Satelit delay
Penundaan satelit atau Satelit delay adalah latensi yang terlihat akibat terbatasnya kecepatan cahaya, saat mengirim data ke dan dari satelit, terutama satelit geosinkron yang jauh. Memantulkan sinyal dari satelit geosinkron membutuhkan waktu sekitar seperempat detik, yang cukup terlihat untuk meneruskan data antara dua atau tiga satelit tersebut meningkatkan penundaan.[1][2]
Latensi satelit adalah hal yang normal dan terjadi tanpa memandang pemasoknya. Ini dapat memengaruhi beberapa aplikasi, seperti permainan daring, di mana latensi dapat memengaruhi keputusan dan gerakan dalam hitungan detik. Namun, IPTV biasanya merupakan transmisi satu arah, jadi latensi bukanlah faktor penting untuk transmisi video.
Latensi satelit, adalah waktu yang dibutuhkan data atau suara untuk menempuh perjalanan dari darat ke satelit dan kembali ke Bumi. Penundaan ini disebabkan oleh kecepatan cahaya yang terbatas dan jarak yang harus ditempuh sinyal. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi penundaan satelit:
- Jarak Jarak antara satelit dan Bumi memengaruhi latensi. Semakin jauh satelit dari Bumi, semakin tinggi latensinya. Misalnya, satelit Orbit Bumi Rendah (LEO) lebih dekat ke Bumi dan memiliki latensi 8–25 milidetik, sedangkan satelit Orbit Bumi Geosinkron (GEO) lebih jauh dan memiliki latensi 550 milidetik.
- Lompatan ganda Lompatan ganda terjadi saat sinyal bergerak dari darat ke satelit, kembali ke Bumi, lalu mengulangi perjalanan ke satelit lain. Hal ini meningkatkan penundaan hingga sekitar 600 milidetik.
- Hambatan Hambatan seperti bangunan, pohon, atau gunung dapat melemahkan atau menghalangi sinyal, yang menyebabkan kecepatan lebih lambat.
- Kecepatan sinyal bergerak: Kecepatan sinyal bergerak juga memengaruhi latensi
Latensi satelit adalah waktu yang dibutuhkan sinyal untuk bergerak dari sumbernya ke tujuannya dalam komunikasi satelit. Ini adalah kombinasi dari penundaan pemrosesan dan penundaan propagasi:
- Penundaan pemrosesan, penundaan yang disebabkan oleh perangkat keras dan perangkat lunak di setiap perangkat yang dilalui sinyal
- Penundaan propagasi, aktu yang dibutuhkan sinyal untuk bergerak dari sumbernya ke tujuannya
Berikut ini beberapa contoh latensi satelit secara real time:
- NASA Worldview. NASA menyediakan citra satelit real-time dan near real-time (NRT) melalui aplikasi visualisasi data interaktif Worldview. Citra dari platform geostasioner tersedia dalam kelipatan 10 menit, dan banyak produk tersedia dalam waktu tiga hingga lima jam.
- Satelit ESA Sentinel. Data Sentinel-1 dikirimkan dalam waktu satu jam untuk respons darurat NRT dan dalam waktu tiga jam untuk area prioritas NRT.
- NASA GPM. Server data PPS Near-Realtime "Jsimpson" berisi produk latensi rendah dari misi GPM dan TRMM.
Latensi satelit dapat merugikan aplikasi yang sensitif terhadap waktu, seperti permainan daring. Namun, IPTV biasanya merupakan operasi simpleks (transmisi satu arah) dan latensi bukanlah faktor penting untuk transmisi video.
Latensi satelit dapat bervariasi tergantung pada jenis konstelasi satelit dan lokasi pengguna:
- Orbit Bumi Rendah (LEO). Jaringan satelit LEO menjanjikan latensi rendah, lebar pita tinggi, dan jangkauan global. Namun, latensi pelanggan sangat bervariasi tergantung pada lokasi pengguna.
- Orbit geostasioner. Penundaan propagasi dari terminal Bumi ke satelit bisa mencapai 120 ms. Agar paket dapat ditransmisikan ke satelit dan kembali ke terminal Bumi, diharapkan terjadi penundaan selama 240 ms.
Transmisi satelit waktu nyata adalah proses transmisi sinyal antara satelit dan stasiun bumi secara tepat waktu. Transmisi ini dapat digunakan untuk mengirim sinyal suara, video, dan data hampir di mana saja di Bumi. Berikut ini beberapa contoh transmisi satelit waktu nyata: Relai data satelit-ke-satelit Satelit dapat berkomunikasi satu sama lain, yang dapat membuat layanan satelit lebih mudah diakses dan bermanfaat. Misalnya, SES bekerja sama dengan NASA dan Planet Labs untuk mengembangkan layanan relai data satelit yang dapat bertukar data dengan satelit orbit Bumi rendah secara waktu nyata. Viasat Real-Time Earth Layanan ini memungkinkan operator satelit untuk mengirim data ke titik akhir secara tepat waktu dan aman. Layanan ini dapat digunakan untuk berbagai industri, termasuk pertanian, utilitas publik, dan manajemen armada. Algoritma Pelacakan dan Pengalihan Satelit Waktu Nyata Proyek ini menggunakan metode komputer, teknik pelacakan satelit, dan strategi pengoptimalan untuk memungkinkan konektivitas berkelanjutan dan transmisi data dengan satelit di orbit Bumi rendah. Transmisi satelit bekerja dengan mengirimkan sinyal dari stasiun bumi ke satelit, lalu kembali ke stasiun bumi. Transponder satelit berfungsi sebagai penerjemah frekuensi dan penguat daya, dan dapat menangani sinyal analog maupun digital.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Elbert, Bruce R. (2004). The Satellite Communication Applications Handbook. Artech House. ISBN 978-1580538084. Diakses tanggal 2014-10-04.
- ^ https://www.satellitetoday.com/connectivity/2009/09/01/minimizing-latency-in-satellite-networks/