Lompat ke isi

Lagu angsa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Angsa berdendang" (1655) karya Reinier van Persijn.

Lagu angsa (bahasa Yunani kuno: κύκνειον ᾆσμα; Latin: carmen cygni) adalah sebuah peribahasa kiasan untuk isyarat, upaya atau penampilan terakhir yang diberikan tepat sebelum kematian atau pensiun. Peribahasa tersebut merujuk kepada sebuah kepercyaana kuno bahwa angsa (Cygnus spp.) menyanyikan sebuah lagu indah tepat sebelum kematian mereka, tetapi terhening (atau secara alternatif, tidak bermusik) pada sebagian besar masa hidupnya. Keyakinan ini, yang dasar kebenarannya lama diperdebatkan, telah menjadi peribahasa di Yunani kuno pada abad ke-3 SM dan diulang beberapa kali dalam syair dan seni rupa Barat pada masa berikutnya.

Cikal bakal dan deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Dalam mitologi Yunani, angsa adalah seekor unggas yang terkonsentrasi kepada Apollo, dan sehingga hewan tersebut dianggap sebagai simbol harmoni dan kecantikan dan kemampuan terbatasannya sebagai penyanyi berada di bawah kemampuan burung-burung pengicau.

Fabel Aesop "Angsa Berleher Panjang dan Angsa Berleher Pendek" mencantumkan legenda lagu angsa sebagai penyelamat hidupnya saat angsa leher panjang terjebak akibat dikira angsa leher pendek namun pada akhirnya disadarkan lewat lagunya.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Aesop (1998). The Complete Fables. Penguin Classics. ISBN 0-14-044649-4. , p.127

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy