0% found this document useful (0 votes)
145 views81 pages

Aircraft General (Indo)

The C-130 aircraft has a high-wing design with four turboprop engines. It has a maximum take-off weight of 155,000 lbs and can carry 92 troops or 74 litters with medical attendants. The aircraft has a range of over 5,000 miles and can stay airborne for over 10 hours with additional fuel tanks installed.

Uploaded by

Rico Suhanda
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
145 views81 pages

Aircraft General (Indo)

The C-130 aircraft has a high-wing design with four turboprop engines. It has a maximum take-off weight of 155,000 lbs and can carry 92 troops or 74 litters with medical attendants. The aircraft has a range of over 5,000 miles and can stay airborne for over 10 hours with additional fuel tanks installed.

Uploaded by

Rico Suhanda
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 81

THE AIR PLANE C- 130

Data – data dan kemampuan pesawat C – 130 B / H Hercules:

A. Pabrik LOCKHEED, Aircraft Corporation Georgia Atlanta USA.

B. Design : - All metal


- High Wing
- Long range
- Fully pressurize & Air Conditioning
- Short field Take Off and Landing

C. Type engine: - Allison T 56 – 7 ( C – 130 B ) 3.755 SHP


T 56 – 15 ( C – 130 H) 4.300 SHP

D. Fuselage : - Cargo Compartment


- Flight Station
E. Power / Thrust di supply dari:
- 4 blade propeller Pabrik Hamilton Standard
- Full Feathering
- Reversable pitch propeller
- Constant speed
F. Air craft dimension
* Panjang pesawat : 97 ft 9 inh ( 29.82 m )
99 ft 6 inh ( A-1312 ; A-1313 )

* Tinggi pesawat : C-130 B 38ft 6 inch ( 11.74 m )


C-130 H 38 ft 3 inch ( 11.67 m )

* Rentang sayap : 132 ft 7 inch ( 40.45 m )

* Stabilizer span : 52 ft 8 inch ( 15.70 m )


G. Cargo Compartment Dimension
* Panjang : 41 ft ( 12.50 m )
* Lebar : 10 ft ( 3.09 m )
* Tinggi : 9 ft ( 2.74 m )
* Panjang Ramp : 10 ft ( 3.04 m )
* Ramp angle to ground: 11.5°

H. Air craft weight & Load


* Average Operational Weight : 74.000 lbs (B/H) – 33.64 ton
* Max T / O Gross Weight : 135.000 lbs ( B ) – 61.36 ton
155.000 lbs ( H ) – 70.45 ton
* Emergency War Planning : 145.000 lbs ( B ) – 65.91 ton
(EWP) 175.000 lbs ( H ) – 79.55 ton
* Recommended Ldg G W : 118.000 lbs ( B ) – 51.40 ton
130.000 lbs ( H ) – 59.10 ton
I. Cruising Speed
- Ketinggian 21.000 feet ( 4625 km ) C- 130 B Speed 280 Kts/Hrs
- Ketinggian 26.000 feet ( 5180 km ) C- 130 H Speed 300 Kts/Hrs

J. Endurance
* 44.000 lbs ( Fuel ) 10 jam ( 4625Km ) B
* 44.000 lbs ( Fuel ) 10 jam ( 5180 Km ) H
* Dengan External Tank: 62.000 lbs 13 jam (6374 Km) H

K. Personel Capacity C – 130 B/H


* Standard Crew : 8 orang
* Pasukan / Ground troop : 92 orang
* Psk payung / Paratroop : 64 orang
* Pasien tidur : 74 orang 2 nurses
72 orang 4 nurses
* Pasien duduk : 92 orang
Pesawat C – 130 B/H dilengkapi dengan 4 turbo prop engine type :
T 56 – A – 7 ( C – 130 B )
T 56 – A – 15 ( C – 130 H )
Berat Engine: ± 1850 lbs
Putaran engine pada 100% RPM : 13.820 RPM menghasilkan 4910 SHP.

Take off power maximum:

- 1077° C TIT or 19.600 lbs torque

- 1049º C TIT or 19.600 lbs torque ( military power )

- Maximum continous power : 1010 ºC TIT or 19.600 lbs torque


Terbagi menjadi 3 section :
Compressor Section
Chamber Section

Turbine Section
Compressor Section
14 stage
Axial Flow Compressor
Acceleration bleed air valve ( Stage 5 & Stage 10 )
Compress air 125 psi, 600ºF from Diffuser
Terdiri dari
Reduction Gear Train
Propeller Brake 23 % RPM
NTS 1.260 lbs ± 600 lbs
Safety Coupling - 6.000 lbs
Rear Reduction Gear Box
Engine Starter Engine Driven Pump
AC Generator Oil Pump
Tacho Generator
K
Fuel Control and Fuel Nozzle ( 6 ea )
O
M Manifold Drip Valve
P TD Valve
O Acceleration Bleed Air Valve ( 94 % RPM )
N Fuel Enrichment
E
N
Ignition ON 16 % & OFF 65 %
T
Engine Control
Throttle Reverse
Ground Idle
Flight Idle
Take Off
Terdiri dari: - Aileron
- Rudder
- Elevator

Digerakkan dengan hydraulic system dari utility


dan booster .
Air Start Ground Stop
Run Feather

Auto
Lock
Null
Bagian – bagian Propeller :
Hamilton Standard Propeller Blades
4 Blades Barrel Assy
Pitch Lock Assy
Berat ± 1000 lbs Dome Assy
Control Assy
Spinner Assy
Anti Icing and Deicing Assy
Propeller Low Oil Warning Lights
- Terletak di Copilot Side Self
- Drop Approximately 2 Quarts
Berfungsi untuk lubrication engine reduction gear and power section
Oil tank terletak di atas engine
Capacity 20 US Gallon : 12 Gallon Oil
8 Gallon Air Space
Oil system control
Oil Cooler Flaps Switches
Open, Close, Fix and Auto
Oil system indicators dan oil quantity terletak pada
Engine Instrument Panel
Low oil quantity warning lights akan menyala bila sisa oil
di dalam tank 4 US Gallon
Fuel yang digunakan oleh pesawat C-130B/H dikatagorikan sebagai Berikut :
1. Recommended Fuel adalah fuel yang bisa digunakan untuk engine dalam
segala kondisi, contoh : JP-4.
2. Alternate Fuel adalah fuel yang bisa digunakan bila sebagai pengganti
Recommended Fuel, contoh : JP-5, JET A-1
3. Emergency Fuel adalah fuel yang dapat digunakan sebagai pengganti
pada keadaaan darurat dan di ijinkan untuk sekali penerbangan, karena
dapat menimbulkan kerusakan pada engine
Contoh : 80/87, 100/130, Aviation Gasoline

Fuel System adalah modified manifold flow type, terdiri dari


1. Fuel Crossfeed System 2. Single Point Refueling 3. Defuel System
Pada pesawat C-130 HERCULES fuel system dapat digunakan
untuk terbang long range, cargo dan cocok dalam berbagai mission
karena pesawat ini mampu membawa banyak fuel dalam sekali
flight

Fuel Tank yang terdapat di pesawat C-130 Hercules adalah:


- 4 integral main wing tank ( 2 out board tank & 2 inboard tank)
- 2 blader shell auxilliary tank
- 2 external tank ( wing pylon tank )
Listrik AC Bus
Power listrik yang dipakai di C-130B/H Listrik DC Bus

4 buah Generator
Sumber listrik AC
1 buah APU / ATM Generator
Kapasitas AC Generator
40 KVA, 115 Volt AC, 400 Cycle, 3 Phase
Kapasitas ATM Generator
20-30 KVA, 115 Volt AC, 400 Cycle, 3 Phase
4 BUAH AC BUS
1. Engine #1 L/H AC Bus 3.Engine #3 Main AC Bus
2. Engine #2 Essential AC Bus 4.Engine #4 R/H AC Bus

External power provisions

The 200/115 Volt, 3 Phase, 400 Hz, AC External source should


have a capacity of 400 KVA, Phase Rotation A,B,C, The 28 Volt
DC, external source have a capacity 400 A
4 Buses DC Power System
1. Main Bus
2. Essential Bus
3. Isolated Bus
4. Battery Bus
DC Power Supply : Battery dan Transformer Rectifier

DC Power Distribution

Over Head Electrical Control Panel


Terbagi menjadi 2 yaitu :
Primary AC Power dan Secondary AC Power

Secondary AC Power dihasilkan oleh inverter, yang berfungsi untuk


mengubah arus DC 28 V menjadi 115 V AC 400 cycle, 1 Phase
- Komponen : AC Instrument dan Eng Fuel Control Inverter
Copilot Inverter
Primary AC Power di supply dari 5 Generator
- AC Power Distribution
- Upper Panel AC Distribution Panel
- CB Panel
Aft
Fuselage
Junction
Box
HYDRAULIC POWER SUPPLY SYSTEM

Type hydraulic : MIL – H – 5606; MIL – H – 6083


FLUID 41 AEROSHELL

* UTILITY HYD SYSTEM

* BOOSTER HYD SYSTEM

* AUXILLIARY HYD SYSTEM

* FORWARD CARGO DOOR SYSTEM

* GROUND CHECK OUT VALVE


UTILITY HYDRAULIC SYSTEM

Capacity: 3.2 US Gallons


Supply pressure dari Engine Driven Pump ( EDP ) #1 dan #2
Pressure: 2.900 - 3.200 PSI
Utility hydraulic system berfungsi untuk menggerakkan:
- Wing Flap hydraulic motor
- Main Landing Gear hydraulic motor
- Nose Landing Gear hydraulic system
- Main Landing Gear brake ( normal brake )
- Nose Wheel Steering
- Flight Control
Utility system dilengkapi dengan Suction Booster Pump, fungsinya
untuk mensupply hydraulic fluid dari reservoir ke EDP#1 dan EDP #2.
BOOSTER HYDRAULIC SYSTEM

Capacity : 2 US Gallons
Supply pressure dari : EDP # 3 dan # 4
Out put pressure : 2.900 - 3.200 PSI
Fungsi : untuk menggerakkan Flight Control.
Dilengkapi juga dengan Suction Booster Pump, gunanya untuk mensupply
hydraulic fluid dari booster reservoir ke EDP # 3 dan # 4.

AUXILLIARY HYDRAULIC SYSTEM

Capacity : 3.4 US Gallons


Operate by : - Electric motor
- Manual Hand Pump
Fungsi : - Cargo door and Ramp system
- Emergency brake
- Nose gear emergency extend ( type H )
FORWARD CARGO DOOR HYDRAULIC SYSTEM
Forward Cargo door hydraulic system digunakan untuk emergency
extension nose landing gear ( C – 130 B ).

GROUND CHECK OUT VALVE


Location: dibelakang wheel well sebelah kiri
Fungsi : untuk menggantikan fungsi utility tanpa menghidupkan engine
#1 dan atau #2, yang digunakan untuk maintenance pada saat pesawat
posisi on the ground, dengan menghidupkan auxilliary hyd pump.
TRIM TAB SYSTEM CONTROL AND INDICATOR
Pada masing 2 Flight Control dilengkapi dengan Trim Tab system control:
- Aileron Trim Tab
- Elevator Trim Tab
- Rudder Trim Tab
Fungsi : untuk membantu trimming pesawat selama penerbangan agar pesawat
tidak miring, berat sebelah dan lurus.
Trim Tab control system operate by Electric motor

Aileron Trim Tab - Power dari Essential AC Bus


- Switch terletak di Flight Control Pedestal
- Posisi switch: Lower Left Wing dan Lower Right Wing
Elevator Trim Tab – Power : Normal Essential AC Bus
Emergency Essential DC Bus
– Switch: Normal Control wheel Pilot & Co Pil
Emergency Flight control pedestal
Posisi ada 3: Normal, Off, Emergency

Rudder Trim Tab – Power : Essential AC Bus


- Switch : Control Pedestal
- Control switch 3 posisi : Nose Left; Nose Right; Off

Trim Tab indicator terletak di depan Pilot bagian bawah, circuit breaker ( CB )
Di aft fuselage junction box ( depan paratroop door sebelah kiri ).
Pada C-130 Hercules dilengkapi dengan flap, yang terdiri
dari outboard dan inboard pada tiap-tiap wing
( L/H Wing 2 ea, R/H Wing 2 ea )

Flap’s component :
1. Reversable hyd motor
2. A cam acctuate mikroswitch follow up mechanism
3. Torque tube
4. Gear box
5. Drive screw assy
Flap lever located on the aftend of the flight control pedestal
digerakkan secara manual dengan posisi up hingga down
dengan icrements 10 °, dilengkapi dengan detend pada 50 °

Full extension 8-15 second


Full retraction 10-15 second
100 % extend ± 35 º

Flap dapat digerakkan secara hydraulical ( utility system ) dan manual


Untuk pergerakan landing gear dapat digerakkan secara
hydraulically atau manually

1. Landing Gear lever


Landing Gear Selector Valve
KOMPONENT LANDING GEAR
@ Main Landing Gear Touchdown Switch
@ Emergency Engaging Handle
@ Landing Gear Hand crank
@ Main Landing Gear Emergency Extension Wrench
@ Main Landing Gear Ground Lock
@ Nose Landing Gear Ground Lock
@ Nose Gear Emergency Release Handle
Steering
control valve
in the utility
hydraulic
system
Multiple Disk type brake :
Brake System Accumulators
Brake Pedals
Parking Brake Handle
Terdiri dari :
- 4 wheel tranducer
- An electrical control box
- Two dual electro hyd servo brake press valve

Anti Skid System Operation berguna untuk mencegah terjadinya


skidding of wheels too much brake press

Skid Detector Operation terdapat pada wheel speed transducer


unit mounted in the axle of each main landing gear.
Pitot Static Instrument
To operate the vertical velocity ind and air speed ind
Vertical Velocity Ind
One mount on the pilot’s instrument and copilot’s instrument
Air Speed Ind
3 indicator terletak di pilot, copilot, navigator panel.
Altimeter
3 altimeter indicator terletak di pilot, copilot, navigator panel.
Free air temp ind Accelorometer
Magnetic compass Clocks

Fire Extinguisher System


- Agent Discharge ( 2 botol, Bromochrolo Methane )
- Fire Handels
Engine Turbine Over Heat Warning System
- 4 thermal switch detector di nacelle aft of fire wall tiap engine
Nacelle Over Heat Warning System
- 6 thermal switch detector
- Lampu nyala 300ºF ( 140ºC )
Fire Detection And Warning System
Hand Operated Fire Extinguisher
- 4 Handel Operated
1 di Flight Station aft Bulkhead
3 di Cargo Compartement
Alarm System
First Aid Kit - 4 Alarm Bells in Cargo Compartement
- 23 Emergency First Aid Kit
2 di Flight Station
21 di Cargo Compartement
Hand Axes
Emergency Light Exit - 2 Hand Axes
- 7 Emergency Lights akan menyala jika terkena gaya G
sebesar 2,5
Lift Raft
- Dapat menampung 20 personil, terdiri dari
Emergency Radio
Accessory Kit
Life Vest
Emergency Escape Exits
- 3 Over Head Escape
Flight Station Aft Bulkhead
Center Wing Section ( dilengkapi dengan ropes / tali )
Above Loading Ramp
Chopping Location
- Ditandai dengan garis kuning / hitam di dalam dan di luar cargo
compartement
ALTERNATE EXITS REFERENCE TO SECTION III
Crew Entrance Door
- Open from outside by rotating handle
- Open from inside use the hand law yard to restrain crew
entrance door jettison handle

Located on the ceiling of the flight station


TOWING

Towing untuk pesawat C-130 Hercules bisa dilaksanakan


melalui Nose gear towing atau Main gear towing.
* Nose gear towing dilaksanakan apabila permukaan dari
taxy way / run way halus, keras, dan rata.
* Main gear towing dilaksanakan apabila permukaan taxy
way / run way kasar, lunak atau menanjak.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan towing:

- Jangan melaksanakan towing saat engine sedang berputar.


- Jangan melaksanakan towing tanpa personil di flight station
untuk stand by brake.
- Jangan membelokkan nose gear saat pesawat berhenti.
- Jangan towing pesawat lebih cepat dari layaknya orang
berjalan.
- Hindari penggunaan brake untuk mengurangi kecepatan.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan towing:
( cont’d )
- Jangan towing pesawat dalam keadaan banyak rintangan
tanpa wing man disebelah kiri dan kanan sayap (wing tip)
- Jangan biarkan orang keluar masuk pesawat dan yakinkan
bahwa ramp door dan crew door dalam keadaan tertutup.
- Jangan biarkan personil berdiri atau dekat lintasan
pergerakan pesawat.
- Jangan melepas wheel chock sampai pesawat siap di
towing.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan towing:
( cont’d )
- Pesawat jangan digerakkan baik maju maupun mundur
dalam keadaan menanjak dengan menggunakan nose
gear towing bar.
- Jangan towing pesawat apabila kecepatan angin lebih
dari 30 knots
- Yakinkan bahwa perbedaan fuel antar wing tidak lebih
dari 1500 lbs.
- Jangan towing pesawat di area yang padat.
NOSE GEAR TOWING
Nose gear towing dilaksanakan apabila permukaan taxy way /
run way halus, keras dan rata.
Pelaksanaan nose gear towing:
# Siapkan pesawat untuk di towing.
# Laporan / Calling Tower untuk pelaksanaan towing
( terutama bila cross run way ).
# Monitor frequency tower, perhatikan clearence setiap
cross run way atau active run way.
MAIN GEAR TOWING

Pesawat bisa di towing maju atau mundur dari main gear.


* Apabila pesawat akan di towing maju hanya diperlukan
satu towing car.
* Apabila pesawat akan di towing mundur diperlukan dua
towing car.
Peralatan untuk pelaksanaan towing:

1. Main gear towing dan jacking fitting


(P/N 371619-1)
2. Main gear tow cable ( P/N 402536 )
3. Main gear tow cable ( P/N 402537 ) digunakan
untuk towing mundur.
4. Wheel chock.
Untuk towing ke depan melalui main gear dapat
dilaksanakan sbb:

a. Pasang nose gear ground safety lock.


b. Pasang main gear towing and jacking fitting di sisi
bagian depan disetiap main gear struts.
c. Pasang tow cable ( P/N 402536 ).
Untuk towing ke belakang melalui main gear bisa
dilaksanakan sbb:

a. Pasang nose gear ground safety lock


b. Pasang main gear towing and jacking fitting di sisi
bagian belakang disetiap main gear struts.
c. Pasang tow cable ( P/N 402537 )
MOORING

Mooring adalah suatu kegiatan untuk melaksanakan pengikatan


pada saat posisi pesawat di parking stand dengan menggunakan
rantai ( chain ).

Tujuan mooring adalah untuk mencegah atau mempertahankan


agar pesawat tidak bergerak / bergeser dari posisinya pada saat
di parkir karena hempasan angin.
Ketentuan pelaksanaan mooring:
a. Arahkan pesawat menghadap arah angin
b. Posisikan pesawat agar ujung wing tidak berdekatan
dengan pesawat yang lainnya, dengan memasang
mooring di nose gear dengan jarak ± 34 inches dari
ground mooring anchor.
c. Posisikan nose wheel selurus mungkin.
d. Pasanglah pemberat bila dipeerlukan
e. Isilah fuel tank dalam kapasitas waktu yang diijinkan.
f. Lepaslah upper and lower torque arm pada nose gear strut
( amankan untuk menghindari kerusakan ).
g. Pasanglah rantai untuk mengamankan pesawat pada nose gear
strut. Gunakan rantai 10.000 lbs dan hook.
h. Pasanglah sisa rantai mooring seaman mungkin sesuai dengan
figure 2-4 dan 2 – 6.
i. Pasanglah wheel chock pada bagian depan main wheel yang
depan dan belakang main wheel bagian belakang.
Amankan wheel chock bagian depan dan belakang, apabila sudah
terpasang wheel chock pesawat tidak perlu di parking brake.
Rudder, aileron seharusnya pada posisi netral sehingga bebas
bergerak apabila terjadi angin yang berubah-ubah, untuk
mencegah kerusakan rudder dan aileron control.
j. Yakinkan bahwa throttle posisi Ground Idle dan rudder serta
aileron pada posisi netral. Set trim tab pada posisi zero, flap
posisi up.
k. Pasanglah protective plugs and covers bila diperlukan
l. Lepas battery ( pasanglah apabila pesawat mau digerakkan ).
m. Tutuplah semua panel dan pintu2.
n. Amankan seluruh tangga perawatan dan peralatan2nya.
o. Apabila telah terjadi angin yang cukup kencang periksalah
secara teliti seluruh flight control surfaces dan bagian2
controlnya juga mekanismenya ( kemungkinan terjadi crack
atau tanda2 kelainan ) sebelum diterbangkan.
Posisi mooring fitting

1. NOSE GEAR STRUT.

2. LOWER WING ( 4 MOORING FITTING )

3. LOWER OF STABILIZER ( 2 MOORING FITTING )


JACKING

Jacking pesawat bisa dilakukan untuk pelaksanaan perawatan


pesawat ( PI; SIP; atau Trouble lain yang memerlukan pengecekan
dengan kondisi pesawat harus di Jack )

Jacking pesawat dapat dilaksanakan dengan menggunakan Axle


jack atau Wing and fuselage jack.
Jacking points: ( dengan menggunakan Axle jack )
* Pasanglah Jack pad pada bagian bawah tiap2 main gear strut
Jack pad digunakan untuk jacking main landing gear wheel
secara individu, dengan catatan gross weight pesawat tidak
mencapai:
- 95.000 lbs ( C – 130 B & HC – 130 B )
- Apabila gross weight pesawat melebihi 95.000 lbs
( C-130 B ), atau 135.000 lbs ( C-130 E & H )
laksanakan jacking hanya dari removable jacking and towing
fitting yang juga bisa dilaksanakan untuk pengejackan gross
weight dibawah tsb diatas.
* Untuk jacking forward and aftward main landing gear secara
bersamaan bisa digunakan dua manifold axle jack.

Wing and fuselage jack

Nose dan seluruh bagian pesawat dapat di jack dengan menggunakan


fuselage and wing jack.
Wing and fuselage jacking Proceedure:
a. Pasanglah fuselage jacking fitting pada jacking point bagian
nose.
b. Pasanglah jack pad pada jacking point di wing kiri dan kanan
( pad dan fitting disimpan di fuselage station 245 bagian
kanan belakang ).
c. Fuselage jack harus dipasang sesuai dengan type dan
ukurannya.
JACKING SAFETY PRECAUTION
a.Jangan memanjangkan wing jack screw lebih dari 15 inches max,
dan untuk fuselage jack ram screw lebih dari 18 inches max.
b.Yakinkan fuel distribution antar wing dalam batas limit sesuai dg.
Section III.
c.Yakinkan jack terpasang tepat pada pad secara manual sebelum
mulai pengejackan.
d.Yakinkan bahwa hyd. Pumping unit pada kondisi SERVICEABLE.
e.Jangan melaksanakan jacking pesawat jika center of gravity dan
gross weight dalam batas limit.
f.Apabila angin melebihi 20 Knot dan tidak melebihi 45 Knot Jack
pesawat sebagai berikut :
- Posisi pesawat apabila memungkinkan nose menghadap arah
angin.
-Grosss weight min 70.000 lbs, 100.000 lbs max. (gunakan
balancing) posisi balancing pada CG yang benar.
-Pasang mooring cable termasuk aux. tie down cable.
-Open DUMP SHUT OFF VALVE CB.
-Apabila ketinggian jacking pesawat sudah seuai kehendak
kuncilah semua jack lock ring collar.

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy