0% found this document useful (0 votes)
56 views15 pages

9061 18189 1 SP

This document discusses using geoelectric resistivity methods to identify groundwater distribution in the Pandawa area of Tarok Village, District 2 x 11 Kayu Tanam. Specifically: 1) Geoelectric resistivity measurements were taken along 3 paths using a Schlumberger configuration to determine the resistivity and depth of rock types in the study area. 2) Resistivity data was analyzed using inversion software to interpret the results. This identified groundwater was present from 7-20m deep, with resistivity values ranging from 6.87-32.6 ohm-m. 3) The distribution of groundwater along paths 1 and 2 tends to flow from north to south. Comparing resist

Uploaded by

Ahmad Saepullah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
56 views15 pages

9061 18189 1 SP

This document discusses using geoelectric resistivity methods to identify groundwater distribution in the Pandawa area of Tarok Village, District 2 x 11 Kayu Tanam. Specifically: 1) Geoelectric resistivity measurements were taken along 3 paths using a Schlumberger configuration to determine the resistivity and depth of rock types in the study area. 2) Resistivity data was analyzed using inversion software to interpret the results. This identified groundwater was present from 7-20m deep, with resistivity values ranging from 6.87-32.6 ohm-m. 3) The distribution of groundwater along paths 1 and 2 tends to flow from north to south. Comparing resist

Uploaded by

Ahmad Saepullah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 15

IDENTIFIKASI KEBERADAAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE

GEOLISTRIK RESITIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH


PANDAWA, JORONG TAROK, KECAMATAN 2 x 11 KAYU TANAM

FANDI AULIA SYOFYAN

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


November 2017
IDENTIFIKASI KEBERADAAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK
RESITIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH PANDAWA, JORONG
TAROK, KECAMATAN 2 x 11 KAYU TANAM

Fandi Aulia Syofyan1, Adree Octova2, Yoszi Mingsi Anaperta3


Teknik Pertambangan
FT Universitas Negeri Padang
Email : fandisyofyan@gmail.com

Pandawa, Jorong Tarok District 2 x 11 Kayu Tanam is one of the difficult areas of water in Padang
Pariaman Regency. One of the causes of the difficulty to meet the water needs is due to unknown
groundwater source distribution. The distribution of groundwater in Pandawa is important to know, to
know the location of the water source and its subsurface shape, therefore has been conducted research that
aims to know the distribution, depth, and type of ground water aquifers in the Pandawa area. This research
is a descriptive basic research. Measurements were made using MAE X-612 EM Resistivitymeter as the
main instrument. Data is taken using Schlumberger configuration on 3 paths. The results of data analysis
are interpreted using Smoothness-Constraint Least Squares Inversion with the help of Res2dinv Software
and Voxler 4.0 Software. The result of interpretation of data is the value of rock type resistance and rock
depth of research area. The data estimation is done by comparing the actual type of resistance value with
the species resistance table and the geology of the research area, so that the water distribution and depth
of soil from the soil surface can be obtained. The results of this study indicate that the distribution of
groundwater on the parallel track of Trajectory 1 and 2 tends to lead from the North to the South.
Groundwater is encountered in the range from 7 - 20 m with a range of resistance values of 6.87 Ωm - 32.6
Ωm.
Keywords: Ground Water, Geolistrik Method, Resistivity, Schlumberger configuration
Pendahuluan

Air merupakan salah satu aspek penduduk kesulitan untuk mendapatkan air

terpenting dalam kehidupan, hal ini bersih, jika pada musim hujan penduduk

dikarenakan seluruh makhluk hidup masih dapat menampung air hujan untuk

membutuhkan air untuk mempertahankan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air

hidup. Pada kenyataannya ketersediaan air bersih, sedangkan pada musim kemarau

semakin berkurang terutama pada musim penduduk harus pergi ke sumber mata air

kemarau, banyak daerah di dunia termasuk yang jauh dari tempat tinggal. Seiring

Indonesia mengalami kekeringan dan dengan bertambahnya penduduk dan

kesulitan mendapatkan air. Seperti halnya di pengembangan wilayah kebutuhan akan air

daerah Pandawa, pada musim kemarau semakin meningkat baik untuk keperluan
kehidupan sehari-hari manusia, Gambar 1 memperlihatkan model

peternakan maupun pertanian. Berdasarkan sistem pergerakan air tanah. Air yang

observasi yang telah dilakukan di daerah meresap kedalam tanah ada yang tertahan

Pandawa, pencarian air tanah telah oleh partikel penyusun tanah, ada yang

dilakukan oleh masyarakat setempat dengan diserap oleh tumbuhan, dan ada yang terus

membuat sumur galian hingga kedalaman meresap ke bawah (tanah). Air yang

hingga 12 meter. Namun pada sumur-sumur meresap kedalam tanah bergabung

tersebut belum ditemukan air tanah bahkan membentuk suatu formasi geologi yang

ketika dimusim penghujan. Air tanah disebut dengan akuifer.

merupakan air yang terdapat dalam Untuk mengetahui sebaran air tanah

lapisan tanah atau bebatuan di bawah maka perlu diketahui keadaan bawah

permukaan tanah. permukaaan. Salah satu cara untuk bisa

Proses terbentuknya air tanah dan mengetahui kondisi bawah permukan

system pergerakan air tanah seperti terlihat tersebut adalah melakukan pengukuran

pada Gambar 1. geofisika dengan metode geolistrik

(Naryanto, 2008: 38). Metode geolistrik

merupakan salah satu metode yang cukup

banyak digunakan dalam dunia eksplorasi

khususnya eksplorasi air tanah. Metode

geolistrik resistivitas atau tahanan jenis

merupakan jenis metode geolistrik yang

digunakan untuk mempelajari keadaan


Gambar 1. Model sistem pergerakan air
bawah permukaan dengan cara mempelajari
tanah[14}
sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah dibandingkan Lempung (basah). Tabel 2

permukaan untuk mengetahui nilai tahanan memperlihatkan nilai tahanan jenis berbagai

jenisnya. Tahanan jenis merupakan sifat macam air.

fisika yang menunjukkan kemampuan


Tabel 2. Nilai tahanan jenis berbagai macam
mineral
material dalam menghambat aliran arus
Tahanan
listrik. Tahanan jenis pada setiap batuan Mineral
Jenis
(Ωm)
berbeda – beda. Precipitation 30 – 1000
Surface waters, in areas of igneous 30 – 500
Pendugaan air tanah dapat rock
Surface waters, in areas of 10 – 100
dikorelasikan dari beberapa harga tahanan sedimentary rock
Groundwater, in areas of igneous 30 – 150
jenis batuan seperti ditunjukkan pada Tabel rock
Groundwater, in areas of 1 – 100
sedimentary rock
1 berikut. Sea water 0,2
Drinking water (max. salt content >1,8
Tahanan
0,25 %)
Batuan
Jenis (Ωm) Water for irrigation and stock >0,65
watering (max. salt content
Pasir lempungan 30-215 0,25 %)
Lempung (basah) 1-100 (Rosli, 2012: 317)
Tanah berpasir (kering) 80-1050
Tanah (40% lempung) 8 Dari tabel diatas dapat disimpulkan
Tanah (20% lempung) 33
Lempung (kering) 50-150 bahwa air tanah yang terdapat pada batuan
Pasir tufaan 20-100
beku memiliki nilai tahanan jenis yang lebih
Tabel 1. Beberapa harga tahanan jenis
tinggi dibandingkan nilai tahanan jenis air
batuan
tanah pada batuan sedimen. Kandungan air
Tabel 1 menunjukkan beberapa yang banyak dengan mudah mengantarkan
variasi nilai tahanan jenis pada batuan yang listrik, sehingga tahanan jenisnya semakin
mempengaruhi air tanah. Lempung (kering) kecil. Kondisi material bawah tanah sangat
memiliki nilai tahanan jenis lebih besar mempengaruhi aliran dan jumlah air tanah.
Batuan yang dapat dijadikan sebagai sumber homogen isotropis, ketika arus dialirkan

air tanah adalah batuan yang mengandung dalam bumi, arus listrik akan mengalir ke

ruang – ruang antar butir atau batuan yang segala arah dan membentuk bidang

mempunyai porositas dan permeabilitas equipotensial setengah bola. Aliran arus

yang tinggi, serta terdapat lapisan batuan listrik di dalam bumi ditunjukkan pada

impermeable (Harry, 2002: 27). Metode Gambar 2.

Geolistrik merupakan salah satu metode

Geofisika yang mempelajari sifat aliran

listrik di dalam bumi.

Pada metoda geolistrik tahanan jenis,

tahanan jenis batuan di bawah permukaan


Gambar 2. Titik arus pada permukaan dari
bumi dipelajari dengan menginjeksikan arus medium homogen isotropis (Telford et al,
1976: 635)
listrik ke dalam bumi melalui dua buah
Secara umum resistivitas bumi tidak
elektroda arus. Beda potensial yang dihasilkan
homogeny, berarti resistivitas yang terhitung
diukur melalui dua buah elektroda lainnya.
adalah resistivitas semu (apparent
Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui
resistivity). Nilai resistivitas semu dapat
prinsip kerja dari metoda geolistrik tahanan
dihitung menggunakan persamaan 1.
jenis adalah dengan cara menginjeksikan arus
∆V
listrik ke dalam bumi melalui dua elektroda 𝜌𝑎 = 𝐾 (1)
𝐼
arus sehingga menimbulkan beda potensial
Dimana
pada elektroda potensial.
−1
1
Metode Geolistrik tahanan jenis 𝐾 = 2𝜋 {(𝑟 − 𝑟1 ) − 1
(𝑟 − 𝑟1 )} (2)
1 2 1 2

mengasumsikan bumi sebagai medium


𝜌𝑎 merupakan tahanan jenis semu, ∆V adalah

beda potensial, I adalah arus dan K adalah factor

geometri dari susunan elektroda. Nilai K berubah


Interpretasi nilai tahanan jenis semu
sesuai dengan perubahan jarak spasi antara
didapat saat pengukuran dilakukan dengan
elektoda-elektroda .
metode inversi Smoothness-Constraint Least
Terdapat beberapa macam
Squares. Proses Inversi merupakan proses
susunan/konfigurasi elektroda untuk akuisisi
pengolahan data lapangan melibatkan teknik
data pada resistivitas. Penggunaan
penyelesaian matematika dan statistik untuk
konfigurasi – konfigurasi tersebut memiliki
mendapatkan informasi nilai fisis bawah
keunggulan dan kelemahan masing masing
permukaan bumi. Metode inversi
bergantung pada keperluan pengguna.
Smoothness-Constraint Least Squares
Konfigurasi Schlumberger memiliki
merupakan metode inversi yang dapat
kemampuan untuk mendeteksi adanya non-
meminimalkan perbedaan antara data
homogenitas lapisan batuan pada permukaan
lapangan dan model yang diprediksi melalui
dan jangkauannya paling dalam. Adapun
permodelan 2D. Hasil inversi merupakan
susunan konfigurasi schlumberger terlihat
model distribusi tahanan jenis material
pada gambar 3
bawah permukaan bumi yang dapat disebut

resistivity pseudosection atau inverse model

resistivity section dan model distribusi


Gambar 3. Konfigurasi elektroda schlum -
chargeability material bawah permukaan
berger pada akuisisi data
bumi yang dapat disebut chargeability
Faktor konfigurasi (k) konfigurasi
pseudosection atau inverse model
schlumberger dapat dicari dengan
chargeability section.
menggunakan rumus :
Metode penelitian
lintasan. Lintasan 1 dimulai dari koordinat
Penelitian ini merupakan penelitian
000 30’ 44.8” LS dan 1000 18’ 00.8” BT
dasar yang bersifat deskriptif yang
menuju ke arah barat dengan koordinat 000
dilakukan di daerah Pandawa, Kecamatan
30’ 44,7” LS dan 1000 17’58,5” BT.
2x11 Kayu Tanam menggunakan alat
Lintasan 2 dimulai dari koordinat 000 30’
resistivitymeter MAE X-612 EM.
40.1” LS dan 1000 18’ 59,3” BT menuju
Penelitian ini dilakukan dalam 2 Bulan.
ke arah Utara dengan koordinat 000 30’
Penelitian ini dilakukan dalam 4 beberapa
40,9” LS dan 1000 18’ 04,2” BT.
tahap, yaitu :
Lintasan 3 memotong lintasan 1 dan 2.

1. Tahap Persiapan Lintasan 3 dimulai dari koordinat 000 30’

Tahap ini penulis melakukan kajian 33,4” LS dan 1000 17’ 58,5” BT menuju ke

kepustakaan mengenai teori- teori yang arah timur dengan koordinat 000 30’ 45,9”

mendukung penelitian, survei ke daerah LS dan 1000 17’ 58,3” BT.. Desain

pengukuran atau lokasi pengambilan data pengukuran yang akan dilakukan seperti

untuk menentukan lintasan pengukuran yang ditunjukkan pada Gambar 4 berikut:

yang akan dilakukan dan mempersiapkan

semua alat yang dibutuhkan pada saat

pengukuran nantinya.

2. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini penulis merancang desain

pengukuran yang akan dilakukan. Posisi

lintasan pengukuran berdasarkan letak Gambar. 4 Desain pengukuran di


daerah Pandawa. Kecamatan 2 x 11
sumur Lintasan pengukuran terdiri dari 3
Kayu Tanam.
3. Tahap Pelaksanaan 4. Teknik Pengolahan dan Interpretasi

Tahap ini akan dilakukan pengukuran Data

atau pengambilan data sesuai dengan Parameter yang diukur pada metoda

rancangan pengukuran yang telah dibuat. geolistrik resitivitas rho apparent atau

Berikut ini langkah kerja yang akan tahanan jenis semu (𝜌𝑎 ), rho apparent yang

dilakukan saat pengukuran : didapat selanjutnya diolah menggunakan

metoda inversi Smoothness-Constraint Least


a. Mengukur lintasan pengukuran sesuai
Squares dengan menggunakan software
dengan panjang lintasan dan spasi
geofisika untuk mendapatkan nilai tahanan
elektroda yang telah ditentukan.
menggunakan perangkat lunak. Hasil dari
b. Menanam elektroda pada setiap spasi
pengolahan data dengan menggunakan
elektroda yang telah ditentukan.
Res2DInv berupa penampang pseudsection
c. Menghubungkan kabel elektroda pada
2D yang memberikan informasi nilai tahanan
lintasan tadi dan aki dengan
jenis batuan bawah permukaan tanah daerah
Resistivitymeter.
penelitian. Nilai tahanan jenis yang diperoleh
d. Mengaktifkan Resistivitymeter.
diestimasi dengan cara membandingkan nilai
e. Mengkalibrasi alat Resistivitymeter.
tahanan jenis sebenarnya dengan geologi
f. Memilih metoda pengukuran yang
daerah penelitian dan tabel tahanan jenis
dalam hal ini metoda geolistrik
Hasil akhir dari peneltian ini diketahui
multielektroda dan konfigurasi
sebaran dan kedalaman air tanah. Hasil
schlumberger.
penampang bawah permukaan ditampilkan
g. Melakukan pengukuran.
dalam bentuk 3D Software yang digunakan
h. Data yang diperoleh langsung tersimpan
dalam pemodelan bentuk 3D adalah software
pada Resistivitymeter Main unit.
Voxler 4.0.
Hasil dan pembahasan Gambar 5 menunjukkan penam-

1. Hasil Penelitian pang model 2D resistivity Lintasan 1.

Data yang diperoleh dari pengukuran Kedalaman maksimum yang dapat dideteksi

Geolistrik menggunakan Resistivitymeter yaitu 31,5 m. Distribusi nilai resistivity

MAE X612-EM, terdiri dari beda potensial berkisar antara 9,36 – 12.300.271 Ωm.

(V), kuat arus listrik (I), tahanan jenis semu Lintasan 1 melewati sebuah sumur warga

(ρa) dan tahanan batuan (ρ). Pengambilan dengan kedalaman sumur hingga 8 meter,

data dilakukan dengan tiga Lintasan batuan pengisi pada sumur merupakan batuan

pengukuran. Panjang masing – masing tuf dan pasir kerikil. Lapisan berwarna biru

lintasan pengukuran adalah 188 m dengan tua sampai berwarna biru diinterpretasikan

spasi elektroda 4 m. Data yang diperoleh dari sebagai lapisan air tanah dengan rentang nilai

masing-masing lintasan sebanyak 450 data. tahanan jenis, yaitu 9,38 Ωm – 32,6 Ωm.

a. Lintasan 1 Lintasan 2
Penampang model 2D resistivity Penampang model 2D resistivity

Lintasan 1 menggunakan inversi Lintasan 1 menggunakan inversi

Smoothness-Constraint Least Squares dapat Smoothness-Constraint Least Squares

dilihat pada Gambar 5 berikut: dapat dilihat pada Gambar 6 berikut :

Sumur

Gambar 5. Penampang Model 2D Resistivity Gambar 6. Penampang Model 2D


Lintasan 1 Resistivity Lintasan 1
Gambar 6 menunjukkan penam- Gambar 7 menunjukkan penam-pang model

pang model 2D resistivity Lintasan 2. 2D Resistivity Lintasan 3 yang diperoleh dari

Kedalaman maksimum yang dapat dideteksi hasil iterasi ke 2. Kedalaman maksimum

yaitu 31,52 m. Distribusi nilai resistivity yang dapat dideteksi yaitu 31,5 m. Distribusi

berkisar antara 6,87 – 270.465,6 Ωm. Lapisan nilai resistivity berkisar antara 53,78 –

berwarna biru tua sampai berwarna biru 211.870,1 Ωm .

diinterpretasikan sebagai lapisan air tanah Pembahasan

dengan rentangan nilai tahanan jenis, yaitu Berdasarkan hasil estimasi data

6,87 Ωm – 32,6 Ωm. Kedalaman maksimum pengukuran geolistrik di daerah Pandawa,

air tanah terdapat pada kedalaman 22 m dan Jorong Tarok, Kecamatan 2 x 11 Kayu

kedalaman minimum pada 7 m. Tanam, dapat disimpulkan bahwa batuan

Lintasan 3 yang terdapat di daerah penelitian ini adalah

Penampang model 2D resistivity Andesite, Tuff, kerikil pasiran dan soil, seperti

Lintasan 3 menggunakan inversi terlihat pada gambar 8

Smoothness-Constraint Least Squares

dengan bantuan software Res2dinv dapat

dilihat pada Gambar 7.

Gambar 8. Geologi daerah penelitian


berdasarkan peta geologi lembar
Padang, Sumatera

Berdasarkan Peta Geologi lembar

Gambar 7. Penampang Model 2D Padang , Sumatera. Batuan penyusun daerah


Resistivity Lintasan 3
penelitian merupakan tuf batu apung dan

andesit (basalt) seperti terlihat pada gambar

9.
Lintasan 2
Lintasan 1
Setelah dilakukan penelitian di

daerah tersebut menggunakan metode

Geolistrik resistivitas, data dianalisis dan


Gambar 10. Peta daerah penelitian
diinterpretasikan dengan metode inversi
Lapisan yang mengandung air
Smoothness-Constraint Least Squares
ditemukan pada lintasan 1 dan 2 pada
dengan menggunakan software res2divn.
panjang lintasan ke 160 meter dari titik mulai
Jenis batuan diinterpretasi dengan
pengukuran, diduga dari kedua lintasan,
menganalisis nilai tahanan jenis dan keadaan
lapisan yang mengandung air tersebut
geologi.
merupakan lapisan yang menerus seperti
Dari penampang model 2D tahanan
sebuah lorong air, hal ini diperkuat dengan
jenis ditafsirkan terdapat 4 jenis batuan yaitu
ditemukannya sumber mata air yang keluar
yaitu Andesit, tuf, lapisan Soil, dan lapisan
searah dengan arah aliran air tersebut, seperti
kerikil pasiran. Beberapa jenis batuan
terlihat pada gambar 11.
sediment merupakan hasil pelapukan batuan

Andesit. Formasi pengandung air produktif

yang terdapat di daerah penelitian adalah

lapisan aquifer yaitu kerikil pasiran. Dari

hasil penelitian ditemukan lapisan batuan

yang di duga mengandung air tanah dengan

resitivitas berada antara 9 – 32,2 Ohm meter. Gambar 11. Model 2D Resistivity pada
ketiga Lintasan
Gambar 11 merupakan hasil akuifer yang ditemukan di lokasi

pengolahan data menggunakan software penelitian diintrepetasi sebagai jalur mata

Voxler 4,0. Data yang dimasukkan dalam air tanah dengan rentangan nilai tahanan

Pengolahan data pada software voxler 4,0 jenis 6,87 – 32,6 yang ditemukan pada

merupakan hasil dari inversi dari software lintasan 1 dan 2 mengarah dari utara ke

res2divn. Warna – warna yang ada pada selatan. Keberadaan air tanah pada

penampang mewakili nilai tahanan jenis Lintasan 1 dapat ditemukan pada

batuan penyusun. Warna biru mempunyai kedalaman 7 – 22 m. Lintasan 2 sebaran

tahanan jenis paling rendah dan warna ungu air tanahnya dapat ditemukan pada

menunjukkan nilai tahanan jenis tertinggi. kedalaman 7 – 20 m.

Dari gambar dapat dilihat interpretasi air


Ucapan Terima Kasih
tanah pada warna biru dengan resistivitas
Ucapan terima kasih penulis persembahkan
6,87 Ωm – 32,6 Ωm yang terdapat pada
buat kedua orang tua penulis yang selalu
lintasan 1 dan lintasan 2 yang di estimasi
memberikan motivasi dan dukungan kepada
saling terhubung dan merupakan satu jalur
penulis. Terima kasih kepada Bapak Adree
air.
Octova, S.Si, M.T, dan Ibu Yoszi Mingsi
Kesimpulan
Anaperta S.T, M.T atas saran dan masukan
Berdasarkan nilai tahanan jenis dan
dalam menyelesaikan penelitian ini. Terima
keadaan geologi hasil penelitian
kasih kepada rekan tim Ridho Yovanda, Cici
diidentifikasi terdapat 4 jenis lapisan
Wulandari, Ahmad Ridho Permana, Randa
batuan bawah permukaan di daerah
Saputra, Safril Yadi atas kerja samanya.
pandawa, jorong tarok kecamatan 2 x 11
Terima kasih juga kepada rekan-rekan yang
Kayu Tanam, yaitu Batuan Soil, Tuf,
telah membantu selama pengambilan data
Andesit, dan lapisan kerikil pasiran. Jenis
Daftar pustaka Tegal Boto Universitas Jember.
Jember : Universitas Jember.
[1]. Akmam dan Nofi Yendri Sudiar. [8]. Harian Haluan. 2017. “Kawasan
2013. Analisis struktur batuan dengan Pendidikan Terpadu Tarok Padang
metoda inversi smoothness- Pariaman” Diperoleh 8 Mei 2017, dari
constrained least-squ MAE X612-EM www.harianhaluan.com/amp/detail/6
Data geolistrik konfigurasi 4901/kawan-pendidikan-terpadu-
schlumberger di Universitas negeri tarok-padang-pariaman
padang kampus air tawar. Prosiding [9]. Harry, Jusron. dkk. (2002). Pelacaka
Semirata FMIPA Universitas Anliran Air Bawah Tanah Dengan
Lampung, 2013. Hlm 1-6. Metode Geolistrik Di Imogiri Daerah
[2]. Andius, D.P dan Setyanto. 2012. Isitimewa Yogyakarta. Prosiding –
Model Alat Uji Permeabilitas ISBN 979 – 8769 – 11 – 2.
Lapangan Untuk Jenis Tanah [10]. Juandi. 2008. Analisis Air Bawah
Lempung. Jurnal Rekayasa, Vol. 16 Tanah Dengan Metode Geolistrik.
No 1 Journal of Environmental
[3]. Arif, Ismul H. Suhendra dan Robinson Science.ISSN 1978 5283. Hlm. 48-54.
Alpabet. 2009. Survei Sebaran Air [11]. Kemas, A.H. 2009. Dasar – Dasar
Tanah Dengan Metode Geolistrik Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali pers.
Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner Di Kovalevsky, V. S. Kruseman,G. P dan
Desa Banjar Sari, Kecamatan Rushton, K. R. 2004. Groundwater
Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara. studies. United Nations Educational,
Jurnal Gradien, Edisi Khusus - Januari Scientific and Cultural Organization7,
2009 : 22-26 place de Fontenoy, 75352 Paris 07 SP.
[4]. Bouwer, H. 1978. Ground Water [12]. Kovalevsky, V.S. Kruseman, G. P dan
Hydrology. New York:McGraw-Hill. Rushton, K. R. 2004. Groundwater
480 pp. Chay. A. 2010. Hidrologi dan Studies. United Nations Educational,
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Scienfic and Cultural Organization 7,
Place de Fontenoy, 75352 Paris 07 SP.
Yogyakarta : Gadjah Mada University
[13]. Li, Chuanfeng. Wang, Yongji. Deng,
Press.
Zhixiang dan Wu, Hao. 2009.
[5]. Chay. A. 2010. Hidrologi dan
Adaptive Dynamic Inversion Robust
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
for BTT Missile Based on Wavelet
Yogyakarta : Gadjah Mada University
Neural Network). Jurnal. Proc of SPIE
Press
Vol. 7496. Hlm 1-10.
[6]. Departemen Energi dan Sumber Daya
[14]. Linsley, Ray K. Franzini, Joseph B
Mineral. 2000. Pedoman Teknis
dan Djoko S (ed). 1989. Teknik
Evaluasi Potensi Air Bawah Tanah.
Sumber Daya Air. Jakarta : Erlangga.
Padang
[15]. Loke, M. H. 2004. Tutorial : 2-D and
[7]. Gusfan, Halik. Jojok, Widodo S. 2008.
3-D Electrical Imaging Surveys. Di
Pendugaan Potensi Air Tanah
unduh dari www.geotomosoft.com
Dengan Metode Geolistrik
tanggal 17 Desember 2016.
Konfigurasi Schlumberger Di Kampus
[16]. Nelson, Stephen A. 2012. Kebarongan Kec. Kemranjen Kab.
Groundwater. Tulane University. Banyumas, Berkala Fisika ISSN :
EENS 1110 1410 – 9662 Vol. 13 , No 2, April
[17]. Ogungbe A.S. Onori E.O. and Olaoye 2010, hal 49 -54
M.A. 2012. Application of electrical [22]. Supriyanto. 2007. Analisis Data
resistivity techniques in the Geofisika: Memahami Teori Inversi.
investigation of groundwater Jakarta: Universitas Indonesia.
contamination: A case study of Ile [23]. Supriyanto. 2012. Interpretasi Pola
– Epo Dumpsite, Lagos, Nigeria. Sebaran Air Tanah Di Kawasan
International Journal Of Geomatics Perumahan Tepian Samarinda
And Geosciences.Volume 3, No 1, Dengan Metode Geolistrik Tahanan
2012. ISSN 0976 – 4380 Jenis. Mulawarman Scientifie,
[18]. Pettijohn, F.J. (1975): Sedimentary Volume 11, Nomor 2, Oktober 2012
rocks. 3rd Ed. Harper & Row, New ISSN 1412- 498X. Hlm. 163-174.
YorkReynold, John M. 1997. An [24]. Suryo, Debby Khairunnisa,
Introduction to Applied and Supriyanto dan Djayus. 2016. Studi
Environmental Geophysics.Reynold Sebaran Air Tanah di kelurahan
Geo-Science Ltd. UK. Tanah Merah Kecamatan Samarinda
[19]. Rosli, Saad. M.N.M, Nawawi dan Edy Utara Berdasarkan Resistivitas
Tonnizam Mohamad. 2012. Batuan. Prosiding Seminar FMIPA
Groundwater Detection in Alluvium UNMUL, 2016, halaman 1-6.
Using 2-D Electrical Resistivity [25]. Telford, W.M., Geldart, L.P and
Tomography (ERT). Vol. 17 [2012], Sheriff, R.E. 1976. Applied
Bund. D Geophysics. Second Edition.
[20]. Sari, Novita. 2016. Identifikasi Cambridge University Press, New
Sebaran Mineral di Daerah Bukik York.
Lantiak Kota Padang Berdasarkan [26]. Todd, D. K dan Mays, L. W. 1980.
Nilai Chargebility Menggunakan Groundwater Hidrology. Jhon Wiley
Metode Geolistrik Induced and Sons, New York.
Polarization (IP). Padang : [27]. Wikipedia. 2017. “Batuan Andesit”
Universitas Negeri Padang. Diperoleh 10 Agustus 2017, dari
[21]. Sugito, Zaroh I. Indra, P J. 2010. https://id.m.wikipedia.org/wiki/batua
Investigasi Bidang Gelincir Tanah n_andesit
Longsor Menggunakan Metode
Geolistrik Tahanan Jenis di Daerah

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy