0% found this document useful (0 votes)
391 views11 pages

Estimasi Sumberdaya Batubara Menggunakan Perbandingan Metode Polygon Dan Cross Section Di Pit I Pt. Atoz Nusantara Mining, Pesisir Selatan, Sumatera Barat

The document summarizes a study that estimates coal resources at Pit I of PT. Atoz Nusantara Mining in Pesisir Selatan, West Sumatra using the polygon method and cross section method. It provides background on the company and exploration activities conducted. It also discusses the importance of accurate resource calculation in determining production targets, investment amounts, and mining plans. The study aims to help the company determine the coal resource amounts, volumes, and tonnages at Pit I based on collected exploration data.

Uploaded by

Bahryy Samsul
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
391 views11 pages

Estimasi Sumberdaya Batubara Menggunakan Perbandingan Metode Polygon Dan Cross Section Di Pit I Pt. Atoz Nusantara Mining, Pesisir Selatan, Sumatera Barat

The document summarizes a study that estimates coal resources at Pit I of PT. Atoz Nusantara Mining in Pesisir Selatan, West Sumatra using the polygon method and cross section method. It provides background on the company and exploration activities conducted. It also discusses the importance of accurate resource calculation in determining production targets, investment amounts, and mining plans. The study aims to help the company determine the coal resource amounts, volumes, and tonnages at Pit I based on collected exploration data.

Uploaded by

Bahryy Samsul
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 11

ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 5 , No.

Estimasi Sumberdaya Batubara Menggunakan


Perbandingan Metode Polygon Dan Cross Section Di Pit I
Pt. Atoz Nusantara Mining, Pesisir Selatan, Sumatera
Barat

Muhamadinda Debeno Habibie,1*, and Heri Prabowo2**


1Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

*debeno.habibie@gmail.com
** heri.19782000@ft.unp.ac.id

Abstract. PT. Atoz Nusantara Mining implements an open pit mining system and is currently
conducting exploration activities.The current condition of PT. Atoz Nusantara Mining is currently
doing land acquisition for what is used as a mining area.To find out in detail the subsurface
conditions, the company carries out well logging activities. So hopefully the series of detailed
exploration activities can facilitate the company in taking further steps or actions. After the
company conducted detailed exploration activities, the company had not yet processed the data
to determine the amount of coal resources, volume value, and tonnage in the Pit I area of PT.
Atoz Nusantara Mining.With the data above, it will be easier to conduct coal resource
calculation activities. To reduce the amount of geological risk, it is necessary to calculate the
mature coal resources in analyzing how the subsurface conditions in order to determine the
shape, size and dimensions of coal. Resource calculation plays an important role in determining
the quantity, quality and ease of commercial exploration of a deposit. Because the results of a
good resource calculation can determine the investment to be invested by investors, the
determination of production targets, ways of mining that will be carried out even in estimating
the time needed by the company in carrying out its mining business

Keywords: exploration, logging activities, coal resources, coal quantity, production target

1 Pendahuluan
Kondisi saat ini kegiatan penambangan batubara
Pertambangan merupakan sebagian atau seluruh tahapan PT. Atoz Nusantara Mining saat ini sedang melakukan
kegiatan dalam eksplorasi, pengelolaan dan pengusahaan pembebasan lahan untuk yang dijadikan sebagai area
mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, penambangan. Untuk mengetahui secara detail kondisi
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, bawah permukaan, perusahaan melakukan kegiatan well
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan logging. Sehingga diharapkan rangkaian kegiatan
penjualan, serta kegiatan pasca tambang (UU Minerba eksplorasi detail tersebut dapat memudahkan perusahaan
No. 4 Tahun 2009). Industri pertambangan merupakan dalam mengambil langkah atau tindakan lebih lanjut.
industri yang memiliki resiko tinggi dalam bebagai Setelah perusahaan melakukan kegiatan eksplorasi detail
aspek dan sangat dipengaruhi oleh harga pasar atau perusahaan belum melakukan pengolahan data untuk
harga jual batubara. Semakin buruknya kondisi pasar atau menentukan jumlah sumberdaya batubara, nilai volume,
harga batubara dunia maka akan memberikan dampak dan tonase pada area Pit I PT. Atoz Nusantara Mining.
signifikan terhadap penjualan batubara.
Dengan adanya data-data di atas akan
PT. Atoz Nusantara Mining merupakan salah satu memudahkan dalam melakukan kegiatan perhitungan
perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan sumberdaya batubara. Untuk mengurangi besarnya
khususnya batubara. Perusahaan ini berada di Nagari resiko geologi diperlukan perhitungan sumberdaya
Tambang, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir batubara yang matang dalam menganalisis bagaimana
Selatan, Provinsi Sumatra Barat. PT. Atoz Nusantara kondisi bawah permukaan agar dapat menetukan bentuk,
Mining menerapkan sistem tambang terbuka dan saat ini ukuran serta dimensi batubara. Perhitungan
sedang melakukan kegiatan eksplorasi. sumberdaya berperan penting dalam menentukan
125
jumlah, kualitas dan kemudahan dalam eksplorasi secara Peta Morfologi PT. ATOZ dapat dilihat dari gambar 2.
komersial dari suatu endapan[1]. Sebab hasil dari
perhitungan sumberdaya yang baik dapat menentukan
investasi yang akan ditanam oleh investor, penentuan
sasaran produksi, cara penambangan yang akan
dilakukan bahkan dalam memperkirakan waktu
yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam melaksanakan
usaha penambangannya.

2 Tinjauan Pustaka

2.1 Lokasi Penelitian


Atoz Nusantara Mining merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang pertambangan Batubara kegiatan Gambar 2. Peta Morfologi PT. Atoz
penambangan yang berpusat di kota Painan Pesisir
Selatan. Peta Topografi daerah penyelidikan Pit I dapat dilihat
PT. Atoz Nusantara Mining mendapatkan izin Usaha dari gambar 3.
Pertambangan Operas Produksi Surat Keputusan Bupati
Pesisir Selatan No. IUP-OP : 516/466/KPTS/BPT-PS
dengan ijin area konsesi seluas 192,08 ha yang terletak
pada koordinat:

Tabel 1. Koordinat Batas IUP-OP Penambangan


Batubara PT. ANM

IUP PT. Atoz dapat dilihat dari gambar 1.

Gambar 3. Peta Topografi daerah penyelidikan Pit I


Jalan akses PT. ATOZ dapat dilihat dari gambar 4.

Gambar 1. IUP PT. ATOZ

Gambar 4. Jalan akses PT. ATOZ

126
2.2 Landasan Teori 2) Batubara banyak dipengaruhi oleh kondisi geologi
lokal
2.2.1 Aspek Geologi
3) Pengerasan dan perlipatan akibat aktivitas tektonik
menjadikan lapisan batubara sulit dikorelasikan.
Adapun persyaratan yang berhubungan dengan aspek
4) Perlapisan yang kuat mengakibatkan kemiringan
geologi berdasarkan Persyaratan jarak titik informasi
lapisan yang terjal.
untuk setiap kondisi geologi dan kelas sumberdayanya
5) Sebaran lapisan batubara secara lateral terbatas dan
adalah jarak pengaruh/jarak dimana kemenerusan
hanya dapat diikuti sampai puluhan meter.
dimensi dan kualitas batubara masih dapat terjadi dengan
6) Contoh batubara Ambakiang, Formasi Warukin,
tingkat keyakinan tertentu yang disesuaikan dengan
Ninian, Belahiang dan Upau (Kalsel), Sawahluwung
kondisi geologi daerah penyelidikan[2]. Titik informasi
(Sumbar), Air Kotok (Bengkulu), Bojongmanik
dapat berupa singkapan, parit uji, sumur uji, dan titik
(Jabar), serta daerah batubara yang mengalmi ubahan
pengeboran dangkal atau pun pengeboran dalam.
intrusi batuan beku di Bunian Utara (Sumsel).
Penentuan titik-titik informasi disesuaikan dengan
penyebaran batubara (garis singkapan) dan jarak
Tabel 2. Jarak Titik Informasi Menurut Geologi
pengaruh.Berdasarkan proses pembentukan tektonik,
karakteristik geologi pembentukan batubara dapat
dikelompokkan menjadi[3]:

a. Kondisi Geologi Sederhana

1) Endapan batubara umumnya tidak dipengaruhi oleh


aktivitas tektonik seperti lipatan, sesar, intrusi.
2) Lapisan batubara umumnya landai, menerus secara
lateral sampai ribuan meter, dan hampir tidak
memiliki percabangan. 2.2.2 Perhitungan Sumberdaya dengan Software
3) Ketebalan lapisan batubara secara lateral dan Tambang
kualitasnya tidak menunjukkan variasi yang
berarti. Secara umum, pemodelan dan perhitungan sumberdaya
4) Contoh batubara di Bangko Selatan dan Muara batubara memerlukan data-data sebagai berikut[4]:
Tiga Besar (Sumsel), Senakin Barat (Kalsel), dan a. Peta topografi
Ceranti (Riau). b. Data bor dan Sebaran titik bor
c. Peta geologi lokal (meliputi lithologi, statigrafi, dan
b. Kondisi Geologi Moderat struktur geologi).
d. Peta situasi tambang dan data – data yang memuat
1) Batubara diendapkan pada kondisi sedimentasi yang batasan batasan alamiah seperti sungai, jalan,
lebih bervariasi dan sampai tingkat tertentu telah perkembangan, dan lain – lain.
mengalami perubahan pasca pengendapan dan
tektonik. Data penyebaran singkapan batubara berguna untuk
2) Sesar dan lipatan tidak banyak, begitu juga dengan mengetahui cropline batubara, yang merupakan posisi
pergeseran dan perlipatan yang diakibatkannya relatif dimana penambangan dimulai. Dari pemboran
sedang. diperoleh hasil berupa data elevasi, roof dan floor
3) Dicirikan pula oleh kemiringan lapisan dan variasi batubara. Peta situasi dan data-data yang memuat
ketebalan lateral yang sedang, serta berkembangnya batasan-batasan alamiah (seperti aliran sungai, jalan,
percabangan lapisan batubara, namun masih dapat perkampungan dan lain-lain) berguna untuk
diikuti sampai beberapa ratusan meter. menentukan batas/boundary perhitungan
4) Kualitas batubara secara langsung berkaitan dengn sumberdaya. Endapan batubara yang tidak dapat
tingkat perubahan (baik selama proses sedimentasi ditambang karena batasan – batasan alamiah tersebut
maupun pasca pengendapan). tidak diperhitungkan dalam perhitungan
5) Setempat, intrusi batuan beku mempengaruhi sumberdaya[5].
struktur lapisan dan kualitas batubara. Prinsip dari perhitungan sumberdaya (resource)
6) Contoh batubara di Senakin, Formasi Tanjung yang digunakan oleh software pertambangan adalah
(Kalsel), Loa Janan- Loa Kulu, Petanggis (Kaltim), metode polygon. Perhitungan sumberdaya (resource)
Suban dan Air Laya (Sumsel), serta Gunung Batu didasarkan pada konsep sebuah sampel yang
Besar (Kalsel). didefinisikan sebagai prisma. Bagian atas dan bawah
prisma terletak pada bagian atas dan bawah surface
c. Kondisi Kompleks yang membatasi blok resource[6]. Tanda (x) pada
Gambar 6 merupakan titik pusat dari prisma dimana
1) Umumnya telah mengalami deformasi tektonik yang letak lubang bor berada, sedangkan tanda (t)
intensif yang mengakibatkan variasi ketebalan yang merupakan ketinggian dari prisma atau ketebalan dari
besar. endapan pada log bor. Pada perhitungan volume
cadangan sama halnya dalam menghitung prisma yaitu:
127
Volume = Luas Permukaan x Ketebalan (1) 2.2.3 Metode Poligon

Metode poligon merupakan metode perhitungan yang


konvensional dibandingkan dengan metode lainnya,
karena pada perhitungan cadangan endapannya tidak
begitu memperhatikan struktur patial daerah yang akan
diobservasi dan tidak begitu memperhatikan data-data
dari titik-titik bor disekitarnya[9]. Metode ini umum
diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen
dan mempunyai geometri yang sederhana.

Sebelum melakukan perhitungan dengan metode poligon


terlebih dahulu diketahui variabel yang mempengaruhi
perhitungan, diantaranya :

Gambar 5. Perhitungan Volume Sumberdaya c. SG (Spesific Gravity) batubara yang terletak pada blok
yang akan dihitung.
Hasil dari bentuk cadangan yang dihasilkan berupa Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir
bentuk tiga dimensi, dan jumlah perhitungan cadangan dengan nilai contoh yang berada di tengah-tengah
akan ditampilkan pada table viewer. Parameter– poligon sehingga metode ini sering disebut dengan
parameter yang perlu dilihat dalam perhitungan metode poligon daerah pengaruh (area of influence).
cadangan yang ditampilkan oleh table viewer yaitu Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak
seperti seam (lapisan), dapat menampilkan seam yang antara dua titik contoh pada satu garis sumbu. Metode
sedang dihitung. Bagian burden akan menampilkan dua poligon untuk perhitungan cadangan batubara
tampilan yaitu overburden dan resource (sumberdaya). dilakukan sebagai berikut [10] :
Apabila menampilkan overburden maka volume yang
dihitung adalah volume overburden sedangkan apabila a. Untuk setiap lubang bor ditentukan suatu batas daerah
menghasilkan tampilan resource maka volume yang pengaruh yang dibentuk oleh garis-garis berat antara
dihitung adalah volume resource[7]. Sedangkan pada titik terdekat disekitarnya
bagian total volume akan menampilkan hasil perhitungan b. Garis-garis tersebut diekstensikan sejauh setengah
dari overburden dan resource. Untuk menghitung jarak dari titik-titik disekitarnya yang membentuk
tonnase dari batubara volume resource yang didapat suatu daerah pengaruh
dikalikan dengan densitas batubara. c. Masing-masing daerah/blok yang diperlukan sebagai
satu poligon yang mempunyai kadar dan ketebalan
Perhitungan cadangan pada software Pertambangan yang konstan yaitu sama dengan kadar dan ketebalan
dilakukan dengan aplikasi modul open cut, dengan titik bor di dalam poligon tersebut
beberapa tahapan, yaitu: d. Menentukan luas daerah/blok (m2) yang akan dihitung
a. Penentuan pit potensial. dengan cadangan batubara
b. Pembuatan blok tambang dengan spesifikasi ukuran e. Kemudian mencari volume endapan batubara (m3)
tertentu. dengan cara mengalikan luas daerah (m2) dengan
c. Perhitungan sumberdaya per blok tambang. ketebalan endapan batubara (m) pada daerah/blok
d. Akumulasi sumberdaya seluruh blok. tersebut.
f. Kemudian didapat berat cadangan endapan batubara
Dalam menentukan jumlah cadangan per blok tambang, (ton) dengan cara mengalikan volume batubara (m3)
digunakan aplikasi modul open cut dengan tahapan dengan SG batubara
sebagai berikut[8]: g. Demikian juga perhitungan cadangan endapan
batubara pada blok-blok yang lainnya, sehingga
a. Perhitungan luas area batubara per blok: luas areal didapatkan cadangan endapan batubara pada suatu
yang dihitung merupakan luas areal yang memiliki daerah
seam batubara, sedangkan daerah yang tidak
memiliki batubara tidak dihitung.
b. Perhitungan volume batubara per blok: luas areal
tersebut dikalikan dengan ketebalan sebenarnya (true
thickness) dari lapisan batubara.

Perhitungan insitu mass per blok: volume per bok


dikalikan dengan relative density blok yang didapat dari
quality model. Gambar 6. Skema Perhitungan Metode Poligon
128
Berikut adalah rumus perhitungan cadangan batubara mineralisasi yang kompleks. Disamping itu hasil
dengan menggunakan metode poligon[11] : perhitungan secara konvensional ini dapat dipakai
sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil
1. Rumus perhitungan kapasitas. perhitungan yang lebih canggih misalnya dengan sistem
blok Rumus luas rata-rata dipakai untuk endapan yang
V=t*a (2) mempunyai penampang yang uniform[15].

Keterangan :
V = Volume daerah pengaruh (m³)
t = Tebal lapisan setiap lubang bor (m)
a = Luas daerah pengaruh (m²)

2. Rumus perhitungan Tonase

T=V*ρ (3)

Keterangan
T = Tonase (Ton)
V = Volume daerah pengaruh (m³) Gambar 7. Metode cross section
ρ = berat jenis (ton/m³)
Penerapan perhitungan tonase sumberdaya batubara
3. Rumus perhitungan total dengan metode Cross Section sangat tergantung pada
data pemboran[16]. Pada prinsipnya ada beberapa langkah
Ttotal = T1 + T2 + T3 + Tn (3) dalam dalam perhitunga. yaitu membagi lapisan batubara
menjadi beberapa blok-blok penampang dengan selang
Keterangan : jarak tertentu. Selang jarak tersebut dapat sama tiap blok
Ttotal = Tonase keseluruhan atau berbeda-beda tergantung pada kondisinya. Langkah-
T1 = Tonase daerah pengaruh T1 langkahnya adalah sebagai berikut: menghitung luas
T2 = Tonase daerah pengaruh T2 sayatan. menghitung jarak tiap sayatan. kemudian
T3 = Tonase daerah pengaruh T3 menghitung tonase batubara.
Tn = Tonase daerah pengaruh Tn
3 Metodologi Penelitian
Adapun kelebihan menggunakan metode poligon
yaitu[12] : 3.1 Jenis Penelitian
a. Perhitungan dapat dilakukan dalam waktu
singkat Berdasarkan jenis data yang akan diperoleh, maka teknis
b. Cocok untuk yang tidak bervariasi analisis data menggunkan data kuantitatif deskriptif,
c. Hasil nya lebih tepat apabila ketebalan batubara yaitu dengan mengolah data mengunakan software
relatif seragam tambang dan kemudian menampilkan bentuk desain
dalam bentuk gambar 2D dan 3D.
2.2.4 Metode Cross Section
3.2 Lokasi Penelitian
Metode ini adalah salah satu metode perhitungan secara
konvensional. Mengikuti pedoman dengan Lokasi penelitian berada di PT. Atoz Nusantara Mining
menghubungkan titik antar pengamatan terluar. Sehingga yang berlokasi di Nagari Tambang, Kecamatan IV Jurai,
untuk mencari satu volume dibutuhkan dua penampang. Painan, Pesisir Selatan.
Penerapan perhitungan tonase sumberdaya batubara
dengan metode Cross Section sangat tergantung pada 3.3 Instrumen Penelitian
data pemboran[13]. Pada prinsipnya ada beberapa langkah
dalam metode perhitungan sumberdaya menggunakan Adapun instrument yang dibutuhkan selama penelitian
metode cross section. Berikut adalah salah satu rumus adalah sebagai berikut:
yang bisa digunakan untuk mencari jumlah sumberdaya
batubara yang ada. 3.3.1 Perangkat Lunak

Keuntungan dari metode ini adalah proses Perangkat lunak digunakan untuk melakukan pengolahan
perhitungannya tidak rumit dan sekaligus dapat data menggunakan komputer. Perangkat lunak yang
dipergunakan untuk menyajikan hasil interpretasi model digunakan adalah sebagai berikut :
dalam sebuah penampang atau irisan horisontal[14].
Sedangkan kekurangan metode penampang adalah tidak
bisa dipergunakan untuk tipe endapan dengan

129
a) Microsoft Excel
Microsoft Excel digunakan dalam pembuatan Pengolahan data primer untuk menentukan
data dasar survey dan litologi, yang kemampuan alat penulis menggunakan aplikasi
merupakan data ubahan dari data log bor. Microsoft excel untuk memudahkan penulis mengolah
Data hasil olahan Microsoft Excel kemudian data sedangkan pegolahan data sekunder yang
disimpan dalam format .txt atau .prn sebagai digunakan untuk membuat Tampilan 2D dan 3D
data inputan untuk melakukan pengolahan sumberdaya. Dalam penelitian ini, tahapan yang
data menggunakan Software tambang. penulis lakukan untuk mengolah dan menganalisis data
yaitu:
b) Software tambang
Software tambang yang digunakan untuk a) Analisis Topografi Daerah Penelitian.
mengkorelasikan dan menggambarkan data Tujuan dari analisis topografi daerah penelitian
bor ke dalam bentuk 3D. Perangkat lunak ini ini adalah untuk mengkaji dan memahami
berguna untuk melakukan perhitungan bentuk daerah penelitian yang akan dibuat
sumberdaya. tampilan 2D dan 3D.

3.3.2 Perangkat Keras b) Menentukan Penyebaran Lubang Bor


Setelah menganalisi topografi dilanjutkan
Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini menentukan posisi titik bor pada topografi.
adalah sebagai berikut:
a) Laptop c) Membuat Model Scema Batubara
b) Telepon seluler untuk alat dokumentasi lapangan Setelah diketahui posisi titik bor pada topografi
selanjunya membuar model scema untuk
3.4 Tahapan Penelitian memodelkan batubaranya.

3.4.1 Studi Literatur d) Membuat Block Model Batubara


Setelah membuat model scema dari batubara
Mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan selqanjunta membuat block model batubara
materi yang akan dibahas di lapangan melalui buku- menggunakan software minesscape.
buku, laporan penelitian sebelumnya dan literatur dari
internet. Dengan melakukan studi literatur seperti itu, 4 Hasil dan Pembahasan
penulis akan lebih mudah untuk mengaplikasikan teori-
teori yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan 4.1 Kondisi Daerah Penelitian
aktual di lapangan.
4.1.1 Peta Geologi
3.4.2 Penelitian Langsung di Lapangan
Peta geologi adalah peta yang dibuat dengan tujuan
Melakukan penelitian di lapangan meliputi pemantauan untuk menunjukan penampakan geologi. Satuan
ke lapangan sebagai tahapan awal (orientasi). Kegiatan batuan dan strata geologi ditunjukakan dengan warna
ini dilakukan sebagai langkah awal bagi penulis untuk atau lambang untuk menunjukan letaknya di
menentukan objek-objek yang diteliti. Selain itu, juga permukaan. Pada gambar di bawah merupakan peta
sebagai pengambilan data primer. geologi dari daerah penelitian.

3.4.3 Pengumpulan Data

Untuk data primer diambil langsung di lapangan,


sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari literatur
perusahaan, jurnal, dan laporan-laporan sebelumnya.

Adapun data primer yang diambil berupa


dokumentasi lapangan dan data pendukung lainnya,
sedangkan data sekunder data yang diperoleh dari
perusahan yang akan digunakan untuk menghitung
sumberdaya batubara dan volume overburden, adalah
sebagai berikut:
a) Peta topografi
b) Koordinat IUP
c) Data lubang bor (survey dan lithology) Gambar 8. Peta Geologi Daerah Penelitian

3.4.4 Pengolahan dan Analisis Data

130
4.1.2 Peta Topografi pemboran merupakan total depth dari pemboran, serta
data from to dari ketebalan batubara. Data bor ini
Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan kemudian disusun dan disesuaikan dengan format data
permukaan yang digambarkan dengan garis kontur. dari software Minescape.
Pada peta topografi dapat dilihat beda tinggi suatu
lokasi dari rapatnya interval kontur tersebut. Secara Data lithologi adalah data-data tentang nama
umum PT. Atoz Nusantara Mining dilihat pada kondisi lubang bor, stratigraphic unit, top depth, base depth,
topografi merupakan daerah perbukitan. permukaan lithology unit. Data survey dan data lithologi di atas
yang relatif datar dan lembah. Pada gambar di bawah akan diolah dengan mengggunakan software Minescape
merupakan peta topografi dari daerah penelitian. agar dapat menampilkan data seperti: Membatasi area
dengan poligon , Triangulasi topografi, Sebaran Titik
Bor, Kontur struktur batubara, Bentuk Section, Daerah,
Pengaruh Batubara, Betterblock, Resgraph

Setelah data di atas diperoleh kemudian digunakan


untuk melakukan perhitungan sumberdaya batubara
dengan mengggunakan metode poligon dan cross
section pada software Minescape.

4.2.1 Membatasi Area

Langkah awal dalam melakukan pengolahan data adalah


membatasi area yang akan dilakuakan pengukuran
Gambar 9. Peta Topografi PT. Atoz Nusantara Mining
sumberdaya yaitu membuat poligon tertutup di bagian
terluar dari lubang bor. Poligon tertutup dibuat
Dari gambar dapat dilihat topografi digambarkan
berdasarkan boundary dari topografi daerah penelitian.
dalam garis kontur. Garis kontur adalah garis yang
menghubungkan titik-titik dengan elevasi yang sama.
Selanjutnya garis kontur tersebut dibuat triangle yang
nantinya akan dipergunakan untuk menghitung
sumberdaya Batubara.
Secara geografis lokasi penambangan batubara
PT. Atoz Nusantara Mining berada pada koordinat
101°07’50” - 101°09’02” BT dan 002°24’0609” -
002°07’19” LS dengan ketinggian 100-200 meter diatas
permukaan laut.

4.2 Analisis Data Bor

PT. Atoz Nusantara Mining telah melakukan pemboran


pada PIT 1 terdapat 15 titik bor Pada daerah yang akan
dihitung jumlah sumberdaya seluas 29 ha Informasi
yang digunakan dalam mengestimasi sumberdaya
batubara di daerah penelitian berasal dari 15 data lubang
bor dan jarak rata-rata antar lubang bor ± 50 meter
dengan kedalaman rata-rata lubang bor ± 50 meter.
Gambar 10. Poligon yang Membatasi Daerah
Pada Analisa data bor PT. Atoz Nusantra Mining Pengukuran
didapatkan lapisan yang akan dihitung adalah lapisan
batubara seam A yang memiliki lapisan dengan 4.2.2. Triangulasi
ketebalan rata-rata ±1 meter. Dengan lapisan batubara
yang terjal dengan kemiringan sebesar ± 30º. Triangle file adalah sumber data grafis yang penting dan
menyediakan fasilitas untuk menggambarkan model
Data bor yang diolah dengan software Minescape yang berhubungan dengan geologi dan segala isinya.
disususun dengan aplikasi notepad yang berformat text Data hasil triangulasi dapat disimpan sebagai surface.
document (*.txt). Data tersebut dinamakan sebagai data Gambar 11 adalah bentuk triangulasi dari topografi
survey dan data lithologi. Data tersebut diperoleh dari daerah penelitian.
kegiatan pemboran eksplorasi rinci, yang mana agar .
mendapatkan gambaran data yang representatif dari
endapan bahan galian tersebut. Pada kegiatan ini data
terdiri dari koordinat lokasi pemboran, seperti nilai X
(Easting), Y (Northing) dan Z (Elevation), kedalaman
131
Kontur struktur seam A Floor memiliki jurus
batubara mengarah ke arah Barat Daya dan kemiringan
30º mengarah ke Barat Laut.

Gambar 11. Triangle Daerah Penelitian


Gambar 13. Kontur Struktur Batubara Seam A Roof
4.2.3. Sebaran Titik Bor
4.2.5 Bentuk Section
Setelah peta topografi, selanjutnya adalah sebaran titik
bor di area penambangan, dimana terdapat 15 titik Sebelum mendapatkan section batubara sebelumnya
pemboran dengan spasi atau jarak antar lubang bor + 50 harus membuat section 3D terlebih dahulu. Section 3D
meter. Untuk menampilkan sebaran titik bor digunakan terdiri dari garis penghubung dimana section yang akan
bantuan software Minescape. Berikut pada gambar 12 gambarkan. Dapat dilihat pada gambar 14
merupakan peta sebaran titik bor

Gambar 12. Peta Sebaran Titik Bor

4.2.4 Kontur Struktur Batubara


Gambar 14. Section Line
Dari data dasar pemodelan endapan batubara, setelah
diolah lebih lanjut maka hasil pengolahan data tersebut
antara lain diperoleh peta kontur struktur. Kontur
struktur merupakan salah satu faktor terpenting dalam
pembuatan desain tambang. Kontur struktur dapat
memberikan informasi arah umum (jurus) dan
penyebaran batubara.

Hasil pengolahan data menggunakan software


Minescape menunjukkan terdapat seam diberi nama
oleh PT. Atoz Nusantara Mining sebagai seam A.
Kemudian dengan bantuan software Minescape tersebut
dilakukan pembuatan kontur struktur batubara seperti di
bawah ini. Seam A Floor, Kontur struktur Seam A Floor
memiliki nilai kalori kurang lebih 6.800 kkal. Gambar
di bawah merupakan gambar kontur struktur penyebaran
batubara lapisan seam A Floor.

Gambar 15. Section 2D 1 - 2


132
terukur maka dari peta daerah pengaruh dapat diketahui
sumberdaya yang digambarkan termasuk dalam
sumberdaya terukur.

4.3 Perhitungan Sumberdaya

Perhitungan sumberdaya pada software minescape


mengunakan perhitungan poligon yaitu dengan cara
menghitung luas dan metode cross section perhitungan
akan dipisahkan antara jumlah volume keseluruhan,
massa batubara.

4.3.1 Metode Poligon

Hasil perhitungan pada tabel 4 berikut ini merupakan


Gambar 16. Section 2D 3 - 4 hasil dari perhitungan jumlah batubara dan batuan
penutup menggunakan metode poligon.
4.2.6 Daerah Pengaruh Batubara
Tabel 4. Hasil Perhitungan Metode Poligon
Daerah pengaruh batubara adalah daerah yang
menyatakan sumberdaya berada pada klasifikasi
sumberdaya terukur, tereka atau terunjuk. Klasifikasi
sumberdaya ditentukan berdasarkan standar SNI 5015 Perhitungan sumberdaya yang dilakukan di software
2011 dapat dilihat pada tabel 5. minescape mengahasilkan data sebagai berikut:
a. Total Volume adalah total dari keseluruhan
Tabel 3. Jarak Titik Informasi Menurut Kondisi Geologi bahan galian yang. Artinya dari total volume
terdapat batubara dan OB
b. Volume Coal adalah total volume batubara
yang dihitung dengan metode poligon.
c. Volume OB adalah total valume OB yg
telah dihitung.
d. Tonase coal adalah Volume yang telah
dikalikan density batubara 1,3 batu bara
Pada Penelitian ini mengunakan kondisi geologi
yang Kompleks yaitu dengan nilai sumberdaya tereka 4.3.2 Metode Cross Section
400, sumberdaya terunjuk 200 dan sumberdaya terukur
100. Dapat dilihat pada gambar 15. Perhitungan sumberdaya pada software
minescape mengunakan perhitungan cross section
dengan 4 sayatan yaitu dengan cara menghitung luas
dari sayatan-sayatan dan menjumlahkan hasil dari
keseluruhan sayatan, maka didapatkan volume dari
sumberdaya.

Gambar 15. Daerah Pengaruh Sumberdaya

Daerah pengaruh batubara pada gambar 20 untuk


mengetahui sumberdaya apa yang dimodelkan. Garis
berwarna biru adalah wilayah sumberdaya terunjuk,
garis berwarna hijau adalah wilayah sumberdaya tereka
dan garis berwarna merah adalah wilayah sumberdaya
133
Total keseluruan volume batu bara adalah 2. Berdasarkan perhitungan metode sumberdaya,
132.180,16 m3. Dengan density 1,3 ton/m3 maka di maka metode cross section dianggap dapat
dapatkan tonase batubara 171.834,2 ton. mencerminkan hasil yang lebih akurat bila
dibandingkan dengan metode Poligon, karena
perhitungan pada metode poligon hanya
berdasarkan daerah pengaruh dan ketebalan
overburden serta lapisan batubara dianggap datar.
3. Diperlukan data batubara hasil dari analisis
laboratorium untuk mengetahui kualitas batubara,
guna menentukan nilai ekonomis dari batubara
tersebut.

Daftar Pustaka

[1] Adrian, D. (2017). Identifikasi Sebaran Dan


Estimasi Sumber Daya Batubara Menggunakan
Metode Poligon Berdasarkan Intepretasi Data
Logging Pada Lapangan” Ada” Sumatera Selatan.

[2] Anshariah, A. (2016). Perhitungan Cadangan


Batubara Dengan Metode Circular Usgs 1983 Di
PT. Pacific Prima Coal Site Lamin Kab. Berau
Provinsi Kalimatan Timur. Jurnal Geomine, 1(1).
Total keseluruan volume OB adalah 2.667.502,3m3
[3] Adnyano, A. I. A. (2017). Estimasi Cadangan
5 Kesimpulan dan Saran Batubara Dengan Software Tambang Pada Pit De
Disite Bebatu PT. Pipit Mutiara Jaya Kabupaten
5.1 Kesimpulan Tana Tidung, Kalimantan Utara. Angkasa: Jurnal
Ilmiah Bidang Teknologi, 9(1), 71-82.
1. Pada daerah penelitian ditemukan satu lapisan
seam batubara yang memiliki banyak [4] Bryanco, B., Yulhendra, D., & Octova, A. (2018).
percabangan, yaitu seam A memiliki 4 Estimasi Sumberdaya Batubara Menggunakan
percabangan Metode Penampang dan Geostatistik Pada Area
2. Korelasi litologi berdasarkan titik elevasi DDU Blok Timur Site Sungai Cuka, Kecamatan
diketahui bahwa kemenerusan lapisan seam Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi
batubara relatif dari arah Timur Lau ke arah Kalimantan Selatan. Bina Tambang, 3(4), 1703-
Barat Daya dengan kemiringan dari lapisan 1713.
batubara 30°.
3. Dari perhitungan menggunakan metode [5] Ersyad, F., Yulhendra, D., & Prabowo, H. (2018).
poligon, didapatkan total sumber daya Kajian Teknis dan Ekonomis Perancangan Design
batubara PT. Atoz Nusantara Mining, Kemajuan Penambangan Quarry Batukapur pada
Sumatera Barat dengan metode cross section Bulan April–Agustus 2017 di Front III B–IV B
sebesar 132.180,16m3 dan dalam ton sebesar Bukit Karang Putih PT. Semen Padang. Bina
171.834,2ton. Sedangkan hasil perhitungan Tambang, 3(3), 1185-1201.
dengan polygon didapatkan total sumber daya
batubara sebesar 152.256,1m3 dan dalam [6] Iswandi, D., Kasim, T., & Murad, M. (2018).
tonase sebesar 197.932,9ton dengan Perhitungan Sumberdaya Terukur Batubara Dan
perbedaan estimasi 26.098,7ton Perancangan Pit Pada Area Pit C PT. Pipit Mutiara
4. Dari hasil estimasi sumberdaya dengan Jaya (PT. Pmj) Site Bebatu, Desa Bebatu Kebun,
metode cross section diperoleh volume Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung,
overburden 2.667.502,3m3 dan dengan Provinsi Kalimantan Utara. Bina Tambang, 3(2),
metode poligon diperoleh volume overburden 920-934.
4.187.905,5m3
[8] Santosa, Gansar Wirasatria. Pemetaan Bawah
5.2 Saran Permukaan dan Perhitungan Cadangan Batubara
dari Data Bor Menggunakan Metode Area Of
1. Dalam menghitung sumber daya batubara Influance Daerah Konsensi Pt. Ssdk, Desa Bukit
diperlukan bor eksplorasi yang lebih banyak lagi Muliah, Kintap, Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
dan juga memiliki kerapatan antar bor yang ITATS.
berdekatan sehingga volume yang didapat
mendekati nilai sebenarnya.

134
[9] Indonesia, S. N. (2011). Pedoman pelaporan
sumberdaya dan cadangan batubara. Badan
Standardisasi Nasional (BSN).

[10] Subriyanto, T. W., Nurhakim, N., Anissa, A., &


Rado, A. D. (2016). Perhitungan Sumberdaya
Dan Cadangan Batubara Pada PT. Bartim
Metropoitan Perkasa Desa Didi Kecamatan
Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur,
Kalimantan Tengah. Jurnal Geosapta, 1(01).

[11] Sudarto Notosiswoyo, dkk. 2005. Diktat Mata


Kuliah Metode Perhitungan Cadangan. Institut
Teknologi Bandung.

[12] Triono. Perhitungan Cadangan Batubara Terbukti


dengan Menggunakan Metode Cross Section Dan
Blok Model Di Software Surpac Vision V4.0-L
Pada Cv. Mine Tech Consultan Jobsite Pt.
Welarco Subur Jaya Kalimantan Timur.
Universitas Kutai Kartanegara.

[13] Wandy, M., Saismana, U., Riswan, R., Hakim, R.


N., & Gusfrimanuel, G. (2016). Perhitungan
Cadangan Batubara Dan Perancangan Pit PT
Anugrah Karya Raya, Desa Penain, Kec. Teweh
Tengah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan
Tengah. Jurnal Geosapta, 1(01).

[14] Hustrulid, W. A., Kuchta, M., & Martin, R. K.


(2013). Open pit mine planning and design, two
volume set & CD-ROM pack: V1: Fundamentals,
V2: CSMine software package, CD-ROM: CS
mine software. CRC Press.

[15] Prabowo, H. (2018). Penyelidikan Kelayakan


Kimia Dan Penyebaran Cadangan Pasir Besi
Daerah Tiku Kabupaten Agam Untuk Bahan
Baku Semen Pada Pt. Semen Padang.
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 19(1),
39-42.

[16] Sandeir, E., & Prabowo, H. (2018). Evaluasi


Kebutuhan dan Estimasi Biaya Alat Muat
Kobelco 380 dan Hitachi 350 Dengan Alat
Angkut Scania P360 dan Mercedez Actroz 4043
Pada Pengupasan Overburden PT. Caritas Energi
Indonesia Jobsite KBB, Sarolangun. Bina
Tambang, 3(3), 1091-1100.

135

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy