0% found this document useful (0 votes)
20 views10 pages

Peranan Intervensi Fisioterapi Metode Se

This document summarizes a literature review on the role of physiotherapy interventions using Kegel exercises to overcome smooth muscle cell failure in urinary incontinence bladder disorders. It discusses four focus areas: 1) the structure and function of the renal organ system, 2) the structure and working mechanism of smooth muscle cells, 3) cellular studies of urinary incontinence, and 4) treatment of urinary incontinence using physiotherapy interventions. Physiotherapy with Kegel exercises strengthens the bladder sphincter and pelvic floor muscles by increasing smooth muscle cell metabolism and muscle strength. However, Kegel exercises do not completely cure urinary incontinence and only relieve symptoms.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
20 views10 pages

Peranan Intervensi Fisioterapi Metode Se

This document summarizes a literature review on the role of physiotherapy interventions using Kegel exercises to overcome smooth muscle cell failure in urinary incontinence bladder disorders. It discusses four focus areas: 1) the structure and function of the renal organ system, 2) the structure and working mechanism of smooth muscle cells, 3) cellular studies of urinary incontinence, and 4) treatment of urinary incontinence using physiotherapy interventions. Physiotherapy with Kegel exercises strengthens the bladder sphincter and pelvic floor muscles by increasing smooth muscle cell metabolism and muscle strength. However, Kegel exercises do not completely cure urinary incontinence and only relieve symptoms.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

JURNAL BIOLOGI PAPUA ISSN 2086-3314

Vol 13, No 2, Halaman: 150–159 E-ISSN 2503-0450


Oktober 2021 DOI: 10.31957/jbp.1501
http://ejournal.uncen.ac.id/index.php/JBP

Review:
Peranan Intervensi Fisioterapi Metode Senam Kegel Untuk
Mengatasi Kegagalan Kerja Sel Otot Polos Pada Kelainan Kandung
Kemih Inkontinensia Urin
ARGORBY SIMANULLANG, NAOMI DWANY, RUTH Y. PURBA, MELANY DJAMI,
WAHYU IRAWATI*
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Pelita Harapan, Tangerang

Diterima: 5 Januari 2021 – Disetujui: 07 Juli 2021


© 2021 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih

ABSTRACT

Urinary incotinensia is a disease that causes sufferers to experience urine without realizing it or is often referred to
as bed-wetting. Urinary incotinence causes sufferers to experience difficulty or sleep disturbances, depression,
isolation, lack of confidence, irritability, limiting social activities, and spending a lot of money on medication so
that they really need a treatment solution. Urinary incontinence results from weakening of the smooth muscle in
the bladder organs. One of the treatments that can be done to overcome urinary incontinence is using
physiotherapy, namely by doing Kegel exercises. The purpose of this paper is to determine the role of
physiotherapy interventions using Kegel exercises to overcome the failure of smooth muscle cells in urinary
incontinence bladder disorders. This literature review will discuss four focus studies, namely: 1) the structure and
function of the renal organ system, 2) the structure and working mechanism of smooth muscle cells, 3) cellular
studies of urinary incontinence, and 4) treatment of urinary incontinence using physiotherapy interventions.
Physiotherapy with Kegel exercises has the benefit of strengthening the work of the bladder sphincter and pelvic
floor muscles. The mechanism is by increasing smooth muscle cell metabolism. The metabolic rate of the muscles
will increase the strength of the smooth muscle and the nervous system to contract, so that the smooth muscle will
get stronger. However, Kegel exercises do not completely cure urinary incontinence and only relieve the symptoms
it causes.
Key words: Physiotherapy; Urinary incontinence; Smooth muscles; Cells; Kegel exercises.

PENDAHULUAN metabolime yang tidak lagi diperlukan oleh tubuh


dari darah serta mengubahnya dalam bentuk urin
Ginjal merupakan organ yang sangat (Kurniawati & Asikin, 2018). Proses akhir
berperan penting dalam tubuh manusia. Ginjal pembentukan urin terjadi di dalam ginjal,
berfungsi dalam melakukan mekanisme kemudian urin yang telah terbentuk akan
penyaringan (filtrasi) dan pengeluaran zat sisa dialirkan ke ureter yaitu dari pelvis renal ke
kandung kemih (Campbell et al., 2004). Kandung
kemih manusia terletak di bagian panggul di
antara tulang panggul. Struktur kandung kemih
* Alamat korespondensi:
PS. Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Pelita itu sendiri adalah berongga, berotot, serta akan
Harapan, Tangerang. Jl. M.H. Thamrin Boulevard 1100 mengembang saat telah terisi urin sedangkan akan
Lippo Village Tangerang 15811– Indonesia. kosong kembali jika urin telah dikeluarkan
E-mail: w.irawati3@gmail.com (Nugrahaeni, 2020). Kandung kemih berfungsi
SIMANULLANG et al., Peran Intervensi Fisioterapi 151

sebagai penampungan urin yang telah diproses di menurun sebagai akibat penyakit inkotinensia
ginjal dan akan dikeluarkan dari tubuh apabila urin dapat membuat penderita menjadi tidak
kandung kemih sudah mencapai kapasitas nyaman dan mengalami stres karena setiap malam
sehingga mengalami kontraksi (Nuari & Widayati, harus terbangun untuk membuang urin.
2017). Purnomo (2011) memaparkan data prevelensi
Kandung kemih merupakan bagian dari kelainan pada pria dan wanita usia reproduktif di
sistem perkemihan dan saluran kencing yang Asia masing-masing sekitar 14,8% dan 6,8%,
terdapat di dalam tubuh manusia (Musdalipah, sedangkan untuk usia lanjut didapatkan sekitar
2018). Biasanya kandung kemih memiliki peran 19% dan 38%. Menurut data World Health
sebagai tempat penampungan urin sebelum Organization (WHO) bahwa terdapat jumlah
akhirnya dibuang pada waktu yang tepat. penduduk dunia yang mengalami inkotinensia
Kandung kemih ini juga berperan dalam urin adalah sebesar 200 juta orang (Collein, 2012).
memberikan sinyal pada tubuh yang Collein juga lebih lanjut memaparkan bahwa
menunjukkan bahwa kandung kemih sudah terisi angka tersebut juga termasuk ke dalam
penuh melalui sistem kontraksi otot-otot yang pembagian tingkat keparahan berdasarkan
terdapat di sekitar kandung kemih. Dinding rentang usia. Rentang usia yang dipaparkan
kandung kemih tersusun dari otot-otot polos yang adalah sebagai berikut: 1) usia 15 tahun dan lebih
disebut muskulus destrusor. Kontraksi otot-otot terdapat sekitar 10%, 2) rentang usia 35-65 tahun
dan sfingter di dalam kandung kemih juga dapat adalah 12%, 3) 65 tahun dan lebih dapat mencapai
menghambat urin atau menghentikan aliran urin. 16%, 4) sedangkan wanita dengan anak satu dapat
Grace & Borley (2006) mengungkapkan bahwa hingga 10% dan wanita dengan 5 anak adalah
otot detrusor pada kandung kemih akan 20%. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh
mengalami relaksasi ketika terjadi peningkatan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto
volume. Kondisi ini disebabkan urin yang telah Mangunkusomo dalam jurnal Juananda &
terisi penuh sehingga mulai terjadi kontraksi Febriantara (2017) menjelaskan bahwa dari 179
refleks agar terjadi pengeluaran urin. Kontraksi partisipan yang ikut dalam survei diperoleh
otot detrusor dan relaksasi sfingter urin penderita inkontinensia pada laki-laki adalah
selanjutnya akan melakukan pengosongan urin 20,5% sedangkan perempuan adalah 32,5%.
dalam kandung kemih. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa
Proses keluarnya urin melalui sistem usia lanjut usia dan perempuan lanjut usia yang
perkemihan di dalam tubuh dapat mengalami pernah melahirkan anak adalah sangat rentan
gangguan inkotinensia urin atau yang biasa mengalami inkotinensia urin.
dikenal dengan istilah mengompol. Inkontinensia Samosir & Ilnona (2019) mengungkapkan
urin merupakan masalah yang sering di alami jenis-jenis kelainan yang mencakup urologis dan
orang-orang yang telah lanjut usia. Darmojo (2015) neurologis sebagai penyebab inkontinensia urin
menjelaskan bahwa inkotinensia urin merupakan sebagai berikut: 1) untuk urologis seperti radang,
penyakit dimana penderita akan mengalami batu, divertikel, dan tumor, 2) sedangkan untuk
keluarnya urin tanpa disadari. Hal ini dapat neurologis seperti trauma, medulla spinalis, dan
menyebabkan gangguan kesehatan, sosial, stroke. Nursalam & Fransisca (2009) juga
psikologis, dan ekonomi. Aru et al. (2004) menjelaskan bahwa kondisi manusia yang telah
menambahkan bahwa inkotinensi urin juga akan mengalami penuaan atau seiring dengan
menyebabkan kondisi penderita mengalami bertambah usianya maka akan berdampak pada
gangguan. Gangguan tersebut berupa gangguan penurunan kapasitas urin yang ditampung di
tidur, depresi, terisolasi, kurang percaya diri, kandung kemih. Penurunan kapasitas
mudah marah, melakukan pembatasan aktivitas penampungan urin menyebabkan peningkatan
sosial, dan mengeluarkan banyak dana untuk sisa urin dalam kandung kemih sehingga
melakukan pengobatan. Kualitas tidur yang kontraksi otot di kandung kemih semakin tidak
152 J U RN A L B I OL OGI PA PU A 13(2): 150–159

teratur. Kontraksi otot yang tidak teratur keberlangsungan hidup manusia. Setiap sistem
menyebabkan otot melemah dan kapasitas terdiri atas kumpulan organ yang bekerja sama
penampungan urin turun menjadi 200 ml dan menjalankan fungsi, berinteraksi dalam
waktu rata-rata berkemih adalah 3-4 jam menyelesaikan aktivitas umum yang sangat
(Pamungkas et al., 2013). penting, dan berpengaruh dalam keberlangsungan
Dampak merugikan dari penyakit hidup tubuh secara keseluruhan. Organ yang
inkontinensia urin yang telah dipaparkan diatas terdapat dalam tubuh manusia, saling berkaitan
membuat penyakit inkotinensia urin harus segera dan memengaruhi dalam menjalankan tugasnya
dicegah atau ditangani. Apabila seseorang telah (Chalik, 2016). Terdapat banyak sistem dalam
mengalami penyakit tersebut maka sangat tubuh manusia, dan masing-masing sistem
direkomendasikan untuk segera dilakukan memiliki organ yang saling membantu dalam
penanganan demi kesembuhan karena terdapat menjalankan perannya sehingga setiap proses
dampak negatif yang timbul apabila inkotinensia yang terjadi dapat berjalan dengan baik.
ini tidak segera diatasi. Inkontinensia Sistem kemih atau urinaria merupakan salah
menyebabkaan sulitnya rehabilitasi untuk satu sistem yang menunjang keberlangsungan
mengontrol mekanisme keluarnya urin (Min, hidup manusia. Sistem kemih berperan dalam
2006). Menurut Pamungkas et al. (2013) dalam membuang sisa metabolisme seperti senyawa
jurnalnya menyampaikan bahwa inkotinensia urin nitrogen, urea, kreatinin dan bahan yang tidak
dapat ditangani dengan cara non farmakologis dibutuhkan oleh tubuh lainnya. Ginjal memiliki
yaitu dengan melakukan latihan kandung kamih peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis
atau yang sering dikenal dengan istilah bladder atau racun untuk mempertahankan keseimbangan
training. Terkait hal tersebut, bladder training cairan serta zat lain dalam tubuh. Sisa-sisa
memiliki 3 jenis metode yang dapat dilakukan metabolisme akan dikeluarkan oleh ginjal melalui
yaitu dengan kegel exercise (senam kegel), delay urin. Urin yang dihasilkan turun melewati ureter
urination, dan scheduled bathroom trips. Fokus dari menuju kandung kemih untuk disimpan
tulisan ini adalah penanganan inkotinensia urin sementara dan akhirnya akan dikeluarkan melalui
dengan menggunakan senam kegel. uretra (Jusuf, 2001).
Berdasarkan penjelasan tersebut, penulisan Manusia umumnya memiliki sepasang ginjal
artikel ini bertujuan untuk mengetahui peranan di dalam tubuhnya. Ginjal berbentuk seperti
intervensi fisioterapi menggunakan senam kegel kacang merah dengan warna merah tua, terletak
untuk mengatasi kegagalan kerja sel otot polos retroperitoneal terhadap posterior dinding
pada kelainan kandung kemih inkontinensia urin. abdomen dan ada di dalam rongga perut bagian
Metode penelitian yang digunakan adalah kajian belakang. Warna merah tua pada ginjal
literatur dengan membahas empat fokus kajian disebabkan karena terdapat banyak kapiler darah
yaitu: 1) struktur dan fungsi sistem organ ginjal; 2) dalam ginjal. Setiap sisi ginjal dihubungkan oleh
struktur dan mekanisme kerja sel otot polos; 3) membran transparan yang disebut kapsul renal
kajian seluler mengenai inkontinensia urin; dan 4) (Aditya et al., 2018). Ginjal tersusun dari nefron
penanganan inkontinensia urin dengan yang berjumlah kurang lebih satu juta. Nefron
menggunakan intervensi fisioterapi. adalah satuan unit fungsional ginjal yang
mengular melintasi medula korteks dan medula
renal. Nefron terdiri dari dua bagian utama yaitu
STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM nefron kortikal (85%) yaitu lengkung henle
ORGAN GINJAL pendek dan nefron jukstamedularis (15%) yaitu
lengkung henle panjang sampai medulla renal.
Tubuh manusia tersusun atas berbagai sistem Nefron bersifat hiper-osmotik terhadap cairan
organ di dalamnya. Setiap sistem organ memiliki tubuh sehingga berguna sebagai konservasi air.
masing-masing fungsi yang menunjang Nefron berfungsi dalam mengatur konsentrasi air
SIMANULLANG et al., Peran Intervensi Fisioterapi 153

dan substansi terlarut seperti garam sodium, serta pengeluaran urin dari dalam tubuh (Bolon,
mengatur konsentrasi elektrolit dan metabolit, 2020). Kapasitas normal volume urin yang dapat
serta mengatur pH darah (Irawati, 2020). Ginjal ditampung oleh kandung kemih adalah sekitar
mempertahankan pH plasma darah dalam kisaran 350-400 ml. Dalam kondisi normal, frekuensi
7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan berkemih atau keluarnya urin dari dalam tubuh
hidroksil (Wibawa, 2016). adalah 6-8 jam. Urin bisa lebih cepat keluar
Struktur ginjal meliputi korteks renal, medula apabila otot-otot pada kandung kemih mengalami
renal, pelvis renal, arteri ginjal, vena ginjal dan penurunan kapasitas yang disebabkan
ureter (Nafisah, 2020). Korteks renal merupakan melemahnya otot-otot tersebut (Pamungkas et al.,
bagian terluar pada organ ginjal yang berperan 2013). Otot-otot di kandung kemih akan
sebagai tempat memproduksi urin. Bagian korteks mengalami kontraksi ketika urin telah terisi
dilapisi jaringan lemak (kapsul ginjal), berfungsi penuh. Hal itu disebabkan oleh reseptor yang
untuk melindungi bagian dalam ginjal. Pada berada di kandung kemih. Sinyal sensorik pada
bagian korteks juga terdapat pembuluh darah. reseptor sel-sel otot polos menerima rangsangan
Korteks juga menghasilkan hormon erythropoietin yang terjadi sebagai akibat urin terisi penuh, lalu
yang berperan dalam pembentukan sel darah pesan atau informasi tersebut langsung
merah baru. Medula merupakan jaringan ginjal disampaikan ke otak, kemudian secara reflek
yang sangat halus. Medula terdiri dari lengkung kembali ke kandung kemih melalui saraf
henle serta piramida ginjal, yaitu struktur kecil parasimpatis (Syaifuddin, 2001).
yang berisi nefron dan tubulus. Tubulus berperan
dalam mengangkut cairan yang masuk dan
mengeluarkan urin dari ginjal. STRUKTUR DAN MEKANISME KERJA
Pelvis merupakan bagian ginjal yang SEL OTOT POLOS
berbentuk corong, terletak pada ginjal paling dalam.
Pelvis berfungsi sebagai jalur dalam perjalanan Inkontinensia Urin adalah kelainan pada otot
menuju ke kandung kemih. Pada pelvis terdapat polos pada kandung kemih yang menyebabkan
juga calyces yang merupakan ruang berbentuk urin keluar secara involunter (Grace & Borley,
cangkir kecil, berperan dalam mengumpulkan 2006). Kelainan ini diakibatkan oleh menurunnya
cairan sebelum masuk ke kandung kemih. Arteri fungsi otot polos. Inkontinensia urin secara sosial
ginjal merupakan bagian ginjal yang berfungsi telah mempengaruhi banyak orang, sebab
membawa darah kaya akan oksigen dari jantung penyakit ini akan menyebabkan orang yang
ke ginjal untuk proses filtrasi. Filtrasi adalah proses mengalami merasa malu karena bisa mengompol.
penyaringan zat sisa metabolisme yang prosesnya Inkontinensia urin yang dialami oleh lansia
berlangsung dalam tubuh manusia. Vena ginjal kemungkinan besar diakibatkan oleh melemahnya
sendiri berperan dalam membawa darah yang otot polos akibat terjadi penuaan sel sehingga
sudah disaring oleh ginjal kembali ke jantung. menyebabkan kerusakan sel dan menurunnya
Ureter merupakan bagian ginjal berupa tabung fungsi otot polos (Mercado-Saenz et al., 2010).
otot yang berfungsi mendorong urin ke dalam Sel otot polos memiliki bentuk bergelondong
kandung kemih. Urin dalam kandung kemih akan yang membesar pada bagian tengah dan
dibuang melalui saluran yang disebut uretra. meruncing di kedua ujungnya, memiliki serat-
Panjang ureter sekitar 20-30 cm dengan diameter serat miofibril yang terdiri dari protein otot yaitu
kurang lebih 1,7 sentimeter (Nafisah, 2020). aktin dan myosin letaknya searah dengan panjang
Kandung kemih sebagai tempat sel tersebut, seta memiliki nukleus di tengah sel
mengumpulkan urin mengandung lapisan otot (Azhar et al., 2017). Tiga ciri-ciri otot polos
detrusor. Otot detrusor pada kandung kemih menurut Eckman et al. (2007) adalah sebagai
bertanggung jawab untuk melakukan mekanisme berikut: 1) tidak memiliki lurik dan berbentuk
pengumpulan, kontraksi ketika urin terisi penuh, seperti gelondong, 2) kontrol di bawah sistem
154 J U RN A L B I OL OGI PA PU A 13(2): 150–159

saraf involunter (otonom), dan 3) mengambil KAJIAN SELULER MENGENAI


bagian dalam fungsi organ-organ. Sel otot polos INKONTINENSIA URIN
tidak memiliki garis Z sehingga otot polos tidak
bermotif lurik (Vodenicharov, 2012). Sel otot polos Sel otot polos dapat mengalami kerusakan
dibungkus oleh basement membrane dan saling akibat penuaan sehingga sel akan sulit
terhubung antar sel dengan penghubung yang beregenerasi untuk menggantikan sel yang rusak
disebut sebagai gap junction, penghubung ini dan sulit memperbaiki kerusakan-kerusakan yang
analog dengan plasmodesma yang biasa ada di dalam sel. Menurut Ham & Saraswati
ditemukan di sel tumbuhan (Vodenicharov, 2012), (2018) penuaan sel merupakan akibat
sehingga sel otot polos memiliki susunan yang menurunnya aktivitas dan siklus hidup sel yang
lebih renggang daripada sel otot lurik. meliputi akumulasi kerusakan dan mutasi DNA,
Sel otot polos berada di semua organ internal penuaan replikasi (penurunan kemampuan
yang berfungsi untuk menggerakan organ-organ bereplikasi), serta kehilangan protein normal dan
tubuh secara involunter. Sitoplasma sel otot polos protein salah lipat. Soeprijanto (2017). Mengatakan
mengandung banyak protein otot yaitu aktin bahwa inkontinensia urin di akibatkan oleh
(filamen tipis) dan miosin (filamen tebal) yang melemahnya kerja otot polos pada organ kandung
berperan dalam kontraksi otot polos (Hafen & kemih. Kandung kemih memiliki fungsi kompleks
Burns, 2020). Filamen aktin menempel pada dense yang merupakan hasil dari interaksi kooperatif
body yang tersebar di seluruh bagian sel otot polos. dari beberapa regulasi tipe sel (Drake, 2007). Pada
Struktur terpenting di dalam kontraksi sel otot manusia kandung kemih menjadi bagian dari
polos adalah retikulum sarkoplasma yang sistem ekskresi sebagai penampung urin yang
mengandung banyak ion Ca+ (Hafen & Burns, dihasilkan oleh ginjal sebelum dikeluarkan dari
2020). Otot polos distimulasi oleh sistem saraf tubuh. Kandung kemih tersusun dari sel-sel otot
otonom yaitu saraf simpatik dan parasimpatik polos berupa otot detrusor dan dua struktur yang
yang juga mampu menerima respon dari stimulus berfungsi seperti klep (Sfringter) yang dapat
hormonal dan otot polos juga dapat menjaga agar diatur (sfringter eksternal) dan tidak dapat diatur
kontraksi dapat berjalan cukup lama (Fried & (sfringter internal). Kontraksi pada kandung
Hademenos, 2011). kemih juga di atur oleh sistem saraf yang bersifat
Kontraksi sel otot polos di regulasi oleh otonom. Kandung kemih dapat melebar untuk
reseptor dan aktivasi mekanisme kontraktil dari menampung urin karena memiliki struktur yang
protein miosin dan aktin (Webb, 2003). Menurut elastis sehingga pada manusia kandung kemih
Hafen & Burns (2020) kontraksi otot polos diawali dapat menampung urin sekitar 300-450 ml urin.
dengan depolarisasi dari membran atau aktivasi Kandung kemih terdiri dari susunan otot
oleh hormon/neurotransmitter sehingga kalsium polos yang disebut otot detrusor (Sam et al., 2020).
channel tipe L terbuka. Rangsangan ini akan Otot detrusor dibedakan dari otot uretral karena
menyebabkan Ca+ dilepaskan dari retikulum memiliki tiga susunan lapisan yaitu: lapisan dalam
sarkoplasma sehingga meningkatkan kandungan dan luar yang terdiri dari susunan otot
kalsium intraseluler. Setelah itu, kalmodulin longitudinal dan lapisan tengah yang tersusun
berikatan akan dengan Ca+. Ikatan antara Ca+ akan dari lapisan otot yang sirkular (Lanzotti, et al.,
mengaktivasi Enzim Myosin Light Chain Kinase 2020). Otot detrusor berfungsi dalam kontraksi
(MLCK). Fosfolirasi Myosin light chain terjadi pada dinding kandung kemih. Susunan sel otot
sehingga meningkatkan aktivitas enzim myosin polos pada otot detrusor memiliki arah yang acak,
ATPase mengakibatkan miosin berikatan dengan namun terdapat gap junction yang
aktin dan membentuk jembatan silang. Siklus menghubungkan setiap sel sehingga sinyal untuk
jembatan silang akan menyebabkan kontraksi. berkontraksi dapat tersebar secara cepat (Lanzotti
et al., 2020). Selain itu sel-sel saraf juga berperan
dalam perkemihan. Menurut Yoshimura & Chan-
SIMANULLANG et al., Peran Intervensi Fisioterapi 155

cellor (2003) sistem saraf yang berperan pada menjadi melemah sehingga timbul penyakit
kandung kemih ada tiga, yaitu: a) saraf inkontinensia urin (Samosir & Ilona, 2019).
parasimpatik pelvis yang muncul dari sumsum
tulang belakang, merangsang kandung kemih dan
mengendurkan uretra; b) saraf simpatik lumbar PENANGANAN INKONTINENSIA URIN
yang menghalangi tubuh kandung kemih dan DENGAN MENGGUNAKAN INTERVENSI
merangsang dasar kandung kemih uretra; sertac) FISIOTERAPI
saraf pundendal yang merangsang sfingter uretral
luar. Saraf-saraf ini berperan dalam merangsang Inkontinensia adalah salah satu masalah
kandung kemih sehingga kandung kemih dapat kesehatan yang sering dijumpai pada lansia.
berkontraksi. Inkontinensia urin sendiri berdampak pada
Menurut Uliyah & Hidayat (2008) penyebab kondisi medis, psikososial dan ekonomi. Kondisi
dari inkontinensia urin adalah penuaan, yang dapat timbul ketika seseorang mengalami
penggunaan obat adiktif, pembesaran prostat dan inkontinensia urin yaitu kelainan kulit dan
penurunan kesadaran. Pada tingkat seluler hal gangguan tidur, depresi, mudah marah, hilang
yang paling memungkinkan menjadi penyebab percaya diri, pembatasan aktifitas sosial, dan
dari inkontinensia urin adalah penuaan sel. Sel besarnya biaya rawatan. Selain itu, kualitas tidur
otot polos dapat mengalami kerusakan. Penyebab untuk penderita inkontinensia urin ini juga
terjadinya kerusakan pada sel otot polos dapat di menurun. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan
akibatkan oleh penuaan yang mengakibatkan sel tidur yang tidak nyaman saat pasien membuang
tidak mampu beregenerasi dan mengalami urin, terbangun malam hari untuk berkemih, dan
beberapa kerusakan protein (DiLoreto & Murphy, stres (Juananda & Febriantara, 2017).
2015). Kerusakan protein ini akan menyebabkan Masalah kesehatan inkontinensia seringkali
jaringan otot polos semakin melemah sehingga menyebabkan pasien dan keluarga mengalami
sulit untuk berkontraksi maupun menahan urin frustasi bahkan depresi. Keadaan inkontinensia
yang mendesak keluar. urin mengakibatkan pasien dapat sembarangan
Kerusakan pada tingkat sel juga dalam mengeluarkan urinnya sehingga
mempengaruhi kinerja jaringan dan organ karena menimbulkan ketidaknyamanan karena adanya
sel adalah penyusun dari jaringan dan organ. Sel bau yang tidak sedap dari urin. Selain itu pasien
otot polos yang mengalami penuaan akan juga memiliki perasaan malu terhadap ling-
mengalami perenggangan ruang interseluler kungan sosial mereka. Inkontinensia urin juga
antara sel-sel otot polos, namun tetap saling dapat menganggu aktivitas fisik, karena pasien
menahan intermediate junction dengan sel-sel tidak boleh melakukan banyak aktivitas. Pasien
yang rusak, kerusakan lainnya adalah penurunan lansia yang mengalami sakit inkontinensia urin
fungsi dense body, kerusakan mitokondria, akan mengurangi minum karena khawatir akan
mikrosistik pada sarkoplasmik endoplasma, dan mengompol (Insani et al., 2018).
juga sel menghitam, berlapis dan terpecah (Plas et Tingginya angka pasien yang mengalami
al., 2004). Sehingga kerusakan ini akan menyebab- inkontinensia urin menyebabkan perlunya
kan kerusakan jaringan otot dan melemahkan penanganan khusus dan sesuai pada pasien.
kerja organ kandung kemih yang tersusun dari Ketika masalah kesehatan ini tidak ditangani
otot, oleh karena itu inkotinensia paling sering segera, dapat menyebabkan berbagai komplikasi
terjadi pada lansia. Pertambahan usia pada seperti infeksi saluran kemih, infeksi kulit daerah
manusia yang memicu perubahan anatomi fungsi kemaluan, serta gangguan tidur (Karjoyo et al.,
organ kemih, menopause, serta berbagai jenis 2017). Penanganan yang dapat dilakukan untuk
kelaianan urologis dan neurologis, dapat menjadi mengatasi inkontinensia urin ini adalah meng-
penyebab otot dasar pada sistem perkemihan gunakan intervensi fisioterapi. Fisioterapi adalah
pelayanan kesehatan yang dilakukan dengan cara
156 J U RN A L B I OL OGI PA PU A 13(2): 150–159

memulihkan gerak dan fungsi bagian tubuh yang keterkaitan dengan organ tubuh lainnya sehingga
terganggu oleh faktor penuaan, cedera, penyakit, jika terjadi kesalahan pada salah satu bagian kecil
gangguan fisik dan faktor lingkungan melalui dari salah satu organ, maka dapat memengaruhi
metode manual, peningkatan kemampuan gerak, kinerja organ tubuh lain. Termasuk organ ginjal,
penggunaan peralatan, pelatihan fungsi, dan dengan stuktur dan fungsi dari setiap bagian kecil
komunikasi. Fisioterapi dilakukan oleh para ahli dari ginjal sangat berpengaruh pada seluruh
fisioterapis dengan tujuan mengoptimalkan tubuh manusia yaitu sistem ekskresi. Sistem
kualitas hidup pasien. perkemihan merupakan sistem ekskresi utama
Penelitian Samosir & Ilona (2019) melaporkan yang terdiri dari dua ginjal (untuk sekresi urin),
bahwa pengobatan intervensi fisioterapi dengan dua ureter (untuk mengalirkan urin dari ginjal ke
latihan kegel terbukti sangat cocok dan juga kandung kemih), kandung kemih (tempat
berhasil dalam mengobati inkontinensia urin yaitu penyimpanan sementara urin), serta uretra
dengan meningkatkan kekuatan otot dasar (bagian untuk mengalirkan urin dari kandung
panggul pasien. Latihan otot dasar panggul atau kemih ke luar tubuh manusia) (Nuari & Widayati,
dikenal dengan kegel exercise pertama kali 2017).
dikenalkan oleh dr. Arnold Kegel pada tahun Sistem perkemihan dapat mengalami
1940, dianjurkan pada pasien sebagai metode perubahan atau gangguan di mana ginjal mengecil
mengatasi inkontinensia urin (Sulistyaningsih, dan nefron menjadi atrofi (kondisi penurunan
2015). Proses intervensi fisioterapi yang berupa massa otot). Kondisi tersebut mengakibatkan
latihan kegel ini berperan untuk semakin aliran ginjal menurun menjadi 50%, fungsi tubulus
memperkuat kerja dari sfingter kandung kemih berkurang dan membuat blood urea nitrogen (BUN)
dan otot dasar panggul sehingga secara perlahan meningkat menjadi 21 mg% dari keadaan normal
dapat memulihkan inkontinensia urin meskipun yaitu 7-20 mg% (Samosir & Ilona, 2019). Gangguan
tidak secara total. Latihan senam kegel yang ini sering terjadi pada lansia terutama pada wanita
dilakukan juga dapat menyebabkan penurunan akibat menopouse, kehamilan, pasca melahirkan,
stres pada pasien yang mengalami inkontinensia obesitas, dan kurang beraktivitas seperti berjalan
urin, karena latihan kegel ini membuat para atau duduk terlalu lama, serta inkontinensia urin.
pasien melakukan banyak aktivitas fisik dan Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin tanpa
mengurangi waktu mereka untuk memikirkan hal disadari (involunter) dalam jumlah dan frekuensi
lain. Pada perawatan latihan kegel, pasien yang cukup (Darmojo, 2015) sehingga meng-
melakukan teknik latihan otot dasar panggul akibatkan masalah gangguan kesehatan atau
memotivasi pasien secara aktif dan rutin sosial, psikososial, dan juga ekonomi.
melakukannya. Perawatan yang dilakukan untuk Penyebab terjadinya inkontinensia urin yaitu
pasien yang mengalami inkontinensia urin kelainan pada urologis, neurologis atau fungsional
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk ginjal. Kelainan urologis disebabkan oleh radang,
mencapai target yang diharapkan (Sulistya- batu ginjal, tumor dan divertikel (peradangan
ningsih, 2015). pada divertikula, kantung-kantung pada saluran
pencernaan terutama usus besar). Kelainan
neurologis dapat terjadi pada pasien stroke,
PERAN SENAM KEGEL DALAM trauma pada medulla spinalis, dan demenasia
MENGATASI KEGAGALAN SEL OTOT (penyakit penurunan daya ingat dan cara berpikir)
POLOS PADA INKONTINENSIA URIN (Darmojo, 2015). Kadar hormon estrogen yang
menurun pada wanita lanjut usia menyebabkan
Manusia memiliki sistem organ yang penurunan tonus otot vagina dan otot uretra
kompleks dan fungsi yang sangat penting untuk sehingga wanita lanjut usia lebih rentan terkena
tubuh. Organ-organ ini bekerja sama sesuai inkontinensia urin.
dengan struktur dan fungsinya serta memiliki
SIMANULLANG et al., Peran Intervensi Fisioterapi 157

Inkontinensia urin adalah penyakit pada ningrum (2016) dalam jurnalnya menunjukkan
kandung kemih karena gangguan pada otot bahwa adanya penurunan inkontinensia yang
panggul, otot sfingter, dan gangguan mukosa. diberlakukan pada 15 responden yang dibagi
Lapisan mukosa dibatasi oleh sel-sel epitel dalam kelompok sebelum (pre) dan sesudah (post)
transisional yang kedap air, menyambung dengan dilakukan senam adalah sebagai berikut: 1)
saluran kemih di bagian atas lapisan penyusun kelompok perlakuan (pre) yaitu 10 orang (66,6%)
urethra (Soetojo, 2008). Gangguan pada bagian- kelompok perlakuan (post) yaitu 12 orang (80%),
bagian dari sistem kemih ini membuat kandung 2) kelompok kontrol (pre) yaitu 13 orang (86%)
kemih tidak dapat menampung urin sementara dan kelompok kontrol (post) yaitu 12 orang (80%).
sebelum dikeluarkan melalui uretra. Gangguan ini Park & Kang (2014) melakukan penelitian di mana
dipengaruhi oleh kerja beberapa saraf seperti saraf dalam jurnalnya menunjukkan bahwa teknik
parasimpatik pelvis, saraf simpatik lumbar, dan senam kegel mampu untuk menurunkan gejala
saraf pundendal dengan fungsinya masing- inkontinensia urin pada wanita khususnya lanjut
masing untuk mengirim sinyal ke otak untuk usia.
mengontrol keluarnya urin secara involunter. Fisioterapi senam kegel yang dilakukan
Saraf-saraf ini mengatur kandung kemih untuk dengan rutin dapat memberikan manfaat jika
berkontraksi dan mengeluarkan urin saat frekuensi latihan diterapkan sebanyak 3-4 kali
kandung kemih sudah penuh. Inkontinensia urin perminggu untuk memperoleh hasil yang
ini dapat diobati dengan fisioterasi berupa senam maksimal. Fisioterapi senam kegel bertujuan
kegel agar otot dasar panggul yang kendur dapat meningkatkan kekuatan otot-otot dasar panggul
mengencang dan otot-otot saluran kemih menjadi yang mulai melemah. Pelatihan senam kegel
lebih kuat (Samosir & Ilona, 2019). dengan frekuensi satu kali per minggu selama
Senam kegel merupakan latihan yang empat bulan dapat membantu mengurangi
berguna dalam menguatkan sfingter dan otot-otot kemungkinan terjadinya buang air kecil tanpa
didasar panggul seperti otot polos pada kandung sadar (involunter) pada wanita lansia umur 50-60
kemih dengan cara mengaktifkan reaksi kimiawi, tahun sedangkan frekuensi latihan 3-4 kali
neuromuskuler, dan muskuler melalui rangsangan perminggu dapat membantu memperkuat otot-
yang terjadi (Novera, 2016). Rangsangan otot dasar panggul untuk ibu hamil yang bersiap
neuromuskuler menyebabkan peningkatan melahirkan.
rangsangan saraf otot polos kandung kemih
khususnya saraf parasimpatik. Rangsangan
muskulus dapat meningkatkan metabolisme KESIMPULAN
mitokondria pada sel untuk menghasilkan ATP
yang berguna untuk memberi energi pada otot Inkontinensia urin adalah penyakit yang
polos, sedangkan rekasi kimiawi berhubungan menyerang otot polos pada kandung kemih dan
dengan filamen aktin dan miosin yang saling sering terjadi pada lansia terutama pada
berinteraksi (Sulistyaningsih, 2015). Sulistya- perempuan. Penyakit ini disebabkan oleh
ningsih juga menambahkan jika latihan senam menopouse, kehamilan, pasca melahirkan,
kegel dilakukan dengan cara yang tepat dan obesitas, dan kurang beraktivitas seperti berjalan
optimal maka menyebabkan penderita akan dan lebih sering duduk terlalu lama. Inkontinensia
mampu untuk mengkontrol urin di dalam saluran urin terjadi karena kerusakan sel otot polos dan
kemih. sel saraf yang mengatur keluarnya urin menuju
Keefektifan teknik senam kegel untuk uretra. Fisioterapi berupa senam kegel dapat
menyembuhkan penyakit inkotinensia urin dapat membantu pengobatan dan penyembuhan
dibuktikan berdasarkan penelitian ilmiah yang inkontinensia urin.
telah dilakukakan oleh beberapa ahli. Penelitian Secara seluler, senam kegel dapat membantu
yang dilakukan oleh Hartinah & Yulisetya- menguatkan kembali sel-sel otot yang melemah
158 J U RN A L B I OL OGI PA PU A 13(2): 150–159

akibat penuaan karena meningkatkan metabolis- Irawati, W. 2020. Buku ajar biologi manusia. Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Pelita Harapan. Tangerang.
me sel sehingga sel kembali mendapatkan energi
Juananda, D., dan D. Febriantara. 2017. Inkontinensia urin
dan meningkatkan kinerja sel otot polos. Senam pada lanjut usia di panti Werdha Provinsi Riau. Jurnal
kegel tidak sepenuhnya menyembuhkan namun Kesehatan Melayu. 1(1): 20-24.
dapat mengurangi kelemahan otot panggul, Jusuf, A.A. 2001. Sistem perkemihan. Universitas Indonesia.
detrusor dan sfringter sehingga dapat mengatasi Jakarta.
Karjoyo, J.D., D. Pangemanan, dan F. Onibala. 2017.
inkontinensia urin.
Pengaruh senam kegel terhadap frekuensi
inkontinensia urin pada lanjut usia di wilayah kerja
Puskesmas Tumpaan Minahasa Selatan. e-journal
DAFTAR PUSTAKA Keperawatan. 5(1): 1-7.
Kristianti, S., dan Y. Putriyana. 2015. Hubungan senam kegel
Aditya, A., A. Udiyono, L.D. Saraswati dan H. Setyawan. pada ibu hamil Primigravida TM III terhadap derajat
2018. Screening fungsi ginjal sebagai perbaikan outcome robekan perineum di wilayah puskemas pembantu
pengobatan pada penderita diabetes mellitus tipe II Bandar Kidul Kota Kediri. Jurnal Ilmu Kesehatan. 3(2):
(studi di wilayah kerja Puskesmas Ngesrep). Jurnal 91–98.
Kesehatan Masyarakat. 6(1): 191-192. Kurniawati, A., dan A. Asikin. 2018. Gambaran tingkat
Aru, W. S., S.Bambang, A. Idris, S. Marcellus, dan S. Siti. 2004. pengetahuan penyakit ginjal dan terapi diet ginjal dan
Buku ajar ilmu penyakit dalam. Pusat Penerbit Ilmu kualitas hidup pasien hemodialisis di Rumkitar dr.
Penyakit Dalam. Jakarta. Ramelan Surabaya. Amerta Nutrition. 2(2): 125-135.
Azhar, L.T.M., M. Adam, dan Gholib. 2017. Pengantar fisiologi Lanzotti, N.J., M.A. Tariq, and S.R. Bolla. 2020. Bladder
veteriner. Syiah Kuala University Press. Banda Aceh. physiology. StatPearls Publishing. Treasure Island.
Campbell, N.A., J.B. Reece, dan L.G. Mitchell. 2004. Biologi Mercado-Saenz, S., M. J. Ruiz-Gomez, F. Morales-Moreno,
Edisi 5). (W. Manalu, Trans.) Penerbit Erlangga. Jakarta. and M. Martinez-Morillo. 2010, Cellular aging: Theories
Chalik, R. 2016. Anatomi fisiologi manusia. Pusdik SDM and technological. Brazilian Archieves of Biology and
Kesehatan. Jakarta. Technology. 53(6): 1319-1332.
Collein, I. 2012. Pengalaman lansia dalam penanganan Min, C.C. 2006. Buku panduan klinis menangani inkontinensia
inkontinensia urin di wIlayah kerja Puskesmas Kamonji. urin. Masyarakat Kontinensi. Singapura.
Jurnal Keperawatan Soedirman. 7(3): 158-165. Musdalipah. 2018. Identifikasi drug related problem (DRP)
Darmojo, B. 2015. Geriatri: Ilmu kesehatan usia lanjut. Fakultas pada pasien infeksi saluran kandung kemih di Rumah
Kedokteran UI. Jakarta. Sakit Bhayangkara Kendari. Jurnal Kesehatan. 11(1): 39-
Diloreto, R., and C.T. Murphy. 2015. The cell biology of aging. 41.
Molecular Biology of the Cell. 26(4): 4524-4531. Nafisah, S. 2020. Bagian-bagian ginjal beserta fungsinya bagi
Drake, M.J. 2007. The integrative physiology of bladder. tubuh manusia. Retrieved from Bobo.id:
Annals of The Royal College of Surgeons of England. 9(6): https://bobo.grid.id/read/082107590/bagian-bagian-
580-585. ginjal-beserta-fungsinya-bagi-tubuh manusia?page=all
Eckman, M., D.M.Labus, and G. Thompson. (Eds.). 2007. Novera, M. 2016. Pengaruh senam kegel terhadap frekuensi
Straight A's in anatomy and physiology. Lippincott BAK pada lansia dengan inkontinensia urin. Jurnal
Williams & Wllkins. USA. IPTEK Terapan. 6(3): 240-245.
Fried, G.H., dan G.J. Hademenos. 2011. Biologi. Penerbit Grace, P.A. and N.R. Borley. 2006. At a glance ilmu bedah.
Erlangga. Jakarta. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Grace, P.A., and N.R. Borley. 2006. At a glance ilmu bedah. Nuari, N.A., dan D. Widayati. 2017. Gangguan pada sistem
Penerbit Erlangga. Jakarta. perkemihan & penatalaksanaan keperawatan. Deepublish.
Hafen, B.B., and B. Burns. 2020. Physiology, Smooth Muscle. Yogyakarta.
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. Nugrahaeni, A. 2020. Pengantar anatomi fisiologi manusia. Anak
Ham, M.F., dan M. Saraswati. (Eds.). 2018. Buku ajar patologi Hebat Indonesia. Yogyakarta.
dasar robins. Elsevier Inc. Singapore. Nursalam, dan Fransisca. 2009. Asuhan keperawatan pada pasien
Hartinah, D., dan Yuliasetyanigrum. 2016. Kegel exercise dengan gangguan sistem perkemihan. Salemba Medika.
terhadap penurunan inkontinensia urin pada lansia di Jakarta.
Desa Undaan Lor Kecamatan Undaan Kabupaten Pamungkas, M.R., Nurhayati, dan Musiana. 2013. Pengaruh
Kudus. JIKK. 7(2): 32-36. latihan kandung kemih (bladder training) terhadap
Insani, U., E. Supriatun, dan A. Ratnaningsih. 2018. interval berkemih wanita lanjut usia dengan
Efektivitas latihan kegel dalam penurunan kejadian inkontinensia urin. Jurnal Keperawatan. 9(2): 214-219.
inkontinensia urin pada lansia di unit pelayanan sosial Park, S.H., and C. Kang. 2014. Effect of kegel exercises on the
lansia Purbo Yuwono Klampok Brebes. Jurnal Ilmu management of female stress incontinence. Hindawi
Keperawatan Medial Bedah. 1(2): 21-22. Publishing Corporation Advances in Nursing. 1(1): 1-10.
SIMANULLANG et al., Peran Intervensi Fisioterapi 159

Plas, E., H. Pflüger, U. Maier, and W.A. Hübner. 2004. The Suyanto. 2019. Inkontinensia urin pada lansia perempuan.
aging bladder. Springer Verlag/Wein. Austria. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat. 8(2): 127-
Purnomo, B.B. 2011. Dasar-dasar urologi. Penerbit CV. Saging 132.
Seto. Jakarta. Syaifuddin, B. 2001. Fisiologi sistem pernapasan dalam fungsi
Sam, P., A. Nassereddin, and C.A. LaGrange. 2020. Anatomy, sistem tubuh manusia. WIdya Medika. Jakarta.
abdomen and pelvis, bladder detrusor muscle. StatPearls Bolon, T., D. Siregar, L. Kartika, A. Supinganto, S.S.
Publishing. Manurung, Y.F. Sitanggang, N. Siagian, S. Siregar, R.
Samosir, N.R., dan Y.T. Ilona. 2019. Pengaruh pemberian Manurung, F. Ritonga, R. Dewi, R.M. Sihombing, M.
senam kegel untuk menurunkan derajat inkontinensia Herlina, dan Noradina 2020. Anatomi dan fisiologi untuk
urin pada lansia. Jurnal Ilmiah Fisioterapi. 2(1): 18-24. mahasiswa kebidanan. Yayasan Kita Menulis. Medan.
Santoso, A., dan E.B. Prasetyo. 2018. Penatalaksanaan Uliyah, M., dan A.A. Hidayat. 2008. Keterampilan dasar praktik
fisioterapi pada kondisi trigger finger dengan Intervensi klinik untuk kebidanan. Penerbit Medika Salemba. Jakarta.
Ultrasound (US), Infrared (IR) dan Transverse Friction Verdiansah. 2016. Pemeriksaan fungsi ginjal. CDK-273. 43(2):
(TF) di RSUD Bendan Pekalongan. Jurnal Fisioterapi dan 148-154.
Rehabilitasi. 2(2): 44-52. Vodenicharov, A. 2012. Structure and function of smooth
Soeprijanto, B. 2017. Imejing diagnostik pada anomali kongenital: muscle with special reference to mast cells. InTech. 345-
Sistem traktus urinarus. Airlangga University Press. 362.
Surabaya. Webb, R.C. 2003. Smooth muscle contraction and relaxation.
Soetojo, B. 2008. Inkontinensia urin perlu penanganan multi American Physiological and Society. 27(4): 201–206.
disiplin untuk meningkatkan kualitas hidup. Unair. Wibawa, A.P. 2016. Ginjal dan urin. Fakultas Peternakan
http://repository.unair.ac.id/40276/ Universitas Udayana. Bali.
Sulistyaningsih, D.R. 2015. Latihan otot dasar panggul efektif Yoshimura, N., and M.B. Chancellor. 2003. Reviews in urology.
untuk mengatasi Inkontinensia Urin pada klien post pp: 3-10.
operasi prostatectomy. Jurnal Keperawatan dan Pemikiran
Ilmiah. 1(2): 1-7.

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy