0% found this document useful (0 votes)
48 views8 pages

Artikel PKN

1) The document discusses the importance of citizenship education in efforts to form good character in young generations from an early age. It argues that citizenship education plays an important role in addressing deviant behaviors in children and teenagers in Indonesia. 2) It presents the results of the study which show that citizenship education is important for character development in students from a young age. It also discusses the strategy of implementing character education through citizenship education. 3) The study used a descriptive analytical method with a qualitative approach. The research aims to look at the importance of national character building in the era of globalization and the role of citizenship education in shaping students' character from an early age.

Uploaded by

Alya Faiza
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
48 views8 pages

Artikel PKN

1) The document discusses the importance of citizenship education in efforts to form good character in young generations from an early age. It argues that citizenship education plays an important role in addressing deviant behaviors in children and teenagers in Indonesia. 2) It presents the results of the study which show that citizenship education is important for character development in students from a young age. It also discusses the strategy of implementing character education through citizenship education. 3) The study used a descriptive analytical method with a qualitative approach. The research aims to look at the importance of national character building in the era of globalization and the role of citizenship education in shaping students' character from an early age.

Uploaded by

Alya Faiza
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

PENTINGNYA PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA

MEMBENTUK PENDIDIKAN KARAKTER DARI SEJAK DINI

LAILLA SYAL SYABILLA, ALIYA FAIZA

NIM : 09031382328125, 09031182328001

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya


Jl. Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Indralaya, OI, Sumatera Selatan 30662

e-mail : laillasyalsyabilla@gmail.com , aliyafaizaxipa2@gmail.com

Abstract: In the current digital era, many young people, especially teenagers, engage in
deviant behavior, this occurs because of the crisis of national character and a lack of
understanding in developing citizenship education from an early age. Citizenship education is
very important in efforts to form a young generation with good character. Character
education currently plays a very important role in overcoming deviant behavior carried out by
children, especially teenagers in Indonesia. This research method uses descriptive analytical
research methods with a qualitative approach. The research objects are several articles and
scientific books supporting this article, with the research subjects being respondents
consisting of key informants, informants and the researchers themselves. The research results
show that first, the importance of forming national character in the era of globalization.
Second, the role of Citizenship Education is very important. important as an effort to shape
students' character from an early age. And third, the strategy for implementing character
education through Citizenship Education. We really hope that this citizenship education can
form character education that is in accordance with the values of Pancasila.

Keyword: Character,National character,Civic education

Abstrak: Di era digital saat ini banyak generasi muda khususnya remaja yang melakukan
perilaku menyimpang, hal ini terjadi karena krisis karakter bangsa dan kurangnya
pemahaman dalam mengembangkan pendidikan kewarganegaraan sejak dini. Pendidikan
kewarganegaraan sangat penting dalam upaya membentuk generasi muda yang berkarakter
baik. Pendidikan karakter saat ini memegang peranan yang sangat penting dalam mengatasi
perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak-anak khususnya remaja di Indonesia.
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan
kualitatif. Objek penelitiannya adalah beberapa artikel dan buku ilmiah pendukung artikel ini,
dengan subjek penelitian adalah responden yang terdiri dari informan kunci, informan dan
peneliti sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, pentingnya pembentukan
karakter bangsa di era globalisasi. Kedua, peran Pendidikan Kewarganegaraan sangat
penting.Penting sebagai upaya membentuk karakter siswa sejak dini. Dan ketiga, strategi
penerapan pendidikan karakter melalui Pendidikan Kewarganegaraan.

Kata Kunci: Karakter,Karakter bangsa,Pendidikan Kewarganegaraan

A. Pendahuluan
Di era saat ini yang telah maju, tampaknya Pendidikan Kewarganegaraan kurang mendapat
perhatian dari sebagian besar masyarakat Indonesia. Pendidikan ini sebenarnya diharapkan
dapat membentuk karakter peserta didik dengan kepribadian yang k uat. Namun, dalam konteks
globalisasi dan kemajuan teknologi, nilai-nilai kesopanan dan moral tampaknya terlupakan.
Akibatnya, perilaku yang menyimpang muncul di kalangan peserta didik. Krisis karakter bangsa dan
kurangnya pendekatan dalam mengembangkan pendidikan kewarganegaraan sejak usia dini menjadi
penyebab utama. Fenomena kenakalan remaja di era modern ini telah melampaui batas yang wajar.
Banyak anak di bawah usia yang sudah terpapar rokok, narkoba, kebebasan seksual, dan bahkan
terlibat dalam pernikahan dini serta berbagai tindakan kriminal lainnya. Fakta ini tidak bisa diabaikan
lagi, dengan semakin nyatanya kekerasan yang dilakukan oleh remaja saat ini. Tingkat kejahatan yang
meningkat di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi juga melibatkan banyak
remaja.
Tindakan kenakalan remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika
dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa. Mereka belum memahami pendidikan
kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam pembentukan rasa
nasionalisme dan pembentukan karakter (character building) bagi anak-anak khususnya remaja serta
para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Melihat permasalahan di atas pendidikan karakter
sangat dibutuhkan dalam pendidikan saat ini.Karena hanya dengan pendidikan karakter sajalah yang
bisa mengatasi permasalahan tersebut.
Pendidikan Karakter merupakan media yang sangat ampuh dalam membentuk kecerdasan sekaligus
kepribadian manusia secara profesional. Oleh sebab itu,pendidikan karakter harus dibangun secara
terus menerus dan dikembangkan sehingga akan menghasilkan generasi yang diharapkan. Sumber
daya manusia yang profesional biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya dari lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat maupun bangsa dan negara. Pendidikan merupakan kegiatan yang
kompleks meliputi berbagai komponen yang berkaitan erat satu sama lain. Oleh sebab itu, apabila
pendidikan ingin dilaksanakan secara terencana dan teratur, maka berbagai faktor yang terlibat dalam
pendidikan harus dipahami terlebih dahulu.
Penting untuk memahami dengan baik berbagai bagian yang ada dalam sistem pendidikan, baik itu
dari segi kecilnya maupun dalam perspektif yang lebih luas. Hal ini diperlukan agar setiap bagian
dapat dimanfaatkan dan diperbaiki untuk meningkatkan pelaksanaan pendidikan menuju pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. (Dinn Wahyudi dkk, 2006).Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
salah satu bidang kajian dalam konteks pendidikan nasional yang memiliki peran strategis bagi
pembentukan karakter bangsa di tengah heterogenitas masyarakat Indonesia. Realitas pluralitas dan
heterogenitas tersebut tergambar dalam prinsip Bhineka Tunggal Ika (Desmon, 32018). Untuk
terlaksananya pendidikan kewarganegaraan yang baik tentunya diperlukan pendidik yang memiliki
kompetensi serta dalam proses pembelajaran antara lain kesiapan dalam mengajar, komunikasi, dan
kepribadian pendidik yang bersangkutan terutama dalam pengembangan pendidikan kewarganegaraan
dalam upaya membentuk pendidikan karakter sejak usia dini.

Atas hal tersebut artikel ini bertujuan untuk melihat bagaimana pentingnya pembentukan
karakter bangsa di era globalisasi.Peran Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting sebagai
upaya membentuk karakter siswa sejak dini.Serta,strategi penerapan pendidikan karakter
melalui Pendidikan Kewarganegaraan.
B. Metodologi Penelitian

Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan
kualitatif. Objek penelitian dilakukan beberapa artikel dan buku ilmiah yang mendukung artikel
ini, dengan subyek penelitian yang merupakan responden terdiri atas informan kunci, informan,
dan peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data terdiri dari data sekunder yang diperoleh dari
responden dan data sekunder berupa literatur, jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional.
Penelitian ini tergolong dalam cross-section research, karena mengambil satu bagian dari
gejala pada satu waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan dalam waktu tertentu dan hanya
dilakukan dalam satu kali waktu saja dan tidak akan melakukan penelitian lain di waktu yang
berbeda untuk dijadikan perbandingan.

C. Hasil dan Pembahasan

Pentingnya Membangun Karakter Bangsa

Banyaknya kasus baik di media ataupun sering kita alami yang mencerminkan rusaknya karakter
bangsa merupakan suatu pembuktian bahwa pendidikan karakter di Indonesia belum sepenuhnya
berhasil diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai warga negara.
Ini membuktikan bahwa betapa pentingnya pembangunan karakter bangsa Indonesia. Pembangunan
karakter dan jati diri bangsa merupakan cita-cita luhur yang harus diwujudkan melalui
penyelenggaraan pendidikan yang terarah dan berkelanjutan.
Penanaman nilai-nilai akhlak, moral, dan budi pekerti seperti tertuang dalam Undang- undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional harus menjadi dasar
pijakan utama dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi sistem pendidikan
nasional.bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pada zaman milenial ini, ketiga
elemen tersebut akan lebih mudah dipahami dan diserap oleh para siswa dengan menggunakan
contoh-contoh nyata yang dapat mereka terapkan (Laurensius Arliman S, 2018). Ini tidak hanya
sekedar memberikan ceramah yang membosankan dan mengundang rasa ngantuk. Dengan logika ini,
siswa milenial yang memiliki pengetahuan dan sikap kewarganegaraan yang lebih banyak (Martaria
Rizky Rinaldi, 2020) akan menjadi individu yang lebih percaya diri dalam hal kompetensi
kewarganegaraan (civic competence). Lalu, individu-individu yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan kewarganegaraan akan menjadi anggota masyarakat milenial yang lebih mampu dalam
hal kompetensi kewarganegaraan (civic competence). Lebih lanjut lagi, anggota masyarakat milenial
yang memiliki sikap dan keterampilan ini akan menjadi individu-individu yang lebih berkomitmen
dalam hal kewarganegaraan (civic commitment).
Menurut Sulistryarini (2015), dalam lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh W.R. Supratman,
terdapat pesan mengenai pentingnya membangun karakter bagi kemajuan bangsa. Pesan tersebut
disampaikan melalui lirik "Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya," yang
menekankan kebutuhan akan membangun jiwa yang kuat sebelum membangun fisik yang tangguh. Ini
menunjukkan bahwa pembangunan jiwa yang sehat dan kokoh menjadi prioritas sebelum merawat
atau memperkuat fisik. Ini bukan berarti bahwa memperhatikan kesehatan fisik tidak penting, namun
lebih menitikberatkan perlunya karakter yang baik sebagai landasan utama, diikuti oleh kebutuhan
akan kesehatan fisik untuk mewujudkan dan merefleksikan karakter yang baik tersebut.
Menurut Maswardi Rauf (2008: 88), karakter suatu bangsa tercermin dari cara berpikir dan perilaku
yang kemudian menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa. Panduan bagi warga negara
dalam bertindak didasarkan pada budaya atau nilai-nilai yang diyakini dan dianut oleh masyarakat itu
sendiri.Pendapat tersebut sejalan dengan ideologi Pancasila yang terbentuk dari budaya serta
lingkungan masyarakat yang menjadi sebuah pandangan hidup. Dengan begitu, pembinaan nilai-nilai
Pancasila harus selalu berjalan, terus dikembangkan, dan dilestarikan karena karakter bangsa
Indonesia berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidupnya.Maka dari itu,individu harus
memiliki jiwa pancasila dan nilai-nilai karakter berdasarkan sumbernya:
1. Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.
2. Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan
5. Kerja Keras: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan. Jadi dengan perilaku tertib ini dapat membangun karakter siswa
dalam kehidupan nyata.
6. Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis: Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu:Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.
13. Bersahabat/Komunikatif: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain
14. Cinta Damai: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebijakan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki.Hal ini
sangat penting mengingat bahwa siswa seringkali berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
17. Peduli Sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Peran Penting Pendidikan Kewarganegaraan dalam membentuk Pendidikan Karakter bangsa

Menurut Kemendiknas dalam (Karim, N., 2010), pentingnya nilai-nilai karakter dalam Pendidikan
Kewarganegaraan harus sejalan dengan tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Pendidikan karakter memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1.Memperluas potensi siswa dalam menunjukkan perilaku yang baik, terutama bagi siswa yang telah
menunjukkan sikap dan perilaku yang mencerminkan hal tersebut.
2.Menguatkan pendidikan nasional dengan mengembangkan tanggung jawab untuk mencapai potensi
yang lebih bermartabat.
3.Berfungsi sebagai alat penyaring yang dapat memilah budaya, baik dari bangsa sendiri maupun
bangsa lain, sehingga hanya nilai-nilai karakter yang sesuai yang dapat diakomodasi (Karim, N.,
2010).
Sedangkan Menurut Kemendiknas dalam (Karim, N., 2010), tujuan dari pendidikan karakter dapat
diuraikan sebagai berikut:
1.Membangun kesadaran dan kepekaan batin para siswa sebagai individu dan anggota masyarakat
yang memiliki nilai-nilai karakter.
2.Mengembangkan perilaku serta kebiasaan yang positif dan sesuai dengan nilai-nilai universal serta
tradisi budaya keagamaan dalam bangsa.
3.Menanamkan semangat kepemimpinan dan tanggung jawab pada siswa sebagai generasi penerus
bangsa.
4.Meningkatkan kemampuan siswa dalam menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan memiliki
wawasan kebangsaan yang kuat.
5.Membentuk lingkungan belajar di sekolah yang aman, jujur, penuh dengan kreativitas, kerjasama,
serta menggali rasa kebangsaan yang kokoh dan menginspirasi (Karim, N., 2010).

Hermanto, seperti yang dikutip dalam (Widiatmaka, P., 2016), menyatakan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting, khususnya dalam menanamkan serta
mengembangkan pola pikir, sikap, dan perilaku yang mengedepankan rasa rukun, kedamaian, serta
toleransi, sambil tetap menghargai keberagaman yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas
bangsa Indonesia. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelajaran yang mampu
mencapai tujuan nasional tidak hanya terbatas pada Pendidikan Kewarganegaraan semata.
Banyak nya kasus tentang kenakalan remaja,peran dari pendidikan kewarganegaraan sangat
dipertanyakan dalam membentuk pendidikan karakter pada anak-anak khususnya remaja pada era
globalisasi ini.Apakah Pendidikan Kewarganegaraan sendiri mampu menjalankan perannya
terutama dalam membentuk pendidikan karakter bangsa pada anak-anak dari sejak dini.Maka dari
itu,untuk mencapai tujuan nasional yang diharapkan,pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
harus diimplementasikan dalam semua jenjang pendidikan dari sekolah dasar, menengah,
maupun perguruan tinggi.
Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai kedudukan dan peran yang penting dalam
pembangunan bangsa dan karakter, sehingga besar tanggung jawab yang dimiliki dalam mencapai
tujuan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.Pendidikan Kewarganegaraan
menjadi hal yang dasar yang dapat membawa siswanya memahami berbagai aturan, nilai-nilai,
sistem,peranan dan yang berhubungan dengan kemasyarakatan serta kenegaraan. Sebenarnya
peran dalam pembentukan karakter tidak hanya tugas dari Pendidikan Kewarganegaraan saja,
tetapi mengingat Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan moral bangsa sehingga
mempunyai tanggung jawab yang besar. Adapun tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan yaitu
untuk mencetak generasi muda yang mempunyai rasa tanggung jawab atas keselamatan dan
kejayaan tanah airnya. Rasa tanggung jawab yang dimiliki generasi penerus ini akan tercermin
dalam partisipasi aktifnya dalam pembangunan seperti, menyaring dan memilah pengaruh-
pengaruh globalisasi yang masuk, dapat mengambil pembelajaran dan sisi positif serta dapat
menyaring setiap hal yang memang kurang sesuai dengan nilai dan moral bangsa. Jadi,adanya
Pendidikan Kewarganegaraan Untuk membentuk generasi penerus yang mempunyai ilmu
pengetahuan, mengembangkan keahliannya,serta mengembangan karakternya. Walaupun
pengembangan ini dapat dipelajari tanpa harus melalui Pendidikan Kewarganegaraan, lebih baik
jika pendidikan ini dimanfaatkan guna mengembangkan diri seluas-luasnya karena jika memiliki rasa
kebangsaan yang tinggi, maka tidak akan mudah terpengaruh terhadap janji-janji kejayaan yang
hanya sementara, budaya-budaya asing yang datang selain dari Indonesia, dan dapat lebih
menghargai serta mempunyai rasa kebanggaan terhadap bangsa, budaya,dan nilai-nilai yang terdapat
di Indonesia.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang diterapkan melalui perencanaan dengan
baik,pelaksanaan pembelajaran berdasarkan tujuan pendidikan dengan adanya evaluasi sebagai
pemantauan pembelajaran, maka tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan dapat dicapai dengan baik.
Selain itu, dapat membentuk peserta didik sebagai individu yang mempunyai kesadaran akan hak
serta kewajibannya yang merupakan bagian dari NKRI. Sehingga, semakin tinggi tingkat
kualitas penerapan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, maka semakin baik pula
kesadaran siswa dalam memegang peranan sebagai penerus bangsa di era globalisasi. Sistem
pendidikan nasional sendiri.Menurut Baehaqi Arif, D. (2011), tujuan pendidikan adalah untuk
mengembangkan keterampilan, membentuk karakter, dan memperkaya kebudayaan bangsa Indonesia
agar lebih dihormati dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan kemajuan individu siswa.
Tujuannya adalah untuk menciptakan individu yang memiliki iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berpengetahuan, memiliki keterampilan, kreatif, mandiri, serta
menjadi bagian dari masyarakat Indonesia yang menganut prinsip demokratis.

Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Masa depan anak ditentukan sejauh mana ia mendapatkan pendidikan yang layak sejak dini.Itulah
sebabnya muncul aneka ragam pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan tujuan untuk mencetak
generasi yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik.Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pada pasal 3 yang menyebutkan
bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Berdasarkan undang-undang diatas maka pendidikan karakter sangatlah penting untuk membangun
peradaban bangsa.Pendidikan karakter tersebut seharusnya sudah ditanamkan sejak anak usia dini
sebagai awal pembentukan karakter karena anak berada pada masa usia emas (golden age).Dengan
menyeimbangkan sejumlah 18 nilai karakter yang harus diketahui diantaranya: Nilai religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Dengan kasus yang terjadi pada tahun 2007 Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia(SDKI)
menunjukkan 22 persen perempuan menikah sebelum usia 18 tahun.Pada pandemik covid-19 yang
mempengaruhi metode pembelajaran menjadi online,turut berdampak pada kenaikan pernikahan usia
dini di Sumatera Selatan,bahkan dalam satu bulan kenaikan angka pernikahan dini dapat mencapai 13
persen.Menurut data Dinas PPPA Sumatera Selatan berdasarkan laporan kantor Kementerian
Agama,jumlah total pernikahan dini hingga tahun 2020 mencapai 58.715 pasangan.Namun angka itu
mengalami penurunan hingga 13,53 persen jika dibandingkan tahun 2019.
Pada kasus permasalahan diatas menimbulkan dampak negatif yang timbul dikarenakan usia
mereka yang belum matang sehingga emosi mereka belum stabil yang sering memicu terjadinya
perselisihan atau pertengkaran diantara mereka,hingga pada akhirnya Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT) tidak dapat dihindari.Kasus tersebut bisa disebut dengan tindakan kriminal karena
Perkawinan dibawah umur.Upaya pencegahan pernikahan usia dini akan semakin maksimal bila
masyarakat turut serta berperan aktif dalam pencegahan pernikahan usia dini yang ada di sekitar
mereka.
Dalam hal ini,pendidikan dalam rangka pembentukan karakter, tidak hanya berasal dari lembaga
pendidikan seperti sekolah atau perguruan tinggi saja, melainkan diperlukan kesadaran bahwa
pembangunan karakter merupakan tugas dari semua pihak, baik orang tua, anggota keluarga, dan juga
masyarakat sekitar. Karenanya,kerja sama antara lembaga pendidikan, orang tua dan juga lingkungan
masyarakat sangat dibutuhkan.Seperti yang ditegaskan oleh Purwito (1996), keberhasilan proses
pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua, pemerintah atau lembaga pendidikan,
dan masyarakat. Pembentukan karakter juga merupakan tanggung jawab bersama dari. Jika salah satu
dari pihak yang terlibat dalam pembentukan karakter tidak bekerja sama, tujuan untuk menciptakan
generasi muda yang memiliki karakter baik bagi bangsa tidak akan tercapai dengan optimal.

D. Penutup

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Pertama,Pentingnya


pembentukan karakter bangsa di era globalisasi karena pengaruhnya yang tidak dapat dihindari
dan kemampuannya untuk memasuki bangsa kapan saja. Karakter memiliki kekuatan untuk
mengendalikan nasib suatu bangsa. Ketika individu di dalam suatu negara memiliki karakter
yang kuat, ini berpotensi besar untuk membawa masa depan yang cerah bagi negara tersebut.
Pembangunan karakter menjadi fokus utama dalam membangun bangsa yang diharapkan dapat
memberikan dampak positif bagi perkembangan karakter.Untuk itu,Kedua Peran Pendidikan
Kewarganegaraan sangatlah penting sebagai upaya dalam membentuk karakter siswa sejak usia
dini.
Pendidikan Kewarganegaraan menjadi penyangga dalam membangun karakter yang artinya
Pendidikan Kewarganegaraan membimbing peserta didik untuk menjadi warga negara yang baik
dan dengan Pendidikan kewarganegaraan ini para anak-anak khususnya remaja dapat lebih sadar
penting nya peran pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk kualitas pendidikan karakter
bangsa dengan pendidikan karakter , etika , dan moral bisa mengurangi kejahatan-kejahatan dan
kenakalan remaja pada era digitalisasi saat ini terlebih sebagai generasi penerus yang akan
menghadapi perkembangan dan perubahan dunia di era globalisasi.
Dan yang Ketiga,Strategi pelaksanaan Pendidikan karakter dengan melalui Pendidikan
Kewarganegaraan diharapkan mampu membangun sikap yang setia kepada tanah air dan sanggup
menyumbangkan setiap potensi secara tulus dan ikhlas untuk kemajuan tanah air. Tanggung
jawab yang dimiliki Pendidikan Kewarganegaraan dalam mencapai tujuan nasional dan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan karakter agar generasi penerus dapat memiliki pribadi yang
bertanggung jawab, berbudi luhur, bermoral, serta menjadi warga yang baik. Sebagai pelajaran
pendidikan moral, Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu solusi untuk mengarahkan
perkembangan karakter peserta didik yang berdasarkan dasar negara kita yaitu nilai-nilai
Pancasila.

Ucapan Terimakasih

Terima kasih kepada Bapak Rike Erlande, M.Pd pada mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan di Program Sarjana Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer
di Universitas Sriwijaya, yang memberikan kami kesempatan untuk bisa menulis artikel ini.

Daftar Pustaka
Cahyaningrum, dkk. 2017. Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Anak Usia Dini Melalui
Pembiasaan dan Keteladanan 1-11.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.\

Sulistyarini. 2015. MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI PEMBELAJARAN


KONTEKSTUAL 1-7.

Rika Devianti, Suci Lia Sari,Indra Bangsawan. 2020. Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia
Dini 1-12.

Gusnarib, Rosnawati. 2020. Dampak Pernikahan Usia Dini 1-22.

Asyafiq, Sutrisno. 2016. Berbagai pendekatan dalam pendidikan nilai dan pendidikan
kewarganeraan 1-9.

2021. "Siti Humaeroh,Dinie Anggraeni Dewi." Peran Pendidikan Kewarganegaraan di Era


Globalisasi Dalam pembentukan Karakter 1-7.

Widiatmaka, Pipit. 2022. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)


DI DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA PESERTA DIDIK 1-10.

mufidah, Nasiti. 2020. Tinjauan atas perkembangan pendidikan Kewarganegaraan dalam


rumpun ilmu sosial 1-9.

Laurensius Arliman S. (2018). Perlindungan Hukum Bagi Anak dalam Perspektif Pancasila
dan Bela Negara. Jurnal Ilmu Hukum Unifikasi, 5(1), 58–70.

Martaria Rizky Rinaldi, R. Y. (2020). Kecemasan pada Masyarakat Saat Masa Pandemi
Covid-19 di Indonesia. APPTI, 1(1).

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy