0% found this document useful (0 votes)
19 views20 pages

ANALISIS SWOT DLHK-KLP4 Docx

Analisis swot Dlhk

Uploaded by

Siti Aisah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
19 views20 pages

ANALISIS SWOT DLHK-KLP4 Docx

Analisis swot Dlhk

Uploaded by

Siti Aisah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 20

ANALISIS SWOT

RETRIBUSI SAMPAH PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN


KEBERSIHAN (DLHK)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik II
Dosen Pengampu : Widyawati , SE.,MM

Disusun Oleh :
(Kelompok 4)

ZATIA 101221010056 WINDA LESTARI 101221010090


YULIANA 101221010080 DILA JULIANA 101221010060
RIDHO SAPUTRA 101221010064 SUNNY YONATHAN 101221010073
M. IHSAN AL BANJARI 101221010066 DANIA FITRI 101221010068
DAVID ARDIANSYAH P 101221010063

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
TEMBILAHAN
2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah
“Analisis SWOT Retribusi Sampah Pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan”.

Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah Manajemen Strategik II Ibu Widyawati, SE.,MM karena telah memberikan tugas ini
sehingga penulis dan pembaca mendapatkan pengetahuan baru.

Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan sehigga dapat
membuat makalah ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Tembilahan, 2 Mei 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

Hal JudulSampul
Kata Pengantar ............................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 3
2.1 DEFINISI ANALISIS SWOT ............................................................................. 3
A. Pengertian Analisis SWOT .............................................................................. 3
B. Komponen Analisis SWOT ............................................................................ 3
C. Matriks Analisis SWOT .................................................................................. 4
D. Analisis Faktor Internal ................................................................................... 5
E. Analisis Faktor Eksternal ................................................................................ 6
2.2 RETRIBUSI SAMPAH ....................................................................................... 6
A. Pengertian Retribusi Sampah ........................................................................... 6
B. Peran Pembayaran Digital Dalam Meningkatkan Pelayanan Pada DLHK ........ 7
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 9
3.1 ANALISIS SWOT............................................................................................... 9
A. Analisis Swot Retribusi Sampah Pada DLHK .......................................... 9
B. Strategi Dan Inovasi ................................................................................. 9
C. Matriks SWOT......................................................................................... 10
D. Tujuan Penerapan Retribusi Sampah Menggunakan Digitalisasi ............... 14
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 15
4.2 Saran ................................................................................................................... 15
Daftar pustaka............................................................................................................... 16
DOKUMENTASI .......................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-
Indonesiakan menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-
Ancaman) sudah sangat umum dikenal dan mudah untuk dilakukan. Proses
manajemen strategis adalah sebuah proses delapan langkah yang mencakup
perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan evaluasi.
Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat
pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan
apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal
maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman ( Threats).
Hampir setiap perusahaan maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya banyak
menggunakan analisis SWOT. Kecenderungan ini tampaknya akan terus semakin
meningkat, salah satunya Dinas Lingkungan Dan Kebersihan (DLHK) di Indragiri
Hilir ini. Pada pembahasan ini kami mengambil permasalahan “Pelayanan Retribusi
Persampahan". Dengan tujuan salah satu strategi untuk meningkatkan pelayanan
retribusi persampahan dengan memanfaatkan digitalisasi metode pembayaran non
tunai QRIS. Seperti yang kita ketahui, pembayaran non tunai menjadi pilihan tepat
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses transaksi.
Jika ini berhasil diwujudkan, maka berdampak pada meningkatnya efisiensi
dalam proses retribusi persampahan dan peningkatan pendapatan asli daerah. Aspek
utama dalam mengoptimalkan pelayanan retribusi sampah ini adalah memudahkan
bagi masyarakat dan petugas retribusi dalam melakukan transaksi pembayaran
retribusi sampah setiap bulannya. Kemudahan ini tentunya akan meningkatkan
percepatan proses transaksi yang semula menggunakan pembayaran tunai diubah
menjadi pembayaran non tunai QRIS.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan digitalisasi pada DLHK?
2. Bagaimana pentingnya analisis SWOT dalam meningkatkan pelayanan pada
DLHK?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Agar masyarakat mengetahui pentingnya retribusi sampah.
2. Untuk meningkatkan efesiensi distibusi persampahan di Indragiri Hilir.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 DEFINISI ANALISIS SWOT

A. Pengertian Analisis SWOT


Menurut Fredy Rangkuti, Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenghts) dan peluang (opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman
(threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategis dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencana strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada
saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk
analisis situasi adalah analisis SWOT.
Sedangkan menurut Sondang P. Siagian, Analisis SWOT merupakan salah satu
instrument analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat. Maksudnya,
keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan dalam
memaksimalkan peranan factor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga
sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam
tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

B. Komponen Analisis Swot


Analisis SWOT terbagi atas empat komponen dasar, yaitu:
1. Streght (S), yaitu situasi atau kondisi kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
2. Weakness (W), yaitu situasi atau kondisi kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini.
3. Opportunity (O), yaitu situasi atau kondisi peluang di luar organisasi dan
memberikan peluang berkembang bagi organisasi masa depan.
4. Threats (T), yaitu situasi ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi pada masa depan.

3
C. Matriks SWOT
Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah
matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
internal yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan
alternatif strategis, seperti pada Tabel berikut :
STRENGTH (S) WEAKNESSES(W)

IFE (Tentukan 5- 10 faktor (Tentukan 5-10 faktor


kekuatan internal) kelemahan internal)
EFE

OPPORTUNITIES Strategi SO Strategi WO


(O)
Daftar kekuatan untuk Daftar untuk
(Tentukan 5-10 faktor meraih keuntungan dari memperkecil kelemahan
peluang eksternal) peluang yang ada dengan memanfaatkan
keuntungan dari peluang
yang ada

THREATS (T) Strategi ST Strategi WT

(Tentukan 5-10 faktor Daftar kekuatan untuk Daftar untuk


ancaman eksternal) menghindari ancaman memperkecil kelemahan
dan menghindari
ancaman

Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu


sebagai berikut :
1. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan
kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. IFE
EFE.
2. Strategi ST Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal

4
perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman
eksternal.
3. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO
bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan
peluang eksternal.
4. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif
dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman.
Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan
menghindari ancaman eksternal.
Matrik SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk membantu para
manajer mengembangkan empat tipe strategi : Strategi SO (StrengthsOpportunities),
Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST (StrengthsThreats), dan
Strategi WT (Weaknesses-Threats). Terdapat 8 langkah dalam menyusun matrik
SWOT, yaitu: Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan.
1. Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan.
2. Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan.
3. Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan.
4. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat
resultan strategi SO dalam sel yang tepat.
5. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat
resultan strategi WO dalam sel yang tepat.
6. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat
resultan strategi ST dalam sel yang tepat.
7. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat
resultan strategi WT dalam sel yang tepat

D. Analisis Faktor Internal


Faktor internal merupakan lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan
kelemahan yang ada didalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian
jangka pendek dari manajemen puncak. Lingkungan internal terdiri dari keuangan dan
Akuntansi, SDM, Pemasaran, Operasi, dan Penelitian/Pengembangan.

5
E. Analisis Faktor Eksternal
Analisis faktor strategis eksternal difokuskan pada kondisi yang ada dan
kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi dapat memberi pengaruh kinerja
organisasi. Setelah mengetahui faktor-faktor strategi eksternal, selanjutnya susun tabel
faktor-faktor Strategis Eksternal (External Strategic Factors Analysis
Summary/EFAS), dengan langkah sebagai berikut :
1. Menyusun faktor peluang dan ancaman pada kolom 1.
2. Memberikan bobot masing-masing faktor pada kolom 2, mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Bobot dari semua
faktor strategis yang berupa peluang dan ancaman ini harus berjumlah 1.
3. Menghitung rating dalam (dalam kolom 3) untuk masing-msing faktor
dengan memberi skala mulai dari 4 (sangat baik/outstanding) sampai
dengan 1 (sangat tidak baik/poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut
pada kondisi organisasi. Pemberian nilai rating untuk peluang bersifat
positif, artinya peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
peluangnya kecil diberi nilai +1. Sementara untuk rating ancaman
bersifat sebaliknya, yaitu jika nilai ancamannya besar, maka ratingnya -
4 dan jika nilai ancamannya kecil, maka nilainya -1.
4. Mengalikan bobot faktor pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3.
Hasilnya adalah skor pembobotan untuk masing-masing faktor.
5. Menghitung jumlah skor pembobotan. Nilai ini adalah untuk memetakan
posisi organisasi pada diagram analisa SWOT.

2.2 RETRIBUSI SAMPAH

A. Pengertian Retribusi Sampah


Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, yang selanjutnya disingkat
retribusi, adalah pungutan daerah sebagai imbalan atas pelayanan
persampahan/kebersihan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. Retribusi limbah
harus dibayar untuk semua limbah yang diterima di tempat pembuangan sampah yang
mempunyai izin . Salah satu tujuan utama pungutan sampah adalah untuk membantu
mengurangi sampah. Retribusi sampah mendorong penghasil sampah untuk mencari
cara mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan dibuang ke TPA.

6
Objek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 adalah pelayanan persampahan/kebersihan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah, meliputi:
a. Pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi TPS;
b. Pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi TPS ke lokasi TPA
dan
c. Penyediaan lokasi pengolahan dan pemrosesan akhir sampah.
Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pelayanan persampahan/kebersihan pada :
a. Jalan umum
b. Taman
c. tempat ibadah
d. sosial
e. tempat umum lainnya.
Kemudian retribusi memiliki subjek tertentu seperti dalam pasal 4 yaitu :
1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh
pelayanan persampahan/kebersihan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten.
2) Subjek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari 2 (dua)
Golongan, meliputi:
a. Golongan Rumah Tinggal, dan
b. Golongan Non Rumah Tinggal.

B. Peran pembayaran digital terhadap peningkatan pelayanan di Dinas


Lingkungan Hidup dan Kebersihan
Pembayaran digital merupakan proses transaksi yang menggunakan uang
elektronik di dalam platform digital. Dengan menggunakan pembayaran digital, tidak
perlu menggunakan uang tunai dan pertemuan secara fisik saat bertransaksi.
Pembayaran digital dapat dilakukan melalui perangkat elektronik dengan
menggunakan aplikasi khusus yang dapat melayani pembayaran secara digital.
Transaksi yang dapat dilakukan dengan pembayaran digital antara lain :
1. Membayar tagihan. Membayar tagihan merupakan kebutuhan transaksi yang
rutin dilakukan oleh masyarakat untuk membayar berbagai kebutuhan sehari-
hari seperti membayar tagihan belanja online, tagihan listrik, tagihan air, dsb.
7
2. Transfer uang. Transfer uang merupakan salah satu aktivitas transaksi yang
paling sering dilakukan masyarakat untuk mengirim uang. Saat ini,
pembayaran digital turut menyediakan layanan transfer uang bagi masyarakat.
Dengan menggunakan layanan pembayaran digital, transaksi transfer uang
kini menjadi lebih mudah dan cepat.
Sarana pembayaran yang ingin digunakan dalam pembayaran digital pada DLHK
ini adalah dengan menggunakan QRIS. Pembayaran dengan metode ini akan mencatat
nilai nominal sesuai dengan hasil transaksi, yang mana ini dilakukan dengan cara
scan. Dengan adanya penerapan pembayaran digital ini akan maka pengumpulan
retribusi sampah lebih efesien karena mengurangi penggunaan uang tunai.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 ANALISIS SWOT

A. ANALISIS SWOT RETRIBUSI SAMPAH PADA DLHK


KEKUATAN KELEMAHAN

1. Retribusi persampahan melalui 1. Kurangnya SDM.


digitalisasi mudah diterapkan 2. Masih menggunakan pembayaran
dan diaplikasikan. secara langsung/tunai.
2. Dengan metode pembayaran 3. Kurangnya sarana dan prasarana.
digitalisasi ini tidak akan 4. Proses administrasi retribusi
dikenakan pajak. sampah belum optimal.
3. Mudah dalam melakukan 5. Masih banyak masyarakat yang
pemantauan dan pelaporan data menunda pembayaran.
retribusi sampah.
4. Pengumpulan retribusi sampah
lebih efesien karena mengurangi
penggunaan uang tunai.

PELUANG ANCAMAN

1. Meningkatkan untuk lebih cepat 1. Jika diterapkan akan rentan


dalam pencapaian target. terhadap gangguan seperti
2. Meningkatkan pendapatan asli Hacker.
daerah. 2. Tidak semua masyarakat bisa
3. Mendapatkan citra positif dari menggunakan smartphone.
publik. 3. Rentan terjadinya penipuan yang
mengatasnamakan DLHK.
4. Masyarakat takut akan keamanan
dan privasi data.

B. STRATEGI DAN INOVASI


Pengembangan strategi baru dalam pemanfaatan digitalisasi khususnya
penggunaan QRIS sebagai pembayaran modern yang akan memudahkan dan lebih
efesien untuk masyarakat. Oleh sebab itu kami perlu menganalisis lingkungan nya
terlebih dahulu.
1. Kondisi Saat Ini Pada Dinas Lingkungan dan Kebersihan (DLHK)
a. Belum Terpenuhinya target retribusi persampahan.

9
b. Belum optimalnya pemanfaatan digitalisasi retribusi persampahan di
Kabupaten Indragiri Hilir.
c. Masih ditemukannya pemungutan liar retribusi persampahan.
d. Laporan pembukuan untuk retribusi sampah belum optimal.
2. Kondisi Yang Diharapkan Oleh Dinas Lingkungan dan Kebersihan (DLHK)
a. Tercapainya target retribusi dalam peningkatan pendapatan asli daerah
tahun 2024.
b. Melakukan pembayaran secara non tunai atau digitalisasi.
c. Berkurangnya pemunguran liar retribusi persampahan.
d. Administrasi pembukuan nya pun dapat menjadi lebih ringkas.

C. MATRIKS SWOT
No Faktor Internal Bobot Rating Skor

Kekuatan
1. Retribusi persampahan melalui 0.3 4 1.2
digitalisasi mudah diterapkan
dan diaplikasikan.

2. Dengan metode pembayaran 0.4 4 1.6


digitalisasi ini tidak akan
dikenakan pajak.

3. Mudah dalam melakukan 0.2 4 0.8


pemantauan dan pelaporan data
retribusi sampah.

4. Pengumpulan retribusi sampah 0.1 3 0.3


lebih efesien karena mengurangi
penggunaan uang tunai.

Total 1 3.9
Kelemahan
1. Kurangnya SDM. 0.4 2 0.8

2. Masih menggunakan 0.3 4 1.2


pembayaran secara
langsung/tunai.

10
3. Kurangnya sarana dan prasarana. 0.05 2 0.1

4. Proses administrasi retribusi 0.05 2 0.1


sampah belum optimal.

5. Masih banyak masyarakat yang 0.2 4 0.8


menunda pembayaran.

Total 1 3

No Fakor Eksternal Bobot Rating Skor

Peluang

1. Meningkatkan untuk lebih cepat 0.4 4 1.6


dalam pencapaian target.

2. Mendapatkan citra positif dari 0.2 3 0.6


publik.

3. Meningkatkan pendapatan asli 0.4 1 0.4


daerah
Total 1 2.6
Ancaman
1. Jika diterapkan akan rentan 0.3 3 0,9
terhadap gangguan seperti
Hacker.

2. Tidak semua masyarakat bisa 0.4 2 0.8


menggunakan smartphone.

3. Rentan terjadinya penipuan 0.2 2 0.4


yang mengatasnamakan DLHK.

4. Masyarakat takut akan 0,1 3 0.3


keamanan dan privasi data.

Total 1 2.4

11
Ifas
S W
Efas

O SO WO
3.9 – 2.6 = 1.3 3 – 2.6 = 0.4

T ST WT
3.9 – 2.4 = 1.5 3 – 2.4 = 0.6

Strategi alteratif dalam Matriks SWOT sebagai berikut :


STRENGTH (S) WEAKNESSES (W)

Retribusi persampahan Kurangnya SDM.


melalui digitalisasi mudah
diterapkan dan Masih menggunakan
diaplikasikan. pembayaran secara
langsung/tunai.
IFE Dengan metode
pembayaran digitalisasi Kurangnya sarana dan
ini tidak akan dikenakan prasarana.
pajak.
Proses administrasi retribusi
Mudah dalam melakukan sampah belum optimal.
pemantauan dan
EFE pelaporan data retribusi Masih banyak masyarakat
sampah. yang menunda pembayaran

Pengumpulan retribusi
sampah lebih efesien
karena mengurangi
penggunaan uang tunai.

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

Meningkatkan untuk lebih Promosi lebih lanjut Pelatihan dan


cepat dalam pencapaian tentang kemudahan dan pengembangan SDM.
target. keamanan pembayaran
digital. Penggunaan teknologi
Meningkatkan pendapatan
asli daerah. Peningkatan transparansi Meningkatkan sarana dan
dalam penggunaan prasarana.

12
Mendapatkan citra positif retribusi sampah untuk Mengoptimalkan proses
dari publik. meningkatkan administrasi nya.
kepercayaan public.
Adanya edukasi kepada
Pengembangan program masyarakat tentang
program yang pentingnya pembayaran
memanfaatkan teknologi tepat waktu dan manfaat
untuk meningkatkan bagi lingkungan.
efesiensi pengumpulan
dan penggunaan sampah.
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

Jika diterapkan akan rentan Mengintegritaskan system Peningkatan SDM


terhadap gangguan seperti keamanan yang kuat
Hacker. untuk melindungi dari Penegakan privasi data
serangan hacker seperti
Tidak semua masyarakat enkripsi data dll. Kolaborasi dengan pihak
bisa menggunakan terkait seperti penegak
smartphone. Menyediakan pelatihan hukum dan pihak keamanan.
bagi masyarakat yang
Rentan terjadinya belum terbiasa Edukasi ke masyarakat
penipuan yang menggunakan smartphone dengan memberikan edukasi
mengatasnamakan DLHK. agar bias mengakses dan dan keamanan pembayaran
memanfaatkan system digital serta cara mengenali
Masyarakat takut akan digital dengan baik. penipuan yang mungkin
keamanan dan privasi data. terjadi.
Memperkuat identitas
resmi dan sertifikasi untuk
memastikan bahwa
pembayaran dan
pelaporan itu dilakukan
melalui saluran yang sah,
sehingga mengurangi
resiko penyalahgunaan
yang mengatasnamakan
DLHK.

Membuat jaminan privasi


data kepada masyarakat,
dengan menegaskan
kebijakan privasi yang
ketat dan mengambil
langkah angkah untuk
melindungi informasi
pribadi mereka.

13
D. TUJUAN PERERAPAN RETRIBUSI SAMPAH MENGGUNAKAN
DIGITALISASI
1. Tujuan Jangka Pendek
a. Bisa terjalin nya kerjasama permbayaran non tunai retribusi
persampahan di DLHK dengan Bank.
b. Bisa terlaksananya sosialisasi uji coba pelayanan non tunai ini kepada
orang yang dituju sepeti, perhotelan,perumahan, rumah makan dll.
2. Tujuan Jangka Panjang
a. Terlaksananya peningkatan pembayaran non tunai dengan pembayaran
tunai.
b. Terlaksanyanya program pembayaran non tunai.
c. Meningkatkan pendapatan daerah dengan kemudahan dan praktis
dalam melakukan pembayaran.

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, yang selanjutnya disingkat retribusi,
adalah pungutan daerah sebagai imbalan atas pelayanan persampahan/kebersihan
yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. Retribusi limbah harus dibayar untuk semua
limbah yang diterima di tempat pembuangan sampah yang mempunyai izin . Salah
satu tujuan utama pungutan sampah adalah untuk membantu mengurangi sampah.
Retribusi sampah mendorong penghasil sampah untuk mencari cara mengurangi
jumlah sampah yang dihasilkan dan dibuang ke TPA.
Kondisi Yang Diharapkan Oleh Dinas Lingkungan dan Kebersihan (DLHK)
Tercapainya target retribusi dalam peningkatan pendapatan asli daerah tahun 2024,
Melakukan pembayaran secara non tunai atau digitalisasi, Berkurangnya pemunguran
liar retribusi persampahan, Administrasi pembukuan nya pun dapat menjadi lebih
ringkas.

4.2 Saran
Sebaiknya masyarakat lebih menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan dan
mengurangi jumlah sampah.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://waste4change.com/blog/retribusi-sampah-definisi-tujuan-dan-manfaatnya/

https://lingkarlsm.com/cara-perhitungan-bobot-dan-rating-dalam-tows-matrix/

16
DOKUMENTASI

17

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy