua provinsi. Hal ini rata-rata rasio dan pertumbuhan ekonomi
dapat memberikan gambaran bahwa persoalan
ketimpangan gender masih terjadi di semua
provinsi. Untuk mengetahui hubungan antar indeks
ketimpangan gender provinsi dengan pertumbuhan
ekonomi, dilakukan plotting dalam analisis kuadran24.
Berdasarkan gambar 8 hasil plotting data
kesetaraan gender yang diukur oleh rasio (IPM/IPG)
dengan pertumbuhan ekonomi pada 34 provinsi di
Indonesia pada periode 2011-2017 menunjukkan
hubungan yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa
perbaikan kesetaraan gender akan berdampak pada
perbaikan pertumbuhan ekonomi.
8
Samsul Arifin Kesetaraan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 13
Kuadran II Kuadran I
Menggambarkan keadaan Menggambarkan keadaan
kesetaraan gender di bawah kesetaraan gender di atas
rata-rata provinsi dan rata-rata provinsi dan
pertumbuhan ekonomi di pertumbuhan ekonomi di
atas rata-rata provinsi atas rata-rata provinsi
Kuadran III Kuadaran IV
Menggambarkan keadaan Menggambarkan keadaan
kesetaraan gender di bawah kesetaraan gender di atas
rata-rata provinsi dan rata-rata provinsi dan
pertumbuhan ekonomi di pertumbuhan ekonomi di
bawah rata-rata provinsi bawah rata-rata provinsi

5
P

2
.66 .68 .70 .72 .74 .76 .78 .80 .82 .84

RASIO

Gambar 8 : Hubungan rasio (IPM/IPG) dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia


34 provinsi di Indonesia dari pada tahun 2011-2017
Untuk melihat lebih detail pada 34 provinsi di Kuadran I dan kuadran III menggambarkan
Indonesia dapat mengunakan data rasio (IPM/IPG) hubungan rasio dengan growth memiliki tanda
dan pertumbuhan ekonomi tahun 2014 dan 2017 positif. Pada saat rasio tinggi besarnya growth tinggi
dengan menggunakan analisis kuadran sehingga demikian pula sebaliknya pada saat rasio rendah
dapat dilihat bagaimana posisi masing-masing besarnya growth rendah. Sedangkan kuadran II dan
provinsi terkait arah hubungan kesetaraan gender kuadran IV menggambarkan hubungan rasio dengan
dan pertumbuhan ekonomi serta perubahannya. growth memiliki tanda negatif. Pada saat rasio
Acuan analisis kuadran didasarkan pada tabel 2 rendahnya growth tinggi demikian pula sebaliknya
berikut. pada saat rasio tinggi besarnya growth rendah.
24
Agnes Vera Yanti Sitorus, “Dampak Ketimpangan Gender Kondisi ideal yang diharapkan adalah rasio dengan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, Sosio growth memiliki tanda positif serta yang terjadi adalah
Informa, Vol. 2, No. 01, Januari-April 2016, hlm. 95. pada pembangunan gender membaik akan diikuti oleh
pertumbuhan ekonomi yang membaik.
1 Kajian Vol. 23 No. 1 Maret 2018 hal. 27 -
Tabel 3. Pembagian Provinsi kedalam Kuadran indikator dengan rasio rendah dan growth rendah berkurang
rata-rata rasio dan pertumbuhan ekonomi dari 11 provinsi pada tahun 2014 menjadi 9 provinsi
pada tahun 2014 dan 2017
pada tahu 2017 pada saat yang sama jumlah
Kuadran Provinsi tahun 2014 Provinsi tahun 2017 provinsi dengan rasio tinggi dan growth tinggi tetap
I Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Jawa tidak ada perubahan pada tahun 2014 dan tahun
Kep. Riau, DKI Jakarta, Barat, Daerah 2017 berjumlah 7 provinsi hanya saja terjadi
Jawa Barat, Jawa Istimewa Yogyakarta, perubahan nama provinsi yang berada pada level
Tengah, Banten (7 Banten, Bali, ini. Kondisi ini harus menjadi perhatian besar,
provinsi) Kalimantan Tengah,
Kalimantan Utara (7
perubahan tanda ke arah negatif yang terjadi pada
provinsi) provinsi akan menjadi persoalan apabila yang terjadi
adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi
II Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa
mendorong kesetaraan gender yang rendah.
Lampung, Jawa Timur Timur, Sulawesi Utara,
(4 provinsi) Sulawesi Tengah, 2. Hasil Model Panel Data
Sulawesi Selatan, Pada model data panel yang pertama dilakukan
Sulawesi Tenggara,
adalah memilih antara CEM dan FEM dilanjutkan
Gorontalo, Sulawesi
Barat, Maluku, Maluku memilih antara FEM dan REM. Berdasarkan hasil
Utara penelitian estimasi menunjukkan bahwa FEM lebih
baik dibandingkan dengan CEM terlihat dari nilai
III Aceh, Bengkulu, Nusa Aceh, Sumatera Barat,
Tenggara Barat, Nusa Bengkulu, Lampung, peluang statistik Chow pada Tabel 4, yang lebih kecil
Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dari 5% yaitu sebesar 0%, yang memiliki arti bahwa
Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, data pengamatan belum cukup bukti untuk menolak
Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, hipotesis nol, bahwa Fixed effect model dipilih untuk
Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua (9 mengestimasi data. Pada tahapan berikutnya adalah
Maluku, Maluku Utara, provinsi)
Papua Barat, Papua
memilih FEM atau REM yang akan dipilih untuk
(11 provinsi) mengestimasi data. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil penelitian estimasi
IV Jambi, Bangka Sumatera Utara,
Belitung, Daerah Riau, Jambi, Bangka
menunjukkan FEM lebih baik dibandingkan dengan
Istimewa Yogyakarta, Belitung, Kepulauan REM. Terlihat dari nilai peluang statistik Hausman
Bali, Kalimantan Barat, Riau, Kalimantan pada Tabel 4, yang lebih kecil dari 5% yaitu sebesar
Kalimantan Tengah, Selatan, Kalimantan 1,48%, yang memiliki arti bahwa data pengamatan
Kalimantan Selatan, Timur (7 provinsi) tidak cukup bukti untuk menerima hipotesis nol,
Sulawesi Utara (8 bahwa tidak terdapat korelasi antara komponen
provinsi)
eror dengan peubah bebas atau Fixed Effect Model.
Rata-rata 2014 2017 Dari hasil pengujian pemilihan model panel data
Growth 4,87 0,753 melalui uji Chow dan Hausmant diperoleh
kesimpulan bahwa model terpilih adalah Fixed Effect
Rasio 5,24 0,775
Model (FEM).
Berdasarkan data rata-rata rasio dan growth Berdasarkan hasil estimasi Tabel 5, ditemukan
terjadi perbaikan pembangunan gender dan adanya heteroskastisitas pada model, terlihat dari
pertumbuhan ekonomi, yaitu pada tahun 2017 jumlah kuadrat sisaan (sum square residual) pada
angka masing-masingnya mengalami peningkatan weighted (180,1159) lebih kecil daripada
dari kondisi yang terjadi pada tahun 2014.25 Hasil unweighted statistic (195,8851). Berdasarkan hasil
plotting analisis kuadran menunjukkan terjadi uji statistik Durbin-Watson (DW), diperoleh nilai
pergeseran arah tanda hubungan rasio dan growth. DWhitung pada weighted statistics (1,957177)
Pada tahun 2014 jumlah provinsi yang memiliki arah lebih besar dibandingkan nilai dU (1,7690) yang
tanda positif sebanyak 60% dari total 34 provinsi artinya tidak terdapat autokorelasi positif. Hasil ini
atau sebanyak 18 provinsi sedangkan pada tahun menandakan tidak dapat ditentukan korelasi pada
2017 hanya mencapai 47% dari total 34 provinsi model tersebut, sehingga estimasi perlu dilakukan
atau sebanyak 16 provinsi yang disebabkan oleh menggunakan metode Fixed Effect Model dengan
penurunan jumlah provinsi cross-section weights dan seemingly unrelated
25
regressions (SUR) untuk mengatasi kedua
Data tahun 2014 diambil dari hasil riset Agnes Vera
pelanggaran asumsi tersebut. Tabel 6 menyajikan
Yanti Sitorus, “Dampak Ketimpangan Gender Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, Sosio Informa, Vol. hasil estimasi model peran kesetaraan gender yang
2, No. 01, Januari-April 2016, hlm 95 diukur dengan indikator RAHH, RRLS dan RTPAK.
Hasil model estimasi melalui
Samsul Arifin Kesetaraan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 15
angka R-squared sebesar 0,801240, dapat dari rata-rata lama sekolah laki-laki dan perempuan,
dinyatakan bahwa variasi naik turunnya tingkat angka harapan hidup laki-laki dan perempuan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar serta tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki dan
80,12%, disebabkan oleh variasi naik turunnya perempuan.
variabel-variabel bebas tersebut. Sisanya sebesar Hasil penelitian menunjukkan variabel yang
19,88% diakibatkan faktor- faktor lain yang tidak memengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah rasio
disertakan dalam model, namun ditampung dalam rata-rata lama sekolah perempuan terhadap laki-
variabel gangguan acak. Secara serentak, model laki dan rasio tingkat partisipasi angkatan kerja
estimasi terlihat pula bahwa model yang diestimasi perempuan terhadap laki-laki. Pengaruh positif
sangat signifikan pada taraf 1%, atau dengan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi sesuai
besaran nilai peluang statistik uji F p-value = 0,0000. dengan hipotesis pertumbuhan endogen yang
Berdasarkan hasil penelitian, untuk rasio RLS menyampaikan bahwa kenaikan kualitas sumber
dan rasio TPAK mempunyai pengaruh dan daya manusia melalui jalur pendidikan akan
signifikansi yang sama, yaitu RRLS memiliki meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap pekerja sehingga meningkatkan produktivitas
pertumbuhan ekonomi dan RTPAK memiliki melalui cara produksi yang lebih efisien. Hasil
pengaruh negatif dan signifikan terhadap penelitian serupa dengan penelitian Baliamoune-
pertumbuhan ekonomi. Sedangkan untuk rasio AHH Lutz dan McGillivray yaitu pendidikan berpengaruh
mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi26 serta
terhadap pertumbuhan ekonomi. penelitian Agnes Vera Yanti Sitorus yang
Hubungan RRLS dengan pertumbuhan ekonomi menyatakan rata-rata lama sekolah laki-laki maupun
yang positif menunjukkan bahwa setiap kenaikan rasio rata-rata lama sekolah perempuan terhadap
rasio rata-rata lama sekolah maka akan laki-laki berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di 34 provinsi ekonomi di mana pendidikan sebagai modal
di Indonesia. Hubungan RTPAK dengan manusia yang diproksi dari rata-rata lama sekolah27.
pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukkan Rasio rata-rata lama sekolah perempuan
bahwa setiap kenaikan rasio tingkat partisipasi terhadap laki-laki signifikan positif memengaruhi
angkatan kerja maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan rasio
pertumbuhan ekonomi di 34 provinsi di Indonesia. menunjukkan bahwa gap pendidikan perempuan
Sedangkan rasio AHH mempunyai pengaruh positif dan laki-laki semakin rendah. Hal ini tercemin dari
namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan peningkatan rata-rata lama sekolah perempuan
ekonomi. sebesar 1,51 persen tiap tahun selama kurun waktu
2011-2017. Rasio rata-rata lama sekolah perempuan
Tabel 4. Hasil Pengujian Antara CEM dengan FEM (Uji terhadap laki-laki menjadi ukuran kesetaraan
Chow) untuk model peran kesetaraan gender
gender di bidang pendidikan. Apabila rata-rata lama
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia,
sekolah perempuan dan laki-laki sama besarnya
Tahun 2011-2017
maka rasio rata-rata lama sekolah perempuan
Redundant Fixed Effects Tests terhadap laki- laki sama dengan 1 atau 100 persen
Equation: Untitled yang artinya semakin mendekati 1 atau 100 persen
Test cross-section fixed effects
kesetaraan gender membaik.
Effects Test Statistic d.f. Prob. Tingkat partisipasi angkatan kerja menjadi
ukuran kesetaraan gender di bidang tenaga kerja.
Cross-section F 3.755298 (29,87) 0.0000 Rasio TPAK perempuan terhadap laki-laki menjadi
gambaran kesetaraan gender di bidang tenaga
Cross-section Chi-square 97.405773 29 0.0000
Sumber : Hasil pengolahan penulis
kerja. Apabila TPAK perempuan dan laki-laki sama

Dalam penelitian ini murni melihat pengaruh besarnya maka rasio TPAK perempuan terhadap laki-
kesetaraan gender terhadap pertumbuhan ekonomi laki sama dengan 1 atau 100 persen artinya semakin
mendekati 1 atau 100 persen kesetaraan gender
tanpa memasukan variabel lain dalam model.
26
Kesetaraan gender dalam penelitian meliputi tiga M. Baliamoune-Lutz and M. Gillivray, “Gender Inequality
and Growth: Evidence from Sub-Sahara Africa and Arab
bidang, yaitu bidang pendidikan, bidang kesehatan,
countries”, African Development Review, 2007, 21(2): hlm.
dan bidang tanaga kerja. Berbeda dengan penelitian 224-242.
terdahulu yang memasukkan variabel lain dalam 27
Agnes Vera Yanti Sitorus, “Dampak Ketimpangan Gender
model pada saat melihat pengaruh gender terhadap Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, Sosio
pertumbuhan ekonomi. Kesetaraan gender di ukur Informa, Vol. 2, No. 01, Januari-April 2016, hlm. 96
1 Kajian Vol. 23 No. 1 Maret 2018 hal. 27 -
membaik. Rasio TPAK perempuan terhadap laki- Tabel 7: Hasil Estimasi model peran kesetaraan gender
laki signifikan memengaruhi pertumbuhan ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia,
dengan arah positif. Peningkatan rasio ini berarti Tahun 2011-2017
berkurangnya gap antara laki-laki dan perempuan Variabel Bebas Variabel Terikat:
dalam pekerjaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
PE
banyak studi tentang hubungan ketimpangan
gender dan pertumbuhan ekonomi walaupun Koefisien Probabilitas (p-value)
dalam penelitian ini lebih banyak digunakan istilah C -12,40318 0.5110
kesetaraan gender, seperti hasil penelitian Aktaria RAHH 7.691007 0.6650
dan Handoko28 penggunaan variabel indek RRLS 5.289894 0.0062***
ketimpang gender dengan GII dan GEM, RTPAK 8.495373 0.0018***
R-squared 0.801240
Baliamoune-Lutz dan McGillivray, Agnes Vera Yanti
Adjusted R-squared 0.728132
Sitorus, Frestiana Dyah Mulasari, Ali Mowadad dan Prob (F-statistic) 0.000000
Ulung Purba.29 Sumber: Hasil pengolahan penulis
Tabel 5. Hasil Pengujian Antara FEM dengan REM (Uji Keterangan: * signifikan pada taraf 10%
Hausman) untuk model peran kesetaraan ** signifikan pada taraf 5%
gender terhadap pertumbuhan ekonomi di *** signifikan pada taraf 1%
Indonesia, Tahun 2011-2017
Selanjutnya gambaran besaran efek lintas-
Correlated Random Effects - Hausman Test daerah jika tanpa ada perubahan pada semua
Equation: Untitled variabel bebas menunjukkan pengaruh terhadap
masing- masing provinsi yang berbeda satu sama
Test cross-section random effects
lain dapat dilihat dari nilai cross-section effect pada
Gambar 9, ketika tidak ada perubahan semua
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
variabel, maka rata-rata pertumbuhan ekonomi di
masing-masing provinsi akan sebesar nilai koefisien
Cross-section random 8.376265 3 0.0388 plus besaran cross-section effect-nya30. Nusa
Tenggara Barat, Papua dan Aceh provinsi yang akan
Sumber : Hasil pengolahan penulis
mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi tinggi
Tabel 6: Uji Asumsi Homoskedastisitas dan Autokorelasi jika tanpa ada usaha peningkatan kesetaraan gender
model peran kesetaraan gender terhadap melalui akses pendidikan, kesehatan dan lapangan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Tahun kerja.
2011-2017
Identifikasi 34 provinsi PENUTUP
Homokedastisitas Sum squared resid Berdasarkan hasil dan analisis yang telah
Unweighted statistics 195,8851 disampaikan, dapat ditarik beberapa simpulan.
Weighted statistics 180.1159 Pertama, penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi
SSRw < SSRUw Heteroskedastisitas perbaikan kesetaraan gender di Indonesia yang
dilihat dari keadaan IPG dari 34 provinsi, selama 7
Autokorelasi
α 5% tahun indikator IPG semakin meningkat artinya
k 4 kesetaraan gender semakin membaik. Indikator
N 120 selisih (IPG-IPM) dan rasio (IPM/IPG) sebagai
dL 1,6265 indikator kesetaraan gender memperkuat kesimpulan
dU 1,7690 terjadinya perbaikan kesetaraan gender. Keadaan
DW 1.957177
perbaikan kesetaraan gender didukung oleh data
D > dU No Autokorelasi AHH, RLS dan TPAK laki-laki dan perempuan yang
Sumber : Hasil pengolahan penulis menunjukkan bahwa terdapat angka yang besarnya
berbeda dengan selisih yang cukup signifikan
menunjukkan bahwa kesenjangan gender memang
masih terjadi walaupun dengan perkembangan yang
28
E. Aktaria dan B Handoko, “Ketimpangan Gender dalam
terus membaik. Kedua, peran kesetaraan gender
dalam pertumbuhan ekonomi menunjukkan
hubungan positif baik yang
Pertumbuhan Ekonomi”, Jurnal Ekonomi Pembangunan,
Vol 13, No. 2, Desember 2012, hlm.194-206. 30
Rofiq Nur Rizal, “Apakah Jenjang Pendidikan Dasar
29
Ulung Purba, “Analisis Pengaruh Ketimpangan Gender Tenaga Kerja Berperan dalam Mengurangi Kemiskinaan di
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Lampung”. Indonesia?”, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia,
Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Vol. 16, No. 1, Juli 2015, hlm. 27.
dan Bisnis, Universitas Lampung, 2016.
Samsul Arifin Kesetaraan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 17

Sumber : Hasil Pengolahan Penulis


Gambar 9 : Efek Lintas-Daerah Model Efek Fixed (Fixed Effect) Peran Kesetaraan Gender terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia, Tahun 2011-2017
terkait dengan kesetaraan bidang pendidikan, DAFTAR PUSTAKA
bidang tenaga kerja dan bidang kesehatan.
Selanjutnya, berdasarkan apa yang telah
diuraikan maka saran dalam penelitian ini adalah
pertama, jika kesetaraan gender menjadi salah satu Buku
solusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, Arsyad, Lincolin. (2010). Ekonomi Pembangunan.
terkait dengan kebijakan yang dapat dilakukan Yogyakarta: STIM YKPN Yogyakarta.
adalah dibidang pendidikan melalui program Wajar
untuk menjadikan angka RLS menjadi bermakna Badan Pusat Statistik (2014). Indeks Pembangunan
dalam peningkatan pertumbuhan selaras dalam Manusia Berbasis Gender 2014. Jakarta: Badan
menciptakan ketrampilan kerja lulusannya sehingga Pusat Statistik.
TPAK dapat berperan positif meningkatkan Baltagi, B.H. (2005). Econometric Analysis of Panel
pertumbuhan ekonomi. Kedua, terkait TPAK yang Data. Edisi ke-3. West Sussex: John Wiley and
berperan signifikan terhadap pertumbuhan Sons, Ltd
ekonomi, hal ini menunjukkan bahwa peran
Greene, W. H. (2003). Econometric Analysis, (5th
perempuan saat ini sudah tidak boleh lagi hanya
ed.), New Jersey: Prentice Hall
dipandang sebelah mata dalam perannya dibidang
ekonomi. Kebijakan yang dapat diambil terkait hal Gujarati, Damodar. (2006). Dasar-Dasar
ini adalah melalui program pemberdayaan ekonomi Ekonometrika, Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta:
perempuan seiring dengan semakin mudahnya Erlangga.
aktifitas ekonomi dapat dilakukan oleh perempuan Gujarati, Damodar dan Porter. (2015). Dasar-dasar
di dalam rumah. Peran perempuan di bidang Ekonometrika, Jakarta: Salemba Empat.
ekonomi untuk ditingkatkan sejalan dengan hasil
penelitian yang menyimpulkan bahwa perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
pada saat ini memiliki AHH lebih tinggi dan memiliki Perlindungan Anak. (2013). Pembangunan
hubungan positif signifikan dalam peran Manusia Berbasis Gender 2013, Jakarta: CV.
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Kedua, Lintas Khatulistiwa.
program pembangunan dalam rangka peningkatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
pertumbuhan ekonomi hendaknya memperhatikan Perlindungan Anak. (2016). Pembangunan
karakteristik dan efek lintas-daerah. Sebabnya, Manusia Berbasis Gender 2016, Jakarta: CV.
setiap daerah mempunyai karakteristik yang Lintas Khatulistiwa.
berbeda satu sama lain. Dan jika tanpa ada
perubahan pada semua variabel bebas, maka Mankiw, Gregory. (2006). Makroekonomi. Jakarta:
pengaruh terhadap masing-masing provinsi juga Erlangga.
berbeda satu sama lain tergantung pada besaran
efek lintas-daerahnya.
1 Kajian Vol. 23 No. 1 Maret 2018 hal. 27 -
Jurnal Purba, Ulung. (2016). Analisis Pengaruh
Sitorus, Agnes Vera Yanti. (2013). Dampak Ketimpangan Gender Terhadap Pertumbuhan
Ketimpangan Gender Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Lampung. Skripsi, Jurusan
Ekonomi Di Indonesia, Sosio Informa, Vol. 2, No. Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan
01, Januari-April, 100. Bisnis, Universitas Lampung.
Mowadad, Ali. (2015). Effect of Gender Inequality
Internet
on Economic Growth (Case Of Pakistan). Journal
of Economic and Sustainable Development, Vol. Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Dasar Sosial
6, No. 9, 132 dan Kependudukan. (online), (https://data.
go.id/dataset/tingkat-partisipasi-angkatan-
Aktaria, E. dan Handoko, B. (2012). Ketimpangan kerja-tpak-menurut-provinsi, diakses 1 Agustus
Gender dalam Pertumbuhan Ekonomi. 2018)
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 13, No. 2,
Desember, 194-206. Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Dasar Sosial
dan Kependudukan. (online), (https://www.
Baliamoune-Lutz, M. and Gillivray, M. (2007). bps.go.id/dynamictable/2018/08/15/1569/-ipg-
Gender inequality and growth: Evidence from indeks-pembangunan-gender-ipg-2010-2017.
Sub-Sahara Africa and Arab countries. African html, diakses 1 Agustus 2018)
Development Review. 21(2): 224-242.
Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Dasar Sosial
Wibowo, Dwi Edi. (2011). Peran Ganda Perempuan dan Kependudukan. (online), (https://www.
dan Kesetaraan Gender. Jurnal WAWAZAH, Vol. bps.go.id/dynamictable/2016/01/08/1114/-ipg-
3, No. 1, Juli, 356-357 angka-harapan-hidup-ahh-menurut-provinsi-
Mulasari, Frestiana Dyah. (2015). Peran Gender dan-jenis-kelamin-2010-2017.html, diakses 1
Perempuan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Agustus 2018)
Di Provinsi Jawa Tengah 2008-2012. Economic Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Dasar Sosial
Development Analysis Journal, Vol. 4, No. 3, dan Kependudukan. (online), (https://www.
Agustus, 262 bps.go.id/dynamictable/2018/08/15/1566/-ipg-
Rizal, Rofiq Nur. (2015). Apakah Jenjang Pendidikan rata-rata-lama-sekolah-rls-menurut-provinsi-
Dasar Tenaga Kerja Berperan dalam dan-jenis-kelamin-2010-2017.html, diakses 1
Mengurangi Kemiskinaan di Indonesia?. Jurnal Agustus 2018)
Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, Vol. 16, Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Dasar Sosial
No. 1, Juli, 27. dan Kependudukan. (online), (https://www.
Seguino, Stephanie. (2008). Micro-macro linkages bps.go.id/dynamictable/2016/06/16/1211/
between gender, development, and growth: indeks-pembangunan-manusia-menurut-
Implications for the Carribbean region. Journal provinsi-2010-2017-metode-baru-.html, diakses
of Eastern Carribean Studies. 33(4): 8–42. 1 Agustus 2018)
Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Dasar
Skripsi/Tesis Ekonomi dan Perdagangan. (online),
Ulum, Miftakhul. (2017). Analisis Ketimpangan (https://www.bps.
Gender terhadap Pertumbuhan Ekonomi di go.id/dynamictable/2015/10/07/961/-seri-
Indonesia tahun 2011-2014. Skripsi tidak 2010-laju-pertumbuhan-produk-domesti k-
diterbitkan, Program Studi Ekonomi regional-bruto-atas-dasar-harga-konstan-2010-
Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, menurut-provinsi-2010-2017-persen-.html,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. diakses 1 Agustus 2018)
Harahap, Rahmi Fuji Astuti. (2014). Analisis
Pengaruh Ketimpangan Gender Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah.
Skripsi, Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
Samsul Arifin Kesetaraan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 19

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy