Coal Utilization
Coal Utilization
POWER GENERATION
Steam Cycle
Reheat Super heater
Secondary Super heater Primary Super heater Convective Radian Furnace Economizer Boiler Feed pump Condenser HP Turbine IP Turbine
LP Turbine
LP FW heater
HP FW heater
Deaerator
Condensate Pump
COAL
Fuel
Coal Bunker Furnace Electrostatic Precipitator Flue Gas
Bottom Ash
Pulverizer
PF Power Generation
STEAM DRUM
COAL HANDLING
COAL HANDLING
Coal qualities & properties concerned
Temperature Batubara
Coal Burning
Coal Milling Characteristic
Milling/ Pulverizing
Coal Qualities Concerned
Moisture Calorific Value Ignition Temperature Abrasive Index Hardgrove Grindability Index (HGI) High Density Dilution Contamination
Milling/ Pulverizing
Coal Qualities Concerned
Moisture
Semakin tinggi moisture semakin tinggi temperature air inlet yang diperlukan untuk mencapai mill outlet temperature yang sudah ditentukan. Semakin tinggi temperature air inlet semakin tinggi resiko terjadinya mill fire. Semakin tinggi moisture semakin tinggi coal load yang diperlukan untuk mencapai energy inlet yang diperlukan untuk mencapai beban energy output yang diperlukan, dan semakin tinggi resiko terjadinya mill trip karena overload
Milling/ Pulverizing
Coal Qualities Concerned
Calorific Value
Semakin rendah nilai kalori maka semakin tinggi feeding batubara yang diperlukan untuk memenuhi beban output yang diperlukan. Semakin tinggi load yang diperlukan semakin tinggi resiko terjadinya mill trip karena overload. Semakin rendah nilai kalori semakin banyak mill yang harus digunakan untuk memenuhi coal feeding yang diperlukan, dan semakin tinggi maintenance yang diperlukan.
Milling/ Pulverizing
Coal Qualities Concerned
Ignition temperature
Semakin rendah ignition temperature, semakin tinggi resiko terjadinya mill fire. Semakin rendah Ignition temperature, semakin rendah mill outlet temperature, sehingga akan mengurangi Boiler Efisiensi
Milling/ Pulverizing
Coal Qualities Concerned
Abrasive Index
Semakin tinggi abrasive index, akan semakin tinggi mill wear ratenya, dan cost maintenancenya semakin tinggi. Semakin tinggi mill wear rate, semakin tinggi frekwensi penggantian spare part mill dan mengakibatkan memperkecil availability mill.
Milling/ Pulverizing
Coal Qualities Concerned
Hardgrove Grindability Index (HGI)
Semakin rendah HGI, akan semakin tinggi mill power consumption, dan semakin tinggi auxiliary power yang diperlukan, dan akibatnya akan mengurangi efisiensinya. Semakin rendah HGI akan semakin tinggi coal mill recyclenya dan mempertinggi resiko terjadinya mill trip karena overload Semakin rendah HGI, akan semakin rendah jumlah ukuran fine particlenya, sehingga akan berpengaruh terhadap burn out efisiensinya.
Milling/ Pulverizing
Coal Qualities Concerned
High density dilution
Semakin tinggi kandungan dilusi dengan density tinggi, akan semakin tinggi jumlah Mill Pyrite Rejectnya, sehingga mempengaruhi mill capacity
Milling/ Pulverizing
Coal Qualities Concerned
Contamination
Kontaminasi non coal sangat tidak diinginkan karena akan merusak system millnya, dan beresiko terjadinya mill trip.
Burning Characteristics
Coal Qualities Concerned
Calorific Value Volatile Matter (Fuel ratio) Ultimate Ash Content Ash Fusion Temperature Ash Composition
Burning Characteristics
Coal Qualities Concerned
Calorific Value
Semakin rendah nilai Kalori, semakin tinggi jumlah konsumsi batubara untuk mencapai beban output yang diperlukan, serta semakin tinggi jumlah udara yang diperlukan. Semakin rendah nilai kalori, akan semakin tinggi tingkat emisi gas CO2 (GHG) yang dihasilkan pada beban output yang sama.
Burning Characteristics
Coal Qualities Concerned
Volatile Matter
Semakin tinggi nilai volatile matternya maka akan semakin reactive batubara tersebut. Sehingga semakin tinggi burn out efisiensinya. Semakin tinggi Fuel Rationya, maka semakin turun reaktifitasnya dan akan semakin kecil burn out efiiensinya.
Burning Characteristics
Coal Qualities Concerned
Ultimate Analysis (C,H,N,S,O)
Ultimate Ultimate Analysis Analysis berguna berguna dalam dalam memperkirakan memperkirakan atau atau menghitung menghitung secara secara teoritis teoritis jumlah jumlah volume volume udara udara yang yang diperlukan diperlukan untuk untuk membakar membakar batubara batubara tersebut tersebut dengan dengan sempurna sempurna Rumus Rumus general general untuk untuk menghitung menghitung udara udara dari dari parameter parameter Ultimate Ultimate adalah adalah ::
2 2 kg kg air air /kg /kg fuel fuel :: 0.0430 0.0430 (2.67 (2.67 C C+ + 8.00 8.00 H H +2.29 +2.29 N N+ +S S O) O) * * Udara Udara pada pada tekanan tekanan 1 1 atm atm dan dan 20 20ooC C
1. 1. L/kg L/kg fuel fuel :: 35.8(2.67 35.8(2.67 C C+ + 8.00 8.00 H H +2.29 +2.29 N N+ +S S O) O)
Burning Characteristics
Coal Qualities Concerned
Ultimate Analysis (C,H,N,S,O)
Sulfur dan Nitrogen diunakan dalam menghitung atau memprediksi emisi gas SOx dan NOx yang akan dihasilkan. Gas SOx dan NOx adalah gas polutan yang akan berdampak buruk bagi lingkungan. Kadar Sulfur dan Nitrogen yang tinggi sangat tidak diinginkan oleh para pengguna batubara karena selain emisi yang dihasilkan akan tinggi juga karena sifat dari gas-gas tersebut yang korosif. Sulfur dalam batubara juga dapat menyebakan Slagging pada pipa-pipa boiler
Burning Characteristics
Coal Qualities Concerned
Ash Content Semakin tinggi ash content suatu batubara akan semakin tinggi juga yield abu batubara yang akan dihasilkan. Dengan demikian akan semakin tinggi juga cost untuk waste handlingnya.
Burning Characteristics
Coal Qualities Concerned
Ash Fusion Temperature (AFT)
AFT digunakan dalam memprediksi secara empiris ash characteristic pada saat pembakaran Secara umum, batubara yang memiliki AFT-IDT >1300oC tidak berpotensi menyebabkan slagging kecuali ada kondisi operaional yang mempengaruhinya. Slagging Index =
SI > 1350 1350-1230 1230-1150 < 1150
4 x IDT + H 5
Slagging Propensity Low Medium High Severe
Burning Characteristics
Coal Qualities Concerned
Ash Composition
Ash composition atau Ash analysis, dalam utilisasi batubara di power plant sangat penting dalam memprediksi characteristic abu batubara dalam tungku boiler, khususnya sifat Slagging dan Fouling. Slagging : Pengotoran pipa-pipa boiler oleh abu batubara di daerah Radiasi Fouling : Pengotoran pipa-pipa boiler didaerah konveksi
Ash Composition
SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO Na2O K2O TiO2 Mn3O4 P2O5 SO3
1. BITUMINOUS ASH
CaO + MgO < Fe2O3
2. LIGNITIC ASH
CaO + MgO > Fe2O3
Ash Composition
SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO Na2O K2O TiO2 Mn3O4 P2O5 SO3
SO2
Fe.Na(SO4)2
Fe2O3
Na2O
Liquid
SO2
Gas
Fe2O3
Na2O
Liquid
Severe Slagging
Wall Tube
MgSO4 CaSO4
CaO CaO CaO SO2 CaO MgO MgO MgO Vapors phase MgO SO2 MgO CaO SO2
Bottom Ash
CaO CaO CaO CaO CaO CaO CaO MgO CaO MgO MgO CaO MgO MgO MgO CaO MgO CaO CaO MgO MgO MgO CaO CaO MgO MgO MgO CaO MgO MgO
CaO + MgO
CaO MgO MgO MgO CaO CaO MgO
> Fe2O3
Na2O Na2O Na2O Na2O
Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3 Fe2O3
CaO + MgO
< Fe2O3
Severe Slagging
DISKUSI