0% found this document useful (0 votes)
29 views20 pages

RAMA 54211 05071281419098 0008056202 01 Front Ref

SARAH DIRGAHAYU M. Production of Bacillus thuringiensis In Coconut Water Media and Rice Water With Rice Flour Meat Flour Meat In Long Storage Against Leaf Pests Solanaceae Epilachna Sp (Coleoptera: Coccinellidae) (Suposived YULIA PUJIASTUTI). Ladybird Pest, Epilachna sp. can be found on the leaves of family solanaceae some of them are eggplant, cempokak, tomato and chilli in farmer field which cause many leaves of family solanaceae which is easily depleted because of insect bites so it can affect the quality of family solanaceae

Uploaded by

Ifenza Pradipta
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
29 views20 pages

RAMA 54211 05071281419098 0008056202 01 Front Ref

SARAH DIRGAHAYU M. Production of Bacillus thuringiensis In Coconut Water Media and Rice Water With Rice Flour Meat Flour Meat In Long Storage Against Leaf Pests Solanaceae Epilachna Sp (Coleoptera: Coccinellidae) (Suposived YULIA PUJIASTUTI). Ladybird Pest, Epilachna sp. can be found on the leaves of family solanaceae some of them are eggplant, cempokak, tomato and chilli in farmer field which cause many leaves of family solanaceae which is easily depleted because of insect bites so it can affect the quality of family solanaceae

Uploaded by

Ifenza Pradipta
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 20

SKRIPSI

PRODUKSI Bacillus thuringiensis PADA MEDIUM


AIR KELAPA DAN AIR CUCIAN BERAS DENGAN
PENAMBAHANTEPUNG DAGING KEONG MAS
PADA LAMA PENYIMPANAN TERHADAP
HAMA PEMAKAN DAUN SOLANACEAE Epilachna sp.
(COLEOPTERA : COCCINELLIDAE)

PRODUCTION OF Bacillus thuringiensis IN COCONUT


WATER MEDIUM AND WATER WASHING RICEWITH THE
ADDITION OF GOLDEN SNAIL MEAT FLOUR IN STORAGE
TIME TO LEAF-EATING PEST SOLANACEAE Epilachna sp.
(COLEOPTERA: COCCINELLIDAE)

Sarah Dirgahayu Marpaung


05071281419098

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
SUMMARY

SARAH DIRGAHAYU M. Production of Bacillus thuringiensis In Coconut


Water Media and Rice Water With Rice Flour Meat Flour Meat In Long Storage
Against Leaf Pests Solanaceae Epilachna Sp (Coleoptera: Coccinellidae)
(Suposived YULIA PUJIASTUTI).

Ladybird Pest, Epilachna sp. can be found on the leaves of family


solanaceae some of them are eggplant, cempokak, tomato and chilli in farmer
field which cause many leaves of family solanaceae which is easily depleted
because of insect bites so it can affect the quality of family solanaceae fruit
decreases. This study aims to test bioactives of Bacillus thuringiensis
formulations on coconut water growth media and rice water with dosage meat
flour meat flour gold on media storage 0 month, 1 month and 2 months against
family solanaceae Epilachna sp. (Coleoptera: Coccinellidae). Propagation of B.
thuringiensis isolates is multiplied on Nutrient Agar (NA). Treatment of the
dosage of the snail meat flour used as much as 2g, 5g, 8g, 11g, 14g and as a
comparison of control (aquadest), and pesticide with active ingredient dipel and
application done after 0 months storage (direct application), 1 month storage and
storage 2 month. The highest spore density was found in the addition of 11 gram
of gold snack meat which is 14,80 x 1014 spores / ml, whereas the lowest spore
density occurred in the addition of mas gook flour with 2 g dose of 14,68 x 10 14
spores / ml. The storage time in the media also affects the growth of B.
thuringiensis, this is seen in the highest spore density value at 1 month storage
that is 14,81 x 1014 spores / ml, while the lowest spore density occurs at 0 month
storage that is 14,64 x 1014 spores / ml. In the combination treatment between the
addition of mas snail meat flour and storage time of interacting media seen from
the highest spore density value occurred at P8M2 at 8 g of 2 months pretreatment
is 14.84 x 1014 spores / ml, while the lowest spore density value occurred in P 2M0
at dose of 2 g stored for 0 months ie 14.48 x 10 14 spores / ml. Symptoms of
infected Epilachna sp. B. thuringiensis are many insects secrete dirt and fluid,
eating activity decreases, Epilachna sp. more under the leaf surface, slow
response, more pale color, foul odor, in body Epilachna sp. looks from the outside
like a liquid. Additions golden snail meat flour will be more effective percentage
of imago mortality if media have storage of 2 month and 1 month, whereas if
media do not experience of storage hence causing percentage of death of
Epilachna sp. become low, but if want to use directly after bio done, application
with the addition of golden snail meat flour at the dose of 8 grams, because at 0
month storage percentage of death dose is relatively high.

Keywords: Bioinsecticide, Storage Duration, Symptoms of Epilachna sp. infected


Sago. B. thuringiensis, Spore Density, Percentage of Death

Universitas Sriwijaya
RINGKASAN

SARAH DIRGAHAYU M. Produksi Bacillus Thuringiensis Pada Medium Air


Kelapa dan Air Cucian Beras dengan Penambahan Tepung Daging Keong Mas
Pada Lama Penyimpanan Terhadap Hama Pemakan Daun Solanaceae Epilachna
Sp. (Coleoptera : Coccinellidae) (Dibimbing oleh YULIA PUJIASTUTI).

Kumbang koksi hama, Epilachna sp. dapat ditemukan pada daun family
solanaceae beberapa diantaranya terung, cempokak, tomat dan cabai yang
menyebabkan daun solanaceae habis karena gigitan serangga sehingga berefek pada
kualitas buah dari solanaceae menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
bioesai formulasi B. thuringiensis pada media pertumbuhan air kelapa dan air
cucian beras dengan penambahan dosis tepung daging keong mas pada
penyimpanan media 0 bulan, 1 bulan dan 2 bulan terhadap hama pemakan daun
famili solanaceaeEpilachna sp. (Coleoptera : Coccinellidae). Perbanyakan isolat B.
thuringiensis di perbanyak pada nutrient agar (NA). Perlakuan dosis tepung daging
keong mas yang digunakan sebanyak 2g, 5g, 8g, 11g, 14g dan sebagai pembanding
yaitu kontrol (aquadest), dan pestisida berbahan aktif dipel dan aplikasi dilakukan
setelah penyimpanan 0 bulan (langsung aplikasi), penyimpanan 1 bulan dan
penyimpanan 2 bulan. Rerata kerapatan spora tertinggi terjadi pada perlakuan
penambahan tepung daging keong mas dosis 11 g yaitu sebesar 14,80 x 10 14
spora/ml, sedangkan kerapatan spora terendah terjadi pada perlakuan penambahan
tepung daging keong mas dengan dosis 2 g yaitu sebesar 14,68 x 10 14 spora/ml.
Lama penyimpanan pada media juga mempengaruhi pertumbuhan B. thuringiensis,
hal ini terlihat pada nilai kerapatan spora tertinggi pada penyimpanan 1 bulan yaitu
sebesar 14,81 x 1014spora/ml, sedangkan kerapatan spora terendah terjadi pada
penyimpanan 0 bulan yaitu sebesar 14,64 x 1014 spora/ml. Pada perlakuan
kombinasi antara penambahan tepung daging keong mas dan lama penyimpanan
media saling berinteraksi terlihat dari nilai kerapatan spora tertinggi terjadi pada
P8M2 pada dosis 8 g prnyimpanan 2 bulan yaitu 14,84 x 10 14 spora/ml, sedangkan
nilai kerapatan spora terendah terjadi pada P2M0 pada dosis 2 g yang disimpan
selama 0 bulan yaitu 14,48 x 1014 spora/ml.Gejala Epilachna sp. yang terinfeksi B.
thuringiensis yaitu, aktivitas makan mulai berkurang , respon lambat , warna lebih
pucat, mengeluarkan bau busuk, pada tubuh Epilachna sp. tampak dari luar seperti
mengeluarkan cairan. Penambahan tepung daging keong mas akan lebih efektif
persentase kematian imago apabila media mengalami penyimpanan 2 bulan dan 1
bulan, sedangkan apabila media tidak mengalami penyimpanan maka menyebabkan
persentase kematian imago Epilachna sp. menjadi rendah,akan tetapi jika ingin
menggunakan secara langsung setelah bioesai dibuat, maka sebaiknya aplikasi
dengan penambahan tepung daging keong mas yaitu pada dosis 8 gram, karena pada
penyimpanan 0 bulan persentase kematian dosis tersebut relatif tinggi.

KataKunci:,Bioinsektisida, Lama Penyimpanan, Gejala imago Epilachna sp.


terinfeksi B. thuringiensis, Kerapatan Spora, Persentase Kematian.

Universitas Sriwijaya
.

Universitas Sriwijaya
Universitas Sriwijaya
SKRIPSI

PRODUKSI Bacillus thuringiensis PADA MEDIUM


AIR KELAPA DAN AIR CUCIAN BERAS DENGAN
PENAMBAHANTEPUNG DAGING KEONG MAS
PADA LAMA PENYIMPANAN TERHADAP
HAMA PEMAKAN DAUN SOLANACEAE Epilachna sp.
(COLEOPTERA : COCCINELLIDAE)

PRODUCTION OF Bacillus thuringiensis IN COCONUT


WATER MEDIUM AND WATER WASHING RICEWITH THE
ADDITION OF GOLDEN SNAIL MEAT FLOUR IN STORAGE
TIME TO LEAF-EATING PEST SOLANACEAE Epilachna sp.
(COLEOPTERA: COCCINELLIDAE)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana


Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Sarah Dirgahayu Marpaung


05071281419098

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018

Universitas Sriwijaya
Universitas Sriwijaya
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1996 bertempat di kota


palembang, Sumatera Selatan. Penulis merupakan anak keempat dari empat
bersaudara. Penulis dilahirkan dari orang tua yang bernama Bapak Jonny Tua
Marpaung dan Ibu Rukia Siagian S.pd.
Penulis memulai pendidikan sekolah dasar di SD NEGERI 128 Palembang
selama 6 tahun. Setelah itu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP
NEGERI 26 Palembang selama 3 tahun. Kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Atas di SMA NEGERI 1 Palembang dan lulus sekolah pada tahun
2014. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA kemudian melanjutkan
pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu di Universitas Sriwijaya
Fakultas Pertanian Program studi Agroekoteknologi melalui jalur SBMPTN. Dan
Pada semester 5 penulis mengambil Peminatan Ilmu Hama dan Penyakit
Tumbuhan.
Selama menjadi Mahasiswi di Program Studi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sriwijaya penulis tercatat sebagai anggota Himpunan
Mahasiswa Agroekoteknologi (HIMAGROTEK). Pada tahun 2016 penulis
tercatat sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman (HIMAPRO).
Pada tahun 2016/2017 penulis juga pernah aktif sebagai announcer radio kampus
(RaMa Sriwijaya). Selain itu, pada kegiatan diluar kampus penulis sebagai
wartawan lepas majalah Detektif Swasta.

Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat danhidayah-Nya Skripsi yang berjudul“Produksi Bacillus
thuringiensis Pada Medium Air Kelapa dan Air Cucian Beras dengan
Penambahan Tepung Daging Keong Mas Pada Lama Penyimpanan Terhadap
Hama Pemakan Daun Solanaceae Epilachna Sp. (Coleoptera : Coccinellidae)”
dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan kesehatan, kekuatan dan
ketegaran dari awal masa perkuliahan hingga hampir akhir masa perkuliahan.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua
Ayah Jonny Tua Marpaung dan ibu Rukia Siagian, S.Pd, beserta saudaraku kakak
Iska Feranita Marpaung, abang Rian Austin Marpaung, A.Md dan kakak
Elizabeth Septhefany Marpaung, A.Md yang tak henti memberikan dukungan
berupa doa, semangat, motivasi, nasihat kejam dan materi kepada penulis,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan mereka.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih Ibu
Dr. Ir. Yulia Pujiastuti, M.S selaku pembimbing skripsi atas kesabaran dan
keikhlasan membimbing penulis dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian,
dan ucapan terimakasih kepada Bapak Dr. Ir. Abu Umayah, M.S selaku
pembimbing praktek lapangan yang telah membimbing penulis dalam menyusun
dan menyelesaikan praktek lapangan ini, ucapan terimakasih juga kepada bapak
Arsy Oktaviansyah, S.P, M.Si yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen dan staf
Peminatan Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Jurusan Agroekoteknologi yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian
Penulis ucapkan terima kasih Kotor’s yang telah memotivasi penulis
dalam menyelesaikan penelitian
Ucapan terima kasih kepada sahabatku tersayang Rizka Pratiwi Utami,
Erlina Suryani, Annisa Mugniyah, Gusti Irfani dari awal masuk kuliah hingga
selesai kuliah yang sangat membantu, memotivasi, mendoakan serta memberikan

ix Universitas Sriwijaya
x

semangat di saat suka maupun duka kepada penulis serta selalu ada saat penulis
butuhkan.
Terimakasih kepada mbak Dessy dan mbak Army yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan penelitian
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan
tulisan ini. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat berguna bagi kita semua,

Indralaya, Maret 2018

Penulis

Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................... ix
DAFTAR ISI........................................................................................ xi
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian................................................................. 3
1.4. Hipotesis Penelitian.............................................................. 3
1.5. Manfaat Penelitian............................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 5
2.1. Bacillus thuringiensis Berl.................................................. 5
2.1.1 Klasifikasi Bacillus thuringiensis Berl ............................... 6
2.1.2 Ciri dan Morfologi Bacillus thuringiensis Berl................... 6
2.1.3 Mekanisme Kerja Bacillus thuringiensis Berl..................... 7
2.2 Keong Mas (Pomacea caniculata Lamr) ........................... 8
2.2.1 Morfologi dan Biologi......................................................... 9
2.2.2 Kandungan Gizi Tepung Daging Keong Mas..................... 9
2.3 Air Kelapa........................................................................... 10
2.4 Air Cucian Beras................................................................. 11
2.5 Kumbang Koksi Epilachna sp............................................. 11
2.5.1 Biologi dan Morfologi......................................................... 12
2.5.2 Siklus Hidup....................................................................... 12
BAB 3. PELAKSANAAN PENELITIAN..................................... 14
3.1. Tempat dan Waktu............................................................... 14
3.2. Alat dan Bahan..................................................................... 14
3.3. Metode Penelitian................................................................ 14
3.4. Cara Kerja............................................................................ 15
3.4.1. Persiapan Serangga Uji........................................................ 15
3.4.2. Pembuatan Tepung Daging Keong Mas.............................. 16
3.4.3. Pembuatan Media Nutrient Broth (NB) .............................. 16
3.4.4. Pembuatan Seed Culture (Kultur Induk) ............................ 17

xi Universitas Sriwijaya
xii

3.4.5 Pembuatan Bioinsektisida.................................................... 17


3.4.6. Perhitungan Spora................................................................ 18
3.4.7. Penyimpanan Bioinsektisida................................................ 18
3.4.8. Uji Mortalitas....................................................................... 19
3.5. Parameter Pengamatan......................................................... 19
3.5.1. Kerapatan Spora................................................................... 19
3.5.2 Gejala Imago Epilachna spyang terinfeksi Bacillus 20
thuringiensis.........................................................................
3.5.3 Mortalitas Imago Epilachna sp............................................ 20
3.5.4. Perhitungan Nilai LT50......................................................... 20
3.5.5. Analisis Data........................................................................ 20
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................... 21
4.1. Hasil..................................................................................... 21
4.1.1. Kerapatan spora Bacillus thuringiensis pada Media Cair.... 21
4.1.2. Gejala Imago Epilachna sp yang Terinfeksi Bacillus 23
thuringiensis.........................................................................
4.1.3. Mortalitas Imago Epilachna sp............................................ 24
4.1.4. Lethal Time (LT50) .............................................................. 27
4.2. Pembahasan.......................................................................... 29
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................... 36
5.1. Kesimpulan.......................................................................... 36
5.2. Saran.................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 37
LAMPIRAN......................................................................................... 41

Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman solanaceae merupakan salah satu jenis komoditi sayuran
yang banyak digemari beberapa diantaranya seperti tomat, terong dan cabai
yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena banyak diminati untuk
dikonsumsi sehari-hari. Produksi jenis-jenis tanaman budidaya ini telah
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan pasar akan
tana
man solanaceae semakin meningkat dan akan berpengaruh terhadap
perkembangan budidaya tanaman tersebut (Suyoga, 2016).
Di Indonesia produksi dari tanaman famili Solanaceae belum cukup
optimal. Dikarenakan, hama dan penyakit menjadi faktor pembatas yang sering
kali menimbulkan kerugian secara ekonomi karena mengimbas pada kehilangan
hasil (Rizky, 2013) mengatakan salah satu jenis serangga yang dapat
berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung
adalah kumbang Epilachna sp. Kumbang tersebut merupakan salah satu hama
yang dilaporkan menyerang dan memakan beberapa tanaman dari famili
Solanaceae, kumbang tersebut merusak tanaman dengan cara memakan lapisan
epidermis bawah daun dan menyisakan lapisan epidermis atas daun.
Pengendalian secara kimiawi seringkali digunakan para petani untuk
mengendalikan hama Epilachna sp. Pengendalian yang tidak tepat mengakibatkan
hama Epilachna sp. menjadi resisten dan mengalami resurjensi. Pemakaian
pestisida kimiawi dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan,
dikarenakan pemberian dosis pestisida kimiawi yang tidak tepat. Salah satu
pengendalian yang mungkin diterapkan untuk mengendalikan hama Epilachna sp.
adalah pengendalian secara biologis dengan memanfaatkan bakteri – bakteri
antogonis yaitu bakteri Bacillus thuringiensis. Menurut Suwarno et al (2015) B.
thuringiensis adalah bakteri gram positif yang berbentuk batang, aerobik dan
membentuk spora. Banyak strain dari bakteri ini yang menghasilkan protein yang
beracun bagi serangga. Sejak diketahuinya potensi dari protein kristal B.
thuringiensis sebagai agen pengendali hayati, berbagai isolat B.

1
Universitas Sriwijaya
2

thuringiensisdengan berbagai jenis protein kristal yang dikandungnya telah


teridentifikasi. Sampai saat ini telah diidentifikasi protein kristal yang beracun
terhadap larva dari berbagai ordo serangga yang menjadi hama pada tanaman
pangan dan hortikultura. Kebanyakan dari protein kristal lebih ramah lingkungan
karena mempunyai target yang spesifik sehingga tidak mematikan serangga bukan
sasaran dan mudah terurai. Dengan begitu kristal protein tersebut tidak
menumpuk dan mencemari lingkungan. Bakteri ini dapat menghasilkan senyawa
bioaktif yang dapat membunuh hama beberapa golongan serangga seperti
Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, Hymenoptera, Homoptera dan Mallophaga
(Bravo et al., 1998).
Menurut Pujiastuti (2013) B. thuringiensis mampu ditumbuhkan pada
media yang sesuai agar kemudian diperbanyak dan dimanfaatkan sebagai bahan
aktif pembuatan bioinsektisida. Umumnya media perbanyakan B. thuringiensis
dibutuhkan komponen berupa karbohidrat, glukosa dan garam mineral.
Pemanfaatan isolat lokal bakteri B. thuringiensis untuk skala yang besar masih
belum ekonomis. Pemicunya adalah mahalnya harga media standar dan sulit
didapatkannya untuk perbanyakan. Oleh sebab itu dicari media alternatif yang
murah dan mudah didapatkan tanpa mengurangi patogenesitasnya (Masyitah,
2015).
Seiring perkembangan teknologi, limbah pertanian dapat dimanfaatkan
sebagai subtrat untuk menumbuhkan mikroba untuk memproduksi berbagai jenis
bahan yang bermanfaat bagi industri, seperti enzim dan zat antibiotika. Bermacam
limbah pertanian yang cukup berlimpah yang dapat dimanfaatkan salah satunya
media air kelapa, air cucian beras (Purnama et al., 2010). Limbah cair organik
sangat berpotensi sebagai media perbanyakan agens hayati karena mengandung
komposisi nutrisi yang baik untuk pertumbuhan mikroba (Giyanto et al., 2009).
Penelitian yang mengembangkan bioinsektisida mikrobial menggunakan
B. thuringiensis diantaranya adalah hasil penelitian Syarfat (2010). Komposisi
formulasi media dari air kelapa dan limbah cair tahu yang menghasilkan tingkat
toksisitas tertinggi perlakuan dengan perbandingan adalah 20 : 80 dan waktu
kultivasi selama 30 jam. Tidak hanya pada nabati, media pertumbuhan produksi
B. thuringiensis dapat juga pada hewani salah satunya yaitu keong mas yang

Universitas Sriwijaya
3

merupakan hama pada tanaman padi, mengandung protein yang tinggi yang
hampir setara dengan kandungan protein tepung ikan keong mas mempunyai
kandungan protein sekitar 51,8% (Tarigan, 2008). Dengan demikian tepung
daging keong mas dapat digunakan sebagai salah satu media produksi
pertumbuhan karena memiliki kandungan protein yang tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu :
1. Bagimana pengaruh penambahan tepung daging keong mas terhadap produksi
B. thuringiensis pada media air kelapa dan air cucian beras?
2. Bagaimana toksisitas B. thuringiensis dengan penambahan tepung daging
keong mas terhadap hama pemakan daun Epilachna sp. ?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui produksi B. thuringiensis pada media air kelapa dan air
cucian beras yang diperkaya dengan tepung daging keong mas.
2. Mengetahui toksisitas B. thuringiensis yang diproduksi dengan penambahan
tepung daging keong mas terhadap hama pemakan daun Epilachna sp.

1.3 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini yaitu :
1. Diduga penambahan tepung daging keong mas pada media air kelapa dan air
cucian beras mempengaruhi produksi spora B. thuringiensis.
2. DidugaB. thuringiensis dengan penambahan tepung daging keong mas bersifat
toksik terhadap hama pemakan daun Epilachna sp.

1.4Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian :
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi kepada
masyarakat tentang cara mengendalikan hama Epilachna sp. dengan

Universitas Sriwijaya
4

menggunakan B. thuringiensis yang ditambah dengan tepung daging keong


mas.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi bahwa
keong mas yang biasanya dianggap petani sebagai hama yang merugikan bagi
tanaman salah satunya yaitu padi ternyata dapat dimanfaatkan.
3. Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan dengan
memanfaatkan penggunan pestida biologis dan memanfaatkan limbah air
kelapa dan limbah cair tahu yang kerap sering dibuang ke sungai.

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Ahdianto, D.F. 2006. Kajian Pengaruh pH dan Suhu terhadap Produksi


Bioninsektisida oleh Bacillus thuringiensis subsp. Israelensis mengunakan
Substrat Onggok Tapioka. Skripsi (Publikasi) Institut Pertanian Bogor.
Blondine dan U. Widyastuti. 2013. Efektivitas Bacillus thuringiensis H-14 Strain
Lokal dalam Buah Kelapa Terhadap Larva Anopheles sp dan Culex sp di
Kampung Laut Kabupaten Cilacap. Jurnal Media Litbangkes Vol. 23, 58-
6.
Borror, D.J., C.A. Triplehorn and Johnson, N.F. 1992. Pengenalan Pelajaran.
Serangga. Edisi Keenam. Diterjemahkan oleh: Partosoedjono, S. dan.
Brotowidjoyo, M.D. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Bravo, A. S., S. Sarabia., L. Lopez., H. Ontiveros., C. Abarca., A. Otrhz., L. Lina.,
F.J. Villalobos., G. Pena., M. E. Nunez-Valdes., M. Soberon and R.
Quintero. 1998. Characterization Of Cry Genes In Mexican Bacillus
thuringiensis Strain Collection. Appl. Environ. Microbiol. 64 : 4965-4972.
Cazzaniga, N.J. 2002. Old Species And New Concept In The Taxonomy Of
Pomacea (Gastropoda: Ampullariidae). Biocell 26 (1): 71-81.
Chandra, W. 2016. Uji Toksisitas Isolat Bacillus Thuringiensis Dari Kabupaten
Lahat, Palembang, Sumatera Selatan Terhadap Larva Nyamuk Culex
Sp. Skirpsi (Publikasi). Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Dent, D.R. 1993. The use of Bacilllus thuringiensis as insecticide. In Jones, D.G.
(Ed.). Exploition of Microorganisms. Chapman and Hall, p. 19-44.
Ellar, D.J. dan B. Promdonkoy. 2000. Membrane Pore Architecture Of A
Cytolitycoxin From Bacillus Thuringiensis. Biochemical Journal. 350,
275-282.
Eni, R., W. Sari dan R. Moeksin. 2015. Pembuatan Bioetanol Dari Air Limbah
Cucian Beras Menggunakan Metode Hidrolisis Enzimatik Dan
Fermentasi. Junral Teknik Kimia No.1, Vol. 21, Januari 2015.
Estebenet, A.L. dan P.B. Martin. 2002. Pomacea Canaliculata (Gastropoda
Ampullariidae): Life-History Traits And Their Plasticity: Biocell 26(1)
:83-89.
Giyanto., A. Suhendar dan Rustam. 2009. Kajian Pembiakan Bakteri Kitinolitik
Pseudomonas FluorescensDan BacillusSp. Pada Limbah Organik Dan
Formulasinya Sebagai Pestisida Hayati (BIO-Pesticide). Prosiding
seminar hasil - hasil penelitian. IPB. ISBN 978-602-8853-03-3 & 09-5.

Hatmanti, A. 2000. Pengenalan Bacillus spp. Oseana, Vol XXV, No 1, 2000. Hal
31-41. ISSN 0216- 1877.

42 Universitas Sriwijaya
43

Hendrawati, R. 2011. Pemanfaatan Limbah Produksi Pangan Dan Keong Mas


(Pomacea Canaliculata) Sebagai Pakan Untuk Meningkatkan
Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus). Skripsi (Publikasi)
Universitas Sebelas Maret.
Hofte, H., dan Whiteley, H. R. 1989. Insecticidal Crystal Proteins of Bacillus
thuringiensis. Microbiol. Rev. 53:42-255.
Holt, J.G., N.R. Krieg., P.H.A. Sneath., J.T. Staley dan S.T. Williams.Bergey's
Manual of Determinative Bacteriology 9th. Edition. USA: Williams and
Wilkins Baltimore.
Jusuf, E. 2009. Exploration of Bacillus thuringiensis ä-Endotoxin Derived from
Bacterial Isolates in Jabodetabek Region. Jurnal Microbiology Indonesia.
Vol 3, No 2, 2009. Hal 51-55. ISSN 1978-3477.
Khaeruni, A., Rahayu dan N.T. Purnamaningrum. Isolasi Bacillus thuringiensis
Berl dari Tanah dan Patogenesitasnya Terhadap Larva Crocidolomia
binotalis Zell Pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L). Jurnal
Agroteknos. Vol.2. No.1. hal 21-27.
Kurniawati, N. 2007. Daya Tetas dan Daya Hidup Keong Mas pada Perlakuan
Pestisida Nabati dan Insektisida. Prosiding Seminar Apresiasi Hasil
Penelitian Padi Menunjang P2BN. Buku I. Hal 393-402. BB Padi.
Masyitah, S. 2015. Pengaruh Penambahan Tepung Daging Keong Mas pada
Media Pertumbuhan Bacillus thuringiensis dan Lama Penyimpanan
Terhadap Patogenesitas Bakteri pada Larva Spodoptera litura Fabr.
Skripsi (Publikasi). Universitas Sriwijaya. Indralaya.

Palungkun, R. 2004. Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta.


Pembayun.2002.Teknologi Pengolahan Nata De Coco.Yogyakarta, Penerbit
Kanius, Hal 11-15.
Pitojo, S. 1996. Petunjuk Pengendalian dan Pemanfaatan Keong Mas. Trubus
Agriwidya. Unggaran.

Pujiastuti, Y., Apriyanti, V., Sirait, J., Tarigan D., Thalib, R. dan Adam, T. 2013.
Uji Toksisitas Bacillus thuringiensis Asal Tanah terhadap Ulat Kubis
Plutella xylostella (Lepidoptera: Plutullidae) dan Ulat Penggulung Daun
Erionata thrax (Lepidoptera: Hesperiidae).Dalam: Prosiding Seminar
Nasional Lahan Suboptimal. ISBN 979-587-501-9.

Putrina, M dan Fardedi. 2007. Pemanfaatan Air Kelapa Dan Air Rendaman
Kedelai Sebagai Media Perbanyakan Bacillus thuringiensis Barl. Jurnal
Ilmu – Ilmu Pertanian Indonesia 9 (1): 64 – 70.

Universitas Sriwijaya
44

Rizky, M S. 2013. Hama dan Penyakit Tanaman Terung (Solanum melongena L.)
di Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor. Skripsi (Publikasi).
Institut Pertanian Bogor.

Purnama, S.G, Deny S P, I Gd. Sudiana. 2012. Pemanfaatan limbah cair industri
pengelahan tahu untuk memproduksi spora Bacillus thuringiensis
serovar israelensis dan apilkasinya sebagai biokontrol larva nyamuk.
Skripsi (Publikasi). Universitas Udayana. Bali.
Saraswati, Eki (2015) Keanekaragaman Ordo Coleoptera diperkebunan kelapa
sawit dan hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit, PT. Agro indomas
Terawan Estate kab. Seruyan. Skripsi (Publikasi) IAIN Palangka Raya.
Shieh, T.R. 1994. Identification and Clasification of Bacillus thuringiensis. Dalam
Kumpulan Makalah Seminar Bacillus thuringiensis. Komisi Pestisida
Departemen Pertanian jakarta.
Solehudin, T.2016. Penambahan Konsentrasi Tepung Keong Mas (Pomacea
Canaliculata) Dalam Pakan Pelet Terhadap Berat Badan Ikan Lele
Dumbo (Clarias Gariepinus. Skripsi (Publikasi) Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Suharto H dan N Kurniawati. 2009. Keong Mas Dari Hewan Peliharaan Menjadi
Hama Utma Padi Sawah.Jurnal Penelitian Tanaman Padi.1(1) 1-11.
Suwarno., Maridi dan D.P. Sari. 2015. Uji Toksisitas Isolat Kristal Protein
Bacillus thuringensis (Bt) sebagai Agen Pengendali Hama Terpadu
Wereng Hijau (Nepotettix virescens) Vektor Penyakit Tungro sebagai
Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional.Jurnal Bioedukasi. Vol
8 No 1. Hal 16-19. ISSN: 1693-2654.
Suyoga, K. B., N.L. Watiniasih dan Suartini, N. M. 2016. Preferensi Makan
Kumbang Koksi (Epilachna Admirabilis) Pada Beberapa Tanaman
Sayuran Famili Solanaceae.Jurnal Simbiosis. Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Udayana. IV (1) : 19-21.
Ulrike, U., S.Hesse dan D. Klemm., 2005, Analytical invesgations of Bacterial
Cellulose. Macromolecular Symposia. 223(1), 201-212.
Warisno. 2004. Mudah dan Praktis Membuat Nata De Coco. Penerbit.
Agromedia. Pustaka. Halaman : 2-3.

Warren, J.F. 2014. The Indirect Effect Of Cry 1Ab Protein Expressed In Bt Maize,
On The Biology Of Chrysoperla Pudica (Neuroptera:
Chrysopidae).Magister Scientiaein Environmental Sciencesat the
Potchefstroom Campus of the NorthWest University

Universitas Sriwijaya
45

Yunidawati, W. 2012. Pengendalian Hama Keong Mas (Pomacea canaliculata


Lamarck) dengan Ekstrak Biji Pinang pada Tanaman Padi. Tesis
(Publikasi) Program Studi Agroekoteknologi Program Pascasarjana
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sriwijaya

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy