0% found this document useful (0 votes)
69 views6 pages

Jurnal Yudit

This document summarizes a study on the potential of granite as a construction material in the Pombewe and surrounding areas of Sigi Biromaru District, Central Sulawesi Province. The study characterized the granite petrographically, tested the compressive strength of 4 granite samples, and analyzed aggregate wear. The results found the granite has medium to very high compressive strength and an aggregate abrasion rate of 31.27%, indicating it can be used for all types of construction according to quality standards. Based on GIS calculations, the potential granite reserve volume in the study area is 99,999,687.819378m3.

Uploaded by

Yudit Prasetya
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
69 views6 pages

Jurnal Yudit

This document summarizes a study on the potential of granite as a construction material in the Pombewe and surrounding areas of Sigi Biromaru District, Central Sulawesi Province. The study characterized the granite petrographically, tested the compressive strength of 4 granite samples, and analyzed aggregate wear. The results found the granite has medium to very high compressive strength and an aggregate abrasion rate of 31.27%, indicating it can be used for all types of construction according to quality standards. Based on GIS calculations, the potential granite reserve volume in the study area is 99,999,687.819378m3.

Uploaded by

Yudit Prasetya
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 6

SEMINAR NASIONAL KETEKNIKAN

Pengembangan Teknologi Keteknikan Berbasis Mitigasi Bencana


http://fatek.untad.ac.id/sematek2023/

POTENSI GRANIT SEBAGAI BAHAN GALIAN KONSTRUKSI DI DAERAH


POMBEWE DAN SEKITARNYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN
SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH
P. Yudita, Martinia, P. Riskaa
a
Program Studi S1 Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta KM. 9 Telp. (0451) 428618
Email : yuditprasetya123@gmail.com

Abstract: Granite is one of the construction excavation commodities that can be utilized as a basic material for infrastructure development in
the form of buildings and roads. The Pombewe and surrounding areas are some of the potential places because they have a fairly wide
distribution of granite. This study aims to determine the megascopic characteristics of granite and also analyze the quality of granite as a
construction material from 4 samples by testing the compressive strength of rocks and testing aggregate wear using the los angeles abrasion
tool. The characteristics of granite in the study area petrographically have a yellowish absorption color, grayish brown interference, texture
consists of holocrystalline crystallinity, faneritic granularity, equigranular relations, mineral size 0.025 mm - 1 mm, massive rock structure,
mineral composition consists of Quartz (35-50%), Orthoclase (25-35%), Plagioclase (Albite) (10-15%), Biotite (5%), Muscovite (5-25%),
Hornblende (5%) Opak (2-5%), with rock names based on the classification of igneous rocks according to Travis 1955, namely granite. The
results of rock compressive strength testing vary at Station 02 with a value of 543.44 kg/cm2 and Station 04 with a value of 637.31 kg/cm2 in
the Medium Strong category, Station 01 with a value of 722.29 kg/cm2 including the Strong category, and for station 03 with a value of
1593.28 kg/cm2 in the Very Strong category. While from the results of the aggregate wear test, the result of the granite abrasion rate is
31.27%. From the test results, it can be concluded that granite in the research area can be used as all types of building materials according
to quality requirements (SNI 03-0394-1989) and as all types of other graded asphalt mixtures according to bina marga specifications (2010).
Based on the results of calculations using Gis software, the potential volume of granite reserves in the study area is 99,999,687.819378m3.

Keywords: Granite, Geology, Petrography, Compressive Strength, Aggregate Wear

Abstrak: Granit merupakan salah satu komoditas bahan galian konstruksi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembangunan
infrastruktur berupa bangunan dan jalan. Daerah pombewe dan sekitarnya merupakan salah satu tempat yang berpotensi dikarenakan
memiliki sebaran granit yang cukup luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik granit secara megaskopis dan juga
menganalisis kualitas granit sebagai bahan konstruksi dari 4 sampel dengan pengujian kuat tekan batuan dan uji keausan agregat
menggunakan alat abrasi los angeles. Karakteristik granit daerah penelitian secara petrografi memiliki warna absobrsi kekuningan,
interferensi coklat keabu-abuan, tekstur terdiri atas kristalinitas holokristalin, granularitas faneritik, relasi equigranular, ukuran mineral 0,025
mm - 1 mm, struktur batuan masif, komposisi mineral terdiri dari Kuarsa (35-50%), Ortoklas (25-35%), Plagioklas (Albite) (10-15%), Biotit
(5%), Muskovit (5-25%), Hornblende (5%) Opak (2-5%), dengan nama batuan berdasarkan klasifikasi batuan beku menurut Travis 1955
yaitu granit. Hasil pengujian kuat tekan batuan bervariasi pada stasiun 02 dengan nilai 543,44 kg/cm2 dan stasiun 04 dengan nilai 637,31
kg/cm2 masuk dalam kategori Kuat Sedang (Medium Strong), Stasiun 01 dengan nilai 722,29 kg/cm2 termasuk kategori kuat (Strong), dan
untuk stasiun 03 dengan nilai 1593,28 kg/cm2 masuk dalam kategori Sangat Kuat (Very Strong). Sedangkan dari hasil pengujian keausan
agregat diperoleh hasil tingkat abrasi granit yaitu 31,27%. Dari hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa granit pada daerah penelitian dapat
digunakan sebagai segala jenis bahan bangunan menurut syarat mutu (SNI 03-0394-1989) dan sebagai semua jenis campuran aspal bergradasi
lainnya menurut spesifikasi bina marga (2010). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software Gis, nilai volume cadangan granit yang
berpotensi pada daerah penelitian sebesar 99.999.687,819378m3.

Kata kunci : Granit, Geologi, Petrografi, Kuat Tekan, Keausan Agregat

1. Pendahuluan
Pertambahan jumlah penduduk Indonesia tentunya berkelanjutan, dan dengan persediaan yang cukup memadai
berdampak pula dengan meningkatnya kebutuhan akan dalam menunjang industri konstruksi yang akan datang.
perumahan dan infrastruktur, maka dari itu dibutuhkan Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan eksploitasi
komponen bahan konstruksi yang dapat diperoleh secara sumber daya alam untuk memproduksi material konstruksi

1
SEMINAR NASIONAL KETEKNIKAN : Pengembangan Teknologi Keteknikan Berbasis Mitigasi Bencana

guna kemajuan pembangunan dan perekonomian Indonesia I.3 Data


ke tingkat yang lebih baik. Granit berguna baik dalam Bahan penelitian yang digunakan meliputi 4 sampel granit
bidang keilmuan maupun keteknikan khususnya dalam yang akan digunakan pada analisis petrografi, pengujian
bidang konstruksi (Haryadi, 2010), Menurut Hidayatullah kuat tekan dan pengujian keausan agregrat, lalu data
(2019), granit merupakan bahan dasar konstruksi lapangan yaitu data singkapan dan data geologi berupa
pembuatan infrastruktur, dan lain sebagainya. Granit struktur dan geomorfologi.
memiliki karakteristik berbutir kasar, padat, dan lebih keras
dari marmer. I.4 Metode dan Tahapan Penelitian
Penelitian ini diawali dengan pengambilan data
2. Metode Penelitian sampel batuan, kondisi geomorfologi, kontrol struktur yang
I.1 Lokasi Penelitian bekerja serta pengambilan sampel batuan pada setiap
Secara Administratif daerah penelitian termasuk dalam stasiun pengamatan. Selanjutnya dilakukan proses
Daerah Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten preparasi sampel, ini bertujuan dalam pemilahan dan
Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Secara geografis daerah pemilihan sampel yang akan digunakan dalam analisis
penelitian terletak pada 119°57’00” - 119°58’30” Bujur laboratorium. Adapun kriteria utama dalam proses ini yaitu
Timur dan 00°57’00” - 00°58’30’’ Lintang Selatan tidak atau kurangnya pelapukan pada sampel yang akan
(Gambar 1). diuji, tinggi rendahnya tingkat pelapukan pada sampel akan
mempengaruhi analisis laboratorium baik analisis
petrografi dan pengujian mekanik batuan, maka dari itu
akan dipilih sampel tersegar dari proses ini.
Metode laboratorium berupa pengamatan petrografi,
uji kuat tekan batuan dan uji keausan agregat. Pengamatan
petrografi yaitu pengamatan sayatan tipis pada batuan yang
telah disortir dan dianggap terwakili tiap ciri litologi
kemudian dibuat sayatan tipis (thin section). Dalam metode
ini akan diperoleh data berupa warna absorbsi, warna
interferensi, tekstur, struktur, komposisi mineral penyusun,
bentuk mineral, belahan mineral, kembaran mineral,
pecahan mineral, sudut gelapan, serta jenis gelapan, data
ini kemudian untuk menentukan jenis dan nama batuan.
uji kuat tekan batuan dimana batuan akan ditekan
dengan mesin1sehingga
Gambar didapatkan
Peta tunjuk nilai kuat tekan sampel
lokasi penelitian
I.2 Stratigrafi Daerah Penelitian batuan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas
batuan granit sebagai bahan galian. Nilai kuat tekan pada
Tinjauan stratigrafi regional daerah penelitian dan
penelitian ini dianalisis dengan menggunakan persamaan
sekitarnya didasarkan pada Peta Geologi Tinjau Lembar
menurut Made, 2014 [1]
Palu yang diterbitkan oleh pusat penelitian dan
pengembangan geologi tahun 1973. Menurut Rab Sukamto F
(1973), di daerah penelitian terdapat 4 Formasi yaitu QTms σc =
A :
Keterangan
Molasa Celebes Sarasin dan Sarasin, Qap Aluvium, gr
σc = kekuatan tekan (MPa)
Formasi Intrusi dan km kompleks metamorf (Gambar 2)
F = beban total hingga sampel rontok (N)
(Sukamto, 1973).
A = Luas permukaan sampel yang ditekan (mm2)

2
Gambar 3 Kurva tegangan-regangan pada uji kuat tekan
Gambar 2 Peta geologi regional daerah penelitian (Modifikasi
uniaksial (Hoek and Brown, 1980).
Sukamto, 1973)
SEMINAR NASIONAL KETEKNIKAN : Pengembangan Teknologi Keteknikan Berbasis Mitigasi Bencana

uji keausan agregat menggunakan mesin abrasi los


angeles guna mendapatkan persentase keausan guna
mengetahui kualitas agregat sebagai bahan konstruksi.
Adapun persamaan yang mengacu pada SNI 2417:2008
digunakan dalam perhitungan hasil uji keausan agregat
dengan mesin abrasi los angeles [2].
Keterangan :
a = berat benda uji semula (gram)
b = berat benda uji tertahan saringan no.12 (gram)

a−b
Keausan = x 100 %
a
Gambar 5 Kenampakan Mikroskopis Sayatan Tipis dengan kode
3. Hasil dan Pembahasan sampel ST02/BB/YP dengan kenampakan nikol sejajar // dan
nikol silang x. Terdiri dari Kuarsa (Qr),Ortoklas (Or), Plagioklas
3.1 Petrografi (Albite) (Pl), Muskovit (Ms), Biotit (Bt), Hornblende (Hbl) dan
Pengamatan petrografi mencakup 4 sampel granit Opak (Opq)
daerah penelitian Ortoklas (35%), Plagioklas (Albite) (10%), Biotit (8%),
3.1.1 Stasiun 1 hornblende (5%), Muskovit (5%), Opak (2%) dengan nama
Hasil pengamatan mikroskopis sayatan tipis dengan batuan Granit (Travis, 1955).
kode sampel ST01/BB/YP memperlihatkan kenampakan
warna absorbsi Kuning kecoklatan, warna interferensi
keabu-abuan, tekstur terdiri atas kristalinitas Holokristalin,
granularitas Faneritik, relasi equigranular, bentuk Euhedral 3.1.3 Stasiun 3
ukuran mineral 0.02 – 0.5 mm. Komposisi mineral terdiri Hasil pengamatan mikroskopis sayatan tipis dengan
dari Kuarsa (35%), Ortoklas (35%), Plagioklas (Albite) kode sampel ST03/BB/YP memperlihatkan kenampakan
(15%), Muskovit (10%) dan Opak (5%) dengan nama warna absorbsi Kuning kecoklatan, warna interferensi
batuan Granit (Travis, 1955). Coklat keabu-abuan, tekstur terdiri atas kristalinitas
Holokristalin, granularitas Faneritik, relasi equigranular,
bentuk Euhedral ukuran mineral 0.1 – 1 mm. Komposisi
mineral terdiri dari Kuarsa (50%), Ortoklas (25%),
Plagioklas (Albite) (10%), Muskovit (13%) dan Opak (2%)
dengan nama batuan Granit (Travis, 1955).

Gambar 4 Kenampakan Mikroskopis Sayatan Tipis dengan kode


sampel ST01/BB/YP dengan kenampakan nikol sejajar // dan
nikol silang x. Terdiri dari Kuarsa (Qr),Ortoklas (Or), Plagioklas
(Albite) (Pl), Muskovit (Ms), dan Opak (Opq)

3.1.2 Stasiun 2
Memperlihatkan hasil pengamatan mikroskopis pada Gambar 6 Kenampakan Mikroskopis Sayatan Tipis dengan kode
sayatan tipis untuk sampel pada stasiun 02 (ST02/BB/YP), sampel ST03/BB/YP dengan kenampakan nikol sejajar // dan
nikol silang x. Terdiri dari Kuarsa (Qr),Ortoklas (Or), Plagioklas
dengan warna absorbsi Kuning kecoklatan, warna
(Albite) (Pl), Muskovit (Ms), dan Opak (Opq)
interferensi Coklat keabu-abuan, tekstur terdiri atas
kristalinitas Holokristalin, granularitas Faneritik, relasi 3.1.4 Stasiun 4
equigranular, bentuk Euhedral ukuran mineral 0.025 – 1 Pengamatan mikroskopis pada sampel dengan kode
mm. Komposisi mineral terdiri dari Kuarsa (35%), ST04/BB/YP memperlihatkan kenampakan warna absorbsi

3
SEMINAR NASIONAL KETEKNIKAN : Pengembangan Teknologi Keteknikan Berbasis Mitigasi Bencana

Kuat Tekan Kekuatan Material


No No Stasiun
(Kg/cm2) Utuh (Noor, 2021)
Kuning kecoklatan, warna interferensi Coklat keabu-abuan, 1 Stasiun 01 722,29 Kuat (Strong)
tekstur terdiri atas kristalinitas Holokristalin, granularitas Kuat Sedang (Medium
Faneritik, relasi equigranular, bentuk Euhedral ukuran 2 Stasiun 02 543,44
Strong)
mineral 0.025 – 0.5 mm. Komposisi mineral terdiri dari Sangat Kuat (Very
Kuarsa (40%), Ortoklas (35%), Plagioklas (Albite) (10%), 3 Stasiun 03 1593,28
Strong)
Muskovit (8%), Hornblende (5%) dan Opak (2%) dengan Kuat Sedang (Medium
4 Stasiun 04 637,31
nama batuan Granit (Travis, 1955). Strong)
kg/cm2 masuk dalam kategori Kuat Sedang (Medium
Strong), Stasiun 01 dengan nilai 722,29 kg/cm2 termasuk
kategori kuat (Strong), dan untuk stasiun 03 dengan nilai
1593,28 kg/cm2 termasuk dalam kategori Sangat Kuat
(Very Strong) dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Hasil nilai kekuatan bahan material utuh

Perbedaan variasi nilai ini tentunya dipengaruhi oleh


beberapa faktor, seperti komposisi mineral dimana mineral
mineral penyusun batuan tersebut telah mengalami
pelapukan sehingga kurang resisten dan mempengaruhi
Pengamatan mikroskopis sayatan tipis dengan kode nilai kuat tekan batunya. Tingkat pelapukan yang intensif
sampel ST01/BB/YP, ST02/BB/YP, ST03/BB/YP, pada daerah penelitian dalam artian kondisi cuaca
ST04/BB/YP menunjukan warna absorbsi kekuningan, mempengaruhi pelapukan, apabila sering hujan tentunya
interferensi coklat keabu-abuan, tekstur terdiri atas pelapukan berlangsung secara intensif, serta kondisi
kristalinitas holokristalin, granularitas faneritik, relasi geologi daerah penelitian yang sangat dipengaruhi oleh
equigranular, ukuran mineral 0,025 mm-1 mm, struktur struktur palu-koro sehingga batuan mudah terkekarkan dan
batuan masif komposisi mineral terdiri dari Kuarsa (35- menjadi lapuk. Nilai dari berat isi batuan juga
50%), Ortoklas (25-35%), Plagioklas (Albite) (10-15%), mempengaruhi nilai kuat tekan batuan.
Biotit (5%), Muskovit (5-25%), Hornblende (5%) Opak (2- Berat isi akan selalu berbanding lurus dengan kuat
5%), dan nama batuan berdasarkan klasifikasi batuan beku tekan batuan misal nilai dari berat isi sampel 01, 02 dan 04
menurut Travis 1955 yaitu granit. berkisar pada 3,46 gram/cm3 sampai 4,48 gram/cm3
sehingga menghasilkan nilai kuat tekan dibawah 1.000
3.2 Kuat Tekan Kg/cm2 dan nilai berat isi sampel 03 yaitu 4,69 gram/cm 3
Pengujian kuat tekan batuan menggunakan 4 sampel dengan nilai kuat tekan yang tinggi yaitu 1593,28 kg/cm2.
yaitu mewakili setiap stasiun yang ada. Sampel dibentuk Hal ini dapat dikatakan bahwa semakin rendah nilai berat
menjadi kubus dengan dimensi ± 4x4x4 cm, kemudian isi maka semakin rendah juga nilai kuat tekan batuan.
diukur dimensi dan beratnya serta uji tekan satu arah atau
uniaxial test, dengan menggunakan mesin kuat tekan 3.3 Keausan Agregrat
batuan, hasil pengujian lab yang dilakukan, dapat dilihat Pengujian keausan agregat menggunakan sampel
pada tabel 1. gabungan stasiun 01 sampai stasiun 04 adapun hasil
pengujian dapat diperhatikan dalam tabel 3.
Tabel 1 Data Hasil Pengujian Kuat Tekan Batuan
Dimensi Luas
No. Benda Berat Berat isi
3
Penampang
Beban Beban
Maksimum Maksimum
Kuat Tekan
2
Tabel 3 Data Hasil Pengujian Keausan Agregrat
Uji/Stasiun (gr) Panjang Lebar Tinggi (Grm/cm ) 2 (kg/cm )
(cm ) (KN) (kg)
(cm) (cm) (cm)
1 415,2 5,00 4,80 5,00 3,46 24,00 170 17.335 722.29 Ukuran saringan Gradasi dan berat beda uji ( gram)
2 322,3 4,80 4,30 4,50 3,47 20,64 119 11.217 543,44
3 300,3 4,00 4,00 4,00 4,69 16,00 250 25.493 1593,28 Lolos Saringan Tertahan saringan A B C D
4 286,9 4,00 4,00 4,00 4,48 16,00 100 10.197 637,31 mm Inci mm Inci
75 3,0 63 2 1/2 - - - -
Hasil pengujian kuat tekan batuan pada stasiun 01 63 2 1/2 50 2,0 - - - -
50 2,0 3,75 1 1/2 - - - -
hingga stasiun 04 dari tabel 4.1 menunjukan nilai kuat
3,75 11 1/2 25 1 - - - -
tekan batuan berkisar 543,44 kg/cm 2 hingga 1593,28 25 1 19 3/4 - - - -
kg/cm2. Jika merujuk pada klasifikasi material Noor, 2021 19 3/4 12,5 1/2 - 2500,40 - -
maka nilai kuat tekan sampel granit pada stasiun 02 dengan 12,5 1/2 9,5 3/8 - 2500,00 - -
nilai 543,44 kg/cm2 dan stasiun 04 dengan nilai 637,31 9,5 3/8 6,3 1/4 - - - -
6,3 1/4 4,75 No.4 - - - -
4,75 No.4 2,36 No.8 - - - -
A.Berat Contoh 5000,40 4
B. Berat Tertahan Saringan No. 12 3436,60
C. Berat Lolos Saringan No. 12 (A-B) 1563,80
Keausan Agregrat , (A-B)/(A) x 100% 31.27%
SEMINAR NASIONAL KETEKNIKAN : Pengembangan Teknologi Keteknikan Berbasis Mitigasi Bencana

konstruksi yaitu seluas ±6,07 km2 atau sekitar 607


Hektar dan cadangan granit yang berpotensi sebesar
99.999.687,819378 m3

Daftar Pustaka
[1] Anonim, Batu alam untuk bahan bangunan, mutu dan
cara uji. Badan Standardisasi Nasional. SNI. 03-0394-
Hasil pengujian keausan agregat menggunakan mesin 1989.
abrasi los angeles pada sampel agregat stasiun 01 hingga [2] Haryadi, B, Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi
stasiun 04 pada tabel 4.3, menunjukan berat contoh semula Dalam Menghadapi Era Liberalisasi. INERSIA:
sampel agregat tertahan saringan ½ yaitu 2500.40 gram lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan
dan agregat tertahan saringan 3/8 yaitu 2.500 dengan total Arsitektur, 6 (1) (2010).
5.000,40 gram. Setelah dilakukan pengujian menggunakan [3] Hidayatullah, M. S., & Herlambang, Y. Kajian teknis
mesin abrasi los angeles dengan kecepatan putaran 30–33 alat peremuk untuk mencapai target produksi batu
rpm yaitu sekitar 500 putaran selama ±15 menit, maka granit di PT. Hansindo mineral persada sungai pinyuh
didapati berat hasil pengujian tertahan saringan No. 12 mempawah Kalimantan Barat. JeLAST: Jurnal PWK,
yaitu 3436,60 gr, laju keausan agregat per menit yaitu Laut, Sipil, Tambang, 6(1).
104,254 gram/menit. [4] Hoek, E., & Brown, E. T, “Empirical strength
criterion for rock masses”. Journal of the
4. Kesimpulan geotechnical engineering division, 106(9), 1013-
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis dari 4 10351980.
sampel granit di daerah penelitian dapat ditarik kesimpulan [5] Made, A. R., Suseno, K., & Ridho, K. W. Mekanika
yaitu: Batuan. Penerbit ITB: Bandung 2014.
1. Karakteristik granit daerah penelitian secara [6] Marga, B. Spesifikasi umum 2018. Direktorat Jendral
petrografi memiliki warna absobrsi kekuningan, Bina Marga. Departemen Pekerjaan Umum.
interferensi coklat keabu-abuan, tekstur terdiri atas [7] Noor, D, Pengantar geologi. (Edisi Kedua). Bogor :
kristalinitas holokristalin, granularitas faneritik, relasi Pakuan University Press 2010.
equigranular, ukuran mineral 0,025 mm - 1 mm, [8] Noor, D, Kualitas Batuan Andesit Gunung cipinang,
struktur batuan masif, komposisi mineral terdiri dari Desa Mekarsari Kecamatan Cikalong Kulon,
Kuarsa (35-50%), Ortoklas (25-35%), Plagioklas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Sebagai Bahan
(Albite) (10-15%), Biotit (5%), Muskovit (5-25%), Kontruksi. 1–10 2021.
Hornblende (5%) Opak (2-5%), dengan nama batuan [9] SNI 03-2417-1991, Metode pengujian keausan
berdasarkan klasifikasi batuan beku menurut Travis agregat dengan mesin abrasi Los Angeles
1955 yaitu granit. [10] Sukamto R, Peta Geologi Regional Tinjau Lembar
2. Kualitas granit daerah penelitian yaitu dari pengujian Palu. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan
kuat tekan dan pengujian keausan agregat. Pada Geologi 1973.
pengujian nilai kuat tekan didapati hasil sampel granit [11] SNI 03-2417-2008, Metode pengujian keausan
pada stasiun 02 dengan nilai 543,44 kg/cm 2 dan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles
stasiun 04 dengan nilai 637,31 kg/cm2 masuk dalam [12] Travis, Russell B, Classification Of Rocks. Vol. 50.
kategori Kuat Sedang ( Medium Strong ), Stasiun 01 Colorado: quarterly at Golden 1955.
dengan nilai 722,29 kg/cm2 termasuk kategori kuat
(Strong), dan untuk stasiun 03 dengan nilai 1593,28
kg/cm2 termasuk dalam kategori Sangat Kuat (Very
Strong). Sedangkan dari hasil pengujian keausan
agregat diperoleh hasil tingkat abrasi granit yaitu
31,27%. Dari hasil pengujian, dapat disimpulkan
bahwa granit pada daerah penelitian dapat digunakan
sebagai segala jenis bahan bangunan menurut syarat
mutu (SNI 03-0394-1989) dan sebagai semua jenis
campuran aspal bergradasi lainnya menurut
spesifikasi bina marga (2010), Adapun luasan sebaran
granit yang berpotensi sebagai bahan galian

5
SEMINAR NASIONAL KETEKNIKAN : Pengembangan Teknologi Keteknikan Berbasis Mitigasi Bencana

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy