9061 18189 1 SP
9061 18189 1 SP
Pandawa, Jorong Tarok District 2 x 11 Kayu Tanam is one of the difficult areas of water in Padang
Pariaman Regency. One of the causes of the difficulty to meet the water needs is due to unknown
groundwater source distribution. The distribution of groundwater in Pandawa is important to know, to
know the location of the water source and its subsurface shape, therefore has been conducted research that
aims to know the distribution, depth, and type of ground water aquifers in the Pandawa area. This research
is a descriptive basic research. Measurements were made using MAE X-612 EM Resistivitymeter as the
main instrument. Data is taken using Schlumberger configuration on 3 paths. The results of data analysis
are interpreted using Smoothness-Constraint Least Squares Inversion with the help of Res2dinv Software
and Voxler 4.0 Software. The result of interpretation of data is the value of rock type resistance and rock
depth of research area. The data estimation is done by comparing the actual type of resistance value with
the species resistance table and the geology of the research area, so that the water distribution and depth
of soil from the soil surface can be obtained. The results of this study indicate that the distribution of
groundwater on the parallel track of Trajectory 1 and 2 tends to lead from the North to the South.
Groundwater is encountered in the range from 7 - 20 m with a range of resistance values of 6.87 Ωm - 32.6
Ωm.
Keywords: Ground Water, Geolistrik Method, Resistivity, Schlumberger configuration
Pendahuluan
Air merupakan salah satu aspek penduduk kesulitan untuk mendapatkan air
terpenting dalam kehidupan, hal ini bersih, jika pada musim hujan penduduk
dikarenakan seluruh makhluk hidup masih dapat menampung air hujan untuk
hidup. Pada kenyataannya ketersediaan air bersih, sedangkan pada musim kemarau
semakin berkurang terutama pada musim penduduk harus pergi ke sumber mata air
kemarau, banyak daerah di dunia termasuk yang jauh dari tempat tinggal. Seiring
kesulitan mendapatkan air. Seperti halnya di pengembangan wilayah kebutuhan akan air
daerah Pandawa, pada musim kemarau semakin meningkat baik untuk keperluan
kehidupan sehari-hari manusia, Gambar 1 memperlihatkan model
peternakan maupun pertanian. Berdasarkan sistem pergerakan air tanah. Air yang
observasi yang telah dilakukan di daerah meresap kedalam tanah ada yang tertahan
Pandawa, pencarian air tanah telah oleh partikel penyusun tanah, ada yang
dilakukan oleh masyarakat setempat dengan diserap oleh tumbuhan, dan ada yang terus
membuat sumur galian hingga kedalaman meresap ke bawah (tanah). Air yang
tersebut belum ditemukan air tanah bahkan membentuk suatu formasi geologi yang
merupakan air yang terdapat dalam Untuk mengetahui sebaran air tanah
lapisan tanah atau bebatuan di bawah maka perlu diketahui keadaan bawah
system pergerakan air tanah seperti terlihat tersebut adalah melakukan pengukuran
permukaan untuk mengetahui nilai tahanan memperlihatkan nilai tahanan jenis berbagai
air tanah adalah batuan yang mengandung dalam bumi, arus listrik akan mengalir ke
ruang – ruang antar butir atau batuan yang segala arah dan membentuk bidang
yang tinggi, serta terdapat lapisan batuan listrik di dalam bumi ditunjukkan pada
Tahap ini penulis melakukan kajian 33,4” LS dan 1000 17’ 58,5” BT menuju ke
kepustakaan mengenai teori- teori yang arah timur dengan koordinat 000 30’ 45,9”
mendukung penelitian, survei ke daerah LS dan 1000 17’ 58,3” BT.. Desain
pengukuran atau lokasi pengambilan data pengukuran yang akan dilakukan seperti
pengukuran nantinya.
2. Tahap Perencanaan
atau pengambilan data sesuai dengan Parameter yang diukur pada metoda
rancangan pengukuran yang telah dibuat. geolistrik resitivitas rho apparent atau
Berikut ini langkah kerja yang akan tahanan jenis semu (𝜌𝑎 ), rho apparent yang
Data yang diperoleh dari pengukuran Kedalaman maksimum yang dapat dideteksi
MAE X612-EM, terdiri dari beda potensial berkisar antara 9,36 – 12.300.271 Ωm.
(V), kuat arus listrik (I), tahanan jenis semu Lintasan 1 melewati sebuah sumur warga
(ρa) dan tahanan batuan (ρ). Pengambilan dengan kedalaman sumur hingga 8 meter,
data dilakukan dengan tiga Lintasan batuan pengisi pada sumur merupakan batuan
pengukuran. Panjang masing – masing tuf dan pasir kerikil. Lapisan berwarna biru
lintasan pengukuran adalah 188 m dengan tua sampai berwarna biru diinterpretasikan
spasi elektroda 4 m. Data yang diperoleh dari sebagai lapisan air tanah dengan rentang nilai
masing-masing lintasan sebanyak 450 data. tahanan jenis, yaitu 9,38 Ωm – 32,6 Ωm.
a. Lintasan 1 Lintasan 2
Penampang model 2D resistivity Penampang model 2D resistivity
Sumur
yaitu 31,52 m. Distribusi nilai resistivity yang dapat dideteksi yaitu 31,5 m. Distribusi
berkisar antara 6,87 – 270.465,6 Ωm. Lapisan nilai resistivity berkisar antara 53,78 –
dengan rentangan nilai tahanan jenis, yaitu Berdasarkan hasil estimasi data
air tanah terdapat pada kedalaman 22 m dan Jorong Tarok, Kecamatan 2 x 11 Kayu
Penampang model 2D resistivity Andesite, Tuff, kerikil pasiran dan soil, seperti
9.
Lintasan 2
Lintasan 1
Setelah dilakukan penelitian di
resitivitas berada antara 9 – 32,2 Ohm meter. Gambar 11. Model 2D Resistivity pada
ketiga Lintasan
Gambar 11 merupakan hasil akuifer yang ditemukan di lokasi
Voxler 4,0. Data yang dimasukkan dalam air tanah dengan rentangan nilai tahanan
Pengolahan data pada software voxler 4,0 jenis 6,87 – 32,6 yang ditemukan pada
merupakan hasil dari inversi dari software lintasan 1 dan 2 mengarah dari utara ke
res2divn. Warna – warna yang ada pada selatan. Keberadaan air tanah pada
tahanan jenis paling rendah dan warna ungu air tanahnya dapat ditemukan pada