0% found this document useful (0 votes)
77 views

Jurnal Praktek Mesin Arus Bolak-Balik

This document is a journal practicum about a single-phase transformer. It discusses the student's name, ID number, class, date of practicum and presentation, major, and assistant. It then provides an abstract in Bahasa Indonesia about the working principle of a transformer with AC and DC sources. The conclusion is that a transformer works well with AC because the changing magnetic field induces a voltage in the secondary coil, but with DC the magnetic field only accumulates in the primary coil and can overheat. The document further explains transformer theory, including how changing current in the primary coil creates a changing magnetic field that induces voltage in the secondary coil. It discusses transformer types for stepping up and down voltages. Key components of a
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
77 views

Jurnal Praktek Mesin Arus Bolak-Balik

This document is a journal practicum about a single-phase transformer. It discusses the student's name, ID number, class, date of practicum and presentation, major, and assistant. It then provides an abstract in Bahasa Indonesia about the working principle of a transformer with AC and DC sources. The conclusion is that a transformer works well with AC because the changing magnetic field induces a voltage in the secondary coil, but with DC the magnetic field only accumulates in the primary coil and can overheat. The document further explains transformer theory, including how changing current in the primary coil creates a changing magnetic field that induces voltage in the secondary coil. It discusses transformer types for stepping up and down voltages. Key components of a
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 13

JURNAL PRAKTEK

MESIN ARUS BOLAK-BALIK

Nama : Andi Mustanira Al Haris

NIM : 2019-71-004

Kelas :A

Tgl Praktek : 21 November 2020

Tgl Presentasi : 28 November 2020

Jurusan : D-III Teknologi Listrik

Asisten : Bintang Prima Azealy

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN

PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

JAKARTA

2020
NAMA : ANDI MUSTANIRA AL HARIS NIM : 201971004

TRANSFORMATOR FASA SATU


Andi Mustanira Al Haris ( 201971004 )

Mesin Arus Bolak-Balik


Kelas A
Andi1971004@gmail.com

ABSTRACT
On this occasion, we did the sixth module practicum entitled Transformer Phase One. We do this
practicum online and through Microsoft Teams in 2020. The purpose of this practicum is to be able to
understand the working principle of a transformer when given the actual AC source in this practicum we
also provide a DC source so we want to see if it can be a transformer if given a DC source and understand
how a transformer works with the same coil direction and the last one understands how a transformer
with different coil directions works. The transformer itself is often shortened to the term. The transformer
is an electrical device that can change the level of an AC voltage to another level. The purpose of changing
this level includes reducing the AC voltage from 220VAC to 12 VAC or increasing the voltage from
110VAC to 220 VAC. The working principle of the transformer is that when the primary coil is energized
by AC (alternating) it will cause a magnetic field or magnetic flux around it. The strength of the magnetic
field (magnetic flux density) is influenced by the amount of electric current it flows through. The greater
the electric current, the greater the magnetic field. The fluctuation of the magnetic field that occurs around
the first (primary) coil will induce GGL (Electric Motion) in the second (secondary) coil and there will
be an overflow of power from the primary coil to the secondary coil. Types of transformers are the step-
up transformer which functions as an increase in voltage and the step-down transformer functions as a
lowering voltage. The conclusion that we can take is that the transformer can work well if it is given an
AC source because the magnetic field changes and induces the secondary coil so that it produces an
induced GGl, but if given a DC source the magnetic field will gather on the primary coil only, causing
heat and can lead to traffic. on fire.

Keywords : Transformer, coil, AC

ABSTRACT
Pada kesempatan kali ini kita melakukan praktikum modul keenam yang berjudul Transformator Fasa
Satu. Praktikum ini kita lakukan secara online dan melalui Microsoft Teams pada tahun 2020. Tujuan
dari praktikum ini adalah mampu memahami prinsip kerja transformator apabila diberikan sumber AC
sebenarnya pada praktikum ini juga kita memberi sumber DC jadi kita ingin melihat apakah bisa
transformator jika diberi sumber DC dan memahami cara kerja transformator dengan arah kumparan
yang sama dan yang terakhir memahami cara kerja transformator dengan arah kumparan yang
berbeda. Transformator itu sendiri adalah sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik
yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf
tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan
Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC. Prinsip kerja transformator adalah Ketika kumparan primer
dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya.
Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang
dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan
magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik)
dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke

Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 1


NAMA : ANDI MUSTANIRA AL HARIS NIM : 201971004

kumparan sekunder. Jenis-jenis transformator yaitu trafo step-up berfungsi sebagai menaikkan
tegangan dan step-down berfungsi sebagai menurunkan tegangan. Kesimpulan yang dapat kita ambil
ialah Transformator dapat bekerja dengan baik jika diberikan sumber AC karena medan magnet
berubah-ubah dan menginduksi kumparan sekunder sehingga menghasilkan GGl induksi akan tetapi
jika diberikan sumber DC medan magnet akan berkumpul pada kumparan primer saja sehingga
menimbulkan panas dan dapat mengakibatkan trafinya terbakar.
Kata kunci : Transformator, Kumparan, AC

Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 2


NAMA : ANDI MUSTANIRA AL HARIS NIM : 201971004

1. PENDAHULUAN
Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak balik dari satu
tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi
elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah
kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Penggunaan transformator yang
sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap
keperluan serta merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat banyak
dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik.

2. LANDASAN TEORI
Prinsip kerja dari sebuah transformator pada umumnya adalah sebagai berikut. Ketika
Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada
kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat
oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung
kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual
inductance).

Pada skema transformator di atas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada
kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah
arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.

Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah
lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:

Dimana:

Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 3


NAMA : ANDI MUSTANIRA AL HARIS NIM : 201971004

Vp= tegangan primer (volt)


Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Prinsip kerja trafo 1 fasa adalah apabila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan
(sumber), maka akan mengalir arus bolak balik I1 pada kumparan tersebut. Oleh karena kumparan
menpunyai inti, arus I1, menimbulkan fluks magnet yang juga berubah – ubah, pada intinya.Akibat
adanya fluks magnet yang berubah –ubah, pada kumparan primer akan timbul GGL induksi ep.
Untuk mencari GGL yang dibangkitkan maka persamaan yang digunakan:

Kontruksi Trafo 1 Fasa

Dalam keadaan sederhana transformator mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :


1. Kumparan Primer yaitu kumparan trafo yang dihubungkan ke sumber tegangan.
2. Kumparan Sekunder yaitu kumparan trafo yang dihubungkan dengan beban.
3. Inti yang dibuat dari lapisan plat dinamo.

BAGIAN INTI TRAFO


Fungsi utama inti trafo adalah sebagai jalan atau penghantar garis-garis gaya magnit. Karena
fluksi magnet yang mengalir pada inti trafo adalah fluksi bolak-balik, untuk itu diperlukan persyaratan
agar kerugian histerisis dan arus pusar dapat ditekan sekecil mungkin. Untuk itu biasanya inti trafo
dibuat dari bahan plat baja silikon dengan kadar silikonnya 4-5% dengan ketebalan 0,3 s/d 0,5mm.
Dipasaran tersedia bermacam-macam bentuk bentuk inti trafo dalam bermacam ukuran.Yang
perlu diperhatikan disini adalah cara penyusunan pelat-pelat inti trafo, harus diusahakan serapat
mungkin, sehingga tidak ada celah udara.
Untuk trafo satu fasa tersedia inti :
· Bentuk Core ( UI ) : efesiensinya rendah
· Bentuk Shell ( EI ) : efesiensinya dapat mencapai 80-90%
Yang dapat digunakan adalah inti yang tebalnya 0,5mm yang pada kerapatan fluksi (B)=
1Wb/m2, mempunyai kerugian besi (Pf)=2,3watt/kg.

Luas Penampang Inti Trafo


Luas penampang inti trafo akan menentukan daya trafo. Jadi semakin luas penampang suatu trafo
akan mempunyai kapasitas daya yang semakin besar pula. Luas penampang inti trafo harus mampu
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 4
NAMA : ANDI MUSTANIRA AL HARIS NIM : 201971004

mengalirkan fluksi magnit seluruhnya tanpa menimbulkan panas yang berlebihan. Untuk menentukan
luas penampang inti yang diperlukan ,dapat digunakan rumus emperis sebagai berikut :
atau

Dimana: :
A = Luas penampang dalam satuan cm2
P = Daya out put trafo dalam Volt Amper
f = frekvensi (Hz)
Karena inti trafo berupa plat plat tipis untuk mencapai luas penampang tertentu, harus disusun
berlapis-lapis. Penampang inti trafo dapat berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang
.apabila luas penampang inti telah diketahui dan lebar inti sudah di pilih maka jumlah plat inti trafo
dapat di hitung yaitu :
Berat inti = volume bersih inti x berat jenis inti
dimana berat jenis inti = 7,8.
Untuk inti bentuk shell [ EI ] ukuran luas inti di tentukan lebar kaki tengahnya. Dipasaran tersedia
bermacam-macam ukuran antara lain E25 , E32 , E38 , E44 dan seterusnya. Angka dibelakang huruf
E menunjukkan lebar kaki tengah inti , sedangkan huruf E menandakan bentuk shell

3. METODE PRAKTEK
3.1 Alat dan perlengkapan praktek

3.2 Langkah praktek


PERCOBAAN 1

Transformator dengan sumber AC

P1 S1
Vs
S2
G Vp
~
P2

Gambar 1

1. Siapkan transformator 1 fasa dan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek


(sumber arus bolak balik 220V)
2. Siapkan alat ukur dengan batas ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 5
NAMA : ANDI MUSTANIRA AL HARIS NIM : 201971004

4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 1


5. Masukan sumber listrik AC pada sisi primer dan pastikan posisi tegangan
sebelum dihubungkan adalah “nol”
6. Amati penunjukan Voltmeter sisi primer dan sisi sekunder trafo (Vp dan Vs)
7. Ukurlah arus pada sisi primer trafo
8. Catat hasil ukur :
Vp = Volt
Vs = Volt
Ip = Ampere
Is = Ampere
9. Analisa hasil percobaan ini

PERCOBAAN 2
Transformator dengan sumber DC

P1 S1
Vs
S2
G Vp
=
P2

Gambar 2

1. Siapkan transformator 1 fasa dan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek


(sumber arus searah)
2. Siapkan alat ukur dengan batas ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 2
5. Masukan sumber listrik DC pada sisi primer dengan menggunakan SVR (slide
voltage regulator) dan pastikan posisi tegangan sebelum dihubungkan adalah
“nol”
6. Amati penunjukan Voltmeter sisi primer dan sisi sekunder trafo (Vp dan Vs)
7. Ukurlah arus pada sisi primer trafo
8. Catat hasil ukur :
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 6
NAMA : ANDI MUSTANIRA AL HARIS NIM : 201971004

Vp = Volt
Vs = Volt
Ip = Ampere
Is = Ampere
9. Analisa hasil percobaan ini

PERCOBAAN 3
Transformator Fasa Satu Dengan Kumparan Yang Sama

Vt

A P 1 V
Vp 1
G
~

GAMBAR 3
1. Siapkan transformator 1 fasa dan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek
(sumber arus bolak balik 220V)
2. Siapkan alat ukur dengan batas ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 3 dengan menghubungkan
langsung satu sisi primer dan sekunder trafo yang sejajar
5. Masukan sumber listrik AC dan pastikan posisi tegangan sebelum
dihubungkan adalah “nol”
6. Amati penunjukan Voltmeter sisi primer dan sisi sekunder trafo (Vp dan Vs)
7. Ukurlah besar tegangan pada sisi trafo yang tidak dihubung singkat atau
tegangan terminal trafo (Vt)
8. Ukurlah arus pada sisi primer trafo
9. Catat hasil ukur :
Vp = Volt
Vs = Volt
Vt = Volt
Ip = Ampere
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 7
NAMA : ANDI MUSTANIRA AL HARIS NIM : 201971004

Is = Ampere
10. Analisa hasil percobaan ini

PERCOBAAN 4
Transformator Fasa Satu Dengan Kumparan Yang Berbeda

A P 1 V
G Vp 1
~

GAMBAR 4

1. Siapkan transformator 1 fasa dan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek


(sumber arus bolak balik 220V)
2. Siapkan alat ukur dengan batas ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur
3. Siapkan kabel penghubung secukupnya
4. Lakukan pengawatan seperti pada gambar 4 dengan menghubungkan
langsung satu sisi primer dan sekunder trafo yang bersilangan
5. Masukan sumber listrik AC dan pastikan posisi tegangan sebelum
dihubungkan adalah “nol”
6. Amati penunjukan Voltmeter sisi primer dan sisi sekunder trafo (Vp dan Vs)
7. Ukurlah besar tegangan pada sisi trafo yang tidak dihubung singkat atau
tegangan terminal trafo (Vt)
8. Ukurlah arus pada sisi primer dan sekunder trafo
9. Catat hasil ukur :
Vp = Volt
Vs = Volt
Vt = Volt
Ip = Ampere
Is = Ampere
10. Analisa hasil percobaan ini
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 8
NAMA : ANDI MUSTANIRA AL HARIS NIM : 201971004

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data
1. Transformator Dengan Sumber AC
Tegangan Input Tegangan Output Arus Primer (A) Arus Sekunder
(V) (V) (A)
225,3 58,1 0,01 0,038

2. Transformator Dengan Sumber DC


Tegangan Input Tegangan Output Arus Primer (A) Arus Sekunder
(V) (V) (A)
42,2 0,1 1,19 0,01

3. Transformator Fasa Satu Dengan Kumparan Sama


Tegangan Tegangan Arus Primer Arus Tegangan
Input (V) Output (V) (A) Sekunder (A) Terminal
(V)
225,4 53,1 0,01 0,038 166,7

4. Transformator Fasa Satu Dengan Kumparan Berbeda


Tegangan Tegangan Arus Primer Arus Tegangan
Input (V) Output (V) (A) Sekunder (A) Terminal
(V)
225,2 58,1 0,01 0,038 283,9

4.2 Analisa
Pada praktikum kali ini kita melakukan praktikum berjudul Transformator Fasa Satu.
Transformator itu sendiri adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurutkan level
tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau juga sebaliknya dari tegangan rendah
menjadi tegangan tinggi. Tujuan dari praktikum ini ialah mampu memahami prinsip kerja
transformator apabila diberikan sumber AC sebenarnya pada praktikum ini juga kita memberi
sumber DC jadi kita ingin melihat apakah bisa transformator jika diberi sumber DC dan
memahami cara kerja transformator dengan arah kumparan yang sama dan yang terakhir
memahami cara kerja transformator dengan arah kumparan yang berbeda. Jenis-jenis
transformator ada trafo step-up yaitu transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator jenis ini
biasanya ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan
generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh. Jenis yang kedua
trafo step-down adalah memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer sehingga
berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini mudah ditemui terutama dalam
adaptor AC-DC.
Pada praktikum ini kita melakukan percobaan sebanyak 4 kali yaitu percobaan pertama
transformator dengan sumber AC dan yang kedua transformator dengan sumber DC dan yang
ketiga transformator fasa satu dengan kumparan yang sama dan yang terakhir atau ke empat
transformator fasa satu degan kumparan yang berbeda. Prinsip kerja transformator adalah
Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet
atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut
dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin
besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama
(primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 9
NAMA : ANDI MUSTANIRA AL HARIS NIM : 201971004

akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Sedangkan prinsip
kerja transformator jika diberi sumber DC (searah) kumparan primer akan menimbulkan medan
magnet akan tetapi sumber DC itu medan magnetnya konstan sehingga medan magnet dan
fluksnya hanya terdapat pada kumparan primer yang mengakibatkan terjadinya panas pada
transformator atau bisa menyebabkan kebakaran pada transformator.

4.3 Tugas Akhir

1. Bagaimana tegangan sekunder dapat terbentuk pada trafo?


Jawab:
Ketika diberikan tegangan pada kumparan primer sehingga menimbulkan medan
magnet yang berubah-ubah dan menghasilkan fluks yang dapat menginduksi kumparan
sekunder pada trafo dan hal tersebut akan menghasilkan GGL atau gaya gerak listrik
induksi yang pada akhirnya akan mengalirkan arus pada kumparan sekunder.
2. Analisislah pengaruh jumlah lilitan yang sama terhadap arus primer, tegangan primer, dan
tegangan sekunder!
Jawab:
Pengaruh daya pada sisi input dan output itu sama, tegangan ketika di lilitan primer itu
tegangannya besar dan arus yang di hasilkan akan kecil. Pada saat pada tegangan sisi tegangn
sekunder tegangan yang dihasilkan akan menuun dan arus yang dihasilkan akan meninggi, hal
ini disebabkan oleh karena daya pada sisi input akan sama dengan sisi output. Sehingga dengan
day yang sama maka sisi primer ketika tegangannya tinggi akan mengakibatkan arusnya kecil
begitu pula pada saat daya sama dengan sisi sekunder maka tegangannya rendah dan arusnya
yang akan tinggi dibandingkan dengan sisi primer

3. Apa saja yang mempengaruhi tegangan primer pada trafo?


Jawab:
Tegangan yang mempengaruhi tegangan primer adalah tegangan inputnya yang berasal
dari sumber yang kita gunakan pada saat praktikum 220V.

4. Jabarkan apa fungsi lilitan pada trafo!


Jawab:
Untuk transformasi tegangan dan arus sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat
mentransformasi tegangan dan arus.

5. Jelaskan apa saja yang mempengaruhi besarnya tegangan sekunder pada trafo!
Jawab:
Yang mempengaruhi tegangan sekunder ialah jumlah lilitan kawatnya pada sisi
sekundernya semakin banyak lilitan sekundernya maka nilainya semakin besar jika
smakin kecil maka tegangannya semakin kecil. Karena tegangan dan lilitan berbanding
lurus sedangkan antara lilitan dengan arus berbanding terbalik.

6. Sebutkan pengaruh lilitan trafo terhadap efisiensi trafo!


Jawab:
Jadi efisiensi trafo itu dilihat dari daya masukkannya atau daya input dan daya
keluarannya semakin sama nilainya antara daya masukkan dan daya keluarannya maka
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 10
NAMA : ANDI MUSTANIRA AL HARIS NIM : 201971004

efisiensinya semakin tinggi hampir mendekati 100% tetapi pada kenyataannya efisiensi
trafo itu tidak ada yang 100% pasti ada rugi-rugi daya disitu, rugi-rugi day aitu
disebabkan oleh kumparan pada trafonya semakin banyak kumparannya maka
hambatannya juga semakin besar sehingga rugi-rugi juga semakin besar. Jadi dari
kumparan dapat mempengaruhi efisiensi trafo.

7. Apa saja yang mempengaruhi arus primer pada trafo?


Jawab:
Jadi arus primer itu dipengaruhi besar kecilnya daya, daya yang terhubung dengan trafo
tersebut.

8. Hitunglah jumlah lilitan pada sisi primer jika diketahui jumlah lilitan pada sisi sekunder
= 1000 lilitan.

Jawab:
𝑉𝑝 𝑁𝑝
= 𝑁𝑠
𝑉𝑠

Vp.Ns = Np.Vs
𝑁𝑝.𝑉𝑠
Ns = 𝑉𝑝

A. Percobaan 1
𝑁𝑝.𝑉𝑠
Ns = 𝑉𝑝

1000 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 .58,1 𝑉𝑜𝑙𝑡


Ns = 225,3 𝑉𝑜𝑙𝑡

Ns = 257,87 Lilitan

B. Percobaan 2
𝑁𝑝.𝑉𝑠
Ns = 𝑉𝑝

1000 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 .01 𝑉𝑜𝑙𝑡


Ns = 42,4𝑉𝑜𝑙𝑡

Ns = 2,35 Lilitan

C. Percobaan 3
𝑁𝑝.𝑉𝑠
Ns = 𝑉𝑝

1000 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 .58,1 𝑉𝑜𝑙𝑡


Ns = 225,3 𝑉𝑜𝑙𝑡

Ns = 257,87 Lilitan

Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 11


NAMA : ANDI MUSTANIRA AL HARIS NIM : 201971004

D. Percobaan 4
𝑁𝑝.𝑉𝑠
Ns = 𝑉𝑝

1000 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 .58,1 𝑉𝑜𝑙𝑡


Ns = 225,2 𝑉𝑜𝑙𝑡

Ns = 257,99 Lilitan

5. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Prinsip kerja transformator adalah Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan
menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas
Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus
listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar
kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua
(sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder.

2. Jika fluks dengan kumparan yang sama maka alirannya fluks nya saling bertabrakan sehingga tegangan
terminalnya tercatat kecil karena saling mengurangkan.
3. Jika fluks dengan kumparan berbeda maka aliran fluksnya saling menguatkan sehingga tegangan
terminal yang tercatat besar karena saling menambahkan.

UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kepada Allah SWT karena karunia dan rahmad-Nya saya selaku praktikan dapat
menyelesaikan laporan jurnal sebagai tanda telah mengikuti praktikum modul keenam ini dan kita juga
tidak lupa berterima kasih kepada abang dan kakak dari laboratorium distribusi dan pemanfaatan tenaga
listrik yang telah membimbing kami dan mengajarkan kami sehingga selesainya praktikum modul
keenam ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. MODUL MESIN ABB

2. http://lab-elektro.umm.ac.id/files/file/data/Mesin-Mesin%20Listrik/combinepdf.pdf

Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 12

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy