MANAGEMENT DIABETIC FOOT

ULCERS

Dr. Febian Aji W SpB

Definisi DFU 2

 Diabetic foot ulcers (DFU) adalah kerusakan sebagian

(Partial thickness) atau keseluruhan (full thickness)
pada kulit yang dapat meluas ke jaringan di bawah kulit,
tendon, otot, tulang atau persedian yang terjadi pada
seseorang yang menderita penyakit DM.19

19. Jude Rodrigues and Nivedita Mitta (2011). Diabetic Foot and Gangrene, Gangrene - Current Concepts and Management Options, Dr. Alexander Vitin (Ed.)
Luka pada kaki diabetik

• Perubahan Pembuluh Darah

Makro - mikro Angiopati
- Hipoksia: luka spontan
ulkus tak sembuh
infeksi

• Neuropati
- Rasa nyeri hilang:
- luka trauma
Area yang berisiko mengalami 5
Diabetic Foot Ulcers

Area yang berisiko mengalami ulkus kaki diabetes19

19. Jude Rodrigues and Nivedita Mitta (2011). Diabetic Foot and Gangrene, Gangrene - Current Concepts and Management Options, Dr. Alexander Vitin (Ed.)
Klasifikasi Diabetic Foot Ulcers 6

1. Klasifikasi Wagner22

Grade Deskripsi

0 Tidak ada lesi, kemungkinan deformitas kaki atau selulitis

1 Ulserasi superficial
2 Ulserasi dalam meliputi persedian, tendon atau tulang

3 Ulserasi dalam dengan pembentukan abses, osteomyelitis, infeksi

pada persedian
4 Nekrotik pada kaki

23. N. C. Schaper*. Diabetic foot ulcer classification system for research purposes: a progress report on criteria for including patients in research studies.
Diabetes/Metabolism Research and Review .Diabetes Metab Res Rev 2004; 20(Suppl 1): S90–S95.
Klasifikasi Diabetic Foot Ulcers 7

2. Klasifikasi University of Texas23

University of Texas Diabetic Wound Clasification
Stage
A – no infection or ischemia
B – infection present
C – ischemia present
D – ischemia and infection present

Grade
0 – epithelialized wound
1 – superficial wound
2 – wound penetrated to tendon or capsule
3 – wound penetrated to bone or joint

23. N. C. Schaper*. Diabetic foot ulcer classification system for research purposes: a progress report on criteria for including patients in research
studies. Diabetes/Metabolism Research and Review .Diabetes Metab Res Rev 2004; 20(Suppl 1): S90–S95.
Klasifikasi Diabetic Foot Ulcers 8

3. Klasifikasi PEDIS23
Grade Perfusion Extent Depth Infection Sensation Score
1 No PAD Skin intact Skin intact None No loss 0
2 PAD, no CLI <1 cm2 Superficial Surface loss 1
3 CLI 1-3 cm2 Fascia, Abscess, 2
muscle, fascitis, septic
tendon arthritis

4 >3 cm2 Bone or joint SIRS 3

PAD, peripheral arterial disease; CLI, critical limb ischemia.

23. N. C. Schaper*. Diabetic foot ulcer classification system for research purposes: a progress report on criteria for including patients in research
studies. Diabetes/Metabolism Research and Review .Diabetes Metab Res Rev 2004; 20(Suppl 1): S90–S95.
Derajat Iskemik :

A. Tanpa iskemik.
B. Iskemik tanpa gangren.
C. Sebagian gangren- jari ,punggung kaki.
D. Komplit gangren.
Kontrol Gula Darah Buruk

• Hiperlipidemia
• Ganguan Elektrolit
• Gizi Buruk
• Iskemik
• Insufisiensi vena
• Penyakit hati
• Ganguan fungsi ginjal
• Anemia
Penurunan sistem ketahanan tubuh

• Infeksi
• Jaringan nekrosis
• Trauma
• Keganasan
• Kemoterapi
• Steroid
• Rokok
Periksaan Fisik

Ulkus:
 jaringan yang melapisi
 tempat penekanan sepatu
 dalam
 dasar
 jaringan sekitar
 ada tidaknya granulasi
 selulitis/limfangitis
LAB- Tambahan

• Hitung lekosit
• Mikrobiologi
- kultur dari jaringan dalam
• X-Ray
• Lekosit Scan-MRI
• Biopsi
Penanganan

• Edukasi Pasien
- Melepaskan tempat penekanan
- Perawatan kaki
- Olahraga
- Rokok
PEMERIKSAAN 17

a
b

(a) Cara mempalpasi arteri dorsalis pedis38

(b) Cara mempalpasi arteri tibialis posterior38

38. Schaper NC, Van Netten JJ, Apelqvist J et al (2016) Prevention and management of foot problems in diabetes: a summary guidance for daily practice 2015,
based on the IWGDF guidance documents. Diabetes Metab Res Rev 32(Suppl 1): 7–15
PEMERIKSAAN 18

Cara menggunakan monofilament 10g.34

34. Schoen DE, Gausia K, Glance DG, Thompson SC (2016) Improving rural and remote practitioners’ knowledge of the diabetic foot: findings from
an educational intervention. J Foot Ankle Res 9: 26
 PEMERIKSAAN 19

Titik pemeriksaan kategori sensori pada PEDIS score.1

1. Armstrong DG, Lavery LA. Diabetic foot ulcers: prevention, diagnosis and classification. Am Fam Physician.1998;57(6):1352-1332, 1337-1338.
BALUTAN

• Tergantung dari ;
- lokasi
- dalamnya
- eskar
- eksudat
- jaringan sekitar
- infeksi
- kebutuhan penyerapan
BALUTAN
PRINSIP :
- bersih - steril
- lembab di dalam
- menyerap eksudat
- rangsang granulasi
- rangsang epitelisasi
- kering diluar
- cegah kontaminasi
luar <-> dalam
- tidak menekan arteri
- bantu aliran vena
DEBRIDEMENT

• Tahap yang sangat penting-

penyembuhan luka
• Buang jaringan nekrosis-mati
• Buang jaringan hiperkeratosis
• Berulang jika diperlukan
• Ulkus jadi lebih besar, berdarah
PENYEMBUHAN LUKA

• Dimulai jaringan bersih

• Granulasi dan epitelisasi tepi
• Granulasi dasar

Obat topikal - tidak dapat mengganti

debribement adekwat
• Bebas penekanan
Tidak perlu Debridement

• Gangren kering
• Ulkus menyembuh dengan eskar kering
• Ulkus pada tungkai dengan sirkulasi
buruk
Antibiotik Topikal

• Hanya ulkus dangkal

• Tidak lebih 2 minggu

Antiseptik Topikal
(Povidone Iodine, H2O2,As Asetat)
• Sitotoksik - fibroblas & granulasi
• Hanya: - sangat purulen
- koloni kuman banyak
- tanda infeksi
Infeksi Ringan

• Ulkus dangkal
• Keluar nanah
• Selulitis minimal/tidak
• Tidak ada osteomyelitis/tanda
sistemik
Infeksi Ringan

Perawatan khusus tanpa Rawat

• Pelayanan rumah
• Antibiotik oral ( 2 - 3 mg)
• Penanganan luka lokal
• 24 - 48 jam evaluasi -> infeksi meluas ?
• Kultur ?
• Ganti AB, jika buruk -> IV
Infeksi sedang

• Memungkinkan penyelamatan tungkai

• Ulkus dalam
• Keluar nanah
• Selulitis
• Tanda sistemik
• Nekrosis jaringan
• Osteomyelitis (+)/(-)
Infeksi sedang
• Rawat Rumah Sakit

• A.B. Parenteral

• Surgical Debridement
Infeksi Berat

• Memungkinkan penyelamatan hidup

• Ulkus dalam
• Keluar nanah
• Selulitis
• Tanda sistemik - septik syok
• Nekrosis - gangren - bakterimia
• Osteomyelitis +/-
Infeksi berat
• Stabilisasi Pasien

• Debridement

• Amputasi

• AB. Spektrum luas

Hiperbarik Oksigen (HBO)

• Keuntungan :
menyalurkan oksigen pada jar. rusak
krn - Infeksi
- Trauma lokal
- Umum ~ DM
Peningkatan Oksigenisasi Jar

• Nyeri hilang  jaringan iskemik

• Percepat penyembuhan luka
• Menekan infeksi
• Menekan efek racun dari AB
• Menekan pembengkakan
• memperkuat sistim kekebalan
 42

TERIMA
KASIH