Biogas Production From Red Macroalgae
Biogas Production From Red Macroalgae
net/publication/306347304
CITATIONS READS
0 305
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Dea Fauzia Lestari on 21 August 2016.
E-mail: deok_bluesea@yahoo.com
ABSTRACT
Marine macroalgae become one of biomass resource to be converted into energy using anaerobic degradation. This process requires
bacteria agent contained in cattle rumen or manure. Availability of residual Gracilaria verrucosa (rejected) on fishpond macroalgae
cultivation support for biogas energy development. The aims of this research were analyzing biogas production from red macroalgae
Gracilaria verrucosa and applying the gas to biogas lamp and stove. The method in this research was batch system, used 1500 L
capacity digester with 1200 L working volume. Methane production average volume was 72 L/day during 31 days of observation.
The trials were carried out to operate lamp and stove, biogas lamp require 1.8 L/min and biogas stoves require 6.0 L/min gas
from digester. This research may be applied and developed when supported by availability of macroalgae biomass as the prime
substrate.
ABSTRAK
Makroalga dari laut menjadi salah satu pilihan sumber biomassa yang dapat dikonversi menjadi energi melalui
proses degradasi anaerobik. Proses ini membutuhkan bantuan bakteri yang sangat melimpah pada rumen
ataupun feses sapi. Ketersediaan bahan baku Gracilaria verrucosa sisa (rejected) pada budidaya makroalga di tambak
menunjang bagi pengembangan energi biogas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengananlisis produksi biogas
dari makroalga merah Gracilaria verrucosa serta uji coba potensinya pada lampu dan kompor biogas. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sistem batch pada digester sebesar 1500 L dengan volume kerja digester
sebesar 1200 L. Volume rata-rata gas metana yang dihasilkan selama pengamatan adalah 72 L/hari. Uji coba
biogas makroalga dilakukan terhadap pemakaian lampu biogas memerlukan 1.8 L/menit dan kompor biogas
memerlukan 6.0 L/menit gas dari digester. Potensi dari biogas ini dapat diaplikasikan dan dikembangkan jika
ditunjang dengan keberadaan sumber biomassa makroalga sebagai substrat utama.
kedua (R2) dilakukan selama intensitas yang kecil dari kontaminasi luar karena
curah hujan tinggi, banyak masukan air pemasukan substrat yang tidak
tawar masuk melalui mulut sungai dilakukan setiap hari. Namun beberapa
sehingga salinitas dan pH lebih rendah. kekurangan yang ada yaitu produksi gas
Kotoran sapi diaklimatisasi dengan yang menurun seiring berjalannya waktu
penambahan substrat makroalga yang karena ketersediaan substrat dan
bertujuan untuk membuat bakteri kemampuan bakteri dalam menguraikan
pendegradasi dapat beradaptasi dengan substrat karena kejenuhan yang terjadi
substrat yang baru hingga inokulum siap dalam digester.
untuk digunakan. Substrat makroalga
memiliki perbedaan karakter dan kondisi 2.5. Uji Coba Biogas
dibandingkan dengan rumput yang Uji coba gas dilakukan dengan
menjadi makanan sapi. Substrat melewatkan biogas pada instalasi selang
sebanyak 2% (24 L) ditambahkan setiap 4 yang diatur menggunakan kran. Selang
hari ke dalam digester sampai dengan pH gas disambungkan pada kompor dan
stabil atau keluar gas dari dalam digester. lampu khusus biogas. Konversi dilihat
dari jumlah total biogas yang diperlukan
2.4. Degradasi Anaerobik untuk menyalakan kompor dan lampu
Setelah proses aklimatisasi selesai, biogas selama 1 menit penggunaan.
makroalga (300 L) dimasukan sekaligus
ke dalam digester. Observasi dilakukan
sebanyak dua kali pengulangan dengan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
komposisi dan perlakuan yang sama (R1
dan R2). Waktu pengamatan setelah 3.1. Potensi Makroalga
aklimatisasi dilakukan selama 31 untuk Gambar 2 menunjukan produksi
masing-masing ulangan. Temperatur dan bulanan makroalga Gracilaria verrucosa di
pH tidak dikontrol tetapi disesuaikan Desa Tanara, Serang pada lahan tambak
dengan keadaan lingkungan aslinya. ±120 Ha yang dipanen secara selang
Produksi gas harian dan kumulatif diukur seling. Setelah pemanenan makroalga
menggunakan flow meter yang diukur dikeringkan dan mencapai bobot rata-rata
setiap hari. sebesar 56.64% dari biomassa awalnya.
Nilai produksi biomassa makroalga paling
Sistem batch digunakan dalam proses tinggi yaitu pada bulan September 2014
pemasukan substrat yaitu dengan sebesar 64.5 ton (basah) dan 37.5 ton
menginput seluruh substrat di awal. (kering), sedangkan produksi paling
Sistem ini merupakan sistem tertutup dan rendah yaitu pada bulan Desember 2014
tidak perlu ditambahkan pupuk N, P, dan sebesar 5.8 ton (basah) dan 3.72 (kering).
K untuk menambah kesuburan.
Kelebihan dari sistem ini adalah resiko
Astuti N, Soeprobowati TR, Budiyono. Hughes AD, Kelly MS, Black KD, Stanley
2013. Observation of temperature MS. 2012. Biogas from macroalgae:
and pH during biogas production is it time to revisit the idea? Biotech
from water hyacinth and cow for Biofuels. 5(86):1-7.
manure. Waste Tech. 1(1):22-25.
John RP, Anisha GS, Nampoothiri KM,
Beauchemin K, Kreuzer M, O’Mara F, Pandey A. 2011. Micro and
McAllister T. 2008. Nutritional macroalgal biomass: a renewable
management for enteric methane
source for bioethanol. Biores Tech. agricultural wastes. Asia Ener Envi.
102:186-193. 10(01):19-27.
Sivakumar P, Bhagiyalakshmi M,
Leggett J, Graves RE, Lanyon LE. 2005. Anbarasu K. 2012. Anaerobic
Anaerobic digestion: biogas treatment of spoiled milk from milk
production and odor reduction from processing industry for energy
manure. College of Agricultural recovery: A laboratory to pilot scale
Science, Amerika. study. Fuel. 96:482–486.
http://server .age.psu.edu. (April
2015). Subhadra B, Edwards M. 2010. An
integrated renewable energy park
Machado L, Magnusson M, Paul NA, Rde approach for algal biofuel
Nys, Tomkins N. 2014. Effects of production in United States. Energy
marine and freshwater macroalgae Policy. 38:4897–4902.
on in vitro total gas and methane
production. Plos One. 9(1):e85289. Sunarso, Johari S, Widiasa IN, Budiyono.
doi:10.1371/journal.pone.0085289. 2010. The effect of feed to inoculums
ratio on biogas production rate from
Mahajoeno E, Lay BW, Sutjahjo SH, cattle manure using rumen fluid as
Siswanto. 2008. The possibility of inoculums. Sci and Engin. 1:41-45.
palm oil milleffluent for biogas
production. Biodiversitas. 9(1):48- Wargacki AJ, Leonard E, Win MN,
52. Regitsky DD. 2012. An engineered
microbial platform for direct biofuel
Nkemka VN, Rivera JA, Murto M. 2014. production from brown macroalgae.
Two-stage dry anaerobic digestion of Science. 335:308–313.
beach cast seaweed and its
codigestion with cow manure. Waste Yadvika, Santosh, Sreekrishnan TR, Kohli
Manag. doi:10.1155/2014/325341. S, Rana V. 2004. Enhancement of
biogas production from solid
Paepatung N, Nopharatana A, Songkasiri substrates using different
W. 2009. Bio-methane potential of techniques-a review. Biores Techno.
biological solid materials and doi:10.1016/j.biortech.2004.02.010
.