Contextual Factors and Implications of Organizational Change Readiness Faktor-Faktor Kontekstual Dan Implikasi Kesiapan Perubahan Organisasi
Contextual Factors and Implications of Organizational Change Readiness Faktor-Faktor Kontekstual Dan Implikasi Kesiapan Perubahan Organisasi
*Corresponding Author
ABSTRACT
This paper discusses critical studies in organizational change management, organizational change
readiness (Organizational Readiness for Change) through several approaches to Lewin's theory and other
organizational change theories, as well as identifying contextual factors that encourage organizations to
make changes as well as problems encountered in readiness. organization to make changes. The method
used in this research is the library organization in integrating several organizational change
management approaches, the factors driving change and other determinants of change that hinder the
challenges of making changes such as technology, culture, employee behavior. Intangibles namely
Psychological Capital and Organizational Psychological Capital are important factors in finding the level
of social relations and the quality of relationships in shared goals and beliefs in preparing individuals and
organizations to be able to face organizational change.
Keywords : Organizational Change Management, Organizational Readiness For Change, Contextual
Factors
ABSTRAK
Penelitian ini memfokuskan pada studi literature Manajemen perubahan organisasi (organizational
change management), kesiapan perubahan organisasi (Organizational Readiness for Change) melalui
beberapa pendekatan teori Lewin dan teori perubahan organisasi lainnya, serta mengidentifikasikan
faktor kontektual yang mendorong organisasi melakukan perubahan serta masalah masalah yang
dihadapi dalam kesiapan orgnisasi untuk melakukan perubahan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pada tinjauan pustaka dalam mengintegrasikan beberapa pendekatan
organizational change management, faktor-faktor pendorong perubahan dan penentu lain dari implikasi
perubahan yang sering menghambat organisasi gagal melakukan perubahan seperti teknologi, budaya
organisasi, perilaku karyawan. Faktor intangible yaitu Psycological Capital dan Organizational
Psycological Capital adalah faktor kontektual yang penting dalam temuan tingkat meso dalam ikatan
sosial dan kualitas hubungan dalam tujuan dan keyakinan bersama dalam mempersiapkan individu dan
organisasi mampu menghadapi perubahan organisasi.
Kata Kunci : Manajemen Perubahan Organisasi, Kesiapan Organisasi Untuk Berubah, Faktor Kontekstual
1. Pendahuluan
Organisasi bisnis mengalami banyak perubahan dengan adanya kemajuan teknologi,
tenaga kerja yang berubah, serta intensitas persaingan yang semakin kompetitif dan globalisai
yang mendorong oeganisasi dan individu didalam nya yang terlibat dalam mengelola
perubahan yang direncanakan (Appelbaum et al., 2014). Perubahan dari semua aspek
berkonsekwensi pada perubahan jangka panjang pada tujuh aspek yaitu strategi, ketrampilan,
struktur, ketrampilan, tujuan para bawahan, staf, sistem dan gaya kepemimpinan. Perubahan
organisasi dipicu oleh perubahan lingkungan eksternal dan rencana yang sesuai dengan
kemampuan dinamis organisasi (Teece et al., 2009a). Lingkungan ekternal yang dinamis
penting bagi organisasi mencari peluang di pasar sebelum adanya ancaman bagi organisasi.
Dalam teori perubahan Lewin, (Teece et al., 2009a) menjelaskan bahwa dynamics capabilities
theory mengarah pada kapasitas organisasi untuk memperbaharui kompetisi sehingga selaras
dengan perubahan lingkungan bisnis, merespon inovatif dari waktu ke waktu mengikuti laju
perkembangan teknologi yang sangat cepat. Penerimaan dan kesadaran terhadap perubahan
organisasi yang sedang berlangsung menjadi bagian yang terintegrasi dari sebuah organisasi
yang membutuhkan perhatian pada semua pemangku kepentingan. Organisasi membutuhkan
peran pemimpin dalam menghadapi perubahan karena perubahan merupakan proses
berkelanjutan yang secara signifikan mempengaruhi efisiensi organisasi (Cunha-Cruz et al.,
2017).
Organisasi yang berhasil dalam melakukan perubahan akan dapat mempertahankan
daya saingnya dan berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan dan para pemangku kepentingan.
Faktor-faktor yang menentukan perubahan organisasi dapat diidentifikasi dari faktor internal
dan eksternal(Alolabi et al., 2021b). Faktor internal dalam perubahan dapat diidentifikasikan
dari kesiapan sumberdaya manusia dalam organisasi dan faktor ekternal dapat dipicu oleh
perubahan prefernsi konsumen, perubahan regulasi industri, daya tawar pemasok, kompetisi
dengan pesaing dan maupun perubahan teknologi. Perubahan teknologi yang pesat datang
dari adaptasi teknologi baru yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efektifitas
komunikasi yang merupakan bagian dari kesiapan organisasi dalam perubahan (Alolabi et al.,
2021a). Para ahli manajemen telah menekankan penting perubahan organisasi untuk dapat
bertahan dan berhasil di era lingkungan bisnis yang semakian kompetitif. Dalam ulasan kritis
manajemen perubahan organisasi, perubahan organisasi berada pada kehidupan orgnisasi baik
di tingkat operasional maupun strategis, sehingga perubahan organisasi tidak dapat dipisahkan
dari strategi organisasi (By, 2005).
Penelitian ini membahas beberapa pendekatan organizational change management,
faktor-faktor pendorong perubahan dan penentu lain dari implikasi perubahan yang sering
menghambat organisasi gagal melakukan perubahan seperti teknologi, budaya organisasi,
perilaku karyawan, termasuk faktor intangible yaitu PsyCap adalah faktor kontektual yang
penting dalam mempersiapakan individu dalam organisasi mampu menghadapi perubahan
organisasi.
2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Kritis Pendekatan dalam Organizational Change Management
Dalam pendekatan perubahan organisasi perubahan dapat terjadi karena adanya
rencana, darurat dan pilihan. Pendekatan perubahan terencana mulai pada tahun 1946 oleh
Lewin (By, 2005) yang terjadi dalam hubungan interpersonal, kelompok, antar kelompok dan
masyarakat dimana menurut Lewin dalam (By, 2005) sebuah perubahan akan sukses harus
melalui 3 langkah yaitu unfreezing level saat ini, transisi ke tahap baru, dan refreezing level
baru. Model perubahan Lewin membutuhkan untuk mengubah perilaku, struktur,bproses dan
budaya lama sebelum mengadopsi pendekatan perubahan yang baru (Alanis et al., n.d.)
Perubahan dapat berhasil diperkenalkan ketika faktor-faktor kondusif ada dalam
sistem Organisasi. Berdasarkan Lewin (1947), perilaku adalah dua produk dari kekuatan yang
kontras, dengan satu kekuatan mendorong menuju status quo (kekuatan penahan)sedangkan
gaya yang lain mendorong terjadinya perubahan atau keadaan yang diinginkan (daya
penggerak). Dengan memahami dan menganalisis kekuatan-kekuatan ini,perubahan yang
berhasil dalam organisasi dapat dicapai melalui adopsi model perubahan tiga langkah Lewin
(Lewin, 1951). Model ini menjelaskan tentang memulai, mengelola dan menstabilkan proses
perubahan. Ini melibatkan proses tiga langkah, yaitu: unfreezing, movement dan refreezing,
seperti pada Gambar 1.
Berdasarkan model Lewin, proses perubahan membutuhkan eliminasi perilaku dan
sikap pembelajaran dan perubahan sikap baru dan memastikan perilaku baru menjadi rutinitas
dan budaya kerja baru dalam organisasi.
1739
Purwanto dan Hermanto (2023) MSEJ, 4(3) 2023: 1738-1748
1740
Purwanto dan Hermanto (2023) MSEJ, 4(3) 2023: 1738-1748
Gambar 2. Model Perubahan Organisasi (Worley & Mohrman, 2014) :The Engage and Learn
Model
Organizational Readiness to Change
Teori ORC dalam pendekatan (Weiner, 2009) adalah teori yang mempelajari kesiapan
organisasi untuk melakukan perubahan sebagai keadaan psikologis bersama dimana para
anggota organisasi memiliki komitmen untuk mengimplementasikan perubahan organisasi dan
percaya diri dalam kondisi kolektif untuk melakukan perubahan.
(Weiner, 2009) mencoba mengembangkan kerangka konsep kesiapan individu dan
organisasi untuk melakukan perubahan untuk mengisi barisan pengembangan teori atau studi
empiris yang lebih luas dengan mengusulkan kerangka konseptual dalam mendefinisikan
Organizational Readinees for Change dan mengembangkan teori determinan/penentu dan
outcome dari ORFC.
(Weiner, 2009)menjelaskan ada 5 faktor kontektual yang berpotensi sebagai
anteseden dari ORFC yaitu organizational culture, polices and procedures, past experinces,
organizational resource, organizational structure yang mempengaruhi Change Valence dan
Informational Assesment.
Gambar 3. Model kerangka konseptual faktor penentu dan outcome dari Organizational
Readiness for Change.
Dalam pendekatan teori ini memberikan pandangan struktural dan psikologis dari
kesiapan organisasi dan menyarankan kemungkinan bahwa strategi yang direkomendasikan
adalah bersifat kontekstual artinya tidak ada rumus baku atu “praktek terbaik” untuk
meningkatkan kesiapan organisasi untuk melakukan perubahan.
Pendekatan ORFC ini telah dilakukan uji empiris terkait pengukuran variabel
pembentuk ORFC (Shea et al., 2014). Penilaian kecukupan konten menunjukkan bahwa item
yang dikembangkan untuk mengukur komitmen perubahan (Change Commitment) dan
kemanjuran (Change Valence) perubahan mencerminkan isi teoritis dari dua aspek kesiapan
1741
Purwanto dan Hermanto (2023) MSEJ, 4(3) 2023: 1738-1748
organisasi ini dan dibedakan aspek dari faktor penentu kesiapan yang dihipotesiskan. Analisis
faktor eksplorasi dan konfirmasi di laboratorium dan studi lapangan mengungkapkan dua
faktor yang berkorelasi, keandalan analisis ini menunjukkan konsistensi antar-item yang tinggi
untuk skala tingkat individu yang dihasilkan untuk mengubah komitmen dan mengubah
kemanjuran (Change Valence). Keandalan antar-penilai dan statistik kesepakatan antar-penilai
mendukung agregasi persepsi kesiapan tingkat individu ke tingkat organisasi analisis.
1742
Purwanto dan Hermanto (2023) MSEJ, 4(3) 2023: 1738-1748
perilaku lebih sosial dan pribadi dapat diterima. Artefak adalah bahasa yang lebih terlihat,
perilaku, dan simbol material yang ada dalam sebuah organisasi. Mengingat bahwa nilai-nilai
dianggap sangat penting untuk memahami budaya organisasi dan mereka juga dipandang
sebagai representasi organisasi yang dapat diandalkan (Jones et al., 2005).
Peran manusia pada perubahan sangat penting , sikap individu dalam organisasi
mencermintkan budaya organisasi memainkan peran penting pada perubahan. Organisasi
harus mampu menciptakan budaya positif dalam perubahan. Perlawanan anggota organisasi
pada implementasi perubahan organisasi menunjukkan kegagalan organisasi dalam
menciptakan budaya organisasi yang mendukung perubahan.
Budaya adalah iklim organisasi yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi
perubahan organisasi seperti penelitian yang dilakukan (Role et al., 2017). Penelitian tersebut
menjelaskan bahwa budaya organisasi merupakan bagian dari iklim organisasi (Climate to
determine) yang menentukan kesiapan perubahan pada Kenya Institute od Management (KIM)
dalam model Lean Six Sigma (LSS).
Iklim organisasi siap untuk tahap selanjutnya dari siklus hidup implementasi Lean Six
Sigma meskipun ada beberapa bagian terisolasi (individu atau kelompok) yang menunjukkan
perlawanan terhadap perubahan. Namun, kisaran skor pada setiap dimensi menunjukkan
bahwa ada ketidaksepakatan dalam kelompok survei tentang iklim organisasi secara
keseluruhan. Perlawanan anggota organisasi pada implementasi perubahan organisasi
menunjukkan kegagalan organisasi dalam menciptakan budaya organisasi yang mendukung
perubahan (Role et al., 2017)
Budaya organisasi yang dinamis mendorong organisasi mengembangkan nilai-nilai bersaing
dan menciptkan kerangka kerja yang jelas dan teritegrasi dari budaya organisasi secara
komprehensif. Kerangka kerja menunjukkan aspek internal dan ekternal seperti hubungan
antara manusia, sistem yang terbuka, fokus pada sasaran dan tujuan yang logis pada
pencapain strategi orgnisasi. Peran budaya pada perubahan dimana organisasi memiliki
prioritas yang berbeda mengenai fokus pada dinamika internal maupun mengembangkan
prioritas dinamika eksternal terhadap linkungan bisnis yang dihadapi (Puchalski Ritchie &
Straus, 2019).
1743
Purwanto dan Hermanto (2023) MSEJ, 4(3) 2023: 1738-1748
organisasi yang tidak inovatif akan mempengaruhi tingkat kesiapan organisasi dalam
melakukan perubahan (Puchalski Ritchie & Straus, 2019). Teknologi juga dalam diperoleh dari
sumberdaya internal dengan terlibat dalam penelitian dan pengembangan produk baru
dengan pengembangan proses dan konfigurasi ulang cara organiasi melakukan suatu aktivitas,
mendesain ulang proses, bahkan melakukan pembelian robot sebagai bagian dari proses bisnis
perusahaaan (Katsaros et al., 2020).
Dalam perubahan teknologi akan meningkatkan produktivitas karyawan yang
mengharuskan para pemimpin organisasi terlibat dan secara efektif mengkomunikasikan
informasi, berita dan perubahan pada bawahan dan tim kerja agar keberhasilan dari berbagai
perubahan yang dilakukan memberikan dampak pada tingkat komitmen pada tindakan yang
diperlukan sehingga teknologi menjadi tepat guna (Matthysen & Harris, 2018).
1744
Purwanto dan Hermanto (2023) MSEJ, 4(3) 2023: 1738-1748
9. Merasa percaya diri bahwa mereka dapat mendukung orang saat mereka menyesuaikan
diri dengan perubahan.
10.Merasa percaya diri bahwa mereka dapat mengelola politik dalam impementasi perubahan.
5. Penutup
Kesiapan organisasi dalam perubahan adalah keadaan pskilogis bersama anggota
organisasi untuk mau terlibat dalam proses perubahan organisasi yang diikuti beberapa faktor
1745
Purwanto dan Hermanto (2023) MSEJ, 4(3) 2023: 1738-1748
kontektual yang menjadi penentu dalam kesuksesan perubahan organisasi. Dalam era 5.0
adopsi teknologi menjadi hal krusial dam area kritis dalam meningkatkan efisiensi dan
efefktifitas kegiatan organisasi dan perubahan startegis organisasi. Dukungan dari beberapa
faktor kontekstual yaitu budaya organisasi yang positif, kepemimpinan organisasi, komitmen
organisasi, peranan pemimpin, teknologi dari berbagai pembuktian empiris telah menjawab
bagaimana peranan faktor kontekstual tersebut efektif dalam mendukung perubahan menjadi
kunci keberhasilan pada implementasi perubahan organisasi. Dalam pengembangan empiris
mendatang perlunya ada riset empiris yang melakukan pembuktian terkait PsyCap,
Organizational Psycologycal Ownership terhadap Organizational Readiness for Change.
Daftar Pustaka
Adil, M. S. (2016). Impact of change readiness on commitment to technological change, focal,
and discretionary behaviors: Evidence from the manufacturing sector of Karachi. Journal
of Organizational Change Management, 29(2), 222–241. https://doi.org/10.1108/JOCM-
11-2014-0198
Alanis, M., Murray, V., Bamford, D., Stephen, &, & Ãã, D. (n.d.). Change Management Related
papers Organisat ional change management : A crit ical review Rune Todnem By Leading
Change for Sust ainable Development T hrough St rat egic Project Management : A Case
St udy … Kasim Randeree Healt h prot ect ion-a st rat egy a.
Al-Hussami, M., Hammad, S., & Alsoleihat, F. (2018). The influence of leadership behavior,
organizational commitment, organizational support, subjective career success on
organizational readiness for change in healthcare organizations. Leadership in Health
Services, 31(4), 354–370. https://doi.org/10.1108/LHS-06-2017-0031
Alolabi, Y. A., Ayupp, K., & Dwaikat, A. (2021a). ilmu administrasi Isu dan Implikasi Kesiapan
untuk Berubah. Vakola.
Alolabi, Y. A., Ayupp, K., & Dwaikat, M. Al. (2021b). administrative sciences Issues and
Implications of Readiness to Change.
Appelbaum, S. H., Habashy, S., Malo, J., & Shafiq, H. (2014). Back to the future : Revisiting
Kotter ’ s 1996 change model Journal of Management Development Emerald Article :
Back to the future : revisiting Kotter ’ s 1996 change model. August 2012.
https://doi.org/10.1108/02621711211253231
Barney, J. (1991). Firm Resources and Sustained Competitive Advantage. In Journal of
Management. 17(1), pp. 99–120). https://doi.org/10.1177/014920639101700108
By, R. T. (2005). Organisational Change Management : A Critical Review. 5(4), 369–380.
Chen, Y. S., Lien, C. M., Lo, W. Y., & Tsay, F. S. (2021). Sustainability of positive psychological
status in the workplace: the influence of organizational psychological ownership and
psychological capital on police officers’ behavior. Sustainability (Switzerland), 13(5), 1–
17. https://doi.org/10.3390/su13052689
Cunha-Cruz, J., Milgrom, P., Huebner, C. E., Scott, J. A., Ludwig, S., Dysert, J., Mitchell, M.,
Allen, G., & Shirtcliff, R. M. (2017). Care delivery and compensation system changes: A
case study of organizational readiness within a large dental care practice organization in
the United States. BMC Oral Health, 17(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/s12903-017-
0448-4
Hermawan, I., & Suharnomo, S. (2020). Information Technology as a Strategic Resource in
Encouraging Organizational Change Readiness through the Role of the Human Capital
Effectiveness. Jurnal Dinamika Manajemen, 11(2), 242–254.
https://doi.org/10.15294/jdm.v11i2.23700
1746
Purwanto dan Hermanto (2023) MSEJ, 4(3) 2023: 1738-1748
Hindasah, L., & Nuryakin, N. (2020). The relationship between organizational capability,
organizational learning and financial performance. Journal of Asian Finance, Economics
and Business, 7(8), 625–633. https://doi.org/10.13106/JAFEB.2020.VOL7.NO8.625
Jones, R. A., Jimmieson, N. L., & Griffiths, A. (2005). The impact of organizational culture and
reshaping capabilities on change implementation success: The mediating role of
readiness for change. Journal of Management Studies, 42(2), 361–386.
https://doi.org/10.1111/j.1467-6486.2005.00500.x
Kanter, R. M., Jick, T. D., & Stein, B. A. (1992). The challenge of organization change: How
companies experience it and leaders guide it. FREE PRESS,.
Katsaros, K. K., Tsirikas, A. N., & Kosta, G. C. (2020). The impact of leadership on firm financial
performance: the mediating role of employees’ readiness to change. Leadership and
Organization Development Journal, 41(3), 333–347. https://doi.org/10.1108/LODJ-02-
2019-0088
Kotter, J. P. (1996). Leading change. Boston: Harvard Business School Press. Lewin, K.(1951).
Field theory in social science. New York: Harper and Row.
Kwahk, K.-Y., & Lee, J.-N. (2008). The role of readiness for change in ERP implementation:
Theoretical bases and empirical validation. Information & Management, 45(7), 474–481.
Luecke, R. (2003). Managing change and transition (Vol. 3). Harvard Business Press.
Matthysen, M., & Harris, C. (2018). The relationship between readiness to change and work
engagement: A case study in an accounting firm undergoing change. SA Journal of
Human Resource Management, 16, 1–11. https://doi.org/10.4102/sajhrm.v16i0.855
Puchalski Ritchie, L. M., & Straus, S. E. (2019). Assessing organizational readiness for change:
Comment on “development content validation of a transcultural instrument to assess
organizational readiness for knowledge translation in healthcare organizations: The
OR4KT.” International Journal of Health Policy and Management, 8(1), 55–57.
https://doi.org/10.15171/ijhpm.2018.101
Role, T., Climate, O., Sigma, L. S., Citation, A., Role, T., Climate, O., Sigma, L. S., & Journal, T. T.
Q. M. (2017). e Th Jo ur.
Roos, J., & Nilsson, V. O. (2020). Driving Organizational Readiness for Change through Strategic
Workshops. International Journal of Management and Applied Research, 7(1), 1–28.
https://doi.org/10.18646/2056.71.20-001
Ruest, M., Léonard, G., Thomas, A., Desrosiers, J., & Guay, M. (2019). French cross-cultural
adaptation of the Organizational Readiness for Implementing Change (ORIC). BMC
Health Services Research, 19(1). https://doi.org/10.1186/s12913-019-4361-1
Shea, C. M., Jacobs, S. R., Esserman, D. A., Bruce, K., & Weiner, B. J. (2014). Organizational
readiness for implementing change: A psychometric assessment of a new measure.
Implementation Science, 9(1), 1–15. https://doi.org/10.1186/1748-5908-9-7
Sitio, Y., & Dr. Ratna Purwaningsih, S. M. (2016). Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang,
Indonesia 50275. Industrial Engineering Online Journal, 5(24), 2.
https://media.neliti.com/media/publications/185946-ID-analisis-ergonomi-kabin-
masinis-di-lokom.pdf
Stouten, J., & Rousseau, D. M. (2018). Successful Organizational Change : Integrating The
Management Practice And Scholarly Literatures. 12(2), 752–788.
Sukoco, B. M., Supriharyanti, E., Sabar, Susanto, E., Nasution, R. A., & Daryanto, A. (2022).
Organisational change capacity and performance: the moderating effect of coercive
pressure. Asia-Pacific Journal of Business Administration, 14(1), 27–49.
https://doi.org/10.1108/APJBA-11-2020-0428
1747
Purwanto dan Hermanto (2023) MSEJ, 4(3) 2023: 1738-1748
Teece, D. J., Pisano, G., & Shuen, A. (2009a). Dynamic capabilities and strategic management.
Knowledge and Strategy, 18(April 1991), 77–116.
https://doi.org/10.1093/0199248540.003.0013
Teece, D. J., Pisano, G., & Shuen, A. (2009b). Dynamic capabilities and strategic management.
Knowledge and Strategy, 18(March), 77–116.
https://doi.org/10.1093/0199248540.003.0013
Weiner, B. J. (2009). A theory of organizational readiness for change. Implementation Science,
4(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/1748-5908-4-67
Worley, C. G., & Mohrman, S. A. (2014). To appear in the CEO Special Issue of Organizational
Dynamics (#3, 2014).
1748