0% found this document useful (0 votes)
30 views

Nurmayulis 2021

This document summarizes a study that aimed to determine the morphological characteristics of sugar palm seedlings originating from Lebak Regency, Banten Province, Indonesia. The study found that 1-year-old sugar palm seedlings from Lebak Regency have an average height of 28.1 cm, with 1 pinnate leaf on average that is thick and palm-like, measuring 16.4 cm in length and 6.8 cm in width, with a dark green color. The stem diameter was found to be correlated with plant height, with diameters reaching up to 2.19 cm. The study used a descriptive method and quantitative data analysis to characterize the morphology of the sugar palm seedlings.

Uploaded by

rizdegrey
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
30 views

Nurmayulis 2021

This document summarizes a study that aimed to determine the morphological characteristics of sugar palm seedlings originating from Lebak Regency, Banten Province, Indonesia. The study found that 1-year-old sugar palm seedlings from Lebak Regency have an average height of 28.1 cm, with 1 pinnate leaf on average that is thick and palm-like, measuring 16.4 cm in length and 6.8 cm in width, with a dark green color. The stem diameter was found to be correlated with plant height, with diameters reaching up to 2.19 cm. The study used a descriptive method and quantitative data analysis to characterize the morphology of the sugar palm seedlings.

Uploaded by

rizdegrey
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 12

179

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN AREN ASAL


KABUPATEN LEBAK

Nurmayulis1, Susiyanti1*, Sulastri Isminingsih1, Reza Maulana Muhammad2,


Saiful2, Septi Yulianti2, Rizky Puspita Sari2
1
Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2
Alumni Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian,
Universitas Sultan Ageng Trirtayasa
*
Penulis korespondensi: susiyanti@untirta.ac.id

ABSTRACK

Sugar palm is a commodity that has the potential to be developed. Sugar palm is
developed to produce various products and raw materials for derivative products.
Currently, there is a lot of morphological diversity of sugar palm plants found in
the field. Presently, identification of various types of sugar palm morphologically
in Banten Province is still limited. Sugar palm in Banten Province is found in
various locations, such as in Lebak. This study aimed to determine the
characteristics of Aren seedlings originating from Lebak Regency. The hypothesis
in this study is that there are several characteristics of palm seedlings originating
from Lebak Regency. This research was conducted in August 2019 - November
2019 located in Green House, Cinanggung Village, Serang City, Banten Province.
This study uses a descriptive method, through a quantitative approach with data
analysis and interpretation, and conclusion. The observation parameters in this
study were: Plant Height (cm); Number of leaves per plant (strands); Leaf width
(cm); Leaf length (cm); stem diameter (cm); Leaf color. The results showed that
Aren from Lebak Regency aged 1 year have an average plant height of 28.1 cm, a
pinnate leaf shape and a thick like a palm leaf, with an average number of 1
leaves, an average leaf length of 16.4 cm, and an average leaf width of 6.8 cm,
with dark green leaf color. The stem diameter has a strength correlation with plant
growth level like as plant height, the higher the plant. The greater the stem
diameter obtained in this study is 2.19 cm.

Keywords: Aren, Arenga pinnata Merr., identification, Lebak regency,


morphology

PENDAHULUAN data tahun 2004 luas areal tanaman


aren mencapai 60.482 ha, yang
Aren (Arenga pinnata Merr.)
tersebar di 14 Provinsi, termasuk di
merupakan komoditas perkebunan
Provinsi Banten. Tanaman aren di
yang sangat berpotensi untuk
Propinsi Banten merupakan salah
dikembangkan. Secara nasional dari

Jur. Agroekotek 13 (2) : 179 – 190, Desember 2021


180

satu tanaman unggulan pada semuanya dapat dimanfaatkan dan


komoditas perkebunan. Areal memiliki nilai ekonomi (Mody,
perkebunan aren di Provinsi Banten 2012).
tersentral di Kabupaten Lebak, pada Saat ini banyak ditemukan
tahun 2004 tercatat luas areal keanekaragaman secara morfologi
perkebunan aren mencapai 1.499 ha tanaman aren di lapangan, disisi lain
yang tersebar di 19 kecamatan informasi terkait morfologi aren di
(BPTP, 2014). Provinsi Banten masih terbatas. Aren
Produksi aren di Banten pada di Provinsi Banten budidayakan pada
tahun 2014 mencapai 1.632 ton yang berbagai lokasi, salah satunya di
menduduki sebagai komoditas Lebak. Seiring dengan produk hasil
tanaman unggulan di Provinsi olah tanaman aren yang sangat
Banten. Kemudian mengalami potensial untuk dikembangkan, maka
peningkatan pada tahun 2015 dengan perbaikan teknologi terkait budidaya
jumlah produksi 1.655 ton (BPS, dan pengolahan juga menjadi
2016). perhatian. Kondisi riel di lapangan
Begitu banyak ragam produk bahwa tanaman aren yang ada saat
yang dipasarkan setiap hari yang ini adalah tanaman warisan yang
bahan bakunya berasal dari pohon masih sangat minim teknologi.
aren dan permintaan produk-produk Bahkan menurut beberapa petani di
tersebut baik untuk kebutuhan dalam wilayah sentra di Kabupaten Lebak
negeri maupun untuk ekspor semakin bahwa tanaman aren tumbuh di alam
meningkat. Hampir Semua bagian berasal dari biji aren bekas dimakan
pohon aren bermanfaat dan dapat oleh caruluk (musang), sehingga
digunakan untuk berbagai kebutuhan, belum ada pola tanam yang teratur.
baik bagian fisik (daun, batang, ijuk, Tanaman aren menyebar dan sulit
akar) maupun bagian produksinya untuk dijangkau (Kartono, 2014).
(buah, nira dan pati/tepung). Pohon Semua permintaan produk yang
aren adalah salah satu jenis berbasis aren masih mengandalkan
tumbuhan palma yang memproduksi tanaman yang tumbuh liar.
buah, nira dan pati atau tepung di Permintaan akan gula aren yang
dalam batang. Hasil produksi aren ini tinggi tidak sebanding dengan

Jur. Agroekotek 13 (2) : 179 – 190, Desember 2021


181

produksinya. Hal ini disebabkan Metode Penelitian


karena terbatasnya jumlah pohon Penelitian ini menggunakan
aren, kebun aren jaraknya jauh dari metode deskriptif yang
penduduk, kurangnya inovasi mendeskripsikan morfologi tanaman
teknologi serta kurangnya aren asal Kabupaten Lebak melalui
pengetahuan tentang nilai ekonomi di pendekatan kuantitatif yang
masyarakat (Mokoginta, 2015). dilakukan dengan cara pencatatan
Penelitian ini bertujuan untuk dan penganalisisan data hasil
mengetahui ciri khas bibit Aren penelitian secara eksak,
(Arenga pinnata Merr.) yang berasal penginterpretasian data, dan diakhiri
dari Kabupaten Lebak. dengan sebuah kesimpulan yang
mengacu pada penganalisisan data
BAHAN DAN METODE tersebut secara morfologi.
Waktu dan Tempat Parameter Pengamatan
Penelitian ini dilaksanakan pada Adapun parameter pengamatan
bulan Agustus 2019 - November dalam penelitian ini adalah:
2019 yang bertempat di Green House 1. Tinggi Tanaman (cm)
Kelurahan Cinanggung Kota Serang Pengamatan dilakukan dengan
Provinsi Banten. mengukur dari pangkal batang
Alat dan Bahan sampai ujung pucuk tertinggi
Alat yang digunakan dalam tanaman dengan menggunakan
penelitian ini adalah penggaris, penggaris.
jangka sorong digital, embrat, selang 2. Jumlah daun per tanaman (helai)
air, alat tulis, stopwatch, dan kamera. Jumlah daun dihitung dengan
Adapun bahan-bahan yang cara menghitung jumlah daun
digunakan dalam penelitian ini yang telah sempurna
adalah bibit tanaman aren asal perkembangannya.
Kabupaten Lebak, polybag, kertas, 3. Lebar daun (cm)
label, tanah, pupuk kompos, zat Pengukuran lebar daun
pengatur tumbuh Root One F, dan dilakukan dengan cara
pupuk organik cair. meletakan pengaris pada daun

Jur. Agroekotek 13 (2) : 179 – 190, Desember 2021


182

kemudian diukur dari bagian Sebelum penanaman, media


daun yang paling lebar. tanam harus disiapkan terlebih
4. Panjang daun (cm) dahulu, media tanam berisi tanah
Pengukuran panjang daun yang dicampur dengan pupuk
dilakukan dengan cara kompos dan sekam padi dengan
meletakan pengaris pada perbandingan 2:1:1 kemudian
permukaan daun dari pangkal dimasukan ke dalam polybag ukuran
daun kemudian penggaris 25x25 cm.
diarahkan ke atas sampai pada Penanaman
bagian ujung daun mengikuti Setelah itu dilakukan
(jari-jari ruas daun). penanaman, setiap polybag ditanam
5. Diameter batang (cm) satu bibit aren. Bibit terlebih dahulu
Pengamatan dilakukan dengan direndam dalam larutan ZPT Root
mengukur diameter batang One F sebanyak 5 g L-1 selama 10
menggunakan jangka sorong menit. Kemudian tanaman dipelihara
digital (caliper). dengan memberikan pengairan yang
6. Warna daun cukup dan naungan. Dilakukan
Pengamatan dilakukan dengan penyiraman mengguanakan POC
mengamati warna daun secara setiap 2 minggu sekali.
visual menggunakan indera
penglihatan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanaman aren di Provinsi
Pelaksanaan Penelitian Banten banyak tumbuh di daerah
Persiapan bibit aren Banten Selatan khususnya di
Bibit aren dipilih sesuai asal Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan
lokasi yaitu Kampung Wanasari Serang. Hal tersebut mendukung
Desa Cihara Kecamatan Cihara upaya konservasi karena akar dari
Kabupaten Lebak Provinsi Banten tanaman aren dapat menyimpan air
dengan ukuran yang seragam dan sehingga menahan terjadinya erosi.
dalam kondisi sehat. Daerah tersebut merupakan daerah
Persiapan media tanam lembah dan perbukitan, sehingga
tanaman aren dapat tumbuh dengan

Jur. Agroekotek 13 (2) : 179 – 190, Desember 2021


183

subur. Kabupaten Lebak dikenal batang. Tinggi tanaman merupakan


sebagai daerah penghasil gula aren variabel yang menunjukkan aktivitas
terbesar di Banten, di sentra produksi pertumbuhan vegetatif tanaman,
gula aren mencapai jumlah 12082.35 dengan adanya penambahan tinggi
ton per tahun (Hayati, 2017). Bibit tanaman maka tanaman akan
aren diambil di alam menggunakan mengalami pembelahan sel.
teknik pencabutan dengan menggali Pertumbuhan tanaman dipengaruhi
tanah di sekitar bibit dengan jarak oleh beberapa faktor seperti
kira-kira 5-10 cm agar akar tidak lingkungan, kondisi fisiologi dan
terputus karena aren mudah stres jika genetik tanaman. Hasil pengukuran
sudah dicabut dari tempat asal tinggi bibit tanaman aren
tumbuhnya. Bibit yang digunakan menunjukkan rata-rata tinggi yaitu
adalah bibit aren liar dari Kabupaten 28,1 cm, hal tersebut sesuai dengan
Lebak yang tumbuh secara alami, pernyataan Effendi (2010) bahwa
penduduk Lebak sering memanggil bibit aren yang berumur 1-2 tahun
aren dengan sebutan “kawung”. memiliki tinggi sekitar 25-40 cm.
Sumber bibit berasal dari Kampung Pohon aren dapat mencapai tinggi
Wanasari Desa Cihara Kecamatan berkisar antara 10-20 m bahkan
Cihara Kabupaten Lebak Provinsi dapat mencapai 25 m (Smits, 1993;
Banten yang telah berumur sekitar 1 Pratiwi dan Alrasjid, 1996; Witonoet
tahun. al., 2000; Mujahidin et al., 2003).
Data hasil penelitian pada Aren yang tumbuh di lapangan
peubah tinggi tanaman, jumlah daun berdasarkan tinggi tanaman
per tanaman, lebar daun, panjang dikategorikan dalam dua aksesi yaitu
daun, diameter batang, warna daun Aren Genjah (pohon agak kecil dan
dapat dilihat pada Gambar 1-5 dan pendek) dengan produksi nira antara
Tabel 1. 5-10 L tiap tandan per hari, dan Aren
Pada penelitian ini dilakukan Dalam (pohon besar dan tinggi)
pengamatan pada tinggi bibit aren dengan produksi nira 15-25 L tiap
dengan cara mengukur mulai dari tandan per hari (Rompas et al.,
pangkal batang hingga ujung cabang 1996).

Jur. Agroekotek 13 (2) : 179 – 190, Desember 2021


184

Gambar 1. Tinggi tanaman aren asal Kabupaten Lebak umur 1 tahun

Gambar 2. Jumlah daun tanaman aren asal Kabupaten Lebak umur 1 tahun

Gambar 3. Panjang daun tanaman aren asal Kabupaten Lebak umur 1 tahun

Jur. Agroekotek 13 (2) : 179 – 190, Desember 2021


185

Gambar 4. Lebar daun tanaman aren asal Kabupaten Lebak umur 1 tahun

Gambar 5. Diameter batang tanaman aren asal Kabupaten Lebak umur 1 tahun

Tabel 1. Hasil Pengamatan warna daun tanaman aren (Arenga pinnata Merr.)

No Sampel Lebak (A1)

1. B0U1 HIjau tua


2. B0U2 HIjau tua
3. B0U3 HIjau tua
4. B1U1 HIjau tua
5. B1U2 HIjau tua
6. B1U3 HIjau tua
7. B2U1 HIjau tua
8. B2U2 HIjau tua
9. B2U3 HIjau tua
10. B3U1 HIjau tua
11. B3U2 HIjau tua
12. B3U3 HIjau tua
13. B4U1 HIjau tua
14. B4U2 HIjau tua

Jur. Agroekotek 13 (2) : 179 – 190, Desember 2021


186

15. B4U3 HIjau tua


16. B5U1 HIjau tua
17. B5U2 HIjau tua
18. B5U3 HIjau tua
19. B6U1 HIjau tua
20. B6U2 HIjau tua
21. B6U3 HIjau tua

Daun memiliki peran dalam produksi nira aren. Menurut Smits


proses fotosintesis, dimana pada (1996) laju pertumbuhan daun aren
proses tersebut dapat menghasilkan selama pertumbuhan berkisar 3-6
karbohidrat yang sangat dibutuhkan daun per tahun.
tanaman aren untuk tumbuh dan Aren merupakan tanaman yang
menghasilkan nira. Pengamatan memiliki bentuk daun menyirip dan
jumlah daun dilakukan di awal masa tebal seperti daun kelapa sawit, daun
tanam, perhitungan dengan cara tanaman aren pada fase bibit
manual yaitu mengamati dan berbentuk lebar dan panjang, ketika
menghitung secara langsung jumlah sudah memasuki fase pendewasaan
daun aren dengan menghitung mulai daun aren akan berbetuk menyirip
dari daun yang telah membuka dengan lebarnya yang kecil, Menurut
sempurna. Pada Gambar 2. pendapat Witano (2010) bahwa daun
pengamatan tanaman aren yang aren mempunyai tangkai daun
berasal dari Kabupaten Lebak pendek, susunan daunnya menyirip
memiliki jumlah daun yaitu sebanyak dan menurut Mujahidin (2003), daun
1 helai. Jumlah daun sangat aren bersifat majemuk dengan
mempengaruhi fotosintat yang panjang 6-12 m, umumnya tersusun
dihasilkan pada proses fotosintesis. melingkar (spiral) ke arah kanan
Melalui jaringan floem, fotosintat tetapi juga ada yang ditemukan
diedarkan ke sel-sel tanaman yang melingkar ke arah kiri. Satu tangkai
masih mengalami pertumbuhan. Dari daun majemuk terdiri dari 80-155
proses tersebut, dapat diketahui helai anak daun. Panjang tangkai
bahwa jumlah daun akan daun 1-2,5 m, menempel kuat pada
berpengaruh terhadap pertumbuhan batang. Selama hidupnya pohon aren
dan hasil tanaman terutama terhadap menghasilkan sekitar 50 daun.

Jur. Agroekotek 13 (2) : 179 – 190, Desember 2021


187

Berdasarkan Gambar 3. panjang lebih besar dibandingkan aren asal


daun aren Lebak memiliki panjang Kabupaten Serang dan Kabupaten
rata-rata yaitu 16,4 cm. Sedangkan Pandeglang. Jika kondisi alamnya
untuk lebar daun tanaman aren mendukung untuk pertumbuhan aren
Lebak (Gambar 4.) memiliki rata- maka tanaman aren akan tumbuh
rata yaitu 6,8 cm. Hal tersebut dengan optimal sehingga tanaman
diungkapan oleh Mujahidin et al. akan memiliki panjang daun yang
(2003) bahwa lebar anak daun yaitu maksimal.
5-7 cm dan memiliki lapisan lilin. Daun tanaman aren pada
Fotosintat yang dihasilkan tanaman tanaman bibit (sampai umur 3 tahun),
akan dirombak melalui proses bentuk daunnya belum menyirip
respirasi dan menghasilkan energi (berbentuk kipas). Sedangkan daun
yang diperlukan oleh sel untuk tanaman aren yang sudah dewasa dan
melakukan permbesaran sel, hal tua bersirip ganjil seperti daun
tersebut terjadi pada daun tanaman tanaman kelapa, namun ukuran daun
sehingga menyebabkan daun dan pelepah daunnya lebih besar dan
mencapai panjang dan lebar lebih kuat jika dibandingkan dengan
maksimal (Sitompul et al., 2014) daun tanaman kelapa. Berdasarkan
Menurut Permentan (2013), Tabel 1. warna daun tanaman aren
kelembaban tanah dan curah hujan adalah hijau tua. Hal tersebut sesuai
yang tinggi berpengaruh dalam dengan pertanyaan (Widyawati,
pembentukan mahkota daun tanaman 2012) bahwa daun aren berwarna
aren. Untuk pertumbuhan dan hijau gelap. Jumlah anak daun bisa
pembuahan, tanaman aren mencapai 145 helai, berwarna hijau
membutuhkan suhu 20-25°C. gelap di permukaan atas, sedangkan
Tanaman ini dapat tumbuh dengan dipermukaan bawah berwarna
baik di daerah pegunungan, lembah, keputih-putihan karena berselaput
dekat aliran sungai, daerah dan lilin (pruinosus) Daun aren muda
banyak dijumpai di hutan. Kondisi selalu berdiri tegak di pucuk batang,
tersebut bisa dijumpai di Kabupaten daun muda yang masih tergulung
Lebak sehingga karateristik tanaman lunak seperti kertas (Lempang,
aren Lebak memiliki ukuran yang 1996). Tanaman aren memiliki tajuk

Jur. Agroekotek 13 (2) : 179 – 190, Desember 2021


188

(kumpulan daun) yang rimbun, dapat dipengaruhi oleh hasil


dimana daun-daun muda yang terikat translokasi fotosintat dari daun,
erat pada pelepahnya berposisi agak menurut Harjadi (1993) apabila
tegak, sedangkan daun-daun yang translokasi fotosintat dari daun ke
telah tua benar dan mongering bagian tanaman lainnya seperti akar
akhirnya terlepas, masih terikat erat dan batang sangat lancar maka
pada batang pohon, karena adanya menyebabkan bertambahnya berat
sekumpulan ijuk yang membalut segar tanaman, karena persediaan
batang pohon yang sekaligus juga karbohidrat sangat mencukupi untuk
membalut pangkal pelepah daun. kebutuhan akar, batang dan daun.
Dari hasil pengamatan Diameter batang mempunyai peran
diameter batang bibit tanaman aren dalam menopang tegaknya tanaman
(Gambar 5), menunjukkan bahwa dan kuatnya tanaman untuk
diameter tertinggi terdapat pada B2U2 menancap pada media tanam.
yaitu 2,70 dan diameter batang sehingga pertumbuhan batang yang
terendah pada B5U1 yaitu 1,68. Akan baik akan menyebabkan tanaman
tetapi, dari hasil keseluruhan tidak mudah roboh seiring dengan
pengamatan diameter batang bertambahnya tinggi tanaman.
diperoleh data bahwa total rata-rata
diameter batang yaitu 2,19. Gatti et
SIMPULAN
al. (2011) menyatakan bahwa
diameter batang dan tinggi tanaman Aren merupakan komoditas

memiliki korelasi yang positif, perkebunan yang sangat berpotensi

semakin besar diameter batang maka untuk dikembangkan, komoditas aren

semakin meningkat tinggi tanaman. di Provinsi Banten terbagi menjadi

Hal ini dapat diartikan bahwa tiga daerah, salah satunya adalah

diameter batang yang memiliki data Lebak. Aren yang berasal dari

terbesar yaitu 2,70 memiliki tinggi Kabupaten Lebak berumur satu

tanaman yang lebih tinggi tahun memiliki rata-rata tinggi

dibandingkan pada diameter batang tanaman 28,1 cm. Aren yang berasal

yang memiliki data terendah yaitu dari Lebak memiliki bentuk daun

1,68. Besarnya nilai diameter batang menyirip dan tebal seperti daun
kelapa sawit, dengan rata-rata jumlah

Jur. Agroekotek 13 (2) : 179 – 190, Desember 2021


189

daun 1 helai, rata-rata panjang daun Harjadi, S.S. 2002. Pengantar


16,4 cm, dan rata-rata lebar daun 6,8 Agronomi. Gramedia Pustaka
cm, warna daun aren yang berasal Utama, Jakarta.
dari Lebak memiliki warna hijau tua. Hayati. 2017. Pemasaran Gula Aren
Pada diameter batang memiliki di Banten. Sekolah
korelasi dengan tinggi tanaman, Pascasarjana. Institut Pertanian
semakin tinggi tanaman maka akan Bogor. Bogor.
semakin besar pula diameter batang
Lempang, M. 2012. Pohon Aren dan
tersebut, untuk rata-rata diameter
Manfaatnya. Info Teknis
batang yang didiperoleh pada
Eboni. 9(1): 37-54.
penelitian ini yaitu 2,19 cm.
Muhajidin, Sutrisno, Latifah, D.,
DAFTAR PUSTAKA Handayani, T., dan Fijridianto,
BPTP. 2014. Agribisnis Gula Aren, I.A. 2003. Aren Budi Daya dan
Penyadapan Air Nira, dan Prospeknya. Pusat Konservasi
Pengolahan Gula Semut. Balai Tumbuhan Kebun Raya Bogor.
Pengkajian Teknologi Bogor. 38 hal.
Pertanian. Banten. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
Effendi, D.S. 2010. Prospek 133 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Tanaman Aren Pedoman Budidaya Aren
(Arenga pinnata Merr) (Arenga pinnata Merr.) yang
Mendukung Kebutuhan Baik. No.17 tahun 2014.
Bioetanol di Indonesia. Pratiwi, A.H. 1996. Teknik Budidaya
Perspektif. Vol. 9 1): 36-46. Aren (Arenga pinnata
Gatti, M.G., Campanello,P.I., (Wurmb.) Merr.). Pusat
Goldstein, G. 2011. Growth Penelitian dan Pengembangan
and Leaf Production in the Hutan dan Konservasi Alam.
Tropical Palm Eututerpe Bogor. 13 hal.
edulis: Light Conditions Versus Rompas, T., H.G., Lengeky, D.S.
Developmental 14 Constraints. Pandin, dan E.T. Tenda, 1996.
Flora. 742-748. Karakteristik Populasi Aren di
Kalimantan Selatan. Prosiding

Jur. Agroekotek 13 (2) : 179 – 190, Desember 2021


190

Seminar Regional Hasil-Hasil Smits, W.T.M. 1996. Arenga pinnata


Penelitian Tanaman Kelapa (Wurmb) Merr. In. M Flach
dan Palma Lain. Buku II. Balai and F Rumawas, (Eds). Plants
Penelitian Tanaman Kelapa Yielding Non-Seed
dan Palma Lain. Carbohydrates. Plant
Resources of South East Asia
Sitompul, H., F.Toga, S., Lisa, M.
No 9. Bogor. Indonesia.53-59
2014. Respons Pertumbuhan
p.
Bibit Kakao (Theobroma cacao
L.) terhadap Pemberian Pupuk Widyawati, N. 2011. Sukses
Kandang Kelinci dan Pupuk Investasi Masa Depan dengan
NPK (16:16:16). Jurnal Online Bertanam Pohon Aren.
Agroekoteknologi. Vol. 2(3): Yogyakarta: Lily Publisher.
1064-1071. Witono, J.R.A., Suhatman, N,
Smits, W.T.M. 1993. Arenga pinnata Suryana dan Purwantoro, R.S.
(Wurmb) Merr. In. E Wespthal 2000. Koleksi Palem Kebun
and PCM Jansen, (Eds). A Raya Cibodas. Seri Koleksi
Selection Plant Resources of Kebun Raya-LIPI Vol. II, No.
South-East Asia (PROSEA). I. Sindang Laya-Cianjur.
Pudoc. Wageningan. 322p.

Jur. Agroekotek 13 (2) : 179 – 190, Desember 2021

You might also like

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy